A. DEFENISI
Thalasemia adalah penyakit kelainan darah yang ditandai dengan kondisi
sel darah merah mudah rusak atau umurnya lebih pendek dari sel darah normal
(120 hari). Akibatnya penderita thalasemia akan mengalami gejala anemia
diantaranya pusing, muka pucat, badan sering lemas, sukar tidur, nafsu makan
hilang, dan infeksi berulang.
Thalasemia terjadi akibat ketidakmampuan sumsum tulang membentuk
protein yang dibutuhkan untuk memproduksi hemoglobin sebagaimana
mestinya. Hemoglobin merupakan protein kaya zat besi yang berada di dalam
sel darah merah dan berfungsi sangat penting untuk mengangkut oksigen dari
paru-paru keseluruh bagian tubuh yang membutuhkannya sebagai energi.
Apabila produksi hemoglobin berkurang atau tidak ada, maka pasokan energi
yang dibutuhkan untuk menjalankan fungsi tubuh tidak dapat terpenuhi,
sehingga fungsi tubuh pun terganggu dan tidak mampu lagi menjalankan
aktivitasnya secara normal.Thalasemia adalah sekelompok penyakit keturunan
yang merupakan akibat dari ketidakseimbangan pembuatan salah satu dari
keempat rantai asam amino yang membentuk hemoglobin. Thalasemia adalah
penyakit yang sifatnya diturunkan.
Adapun Thalasemia terjadi karena kelainan atau perubahan pada rantai
globin dan atau rantai globin yang mengatur produksi rantai dan .
Berkurang atau tidak terbentuk sama sekali rantai globin.
B. ETIOLOGI
Dasar kelainan pada thalassemia berlaku secara umum yaitu kelainan
thalassemia- disebabkan oleh delesi gen atau terhapus karena kecelakaan
genetik, yang mengatur produksi tetramer globin, sedangkan pada
thalassemia- karena adanya mutasi gen tersebut. individu normal yang
mempunyai 2 gen alfa yaitu alfa thal 2 dan alfa thal 1 terletak pada bagian
pendek kromosom 16 (aa/aa). Hilangnya satu gen (silent carrier) tidak
menunjukkan gejala klinis sedangkan hilangnya 2 gen hanya memberikan
manifestasi ringan atau tidak memberikan gejala klinis yang jelas. Hilangnya
3 gen (penyakit Hb H) memberikan anemia moderat dan gambaran klinis
maka
anak-anak
mereka
mungkin
akan
menderita
rantai
harus
memiliki 2 gen dari kedua orang tuanya. Jika hanya 1gen yang diturunkan,
maka orang tersebut hanya
perlu
pemeriksaan
laboratorium
khusus
untuk
memerlukan
transfusi
darah
untuk
hidup.
akumulasi
rantai
di
dalam
eritrosit
darah
rutin.
Meskipun
terdapat
talasemia
disebabkan
tidak
lengkapnya
nutrisi
dan
oksigen
yang
dibutuhkan
sehingga
Face colley atau mongoloid face adalah bentuk wa jah dimana tulang
hidung yang hilang atau melesak ke dalam, tulang pipi menonjol
keluar. Sumsun tulang pipih adalah tempat memproduksi sel darah.
Tulang muka merupakan salah satu tulang pipih. Pada talasemia karena
tubuh kekurangan darah maka pabrik sel darah dalam hal ini sumsum
tulang pipih akan berusaha memproduksi sel darah merah sebanyaksebanyaknya karena pekerjaan yang meningkat maka sumsum tulang
ini akan membesar, pada tulang muka pembesaran ini dapat dilihat
dengan jelas dengan adanya penonjolan dahi, jarak antara kedua mata
menjadi jauh, kedua tulang pipi menonjol.
4. Sering disertai hepatosplenomegali
5. Gambaran anemia hipokrom mikrositik tanpa adanya defisiensi besi.
6. Kulit yang kelabu (Hemokromatosis)
Kulit yang tampak kelabu ini dikarenakan adanya penumpukan Fe di
bawah kulit. Gejala ini timbul pada pasien talasemia jika pasien
tersebut telah melakukan transfusi berulang.
7. Hemosiderosis
E. PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. Parameter hematologis
Parameter hematologis
yang penting untuk menandai sindroma thalassemia beta mayor yaitu
konsentrasi
hemoglobin, Mean Corpuscular Volume (MCV), Mean Corpuscular
Haemoglobin
(MCH) yang rendah, morfologi sel darah merah (mikrositik hipokrom,
anisositosis,
poikilositosis,
sel
target,
basophilic
stippling),
adalah
sebesar
400
H. PATOFISIOLOGI
Pernikahan penderita talasemia carrier
Menurunkan penyakit secara autosomal resesif
Gangguan sintesis rantai globin dan
-
Talasemia
Ganggunan pembentukan rantai dan
Hipoksia
Tubuh
memben
tuk eritro
eritrosit
immature