A. Pengertian
Konstipasi adalah suatu kondisi dimana seseorang tidak dapat
buang air besar. Konstipasi adalah sulit buang air besar pengerasan
feses (kotoran) yang disebabkan hormon progesteron
yang
meningkat, usus bergeser akibat desakan rahim yang membesar atau
konsumsi zat besi. Konstipasi adalah kesulitan atau jarang defekasi
yang mungkin karena feses keras atau kering sehingga terjadi
kebiasaaan defekasi yang tidak teratur, faktor psikogenik, kurang
aktifitas, asupan cairan yang tidak adekuat dan abnormalitas usus
(Paath, 2004).
Konstipasi adalah penurunan frekuensi defekasi, yang diikuti oleh
pengeluaran feses yang lama atau keras dan kering. Adanya upaya
mengedan saat defekasi adalah suatu tanda yang terkait dengan
konstipasi. Apabila motilitas usus halus melambat, masa feses lebih
lama terpapar pada dinding usus dan sebagian besar kandungan air
dalam feses diabsorpsi. Sejumlah kecil air ditinggalkan untuk
melunakkan dan melumasi feses. Pengeluaran feses yang kering dan
keras dapat menimbulkan nyeri pada rektum (Potter & Perry, 2005).
B. Klasifikasi
Berdasarkan International Workshop on Constipation, adalah sebagai
berikut :
1. Konstipasi Fungsional
Kriteria :
Dua atau lebih dari keluhan ini ada paling sedikit dalam 12 bulan:
a. Mengedan keras 25% dari BAB
b. Feses yang keras 25% dari BAB
c. Rasa tidak tuntas 25% dari BAB
d. BAB kurang dari 2 kali per minggu
2. Penundaan pada muara rektum
Kriteria :
a. Hambatan pada anus lebih dari 25% BAB
b. Waktu untuk BAB lebih lama
c. Perlu bantuan jari-jari untuk mengeluarkan feses
Konstipasi fungsional disebabkan waktu perjalanan yang lambat
dari feses, sedangkan penundaan pada muara rektosigmoid
menunjukkan adanya disfungsi anorektal dan ditandai adanya
perasaan sumbatan pada anus.
C. Etiologi
1. Perubahan
hormon yang menyebabkan tonus otot menurun
sehingga akan menghambat gerakan peristatik usus. Jika hal ini
terjadi pada wanita hamil yang mengalami kesulitan buang air
besar (Paath, 2004).
F. Pathway
Pola
konsumsi
kurang sehat
Kurang
minum
Menahan
BAB
Obtruksi saluran
pencernaan
Kerusakan neuromuskular
Peristaltik kolon
Obat-obatan
G. Pemeriksaan Penunjang
1. Pemeriksaan Laboratorium
urin lengkap (terutama pada konstipasi kronik), dan pemeriksaan
kemungkinan ke arah penyakit spesifik seperti hipotiroid,
hiperkalsemi.
Barium Enema : pada dugaan adanya lesi obstruksi distal.
Manometri Rektal
Perlu untuk diagnosis Hirschsprung atau ultra short segment
namun positif atau negatif palsu dapat terjadi pada bayi.
Biopsi
Pada Hirschsprung dapat ditemukan tidak adanya sel sel
ganglion, aktivitas kolinesterase meningkat
2. Terapi Obat obatan
a) Pengobatan non farmakologis
i. Latihan usus besar : melatih usus besar adalah suatu bentuk
latihan perilaku yang disarankan pada penderita konstipasi
yang
tidak
jelas
penyebabnya.
Penderita
dianjurkan
mengadakan waktu secara teratur setiap hari untuk
memanfaatkan gerakan usus besarnya. dianjurkan waktu ini
adalah 5 10 menit setelah makan, sehingga dapat
memanfaatkan reflex gastro kolon untuk BAB. Diharapkan
kebiasaan ini dapat menyebabkan penderita tanggap terhadap
tanda tanda dan rangsang untuk BAB, dan tidak menahan
atau menunda dorongan untuk BAB ini.
ii.
Diet : peran diet penting untuk mengatasi konstipasi terutama
pada golongan usia lanjut. data epidemiologis menunjukkan
bahwa diet yang mengandung banyak serat mengurangi angka
kejadian
konstipasi
dan
macam-macam
penyakit
gastrointestinal lainnya, misalnya divertikel dan kanker
kolorektal. Serat meningkatkan massa dan berat feses serta
mempersingkat waktu transit di usus. untuk mendukung
manfaa serat ini, diharpkan cukup asupan cairan sekitar 6 8
gelas sehari, bila tidak ada kontraindikasi untuk asupan cairan.
iii.
Olahraga : cukup aktivitas atau mobilitas dan olahraga
membantu mengatasi konstipasi jalan kaki atau lari lari kecil
yang dilakukan sesuai dengan umur dan kemampuan pasien,
akan menggiatkan sirkulasi dan perut untuk memeperkuat otot
DAFTAR PUSTAKA
Paath, E. F. (2004). Gizi dalam Kesehaan Reproduki. Jakarta : EGC.
Arisman. (2004). Gizi Dalam Daur Kehidupan. Jakarta : EGC
Eisenberg, A. (1996). Kehamilan Apa yang Anda Hadapi Bulan Perbulan.
Jakarta : Arcan.
Perry, Potter. (2005). Fundamental keperawatan, edisi 4, volume 1. Jakarta
: EGC