Barotrauma
Madinatul Munawwaroh
Tazkiyatul Firdaus
Kepaniteraan Klinik Ilmu THT
RSUD Kota Bekasi
FK UIN Jakarta
Periode 02-28 Februari 2015
Anatomi
Telinga bagian luar terdiri dari:
aurikula
meatus akustikus eksternus
1/3 bagian luar kartilago
2/3 bagian dalam Tulang
membran timpani.
BAROTRAUMA
Definisi
Barotrauma adalah cedera yang disebabkan oleh
kegagalan untuk menyamakan tekanan antara
rongga berudara pada tubuh dengan lingkungan
sekitar terutama terjadi pada rongga tubuh
yang tertutup seperti tuba esutachius, telinga
tengah, sinus paranasal, atau paru terjadi
kerusakan jaringan akibat kegagalan untuk
menyamakan tekanan pada rongga dengan
tekanan pada lingkungan sewaktu melakukan
perjalanan dengan pesawat terbang atau pada
saat menyelam
Epidemiologi
Barotrauma paling sering terjadi pada telinga tengah
karena rumitnya fungsi tuba eustachius
Perubahan tekanan pada kedalaman 17 kaki di bawah
air = perubahan tekanan pada ketinggian 18.000 kaki
di atas bumi perubahan tekanan lingkungan terjadi
lebih cepat pada saat menyelam dibandingkan dengan
saat terbang insidensi barotrauma pada telinga
tengah pada saat menyelam lebih tinggi
Barotrauma telinga tengah terjadi sekitar 30% pada
saat menyelam pertama kali dan 10 % pada penyelam
yang telah sering melakukan penyelaman
Epidemiologi
Di AS terdapat 2,28 kasus barotrauma per 10.000
penyelaman pada kasus berat yang serius dan
mengakibatkan kematian
Sedangkan kasus ringan yang biasanya ditandai dengan
gejala nyeri pada otot dan sendi dan pembesaran
kelenjar getah bening tidak diketahui insidensinya
karena banyak penyelam tidak mencari pengobatan
karena keluhan tersebut
Kematian akibat barotrauma pada penerbangan
departemen pertahanan Australia dapat ditemukan 82
insiden per juta jam waktu terbang
Patofisiologi
Terjadinya Barotrauma dijelaskan oleh hukum fisika
Boyle dan Henry
Hukum Boyle menyatakan suatu penurunan atau
peningkatan pada tekanan lingkungan akan
memperbesar atau menekan (secara berurutan) suatu
volume gas dalam ruang tertutup atau P1 x V1 = P2 x V2,
dimana P adalah tekanan dan V adalah volume
Jika perbedaan tekanan ~90 mmHg, maka m.tensor veli
palatini yang normal tidak mampu membuka tuba
eustachius
Jika perbedaan tekanan mencapai 90 -100 mmHg, maka
bagian kartilaginosa dari tuba eustachius akan sangat
kolaps tuba eustachius tidak dapat menyeimbangi
perubahan tekanan pada telinga tengah barotrauma
PATOFISIOLOGI BAROTRAUMA
SAAT MENYELAM
10
11
PATOFISIOLOGI BAROTRAUMA
SAAT PENERBANGAN
Manifestasi klinis
Tiga gejala klinis yang terdapat pada barotrauma secara umum adalah: efek
pada telinga maupun sinus, penyakit dekompresi, dan emboli gas arteri
Manifestasi klinis
Penyakit dekompresi atau Decompression Sickness (DCS)
timbul karena terbentuknya gelembung udara akibat
perubahan tekanan yang cepat (hukum Henry), dimana
gelembung udara tersebut dapat beredar ke bagian tubuh
manapun sehingga menyebabkan berbagai penyakit. Penyakit
dekompresi ada 2 tipe. Tipe I dengan gejala labih ringan
berupa nyeri di otot dan sendi dan pembengkakan kelenjar
getah bening. Tipe II memiliki gejala yang serius dan
mengakibatkan kematian dengan manifestasi pada sistem
pernapasan, kardiovaskular dan yang tersering penurunan
saraf perifer dan saraf pusat.
Pemeriksaan fisik
Evaluasi membran timpani berdasarkan
skala Teed:
Teed 0 tidak ada kerusakan yang
terlihat, telinga normal
Teed 1 kongesti sekitar umbo, retraksi
membran timpani
Teed 2 kongesti seluruh membran
timpani
Teed 3 perdarahan pada telinga tengah
Teed 4 perdarahan luas pada telinga
tengah disertai gelembung darah yang
terlihat di belakang membran timpani
(hemotimpanum)
Teed 5 seluruh telinga tengah diisi oleh
darah yang berwarna gelap
(deoksigenasi), membran timpani
perforasi
Pemeriksaan fisik
Biasanya tes garputala dan audiometri akan
menunjukkan tuli konduktif ringan di telinga yang
terkena
Perlu dilakukan pemeriksaan keseimbangan pasien
Pada barotrauma telinga bagian dalam, membran
timpani mungkin terlihat normal. Tuli berupa tuli
sensorineural, diikuti oleh nistagmus dan tes fistula yang
positif.
Penatalaksanaan
Terapi Umum
Stabilisasi (ABC)
Oksigen
IVFD
Terapi Barotrauma sinus
dekongestan oral dan nasal.
Nyeri NSAIDs atau obat analgesik narkotik lain
Diagnosis Banding
Otitis Eksterna
Otitis Media
Sinusitis
Komplikasi
infeksi telinga akut
hilangnya pendengaran
ruptur atau perforasi dari membran timpani
vertigo
Prognosis
Umumnya dapat sembuh sendiri dalam 2-3 hari.
Hilangnya pendengaran sebagian besar bersifat
sementara
Pada kasus-kasus berat memerlukan waktu hingga 4-6
minggu untuk penyembuhan.
Preventif
mengunyah permen karet atau melakukan perasat Valsava
terutama sewaktu pesawat terbang mulai turun untuk
mendarat.
Jika pasien dalam keadaan pilek sebaiknya menggunakan
dekongestan oral dan nasal spray vasokonstriktor 12 jam
sebelum penerbangan dan tidak melakukan penyelaman.
TERIMA KASIH