Anda di halaman 1dari 26

Mendelian genetics (2)

1.PERSILANGANMONOHIBRID

Persilanganinimelibatkansatusifatbeda
untukduaindividuyangdisilangkan.
Misalnyauntuksifattinggibatangdll.

genT=tinggi;gent=pendek,makapewarisannya:
P
Tinggi
>< Pendek
TT
tt
gamet
T
t

F1
Tt(Tinggi)

F1><F1
Tt
><
Tt
gamet
T
T
t
t

F2
TT :Tt:Tt:tt genotip
(Tinggi)(Tinggi)(Tinggi)(Pendek)fenotip

Perbandingangenotip:
TT:Tt:tt =1:2:1
Perbandinganfenotip: tinggi:pendek = 3:1

HukumMendelI
(Thelawofsegregation)
Pembentukkangametpadapersilangan
monohibridmengacupadakaidahhukum
MendelI(Thelawofsegregationofallelic
genes):dalamsuatupersilanganmakagen
yangsealelakandipisahkansecarabebas.
MisalnyagenotipMmakanmemilikigametM
danm.

Kesimpulandrperkawinanmonohibrid
semuaindividuF1adalahseragam
jikasifatdominasipenuh,makaF1akanmemiliki
fenotipsamasepertiindukyangmemilikisifatdominan
padawaktuF1membentukgamet,terjadipemisahan
alel,sehinggagamethanyamemilikisatualel
jikasifatdominasipenuh,makajikaF1heterozigot(Tt)
dikawinkandengansesamanyaakanmenghasilkan
keturunandenganperbandingangenotip1TT:2Tt:1tt
danperbandinganfenotip3tinggi:1pendek

2.PERSILANGANDIHIBRID
:Persilanganyangmelibatkanduasifat
bedauntukduaindividuyang
disilangkan.
Misalnyauntuksifatwarnadanukuran.

genK=bijikuning
genk=bijihijau
genT=batangtinggi
gent=batangpendek,makapewarisannyaadalahsebagai
berikut:

P
Kuning,Tinggi >< Hijau,Pendek
KKTT
kktt
gamet
KT
kt

F1
KkTt
(Kuning,Tinggi)

Gamet yang dibentuk?

F1><F1 KkTt
><
KkTt

gamet
KT
KT

k t
k t

gametyangdibentuk:
KT,Kt,kT,kt
KT,Kt,kT,kt
GunakanPunnetsquareuntukmengetahui
keturunandaripersilangantersebutbaikGenoti,
Fenotipmaupunrasionya

Diagrampersilangandihibriduntuksifatwarna
danbentukbiji
Gamet
Gamet
GW

Gw

gW

gw

GW

Gw

gW

gw

GGWW

GGWw

GgWW

GgWw

(kuning,

(kuning,

(kuning,

(kuning,

halus)

halus)

halus)

halus)

GGWw

GGww

GgWw

Ggww

(kuning,

(kuning,

(kuning,

(kuning,

halus)

keriput)

halus)

keriput)

GGWW

GgWw

ggWW

ggWw

(kuning,

(kuning,

(hijau,

(hijau,

halus)

halus)

halus)

halus)

GgWw

Ggww

ggWw

GgWw

(kuning,

(kuning,

(hijau,

(hijau,

halus)

keriput)

halus)

keriput)

Hukum Mendel II
(The law of independent
assortment of genes).
menyatakanbahwagengendarisepasangalel
memisahsecarabebasketikaberlangsung
pembelahanmeiosispadawaktupembentukan
gametgametdanakanterjadipengelompokan
gensecarabebas.

3.PERSILANGANTRIHIBRID
Persilanganinimelibatkantigasifatbedauntuk
duaindividuyangdisilangkan.
Misalnyauntuksifatwarnabiji,ukuran,tekstur
biji.

warnabiji
genK=bijikuninggenk=bijihijau
ukuranbatang
genT=batangtinggigent=batangpendek
bentukbiji
genB=bijibulatgenb=bijikeriput

makapewarisannyaadalah:

P Kuning,Tinggi,Bulat><Hijau,Pendek,Keriput
KKTTBB
kkttbb
gamet KTB
ktb
F1
KkTtBb
(Kuning,Tinggi,Bulat)

Formulasi matematika pada berbagai persilangan


Macam

Jumlah

Macam

Macam

Nisbah

Gamet

Individu

Fenotipe

Genotipe

Fenotipe

F1

F2

F2

F2

F2

Monohibrid

03:01

Dihibrid

16

9:3:3:1

Persilangan

Trihibrid

n hibrid

64

27

2n

4n

2n

3n

27:9:9:9:
3:3:3:1
(3:1)n

ModifikasiNisbahMendel
Peristiwa kondominasi dapat dilihat
misalnya pada pewarisan golongan
darah sistem ABO pada manusia.
Gen IA dan IB masing-masing
menyebabkan terbentuknya antigen
A dan antigen B di dalam eritrosit
individu yang memilikinya. Pada
individu dengan golongan darah AB
(bergenotipe IAIB) akan terdapat baik
antigen A maupun antigen B di
dalam eritrositnya. Artinya, gen IA
dan IB sama-sama diekspresikan
pada individu heterozigot tersebut.
Perkawinan antara laki-laki dan
perempuan yang masing-masing
memiliki golongan darah AB dapat
digambarkan seperti pada diagram
berikut ini.

IAIB x IAIB

1 IAIA (golongan dara A)


2 IAIB (golongan darah AB)
3 IBIB (golongan darah B)
Golongan darah
A : AB : B = 1 : 2 : 1
Diagram
persilangan
sesama individu
Diagram
persilangan
sesama
bergolongan darah AB

individu bergolongan darah AB

Gen Letal
Gen letal: gen yang dapat mengakibatkan kematian pada
individu homozigot. Kematian ini dapat terjadi pada masa
embrio atau beberapa saat setelah kelahiran. Akan tetapi,
adakalanya pula terdapat sifat subletal, yang menyebabkan
kematian pada waktu individu yang bersangkutan menjelang
dewasa.
Ada dua macam gen letal, yaitu gen letal dominan dan gen
letal resesif. Gen letal dominan dalam keadaan heterozigot
dapat menimbulkan efek subletal atau kelainan fenotipe,
sedang gen letal resesif cenderung menghasilkan fenotipe
normal pada individu heterozigot.

Epistasis
Modifikasi nisbah 9 : 3 : 3 : 1 disebabkan oleh
peristiwa yang dinamakan epistatis, yaitu
penutupan ekspresi suatu gen nonalelik. Jadi,
dalam hal ini suatu gen bersifat dominan
terhadap gen lain yang bukan alelnya,. Ada
beberapa macam epistatis, masing-masing
menghasilkan nisbah fenotipeyang berbeda
pada generasi F2.

Epistatis dominan
Pada peristiwa epistatis dominan terjadi penitupan
ekspresi gen oleh suatu gen dominan yang bukan alelnya.
Nisbah fenotipe pada generasi F2 dengan adanya epistatis
dominan adalah 12 : 3 : 1.
Epistatis resesif ganda
Apabila gen resesif dari suatu pasangan gen, katakanlah gen
I, epistatis terhadap pasangan gen lain, katakanlah gen II
yang bukan alelnya, sementara gen resesif dari pasangan
gen II ini juga epistatis terhadapa pasangan gem I, maka
epistatis yang terjadi dinamakan epistatis resesif ganda.
Epistatis ini menghasilkan nisbah fenotipe 9 : 7 pada
generasi F2.

Epistatis Dominan Ganda


Apabila gen dominan dari pasangan gen I epistatis
terhadap pasangan gen II yang bukan alelnya, sementara gen
dominan dari pasangan gen II juga epistatis terhadap
pasangan gen I, maka epistatis yang terjadi dinamakan
epistatis dominan ganda. Epistatis ini menghasilkan nisbah
fenotipe 15 : 1 pada generasi F2.
Epistatis dominan-resesif
Epistatis dominan-resesif terjadi apabila gen dominan
dari pasangan gen I epistatis terhadap pasangan gen II
yang bukan alelnya, sementara gen resesif dari
pasangan gen II ini juga epistatis terhadap pasangan gen
I. Epistatis ini menghasilkan nisbah fenotipe 13 : 3 pada
generasi F2.

Epistatis gen duplikat dengan


efek komulatif
PadaCucurbitapepodikenaltigamacambentukbuah,
yaitucakram,bulatdanlonjong.Genyangmengatur
pemunculanfenotipetersebutadaduapasang,masingmasing
BdanbsertaLdanl.Apabilapadasuatuindividuterdapat
sebuahgendominandarisalahsatupasangangentersebut,
makafenotipeyangminculadalahbentukbulat(BIIatau
bbL).Sementaraitu,apabilasebuahatauduabuahgen
dominandarikeduapasangangentersebutberadapadasuatu
individu,makafenotipeyangdihasilkanadalahbentukbuah
cakram(BL).Adapaunfenotipetanpagendominan(bbll)
akanberupabuahberbentuklonjong.Pewarisansifatsemacam
inidinamakanepistatisgenduplikatdenganefekkomulatif.

Interaksi Gen
Selain mengalami berbagai modifikasi nisbah fenotipe karena
adanya peristiwa aksi gen tertentu, terdapat pula penyimpangan semu
terhadap hukum Mendel yang tidak melibatkan modifikasi nisbah
fenotipe, tetapi menimbulkan fenotipe-fenotipe yang merupakan hasil
kerjasama atau interaksi dua pasang gen nonalelik. Peristiwa semacam
ini dinamakan interaksi gen.
Peristiwa interaksi gen pertama kali dilaporkan oleh W.Bateson dan
R.C. Punnet setelah mereka mengamati pola pewarisan bentuk jengger
ayam. Dalam hal ini terdapat empat macam bentuk jengger ayam, yaitu
mawar, kacang, walnut dan tunggal seperti dilihat pada gambar bentuk
jengger ayam dari galur berbeda

Alel ganda pada tanaman


Contoh umum alel ganda pada tanaman ialah alel s, yang
berperan dalam mempengaruhi strerilitas.
Ada dua macam sterilitas yang dapat disebabkan oleh alel
s, yaitu strerilitas sendiri (self strerility) dan sterilitas silang
(cross sterility).
Mekanisme terjadinya sterilitas oleh alel s pada garis
besarnya berupa kegagalan pembentukan saluran serbuk
sari (pollen tube) akibat adanya semacam reaksi antigen
antibodi antara saluran tersebut dan dinding pistil.

Alel ganda pada kelinci


Pada kelinci terdapat alel ganda yang mengatur warna
bulu. Alel ganda ini mempunyai empat anggota, yaitu C+,
Cch, Ch, dan c, masing-masing untuk tipe liar, cincila, dan
albino.
Tipe liar, atau sering disebut juga aoguti, ditandai oleh
pigmentasi penuh; cincilia ditandai oleh warna bulu kelabu
keperak-perakan; himalayan berwarna putih dengan ujung
hitam, terutama pada anggota badan.
Urutan dominasi keekpat alel tersebut adalah
c+ > cch > ch > c dengan sifat dominasi penuh. Sebagai
contoh, genotipe heterozigot cchc, akan mempunyai bulu tipe
cincilia.

Golongan darah sistem ABO pada


manusia

Pada tahun 1900 K. Landsteiner menemukan


lokus ABO pada manusia yang terdiri atas tiga
buah alel, yaitu IA, IB, dan Io. Dalam keadaan
heterozigot IA dan IB bersifat kondominan, sedang
Io merupakan alel resesif. Genotipe dan fenotipe
individu pada sistem ABO dapat dilihat pada
tabel berikut ini :
Lokus ABO mengatur tipe glikolipid

Genotipe

Fenotipe

IAIA atau IAI0

IBIB atau IBI0

IAIB

AB

I0I0

pada permukaan eritrosit dengan cara


memberikan spesifikasi enzim yang
mengkatalis pembentukan polisakarida
di dalam eritrosit tersebut. Glikolipid
yang dihasilkan akan menjadi penentu
karakteristika reaksi antigenik terhadap
antibodi yang terdapat di dalam serum
darah. Antibodi adalah zat penangkal
terhadap berbagai zat asing (antigen)
yang masuk ke dalam tubuh.

Dengan adanya peluang reaksi antigenantibodi dalam golongan darah manusia,


maka dilihat dari kompabilitas golongan
darah antara suami dan istri dapat
dibedakan 2 macam perkawinan :
Perkawinan yang kompatibel, yaitu
perkawinan yang tidak memungkinkan
berlangsungnya reaksi antigen-antibodi di
antara ibu dan anak yang dihasilkan dari
perkawinan tersebut.
Perkawinan yang inkompatibel, perkawi
nan yang memungkinkan berlangsungnya
reaksi antigen-antibodi diantara ibu dan
anak yang dihasilkan dari perkawinan
tersebut.

Anda mungkin juga menyukai