Anda di halaman 1dari 10

Referat Kulit

Dermatitis seboroik

Latar Belakang
Dermatitis
seboroik
adalah
penyakit
papuloskuamosa kronis yang menyerang bayi dan
juga orang dewasa, sering ditemukan pada bagian
tubuh dengan konsentrasi folikel sebaseus yang
tinggi dan kelenjar sebaseus yang aktif
Prevalensi tertinggi ditemukan pada usia
dekade ke-4 sampai 7 dan pada 3 bulan pertama
kehidupan yang menghilang pada usia 6 sampai
12 bulan dalam bentuk dermatitis seboroik infantil

Epidemiologi
Dermatitis seboroik adalah penyakit inflamasi kronis yang umum
menyerang sekitar 1-3% populasi umum di Amerika Serikat, di mana 3-5%
pasien terdiri dari orang dewasa muda.

Data di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo tahun 2000 sampai 2002


menunjukkan insidensi rata rata dermatitis seboroik sebesar 8,3% dari
jumlah kunjungan dan rasio pria dibandingkan wanita 1,5 : 1.
Dermatitis ini umumnya terkait dengan jamur Malassezia, kelainan
immunologi, aktivitas sebaseus yang meningkat dan kerentanan pasien.

Gejala klinis
Lesi dermatitis seboroik tipikal adalah bercakbercak eritema, dengan sisik-sisik yang
berminyak. Penyakit ini suka muncul di bagianbagian yang kaya kelenjar sebum, seperti kulit
kepala, garis batas rambut, alis mata, glabela,
lipatan
nasolabial,
telinga,
dada
atas,
punggung, ketiak, pusar dan sela paha.
Blefaritis
dengan
kerak-kerak
berwarna
kekuningan sepanjang pinggir kelopak mata.

Lesi di kulit kepala dapat bermanifestasi


menjadi dua tipe :
Pityriasis sicca
Pytiriasis steatoides

Diagnosis
Lesi terdiri dari plak eritema, bersisik
dengan tingkat keparahan dan
intensitas yang bervariasi.
Lokasi Predileksi Dermatitis
Seboroik pada Bayi

Pada orang dewasa, dermatitis seboroik adalah


dermatosis kronis berulang yang dimulai dari eritema
ringan sampai moderat hingga lesi papular, eksudatif
dan bersisik, semakin memburuk jika disertai stres
atau kurang tidur
Pada wajah, keterlibatan daerah glabela dan malar,
lipatan nasolabial dan alis mata merupakan ciri khas
Dalam lipatan-lipatan kulit (ketiak, pusar, inguinal,
daerah anogenital), bentuk lesi berupa maserasi,
lembab dengan dasar eritema pada sekitar lesi

Diagnosis Banding
Dermatitis seboroik pada kepala juga bisa
mirip dengan tinea kapitis untuk
membedakannya dilakukan pemeriksaan
kerokan KOH 20% dan kultur jamur
Rosasea dan sistemik lupus eritematosus bisa
menimbulkan eritema pada wajah yang mirip
dengan dermatitis seboroik

Pengobatan
Pengobatan sistemik:
Dosis prednison 20-30mg/hari.

Isotretinoin dosisnya 0.1 - 0.3 mg/kgbb/hari,


perbaikan tampak setelah 4 minggu. Sesudah itu
diberikan dosis pemeliharaan 5- 10mg/hari
ketokenazol 200mg/hari

Pengobatan Topikal:
selenium sulfida (selsun) jika terdapat skuama dan
krusta diberikan emolien, misalnya krim urea 10%.

-Ter, misalnya likuor karbonas detergens 2-5% atau krim pragmatar


-Resorsin 1-3%
-Sulfur presipitatum 4-20%, dapat digabung dengan asam salisilat 3-6%.
-Kortikosteroid misalnya krim hidrokortison 2 1/2% , pada kasus berat
dapat dipakai dengan betametason valerat, asalkan jangan terlalu dipakai
lama karena efek samping nya.
-krim ketokonazol 2% bila terdapat banyak P.ovale

Anda mungkin juga menyukai