Dermatitis seboroik
Latar Belakang
Dermatitis
seboroik
adalah
penyakit
papuloskuamosa kronis yang menyerang bayi dan
juga orang dewasa, sering ditemukan pada bagian
tubuh dengan konsentrasi folikel sebaseus yang
tinggi dan kelenjar sebaseus yang aktif
Prevalensi tertinggi ditemukan pada usia
dekade ke-4 sampai 7 dan pada 3 bulan pertama
kehidupan yang menghilang pada usia 6 sampai
12 bulan dalam bentuk dermatitis seboroik infantil
Epidemiologi
Dermatitis seboroik adalah penyakit inflamasi kronis yang umum
menyerang sekitar 1-3% populasi umum di Amerika Serikat, di mana 3-5%
pasien terdiri dari orang dewasa muda.
Gejala klinis
Lesi dermatitis seboroik tipikal adalah bercakbercak eritema, dengan sisik-sisik yang
berminyak. Penyakit ini suka muncul di bagianbagian yang kaya kelenjar sebum, seperti kulit
kepala, garis batas rambut, alis mata, glabela,
lipatan
nasolabial,
telinga,
dada
atas,
punggung, ketiak, pusar dan sela paha.
Blefaritis
dengan
kerak-kerak
berwarna
kekuningan sepanjang pinggir kelopak mata.
Diagnosis
Lesi terdiri dari plak eritema, bersisik
dengan tingkat keparahan dan
intensitas yang bervariasi.
Lokasi Predileksi Dermatitis
Seboroik pada Bayi
Diagnosis Banding
Dermatitis seboroik pada kepala juga bisa
mirip dengan tinea kapitis untuk
membedakannya dilakukan pemeriksaan
kerokan KOH 20% dan kultur jamur
Rosasea dan sistemik lupus eritematosus bisa
menimbulkan eritema pada wajah yang mirip
dengan dermatitis seboroik
Pengobatan
Pengobatan sistemik:
Dosis prednison 20-30mg/hari.
Pengobatan Topikal:
selenium sulfida (selsun) jika terdapat skuama dan
krusta diberikan emolien, misalnya krim urea 10%.