Genetika 3 2 2 Mendelian Genetics
Genetika 3 2 2 Mendelian Genetics
1.PERSILANGANMONOHIBRID
Persilanganinimelibatkansatusifatbeda
untukduaindividuyangdisilangkan.
Misalnyauntuksifattinggibatangdll.
genT=tinggi;gent=pendek,makapewarisannya:
P
Tinggi
>< Pendek
TT
tt
gamet
T
t
F1
Tt(Tinggi)
F1><F1
Tt
><
Tt
gamet
T
T
t
t
F2
TT :Tt:Tt:tt genotip
(Tinggi)(Tinggi)(Tinggi)(Pendek)fenotip
Perbandingangenotip:
TT:Tt:tt =1:2:1
Perbandinganfenotip: tinggi:pendek = 3:1
HukumMendelI
(Thelawofsegregation)
Pembentukkangametpadapersilangan
monohibridmengacupadakaidahhukum
MendelI(Thelawofsegregationofallelic
genes):dalamsuatupersilanganmakagen
yangsealelakandipisahkansecarabebas.
MisalnyagenotipMmakanmemilikigametM
danm.
Kesimpulandrperkawinanmonohibrid
semuaindividuF1adalahseragam
jikasifatdominasipenuh,makaF1akanmemiliki
fenotipsamasepertiindukyangmemilikisifatdominan
padawaktuF1membentukgamet,terjadipemisahan
alel,sehinggagamethanyamemilikisatualel
jikasifatdominasipenuh,makajikaF1heterozigot(Tt)
dikawinkandengansesamanyaakanmenghasilkan
keturunandenganperbandingangenotip1TT:2Tt:1tt
danperbandinganfenotip3tinggi:1pendek
2.PERSILANGANDIHIBRID
:Persilanganyangmelibatkanduasifat
bedauntukduaindividuyang
disilangkan.
Misalnyauntuksifatwarnadanukuran.
genK=bijikuning
genk=bijihijau
genT=batangtinggi
gent=batangpendek,makapewarisannyaadalahsebagai
berikut:
P
Kuning,Tinggi >< Hijau,Pendek
KKTT
kktt
gamet
KT
kt
F1
KkTt
(Kuning,Tinggi)
F1><F1 KkTt
><
KkTt
gamet
KT
KT
k t
k t
gametyangdibentuk:
KT,Kt,kT,kt
KT,Kt,kT,kt
GunakanPunnetsquareuntukmengetahui
keturunandaripersilangantersebutbaikGenoti,
Fenotipmaupunrasionya
Diagrampersilangandihibriduntuksifatwarna
danbentukbiji
Gamet
Gamet
GW
Gw
gW
gw
GW
Gw
gW
gw
GGWW
GGWw
GgWW
GgWw
(kuning,
(kuning,
(kuning,
(kuning,
halus)
halus)
halus)
halus)
GGWw
GGww
GgWw
Ggww
(kuning,
(kuning,
(kuning,
(kuning,
halus)
keriput)
halus)
keriput)
GGWW
GgWw
ggWW
ggWw
(kuning,
(kuning,
(hijau,
(hijau,
halus)
halus)
halus)
halus)
GgWw
Ggww
ggWw
GgWw
(kuning,
(kuning,
(hijau,
(hijau,
halus)
keriput)
halus)
keriput)
Hukum Mendel II
(The law of independent
assortment of genes).
menyatakanbahwagengendarisepasangalel
memisahsecarabebasketikaberlangsung
pembelahanmeiosispadawaktupembentukan
gametgametdanakanterjadipengelompokan
gensecarabebas.
3.PERSILANGANTRIHIBRID
Persilanganinimelibatkantigasifatbedauntuk
duaindividuyangdisilangkan.
Misalnyauntuksifatwarnabiji,ukuran,tekstur
biji.
warnabiji
genK=bijikuninggenk=bijihijau
ukuranbatang
genT=batangtinggigent=batangpendek
bentukbiji
genB=bijibulatgenb=bijikeriput
makapewarisannyaadalah:
P Kuning,Tinggi,Bulat><Hijau,Pendek,Keriput
KKTTBB
kkttbb
gamet KTB
ktb
F1
KkTtBb
(Kuning,Tinggi,Bulat)
Jumlah
Macam
Macam
Nisbah
Gamet
Individu
Fenotipe
Genotipe
Fenotipe
F1
F2
F2
F2
F2
Monohibrid
03:01
Dihibrid
16
9:3:3:1
Persilangan
Trihibrid
n hibrid
64
27
2n
4n
2n
3n
27:9:9:9:
3:3:3:1
(3:1)n
ModifikasiNisbahMendel
Peristiwa kondominasi dapat dilihat
misalnya pada pewarisan golongan
darah sistem ABO pada manusia.
Gen IA dan IB masing-masing
menyebabkan terbentuknya antigen
A dan antigen B di dalam eritrosit
individu yang memilikinya. Pada
individu dengan golongan darah AB
(bergenotipe IAIB) akan terdapat baik
antigen A maupun antigen B di
dalam eritrositnya. Artinya, gen IA
dan IB sama-sama diekspresikan
pada individu heterozigot tersebut.
Perkawinan antara laki-laki dan
perempuan yang masing-masing
memiliki golongan darah AB dapat
digambarkan seperti pada diagram
berikut ini.
IAIB x IAIB
Gen Letal
Gen letal: gen yang dapat mengakibatkan kematian pada
individu homozigot. Kematian ini dapat terjadi pada masa
embrio atau beberapa saat setelah kelahiran. Akan tetapi,
adakalanya pula terdapat sifat subletal, yang menyebabkan
kematian pada waktu individu yang bersangkutan menjelang
dewasa.
Ada dua macam gen letal, yaitu gen letal dominan dan gen
letal resesif. Gen letal dominan dalam keadaan heterozigot
dapat menimbulkan efek subletal atau kelainan fenotipe,
sedang gen letal resesif cenderung menghasilkan fenotipe
normal pada individu heterozigot.
Epistasis
Modifikasi nisbah 9 : 3 : 3 : 1 disebabkan oleh
peristiwa yang dinamakan epistatis, yaitu
penutupan ekspresi suatu gen nonalelik. Jadi,
dalam hal ini suatu gen bersifat dominan
terhadap gen lain yang bukan alelnya,. Ada
beberapa macam epistatis, masing-masing
menghasilkan nisbah fenotipeyang berbeda
pada generasi F2.
Epistatis dominan
Pada peristiwa epistatis dominan terjadi penitupan
ekspresi gen oleh suatu gen dominan yang bukan alelnya.
Nisbah fenotipe pada generasi F2 dengan adanya epistatis
dominan adalah 12 : 3 : 1.
Epistatis resesif ganda
Apabila gen resesif dari suatu pasangan gen, katakanlah gen
I, epistatis terhadap pasangan gen lain, katakanlah gen II
yang bukan alelnya, sementara gen resesif dari pasangan
gen II ini juga epistatis terhadapa pasangan gem I, maka
epistatis yang terjadi dinamakan epistatis resesif ganda.
Epistatis ini menghasilkan nisbah fenotipe 9 : 7 pada
generasi F2.
Interaksi Gen
Selain mengalami berbagai modifikasi nisbah fenotipe karena
adanya peristiwa aksi gen tertentu, terdapat pula penyimpangan semu
terhadap hukum Mendel yang tidak melibatkan modifikasi nisbah
fenotipe, tetapi menimbulkan fenotipe-fenotipe yang merupakan hasil
kerjasama atau interaksi dua pasang gen nonalelik. Peristiwa semacam
ini dinamakan interaksi gen.
Peristiwa interaksi gen pertama kali dilaporkan oleh W.Bateson dan
R.C. Punnet setelah mereka mengamati pola pewarisan bentuk jengger
ayam. Dalam hal ini terdapat empat macam bentuk jengger ayam, yaitu
mawar, kacang, walnut dan tunggal seperti dilihat pada gambar bentuk
jengger ayam dari galur berbeda
Genotipe
Fenotipe
IAIB
AB
I0I0