Anda di halaman 1dari 36

EDISI 49/FEBRUARI-MARET/2011

CAKRAWALA
Tour de Terbanggi
BUDAYA KERJA
Monitoring Pelaksanaan Budaya ProCISE
201, Perkuat Pondasi Menuju Visi
PELANGI
Pemenang ProCISE dan Innovation
Award Benchmarking ke Jepang

Job Evaluation :
Memberi Harga Pekerjaan
Anda Secara Fair

MANAJEMENMENYAPA

Tidak Pernah
Ada Kata
Selesai

aryawan adalah kunci dari terbentuknya suatu organisasi


dan pusat dari pergerakan organisasi tersebut. Apapun
bentuk dan jenis organisasinya, sudah dapat dipastikan
bahwa seluruh organisasi dibentuk untuk kepentingan
karyawan dan hanya dapat dilaksanakan oleh karyawan.
Oleh sebab itu pengembangan nomor satu yang harus diberikan
adalah kepada karyawan yang ada pada organisasi tersebut. Bukan
kepada segala aset kekayaan yang ada serta segala sistem dan
teknologi yang canggih. Dapat dipastikan bahwa tidak ada suatu
organisasi apapun yang dapat berkembang apabila tidak ada perhatian
khusus yang diberikan kepada sumber daya manusia yang dimiliki.
Oleh karena itu pengembangan Sumber Daya Manusia di
PGN tidak akan pernah sampai pada kata selesai. Selalu dan
harus selalu dicari cara untuk mengembangkannya. Apabila
sebuah organisasi atau katakanlah sebuah perusahaan ingin
berkembang maka haruslah ada tim yang senantiasa memikirkan
pengembangan Sumber Daya Manusia yang ada dari waktu ke waktu.
Selain itu PGN juga selalu memperhatikan masalah kompensasi yang
diberikan kepada karyawan. Kompensasi ini mengandung arti tidak
sekedar hanya dalam bentuk finansial saja. Bentuk finansial langsung
berupa upah, gaji, komisi dan bonus. Sementara yang tidak langsung
berupa asuransi, bantuan kesehatan, uang cuti, uang pensiun, pelatihan
dan sebagainya. Selain itu, bentuk non finansial dapat berupa unsurunsur jenis pekerjaan dan lingkungan pekerjaan. Bentuk unsur
pekerjaan meliputi tanggung jawab, perhatian dan penghargaan dari
pimpinan, sementara bentuk lingkungan pekerjaan berupa kenyamanan
kondisi kerja, distribusi pembagian kerja dan kebijakan perusahaan.

DARIREDAKSI
Salam dari kami
Berbahagia sekali, kami dapat kembali menghadirkan
Berita Gas ke hadapan para pembaca sekalian. Berita
Gas kali ini adalah edisi yang ke-49. Ini menjadi bukti
keseriusan dan komitmen kami untuk menghadirkan
sebuah media yang dapat menjadi jembatan informasi
dan komunikasi bagi kalangan karyawan PGN
Berita Gas berusaha menghadirkan informasi-informasi
terbaru di lingkungan perusahaan kita tercinta. Pada
edisi kali ini, dikupas perihal Job Evaluation sebagai
alat yang digunakan manajemen untuk mengukur nilai
setiap posisi di lingkungan PGN. Sosok para karyawan
unit kerja di Terbanggi juga ditampilkan untuk
menyemangati setiap Insan PGN agar selalu berbuat
yang terbaik.
Kami terus berharap masukan dari segenap pembaca
Berita Gas baik berupa kontribusi artikel atau informasi
kegiatan di unit kerja rekan-rekan, ataupun saran dan
kritik.
Redaksi

EDISI 49/FEBRUARI-MARET/2011

Foto:
Group of People Indicators

CAKRAWALA
Tour de Terbanggi
BUDAYA KERJA
Perkuat Budaya Kerja ProCISE,
Pondasi Menuju World Class Company
PELANGI
Monitoring Pelaksanaan Budaya ProCISE
201, Perkuat Pondasi Menuju Visi

Job Evaluation :
Memberi Harga Pekerjaan
Anda Secara Fair

Illustration:
R.K

Susunan Redaksi
Pelindung:

Setiap insan PGN diharapkan mampu untuk mempertahankan


keunggulan kompetitifnya dalam segala keadaan, sekalipun menghadapi
saat-saat krisis. Kita harus mampu mengatasi berbagai permasalahan
yang ada tentunya dengan kerjasama yang baik dan memberdayakan
kapabilitas kita masing-masing. Kita juga harus terus belajar dan juga
harus bersedia mendengarkan masukan dari orang lain. Masingmasing kita diharapkan untuk mampu memancarkan energi positif
yang mampu membangkitkan semangat dan menggerakkan rekan
kita untuk bersama-sama memajukan perusahaan yang kita cintai ini.

Direktur Utama
Pembina:
Direksi & Sekretaris Perusahaan
Pengarah:
Kepala Divisi Komunikasi Korporat
Ketua Penyunting:
Manajer Humas & Media

Edisi 49 I Februari - Maret 2011 I Beritagas

CONTENT
5 Sajian Utama

Sistem Pengupahan Baru


Job Evaluation :
Memberikan Harga Pekerjaan
Anda Secara Fair

10 Cakrawala

20 Berita CSR

Rumah Kompos Airlangga

26 Pelangi

Love Your Job

Tour de Terbanggi
Inspeksi dan Pemeliharaan
SUBSEA VALVE

14 Profil

Penjaga Stasiun Gas


Terbanggi

18 Budaya Kerja

Tingkatkan Standar Mutu


Kehidupan Masyarakat

Bersikap Ramah Strategi


Menuju Sukses

Pemenang ProCISE
dan Innovation Award
Benchmarking ke Jepang
Humor

Monitoring Pelaksanaan
Budaya ProCISE 201, Perkuat
Pondasi Menuju Visi

Beritagas

I Edisi 49 I Februari - Maret 2011

SAJIANUTAMA

Sistem
Pengupahan
Baru

elain lingkungan kerja yang nyaman, faktor gaji atau


penghasilan tak pelak merupakan elemen penting
untuk memelihara motivasi dan kepuasan kerja
karyawan. Melalui pemberian penghasilan yang
atraktif dan memenuhi asaz fairness, diharapkan
akan terus dapat tumbuh spirit kerja yang kian produktif.
Dalam kaitannya dengan hal itulah, maka secara periodik juga
perlu dilakukan proses perbaikan terus menerus (continous
improvement) atas kebijakan pemberian gaji kepada
karyawan, atau juga tentang kebijakan remunerasi. Melalui
proses penyempurnaan sistem remunerasi ini, diharapkan
akan terbangun win-win synergy : artinya, proses perbaikan
kebijakan remunerasi mampu meningkatkan produktivitas
dan kesejahteraan karyawan, sehingga dengan demikian juga
dapat memberikan dampak positif bagi pertumbuhan bisnis
perusahaan.
Dengan spirit semacam itulah, Perusahaan memutuskan
untuk menerapkan sistem pengupahan baru. Dalam proses
penyusunan sistem pengupahan yang baru ini, terdapat
tiga aspek yang menjadi perhatian utama atau faktor yang
mempengaruhi upah yang dibayar Perusahaan kepada Pekerja.
Ketiga aspek itu adalah sebagai berikut :
1) bobot jabatan yang diemban seseorang, yang dinilai melalui
evaluasi jabatan;
2) nilai yang berlaku di pasar tenaga kerja atau sesuai dengan
aturan pemerintah;
3) kemampuan pekerja, yang di antaranya terlihat dari hasil
penilaian kinerja dan assessment kompetensi.

Nilai Bobot Jabatan


Nilai bobot jabatan diperoleh melalui proses job
evaluation. Dalam proses ini setiap jabatan dinilai
berdasar 8 kriteria/dimensi, yang secara ringkas dapat
dikelompokkan dalam 3 faktor yaitu : Accountability
(kriteria untuk mengukur wewenang dan tanggung
jawab sebuah posisi); Problem Solving (kriteria untuk
menilai seberapa rumit proses problem solving yang
harus dilakukan oleh posisi tersebut); atau faktor Know
How (yakni kriteria yang mengukur seberapa tinggi
pengetahuan dan pengalaman yang dibutuhkan oleh satu
posisi).
Dari hasil evaluasi jabatan tersebut kemudian disusunlah
job grade atau tingkat jabatan. Job grade ini disusun
berdasar bobot nilai setiap jabatan yang diukur dengan
tiga faktor diatas. Sejumlah jabatan yang memiliki
bobot nilai yang sama atau sebanding kemudian
dikelompokkan dalam satu job grade.
Setelah melalui proses pengukuran bobot nilai untuk
setiap jabatan yang ada di PGN, maka dihasilkan
pengelompokkan sebanyak 16 grade (yaitu job grade
8 sampai dengan 23, dimana 8 adalah terendah dan 23
tertinggi).
Setiap job grade ini kemudian mendapatkan semacam
penyebutan, dimana terdapat nama Staf untuk
kelompok paling bawah dan sebutan Vice President
untuk kelompok job grade yang paling tinggi.

Edisi 49 I Februari - Maret 2011 I Beritagas

SAJIANUTAMA

Dengan adanya sistem baru ini diharapkan


mampu membawa perubahan positif bagi
proses pengembangan SDM. Pada arah
selanjutnya, sistem pengupahan yang baru
ini diharapkan akan mampu mendorong
produktivitas segenap Pekerja, dan juga bagi
peningkatan kinerja perusahaan.
Salary Survey
Setelah masing-masing jabatan mendapatkan bobot nilai berdasarkan
proses job evaluation, dan kemudian dikelompokkan dalam kelompok
job grade yang sesuai, maka tahapan berikutnya adalah menentukan
berapa besar penghasilan yang pas untuk setiap job grade yang ada.
Disini Perusahaan kemudian melakukan semacam salary survey
untuk melihat berapa besar gaji yang diberikan untuk job grade yang
sebanding. Misal berapa sih rata-rata gaji untuk grade Vice President
di perusahaan lain yang sejenis (atau berada pada industri yang kurang
lebih sama). Atau berapa besar gaji Manajer di perusahaan lain.
Melalui salary survey diatas maka akan diperoleh informasi
pembanding yang dapat dijadikan sebagai referensi. Tentu saja disini
Perusahaan berupaya agar rata-rata gaji yang diberikan bisa lebih
kompetitif dibanding yang ada di pasar (atau dibanding yang diberikan
oleh rata-rata perusahaan lain, untuk grade yang sebanding).
Kemampuan Pekerja
Selain melalui proses pembobotan nilai jabatan dengan job evaluation
dan juga dengan memperhatikan hasil salary survey, maka aspek
lain yang menjadi pertimbangan penetapan gaji adalah kemampuan
pekerja. Aspek kemampuan pekerja ini diukur berdasar hasil penilaian
kinerja dan juga assessment kompetensi. Dalam hal ini, para pekerja
yang hasil penilaiannya baik tentu saja bisa mendapatkan penyesuaian
upah yang lebih tinggi.

Beritagas

I Edisi 49 I Februari - Maret 2011

SAJIANUTAMA

Komposisi Upah Bulanan


Unsur perubahan lain dalam kebijakan upah yang baru
ini adalah adanya perubahan komponen upah bulanan.
Dalam hal ini, upah bulanan yang tadinya terdiri dari tiga
komponen (upah dasar, tunjangan kehadiran dan insentif
prestasi) menjadi hanya dua komponen saja (upah dasar
dan tunjangan posisi).
Dengan hanya dua komponen, maka besaran upah
dasar cenderung menjadi lebih besar. Hal ini tentu akan
memberikan dampak positif dalam jangka panjang.
Sebab pemberian uang pensiun seperti Pembayaran
Purna Bhakti (PBB), DPLK ataupun Jamsostek
akan menggunakan upah dasar sebagai basis untuk
menghitung besarnya uang pensiun. Dengan demikian
upah dasar yang tinggi akan mampu memberikan efek
positif bagi besarnya uang purna bhakti yang kelak akan
diterima oleh pekerja.
Comparatio
Unsur lain yang ada dalam kebijakan upah yang baru ini
adalah penggunaan comparatio sebagai dasar kenaikan
upah pekerja. Comparatio merupakan perbandingan
antara nilai nominal upah dasar yang diterima pekerja
dengan nilai tengah skala upah dalam job grade-nya.
Comparatio yang rendah artinya upah dasar pekerja
saat ini lebih rendah dibanding nilai tengah (median)
skala upah untuk job grade-nya. Dengan kata lain, upah
pekerja tersebut lebih rendah dibanding rata-rata upah
yang diterima rekan-rekannya, meski mereka semua
tergolong dalam job grade yang sama.
Sebaliknya, angka comparatio yang tinggi menunjukan
upah dasar pekerja saat ini lebih tinggi dibanding
nilai tengah (median) skala upah untuk job gradenya. Artinya, upah pekerja tersebut relatif lebih tinggi
dibanding rata-rata upah yang diterima oleh rekanrekannya, meski mereka semua terkelompokkan dalam
job grade yang sebanding.
Nah, nanti pada saat konversi dari sistem lama ke dalam
sistem pengupahan baru, aspek comparatio ini akan
juga digunakan sebagai masukan untuk penyesuaian
upah dasar bagi Pekerja. Pekerja yang mempunyai
comparatio rendah akan mempunyai kemungkinan
untuk mendapatkan penyesuaian upah dasar yang lebih
tinggi dibandingkan dengan Pekerja dengan comparatio
yang tinggi.
Tentu saja usaha perbaikan tidak berhenti pada hal-hal
yang telah dibahas di atas, masih banyak hal yang masih
harus diperbaiki sehingga sistem pengupahan dapat
menjadi lebih baik lagi. Dengan adanya sistem baru ini
diharapkan mampu membawa perubahan positif bagi
proses pengembangan SDM. Pada arah selanjutnya,
sistem pengupahan yang baru ini diharapkan akan
mampu mendorong produktivitas segenap Pekerja dan
juga bagi peningkatan kinerja perusahaan.
Edisi 49 I Februari - Maret 2011 I Beritagas

SAJIANUTAMA

Untuk memenuhi elemen


fairness yang kokoh, selama
ini dikenal sebuah tahapan
yang disebut sebagai proses
job evaluation : atau sebuah
proses untuk memberikan
value untuk setiap posisi/
pekerjaan yang ada dalam
satu perusahaan.

Job Evaluation :
Memberikan Harga
Pekerjaan Anda
Secara Fair
8

Beritagas

I Edisi 49 I Februari - Maret 2011

SAJIANUTAMA
Ditengah dinamika pertumbuhan
bisnis yang terus melaju, ada kalanya
diperlukan sejumlah perubahan sistem
dan proses kerja ke arah yang lebih
baik. Disitu dibentangkan sejumlah
inisiatif-inisiatif baru yang lebih
responsif terhadap pekembangan bisnis
terkini. Upaya penyempurnaan proses
ini juga seringkali terjadi dalam bidang
remunerasi pegawai atau employee
remuneration.
Pengelolaan dan perbaikan sistem
remunerasi selalu diniatkan untuk
menjangkau dua unsur penting yakni;
kompetitif (tentu saja ini merupakan
faktor penting supaya segenap
pegawai bisa terus meningkatkan level
kesejahteraannya) dan fair (sebuah
elemen yang memastikan bahwa setiap
posisi diberi harga secarara fair sesuai
dengan bobot pekerjaannya).
Untuk memenuhi elemen fairness
yang kokoh, selama ini dikenal sebuah
tahapan yang disebut sebagai proses
job evaluation atau sebuah proses
untuk memberikan value untuk
setiap posisi/pekerjaan yang ada dalam
satu perusahaan. Hasil dari proses
ini biasanya kemudian muncul dalam
bentuk job grade atau level pekerjaan
yang bersifat hirarkis sesuai dengan
harga atau nilai pekerjaan itu.
Pertanyaannya kemudian adalah
begini : lalu bagaimana cara untuk
menimbang-nimbang dan memberikan
bobot untuk setiap posisi yang ada,
secara fair? Disini lalu kita dikenalkan
dengan compensable factors
atau semacam faktor dan kriteria
yang sebaiknya digunakan untuk
memberikan atau menghargai sebuah
pekerjaan.
Faktor atau kriteria tersebut sangat
penting, sebab dengannya kita lalu bisa
menilai sebuah pekerjaan dengan lebih
sistematis dan tidak sekedar dengan
berdasar perasaan belaka. Lalu faktor
apa saja yang lazim digunakan untuk
menilai sebuah pekerjaan? Dalam
dunia praktek manajemen remunerasi,
ada sejumlah faktor yang biasanya
digunakan untuk menimbang-nimbang
harga/nilai sebuah pekerjaan.
Faktor itu antara lain adalah
Accountability (kriteria untuk
mengukur wewenang dan tanggung
jawab sebuah posisi); Problem Solving

(kriteria untuk menilai seberapa rumit


proses problem solving yang harus
dilakukan oleh posisi tersebut); atau
faktor Know How (yakni kriteria yang
mengukur seberapa tinggi pengetahuan
dan pengalaman yang dibutuhkan oleh
satu posisi).
Demikianlah faktor-faktor yang akan
digunakan untuk menilai posisi tersebut
kemudian dipetakan dalam skala
tingkatan dari level rendah sampai
yang tertinggi. Misal untuk faktor
problem solving, dipetakan dalam
lima level, mulai dari level 1 (tingkat
problem solving yang dibutuhkan relatif
sederhana) sampai level 5 (tingkat
problem solving yang membutuhkan
analisa yang kompleks dan dalam
kondisi yang tidak menentu uncertain
condition).
Berdasarkan kriteria yang telah
dipetakan dalam skala itulah, kemudian
setiap posisi dianalisa dan kemudian
diberi skala nilai yang sesuai cakupan
pekerjaan yang disandangnya. Sebagai
misal, seorang operator data entry
mungkin akan mendapatkan level satu
untuk faktor problem solving (karena
pekerjaan dia bersifat repetitif dan tidak
banyak memerlukan proses analisa yang
kompleks). Sebaliknya seorang analis
riset pasar dan industri mungkin akan
mendapat skala 4 dalam aspek problem
solving (sebab posisi itu membutuhkan
daya analisa yang tinggi dan kompleks).
Begitulah, berdasar faktor atau kriteria
yang disepakati (lengkap dengan
beragam tingkatannya), setiap posisi
dianalisa dan dinilai harganya. Proses
analisa ini tentu saja dengan mengacu
pada job descriptioan dan key result
areas dari masing-masing posisi.
Selain itu, proses perhitungan nilai
posisi ini sebaiknya juga melibatkan
tim eksternal yang bersifat independen
dan memiliki referensi yang kaya
dalam area manajemen remunerasi.
Mengapa harus independen? Sebab
kalau proses ini dilakukan oleh para
pemegang posisi saat ini, analisanya
barangkali akan menjadi bias. Bisa
jadi orang tersebut akan memberikan
harga yang relatif tinggi untuk posisinya
sendiri, meskipun bobot pekerjaan
dan informasi dari common practices
(praktek di perusahaan lain yang
sejenis) menunjukkan nilai untuk posisi
tersebut sebenarnya lebih rendah.

Dengan bantuan tim eksternal


yang independen, yang ditopang
dengan basis informasi dari beragam
industri dan juga praktek di beragam
perusahaan sejenis, diharapkan
analisa untuk menilai value posisi
itu menjadi lebih obyektif dan pas
hasilnya.
Tentu saja, ada kalanya sejumlah
karyawan kurang puas dengan hasil
penilaian tersebut dan menggerutu:
wah grade saya kok sekarang jadi
cuman segini, padahal selama ini
saya sudah kerja mati-matian lho.
Atau begini : waduh, grade posisi
itu kok lebih tinggi dibanding grade
saya, padahal perasaan beban
pekerjaannya sama aja.
Sekali lagi, sebenarnya penilaian
harga pekerjaan ini mengacu pada
faktor/compensable factors beserta
skala tingkatannya yang telah
ditetapkan sejak awal. Dan proses
analisa harga pekerjaan ini benarbenar mengacu pada job des dan key
result areas posisi tersebut. Artinya
hasil penilaian pekerjaan yang
didapatkan diupayakan semaksimal
mungkin merepresentasikan nilai dan
grade yang paling pas untuk posisi
tersebut.
Memang, rasanya manusiawi dan
wajar juga jika kita mengharapkan
grade yang tinggi (sebab siapa sih
yang tidak ingin grade dengan gaji
yang lebih tinggi, ya nggak?). Namun
ada kalanya perasaan yang bersifat
subyektif ini tidak kompatibel
dengan kriteria obyektif yang telah
dirumuskan dengan beragam
pertimbangan yang seksama,
berdasar best practices yang lazim di
praktekkan.
Pada akhirnya, proses job
evaluation ini memang kadang akan
memberikan percikan ketidakpuasan
disana-sini (sebuah proses yang
juga lazim terjadi di perusahaan/
organisasi lain). Namun barangkali,
ada sekeping sikap bijak yang lebih
layak dikedepankan: kita tetap layak
bersyukur dengan segenap tantangan
yang ada, sembari terus ikhlas
menjalankan tugas yang diemban.
Sebab dengan itu, mungkin kita
bisa memberikan yang terbaik bagi
perusahaan. Juga bagi keluarga kita
di rumah.

Edisi 49 I Februari - Maret 2011 I Beritagas

CAKRAWALA

Stasiun Transmisi
Terbanggi Besar:

Unjuk Kerja
di Tengah
Kebun Nanas
di sisi barat jalan raya yang melintasi
Desa Bandar Agung, kita menemui
jalan perkampungan yang masih
berupa bebatuan sepanjang 1 Km.
Setelah itu, kita menemui jalanan
tanah yang membelah hamparan
perkebunan nanas di kanan jalan dan
ladang singkong milik masyarakat
di sisi kiri jalan. Hamparan kebun
nanas seluas 30.000 hektar itu
milik perusahaan asing (PMA) PT
Great Giant Pineapple Corp (GGPC).
Selebihnya, penelusuran jalan tanah
sepanjang 3 Km harus dilakukan untuk
mencapai lokasi Stasiun Terbanggi
Besar.

tasiun Penerima dan


Penyalur PGN di
Terbanggi Besar bisa
disebut sebagai sebuah
keterpencilan lokasi
kerja. Keberadaannya memang
cuma berjarak sekitar 4 Km
dari keramaian Desa Bandar
Agung, Kecamatan Terusan
Nunyai, Kabupaten Lampung
Tengah, Lampung. Namun,
untuk mencapai lokasi Stasiun
Transmisi Gas PGN itu sungguh
perlu perjuangan tersendiri.
Dari pertigaan di samping
Masjid Al-Muhajirin yang berada
10

Beritagas

Bila tidak sedang diguyur hujan,


perjalanan akan diselimuti oleh deru
debu. Sebaliknya, jika sedang musim
penghujan, jalanan menjadi licin
dan di sana-sini tampak kubangan
lumpur. Hanya truk serta mobil
double gardan dan motor trail yang
sedikit leluasa bisa mencapai Stasiun
Terbanggi Besar. Kantor dan bangunan
Stasiun Terbanggi Besar seluas 2
hektar, dengan luas keseluruhan lahan
mencapai 16 hektar.
Sejauh mata memandang, yang
terlihat hanyalah hamparan nanas.
Hanya di sisi selatan area stasiun yang
sedikit berdekatan dengan pepohonan
bambu yang juga berada di kawasan
perkebunan nanas. Pada siang hari,

I Edisi 49 I Februari - Maret 2011

Karyawan yang
bertugas di
Stasiun Terbanggi
berjumlah 34
orang.
Empat belas orang di
antaranya bertugas
di bagian facility,
metering dan
pemeliharaan jaringan
pipa, yang bekerja
dalam 2 shift: Siang
(07.00-19.00) dan
malam (19.00-07.00).

CAKRAWALA
Sebuah stasiun
transmisi yang
merupakan bagian
penting dari
bentangan panjang
aliran gas SumateraJawa. Sebuah stasiun
yang terletak di
antara Stasiun
Kompresor Pagardewa
di Sumatera Selatan
dan Stasiun Transmisi
Labuhan Maringgai
di pinggiran pantai
Lampung Timur.

Edisi 49 I Februari - Maret 2011 I Beritagas

11

CAKRAWALA

12

Beritagas

I Edisi 49 I Februari - Maret 2011

CAKRAWALA
yang tampak dari kejauhan hanyalah menara
komunikasi stasiun yang menjulang tinggi di atas
belantara nanas yang sangat luas. Di malam hari,
dengan sorot terang lampunya Stasiun Terbanggi
laksana mercusuar di tengah lautan nanas yang
diliputi oleh kegelapan malam.
Sebuah stasiun transmisi yang merupakan
bagian penting dari bentangan panjang aliran gas
Sumatera-Jawa. Sebuah stasiun yang terletak di
antara Stasiun Kompresor Pagardewa di Sumatera
Selatan dan Stasiun Transmisi Labuhan Maringgai
di pinggiran pantai Lampung Timur. Sebuah stasiun
transmisi yang bekerja nonstop sepanjang tahun
sehingga setiap saat prosesnya harus dipastikan
stabil dan aman. Di situlah, di tengah kesunyian
belantara kebun nanas, segenap insan Stasiun
Terbanggi harus berunjuk kerja.
Karyawan yang bertugas di Stasiun Terbanggi
berjumlah 34 orang. Empat belas orang di
antaranya bertugas di bagian facility, metering dan
pemeliharaan jaringan pipa, yang bekerja dalam
2 shift: Siang (07.00-19.00) dan malam (19.0007.00). Kemudian 15 orang sekuriti yang bekerja
dalam 3 shift per 8 jam: pagi, sore dan malam. Plus
5 orang office boy. Semua karyawan harus bekerja
sesuai peran dan fungsinya.

Karyawan bagian
facility, metering
dan pemeliharaan
jaringan pipa,
bekerja selama dua
minggu tanpa libur
dengan pembagian
seminggu shift siang
dan seminggu shift
malam. Setelah itu,
mereka memperoleh
hak libur selama
seminggu.

Karyawan bagian facility, metering dan


pemeliharaan jaringan pipa, bekerja selama dua
minggu tanpa libur dengan pembagian seminggu
shift siang dan seminggu shift malam. Setelah itu,
mereka memperoleh hak libur selama seminggu.
Selama bekerja, mereka wajib tinggal di mess
karyawan. Dalam hal ini, PGN mengontrak 2
buah rumah untuk dijadikan mess. Satu mess
untuk bagian facility berada di Bandar Agung
yang jaraknya dengan stasiun sekitar 5 Km, dan
satunya lagi untuk bagian maintenance dan
pipeline di Bandar Jaya yang berjarak belasan
kilometer. Perjalanan dari mess ke stasiun pergipulang menggunakan mobil dinas double gardan.
Mereka semua bekerja dalam tim yang solid guna
mengontrol segala sesuatu yang ada di stasiun,
baik facility, peralatan, aliran gas, tekanan gas
dan suhunya serta stabilitas pasokan lisrik. Untuk
listrik, stasiun menggunakan generator gas (SeninJumat) dan generator diesel (Sabtu-Minggu).
Supaya konsentrasi dalam bekerja tidak terganggu,
semua karyawan dilayani dengan katering untuk
sarapan, makan siang dan makan malam. Untuk
menjaga kesehatan karyawan, setiap hari Kamis
dilakukan senan kesegaran jasmani, kemudian
dilanjutkan dengan pemeriksaan dokter. Di sini,
perusahaan berusaha memperhatikan kesehatan
dan keamanan kerja para karyawan yang berada
di garis depan itu. Mereka bekerja siang-malam
di tengah hamparan ribuan hektar kebun nanas,
dalam sebuah keterpencilan yang jauh dari hirukpikuk kehidupan masyarakat itu.
Edisi 49 I Februari - Maret 2011 I Beritagas

13

PROFIL

JUVINUS SEMBIRING,

Kasubsi Operasi dan Pemeliharaan Fasilitas


Wilayah Terbanggi Besar SBU Transmisi

alaupun
lokasinya
terpencil,
tapi rasanya
nyaman
dan aman. Alasannya, pertama,
daerah ini memang aman
terkendali. Masyarakat sekitar
tidak pernah bertindak yang
aneh-aneh. Ini merupakan
perkampungan transmigran
purnawirawan TNI-AD dari Jawa,
sehingga faktor keamanan relatif
terjamin. Kedua, lokasi stasiun
terletak di area perkebunan
nanas, sehingga kebisingan
dari proses kerja stasiun tidak
mengganggu masyarakat.
Jarak antara stasiun dengan
perkampungan masyarakat cukup
jauh.

Sejak Mei 2009, saya bertugas di


sini. Jam kerja saya sama seperti
ketika masih di bertugas Jakarta,
Senin-Jumat, dari pukul 07.00
sampai 16.00. Sabtu-Minggu
libur. Awalnya memang terasa
tidak nyaman karena jauh dari
keluarga. Namun, saya jalani
dan nikmati saja. Dan sekarang
nyaman-nyaman saja. Ya,
manusiawi sajalah kalau saya
sering merasa rindu kepada
keluarga dengan anak-anak
yang masih kecil. Jarak JakartaLampung tidak terlalu jauh,
sehingga keluarga saya yang ada
di Cikarang (Jawa Barat) tidak
perlu dipindahkan ke Lampung.
Setiap Jumat sore saya pulang
ke Jakarta dan Senin pagi sudah
tiba kembali di Terbanggi. Selama
hari kerja saya tinggal di mess
karyawan di Bandar Agung.
Yang jelas, saya menikmati tugas
kerja di lokasi terpencil ini. Saya
teringat kampung halaman,

14

Beritagas

sewaktu kecil saya sering bermain


dan bekerja di ladang atau sawah,
karena saya memang anak seorang
petani sayuran di Brastagi, Sumatera
Utara. Dan bagi saya, ini bukan hal
baru bertugas di daerah terpencil.
Sebelum di Terbanggi, saya memang
bertugas di Jakarta bertempat di
SBU Distribusi Wilayah I. Tapi jauh
sebelumnya, saat awal saya bekerja
di PGN (1997), saat saya masih
kuliah di Medan, saya bertugas di
kantor PGN Medan. Tahun 2001,
saya disekolahkan ke Cepu (Jawa
Tengah). Ketika pembangunan
Stasiun Pagardewa, selama 3 bulan
saya bertugas di sana. Makanya, saat
ditempatkan di Terbanggi ini saya
tidak terkejut karena sudah punya
pengalaman di Pagardewa yang lebih
terpencil lagi.
Selama bertugas di Terbanggi, kami
pernah mengalami permasalahan
krusial. Dua kali (2009 dan 2010)
terjadi kebakaran di sekitar area
stasiun, akibat musim kemarau
panjang. Wilayah sekitar stasiun
ini memang ditumbuhi pepohonan
bambu dan rerumputan. Panasnya
sinar matahari membuat dedaunan
kering mudah terbakar. Jadi,
kebakaran yang terjadi bukan
disebabkan dari Stasiun Terbanggi,
melainkan dari luar stasiun.
Saat itu, kami sudah siap dengan
peralatan yang kami punya. Tapi,
karena luasnya area yang terbakar
membuat kami kewalahan juga.
Beruntung ada bantuan dari
PT Great Giant Pineapple Corp
(GGPC) dan pemadam kebakaran
setempat, sehingga kebakaran
dapat dipadamkan. Makanya,
untuk mengantisipasi kemungkinan
kebakaran terulang kembali di
masa datang, kami membuat lahan

I Edisi 49 I Februari - Maret 2011

pembatas beradius aman 10 meter mengelilingi


stasiun. Di area pengaman itu diletakkan kerikilkerikil batu.
Yang mungkin masih jadi permasalahan jika
musim penghujan adalah rekan-rekan kerja
kami seperti sekuriti dan office boy. Mereka
menghadapi kesulitan menuju ke lokasi stasiun
karena jalanan yang licin, rusak, becek dan
banjir. Sedangkan untuk karyawan lainnya tidak
masalah karena mereka diantar jemput dengan
mobil double gardan. Ya, kita berdoa dan
bekerja dengan lebih baik agar PGN bertambah
bagus sehingga perhatian manajemen terhadap
kenyamanan karyawan dalam bekerja bisa
menjadi semakin baik.

HERSAN ESWANDI,

Koordinator Sekuriti Stasiun


Terbanggi Besar

PROFIL

ebagai pelaksana facility,


kami bertugas memonitor
jalannya operasi stasiun gas
agar tetap terkendali dan
tidak ada gangguan. Kami
menjaga seluruh fasilitas yang ada di
stasiun, baik instalasi dan jaringan
pipa gas maupun fasilitas yang ada di
gedung/kantor.
Saya lahir dan besar di Jakarta. Lulusan
Politeknik Negeri Jakarta tahun 2006.
Saya masuk PGN tahun 2008 dan
diangkat jadi karyawan tahun 2009.
Ketika ditempatkan di daerah terpencil
seperti Terbanggi ini, awalnya memang
kaget. Namun, saya coba jalani tugas
kerja ini dengan penuh tanggung jawab.
Ternyata, saya pun terbiasa. Jadi,
dalam hal tugas kerja dan lokasi kerja
di Stasiun Terbanggi yang terpencil ini,
saya tidak ada masalah.
Struktur kerja di sini sudah berjalan
sistemik sehingga jika terjadi masalah
masing-masing orang dapat berperan
sesuai fungsinya. Pengaturan pola kerja
juga sudah tertata dengan baik: dua

aya bergabung dengan PGN sejak Maret 2008.


Untuk sekuiti dipercayakan kepada PT Bima
Jaya Security (BJS). Oleh BJS, saya ditugaskan
sebagai koordinator sekuriti dengan wilayah
tugas mengawasi jaringan pipa mulai dari
Kilometer Point (KP) 82 di perbatasan Sumatera Selatan
dengan Lampung sampai pinggir pantai di Labuhan
Maringgai (KP272). Wilayah kami sejauh 190 Km. Untuk
mengamankannya saya dibantu oleh 36 personil, dengan
pembagian 15 orang di Stasiun Terbanggi Besar, 15 orang
di Stasiun Labuhan Maringgai, dan 6 orang di Kantor
Wilayah PGN di Bandar Lampung.
Dalam melaksanakan tugas, kami melakukan 3 macam
patroli. Pertama, patroli jalur atau patroli ROW. Kedua,
patroli deteksi dini atau penyelidikan. Dan ketiga, patroli
wilayah.
Di daerah ini sering terjadi pencurian papan plang pipa
PGN (papan warning) yang ada di beberapa titik jalur pipa
gas yang terbuat dari plat besi. Orang mencuri papan itu
lalu dijual ke lapak besi rongsokan. Karenanya, kami terus
melakukan sosialisasi dengan berbagai pihak, baik tokoh
masyarakat, para preman maupun lapak-lapak rongsokan.
Syukurlah kejadian pencurian itu sudah berkurang.

NANDA ADITYA PRADANA,

Staff Pemeliharaan Fasilitas


Terbanggi Besar SBU Transmisi
minggu kerja dan seminggu libur. Kadang saya
memang merasa jenuh. Untuk itu, biasanya saya
sibukkan diri dengan internet. Di situ saya bisa
berkomunikasi dengan sesama insan PGN. Di
mess karyawan pun tersedia hiburan TV kabel
dan karaoke. Untuk urusan konsumsi juga
tidak ada masalah. Kami mendapatkan katering
untuk makan pagi, siang dan malam hari.
Menunya cukup enak dan bergizi. Ketika sedang
libur, saya pulang ke Jakarta.

Saya merasa bersyukur dan menikmati


pekerjaan ini. Selain bisa dikatakan sejalan
dengan latar belakang pendidikan saya di
teknik elektro, dalam pekerjaan ini saya juga
memperoleh banyak pengalaman baru. Saya
berharap kemajuan saya dan teman-teman
dalam bekerja bisa memberi manfaat bagi
perusahaan agar terus berkembang sebagai
perusahaan gas yang lebih bagus. Dengan begitu
kami semua juga bisa mendapatkan manfaat
kesejahteraan yang lebih baik dari perusahaan.

Dulu hampir setiap bulan papan besi kami hilang dicuri.


Perusahaan juga sudah mengantisipasi dengan mengganti
papan besi itu dengan papan yang terbuat dari beton cor.

Dalam tugas kerja, secara umum tidak ada masalah.


Hanya saja, setiap hari kami harus bertempur dengan
menggunakan kendaraan pribadi, motor. Jika musim
kemarau bertempur dengan deru debu, sedangkan
pada musim penghujan bertempur dengan jalanan yang
licin, becek dan di sana-sini terdapat kubangan besar.
Ini rasanya yang perlu mendapatkan perhatian dari
perusahaan. Saya sendiri, selama hari kerja tinggal di mess
karyawan Bandar Jaya. Pada Jumat sore pulang ke Bandar
Lampung untuk berkumpul dengan keluarga. Senin pagi
sudah siap menunaikan tugas kerja lagi.
Latar belakang saya adalah personil polisi. Tahun 2005
saya minta pensiun dini. Kemudian saya bekerja di Bank
Lampung sebagai koordinator sekuriti. Keberadaan saya di
PGN melalui BJS. Saya tidak tahu apakah tahun 2011 saya
masih di PGN atau tidak. Sebab, masa kontrak BJS habis
Desember 2010. Saya berharap, semoga saya tetap diberi
kesempatan untuk menjaga Stasiun PGN di Terbanggi
Besar ini. Rasanya, saya ini sudah seperti anggota keluarga
besar PGN.

Edisi 49 I Februari - Maret 2011 I Beritagas

15

CAKRAWALA

Dalam rangka menjaga


kehandalan jaringan,
terutama tugas operasional
dan pemeliharaan jaringan
di SBU Transmisi Sumatera
Jawa, khususnya wilayah 3
yang mengoperasikan pipa
bawah laut, maka secara
rutin tim operasional dan
pemeliharaan wilayah 3
melaksanakan pemeliharaan
dan inspeksi Subsea Valve
di KP. 139,527 jalur transmisi
pipa gas Labuhan MaringgaiMuara Bekasi.

urang lebih sudah


4 tahun sejak
dikonstruksi pada
tahun 2006 yang
lalu, maka sudah
waktunya subsea valve ini untuk
dibersihkan dari benda-benda
yang bisa menghambat kinerja
operasionalnya. Adapun bendabenda yang dapat mempengaruhi
kinerja valve tersebut adalah jaring
nelayan yang tersangkut, banicles
atau sejenis karang yang menempel
pada body valve, sampah-sampah
plastik yang tersangkut, marine
growth (tumbuh-tumbuhan
laut) yang menempel dan lain
sebagainya. Selain itu, pada saat
bersamaan dilakukan pengecekan
potential proteksi katodik pada
jaringan pipa offshore serta pada
guard frame subsea valve tersebut.
Tujuan dari inspeksi dan
pemeliharaan ini adalah memeriksa
sejauh mana kondisi fisik dan
kinerja atau fungsi subsea valve
yang ada, apakah masih bisa
dioperasikan dengan baik atau
butuh dilakukan perbaikan.
Idealnya untuk pembersihan fisik
adalah 3 tahun sekali, tetapi untuk
inspeksi cukup setahun sekali.
Untuk itu, kurang lebih dari 3 tahun
sejak pemasangan pada tahun 2006
yang lalu, maka subsea valve ini
dilakukan pemeriksaan.

16

Beritagas

Pelaksanaan pemeliharaan dan


inspeksi ini dilakukan oleh pihak
ketiga, yaitu PT. Jaya Salvage
Indonesia, dimana perusahaan ini
menyediakan pelayanan dibidang
salvage dan pekerjaan inspeksi di
lepas pantai.
Pekerjaan inspeksi dan
pemeliharaan ini dilakukan
dalam 2 hari, yang dilakukan
secara bertahap. Hari pertama,
inspeksi dan pemeliharaan subsea
valve dan hari berikutnya adalah
inspeksi crossing pipe BP-PGN.
Pada tiap-tiap pelaksanaan
pekerjaan, PGN TSJ wilayah III
mengikutsertakan 2 personilnya
untuk memantau kegiatan ini
secara langsung, atau disebut PGN
Representative, yang diwakili
oleh personil bagian operasi dan
pemeliharaan jaringan pipa bawah
laut (offshore pipeline) secara
bergantian.
Sebelum pekerjaan inspeksi dan
pemeliharaan subsea valve ini
dilaksanakan, terlebih dahulu
dilakukan rapat yang membahas
mengenai tahapan pekerjaan
yang akan dilakukan dan analisa
kemungkinan resiko yang terjadi,
yang dirangkum dalam laporan
berbentuk Standard Operation
Procedure dan Job Safety
Analysis. Dari sini diketahui
segala kemungkinan bahaya yang

bisa timbul sebelum, selama dan


sesudah pekerjaan. Untuk itu, segala
kemungkinan yang ada diantisipasi
dan dilakukan pencegahan sedini
mungkin, serta apa saja yang harus
dilakukan bila dalam keadaan darurat,
semua dicatat dan dijadikan prosedur
tetap pekerjaan. Setelah JSA dan
Prosedur Standar ini disepakati dan
disetujui oleh PGN, maka kontraktor
baru boleh melaksanakan pekerjaan
tersebut.
Tahapan-tahapan yang dilaksanakan
sebelum pelaksanaan inspeksi dan
pemeliharaan subsea valve ini adalah
sebagai berikut :
1.Tim berkumpul di Dermaga Marina
Ancol, untuk melakukan koordinasi
dan setting alat. Selanjutnya data
koordinat subsea valve dicek ulang,
untuk memastikan supaya tim bisa
langsung datang tepat di sasaran. Data
koordinat ini didapat dari hasil survey
Side Sonar Scan terakhir. Walaupun
pada saat konstruksi awal sudah
ada data koordinatnya, tetapi yang
lebih meyakinkan adalah data survey
terakhir. Hal ini diperlukan guna
mengantisipasi perubahan koordinat
subsea valve didasar laut akibat arus
laut dan perubahan seabed.

Inspeksi dan
Pemeliharaan
SUBSEA VALVE
Oleh : Anang Wahyudi, SST
(Kepala Seksi Operasi dan Pemeliharaan Jaringan
Wilayah III SBU Transmisi)

I Edisi 49 I Februari - Maret 2011

CAKRAWALA
Pengecekan dokumen sebelum
berangkat (JSA, Prosedur Kerja dll)

2. Kemudian persiapan peralatan (setting, fungsi dan


kualitas) dan personil yang akan bekerja ke dasar, apakah
benar-benar sehat dan siap untuk bekerja, mengingat
bekerja dilaut adalah pekerjaan dengan resiko tinggi.
Personal yang terlibat dalam pelaksanaan pekerjaan ini
terdiri dari :
o Koordinator pelaksana sebagai komandan regu
o Diving supervisor, yang bertugas memantau kegiatan
diver dibawah air serta yang mengatur berapa lama diver
harus berada dibawah air dan kapan diver harus naik ke
permukaan air untuk rekondisi
o Diver pelaksana (4 orang)
o Teknisi yang mengurusi perlengkapan diving dan
komunikasi.
o Cableman, yang mengurusi umbilical kabel untuk
pernapasan diver
o Survival Team, yang bertugas standby di darat, sebagai
tim emergency apabila sewaktu-waktu dibutuhkan
mengirim bantuan ke tengah laut.

Perahu karet untuk


keadaan darurat

Perlengkapan yang dipakai adalah:


o Peralatan selam lengkap dengan helm khusus/kirby
o Kompresor
o Umbilical / selang pernapasan yang terhubung ke tabungtabung udara
o Tabung-tabung udara untuk pernapasan
o Kamera bawah air
o Layar Monitor untuk memantau kegiatan dibawah air
o Genset
o Lampu bawah air
o Radio Komunikasi bawah air
o CP reading, untuk mengecek potensial proteksi pipa dan
guard frame subsea valve
oPerlengkapan cleaning subsea valve (pisau, kapi dan lainlain).

Foto Manometer Pengatur


Udara Pernapasan Diver

Genset untuk power supply


perlatan elektronik

Edisi 49 I Februari - Maret 2011 I Beritagas

17

CAKRAWALA
Diver sedang mengenakan
master selam (kirby)

3. Setelah peralatan dan perlengkapan siap, tim


menuju ke titik koordinat yang ditentukan dengan
menggunakan perahu boat, dengan kecepatan sekitar
15-20 knot/jam dan sampai dilokasi kurang lebih 30
menit (jarak antara Marina Ancol sampai koordinat
subsea valve 17 km). Setelah sampai pada koordinat
tersebut, kapal melepas jangkar, kira-kira sekitar
10 meter disamping subsea valve agar jangkar tidak
mengenai valve tersebut. Kemudian diver pelaksana
turun ke dasar laut pada titik yang telah ditentukan
dengan perlengkapan selam lengkap.

Tim dari Jasalindo sedang


berangkat dari dermaga Marina
Ancol ke lokasi subsea valve
Layar monitor untuk memantau
pekerjaan dibawah permukaan air

4. Setelah sampai pada lokasi subsea valve,


kemudian dilakukan pengambilan gambar awal
sebelum dilakukan pembersihan dan perawatan.
Kemudian, sampah-sampah yang tersangkut di
guard frame subsea valve dibersihkan secara
manual. Setelah itu, body valve di bersihkan dari
kerang-kerang yang menempel, agar operasional
buka tutup valve bisa dilaksanakan dengan lancar.
Pada proses pembersihan ini, dilakukan oleh 4
diver yang turun bergantian sesuai perintah diving
supervisornya. Rata-rata tiap diver membutuhkan
waktu penyelaman kurang lebih 45 menit, setelah
itu naik ke permukaan untuk istirahat. Demi
keselamatan, waktu-waktu penyelaman ini sudah
mengikuti standar internasional dari US Navy,
dimana pada kedalaman tertentu, maksimal
waktu yang diperbolehkan untuk menyelam sudah
ditentukan.

18

Beritagas

I Edisi 49 I Februari - Maret 2011

5. Setelah selesai pembersihan, dilakukan pengecekan


potensial proteksi katodik pada guard frame dan pada
body valve. Dari hasil pemeriksaan, diketahui potencial
proteksi pada guard frame adalah (-)1092 mV dan
pada body valve sebesar (-)1062 mV. Perlu diketahui
pada guard frame subsea valve ini proteksi katodiknya
terpisah dari valve yang dilindungi. Untuk guard frame
menggunakan anoda tersendiri yang ditempelkan pada
konstruksi guard frame-nya. Sedangkan untuk body
valve, sistem proteksi katodiknya menggunakan anoda
yang di tempelkan pada body pipa.

CAKRAWALA
Diving Supervisor sedang mengamati
pekerjaan dari layar monitor

Setelah semua pekerjaan


selesai, selanjutnya
kontraktor membuat
laporan dalam bentuk
tulisan, foto dan
video yang berisikan
kegiatan-kegiatan
selama pelaksanaan
pekerjaan inspeksi dan
pemeliharaan subsea
valve ini.

8. Pada hari kedua, dari dermaga


Marina Ancol, tim menuju ke
titik koordinat BP crossing pipe.
Tidak butuh waktu lama, diver
sudah mencapai titik crossing
yang dimaksud. Hasil pemeriksaan
menunjukkan bahwa jarak/span
antara pipa PGN dan pipa BP
masih cukup aman, dimana pipa
PGN berada sekitar 75 cm diatas
pipa BP. Jarak minimal antara
top pipe BP dan bottom pipe PGN
adalah 50 cm, sehingga jarak ini
masih memenuhi persyaratan yang
diminta oleh BP. Setelah dilakukan
pengambilan gambar, diver langsung
naik ke permukaan. Selanjutnya
tim berkemas kembali ke dermaga
Marina Ancol dan kembali dengan
selamat.

Kondisi Subsea Valve sebelum dibersihkan,


penuh dengan jaring nelayan

Setelah semua pekerjaan selesai,


selanjutnya kontraktor membuat
laporan dalam bentuk tulisan, foto
dan video yang berisikan kegiatankegiatan selama pelaksanaan
pekerjaan inspeksi dan pemeliharaan
subsea valve ini.

6. Setelah itu, dilakukan pengambilan gambar posisi terakhir setelah


pembersihan pada guard frame dan pada body valve-nya. Untuk
pengambilan gambar dilakukan oleh diver lain, tetapi dengan peralatan
selam independent, dimana tabung pernapasannya dibawa sendiri yang
tidak terhubung dengan diver pekerja dan hanya untuk penyelaman
sebentar.
7. Setelah selesai dilakukan pengambilan gambar, semua diver langsung
naik ke permukaan untuk selanjutnya bergeser ke arah titik koordinat BP
crossing pipe. Tetapi karena waktu sudah mulai sore, maka diputuskan
keesok harinya pekerjaan inspeksi crossing pipa BP dilakukan.

Untuk masa mendatang, apabila


perkembangan usaha PGN sudah
menangani LNG, tidak menutup
kemungkinan diperlukan unit kerja
offshore dan marine tersendiri yang
khusus menangani seluk beluk di
bidang kelautan dan aturan-aturan
yang harus dipenuhi sangat komplek,
baik itu persyaratan dari Class (IMO,
USCG, IGC, Lloyd Register, BV dan
lain-lain) atau regulasi pemerintah
setempat. Maju terus PGN.

Edisi 49 I Februari - Maret 2011 I Beritagas

19

BUDAYAKERJA

Monitoring Pelaksanaan Budaya ProCISE


2010, Perkuat Pondasi Menuju Visi

iada hari tanpa sosialisasi (internalisasi) budaya unggul


perusahaan modern. Tidak saja dilakukan melalui brosur,
baliho, media internal dan spanduk, tapi juga contoh nyata
dari para pimpinan manajemen puncak, pimpinan divisi,
manajer hingga kepala satuan kerja. Juga sharing forum
dan diskusi-diskusi kelompok kecil dalam setiap satuan/unit kerja.
Itulah yang dilakukan oleh PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk
dalam usaha menerapkan budaya kerja ProCISE (Professionalism,
Continuous Improvement, Integrity, Safety, Excellent Service).
Karena itu, kini, Divisi Organisasi dan Proses Bisnis PGN (OPB)
semakin intensif melakukan serangkaian sosialisasi budaya perusahaan
ProCISE dalam lingkup internal PGN. Dari lapis atas dan menengah
sebagai teladan, hingga para pekerja di level bawah. Tidak saja dalam
komunitas karyawan di kantor pusat, tapi juga di kantor-kantor cabang
atau SBU (Strategic Business Unit) yang tersebar di seluruh Indonesia.
Kita bertekad menjadi the world class company. Dan, budaya unggul
kita dalam bekerja menjadi prasyarat untuk mencapai predikat the
world class company itu, ujar Titi Mihartati, Manager Budaya
Perusahaan Divisi Organisasi dan Budaya Perusahaan (OPB) PGN.

Tentunya, Divisi OPB PGN bukan saja intensif melakukan


kampanye budaya perusahaan ProCISE kepada segenap insan
dan lingkup kerja PGN. Namun, Divisi OPB juga ingin memastikan
bahwa prinsip dan nilai-nilai ProCISE itu telah diterapkan dalam
keseharian kerja insan dan lingkup kerja PGN. Tidak saja dalam
wacana, tapi nilai-budaya ProCISE yang digulirkan sejak lebih 2
tahun lalu itu diharapkan semakin menyatu dalam benak, sikap,
perilaku dan karakter kerja insan PGN sehari-hari.
Salah satu ramuan sukses perusahaan kelas dunia memang terletak
pada budaya unggul perusahaan. Dari situlah kemudian terbangun
nilai perusahaan (corporate value) yang terus meningkat secara
berkesinambungan. Pada perusahaan kelas dunia, budaya unggul itu
sudah menjadi ruh dan ritme kerja mereka sehari-hari. Tanpa harus
dikatakan (action without saying), budaya unggul tadi sudah menjadi
bagian integral dalam manajemen-organisasi kerja. Walhasil, mereka
tidak sekadar mampu bertahan hidup, tapi juga terus tumbuh dan
berkembang dalam kurun waktu yang panjang. Bahkan, mereka dapat
terus hidup sepanjang masa (living company). Mereka tidak saja
mampu menjadi ikon dan perusahaan kebanggaan karyawan, namun
juga mampu berperan sebagai salah satu motor ekonomi masyarakat
dan bangsa-negaranya bagi percaturan bisnis-ekonomi dunia.
Sekadar contoh, setiap tahun majalah ekonomi-bisnis kenamaan
Fortune rutin meliris The Best 500 Companies. Di situ mata kita selalu
saja menyaksikan sejumlah perusahaan yang disebutkan sebagai world
class company alias multinational company (MNC) bertengger pada
ranking puncak. Nama-nama living companies itu sudah demikian
akrab di benak kita. Bahkan, produk-produk mereka telah melekat

20

Beritagas

I Edisi 49 I Februari - Maret 2011

BUDAYAKERJA
akrab menyertai keseharian hidup kita. Dari Jepang,
misalnya, ada Matsushita, Honda, Toyota, Sony dan
Toshiba. Dari Amerika Serikat (AS) ada Exxon, WalMart, General Electric (GE), Citigroup, IBM, DuPont
dan Microsoft. Dari Eropa ada Unilever dan Marks
Spencer (Inggris); Nokia (Finlandia); Total dan
Carrefour (Perancis); Daimler-Chrysler, Siemens dan
Allianz (Jerman); Nestle (Swiss); dan lainnya. Dari
Korea Selatan, kini Samsung dan LG mulai masuk
dalam kelas global.
Karena itu, menurut Titi, PGN meneguhkan
komitmen dan membulatkan langkahnya untuk
menjadikan nilai-nilai utama budaya unggul ProCISE
tadi ke dalam aktivitas kerja seluruh insan PGN.
Nilai Professionalism berarti setiap insan PGN harus
kompeten dan bertanggung-jawab dalam bidang
kerjanya. Nilai Continous Improvement bermakna
bahwa setiap insan PGN harus kreatif, inovatif
dan adaptif dalam setiap bidang kerjanya. Nilai
Integrity berarti harus jujur, terbuka dan berpikir
positif serta disiplin dan konsisten. Nilai Safety
maksudnya harus mengutamakan keselamatan dan
kesehatan kerja serta peduli kepada lingkungan
sosial dan alam sekitar. Nilai Excellent Service
berarti harus mengutamakan kepuasaan mitra
kerja dan stakeholders (internal maupun eksternal
perusahaan) serta proaktif dan cepat tanggap.
Setelah ProCISE dirumuskan, pemahaman
(awareness), sosialisasi dan internalisasi. Setelah
berjalan setahun, pada November-Desember
2009, TIB (Tim Implementasi Budaya) melakukan
monitoring dan evaluasi untuk melihat sampai
sejauh mana budaya kerja ProCISE telah dipahami.
Dengan pertimbangan bahwa semua insan PGN
sudah cukup memahaminya, maka memasuki tahun
2010 PGN mulai mengimplementasikan ProCISE.
Dimulai dari hal-hal kecil seperti Sapa dan Salam,
penerapan sistem Keselamatan dan Kesehatan Kerja
(K3) serta Budaya Kerja Industrial 5R (Ringkas,
Rapih, Resik/Bersih, Rawat dan Rajin).
Dalam membangun budaya unggul perusahaan
berkelas dunia, kualitas karyawan tidak hanya
ditentukan oleh IQ (Intelligence Quotient) yang
tinggi. Tapi, juga oleh kecerdasan hati (EQ,
Emotional Quotient) dan spiritualnya (SQ, Spiritual
Quotient). Perumusan nilai-budaya ProCISE
dilakukan dengan mengkristalisasi unsur IQ, EQ
dan SQ. Bahwa insan PGN harus kompeten, kreatif
dan inovatif dalam bekerja, harus berintegritas dan
bertanggung-jawab, serta tidak sombong, selalu
menjaga kerendahan hati dan memberi hormat
kepada sesamanya. Termasuk untuk hal-hal sepele
seperti menyapa dan memberi salam kepada orang

lain, santun dalam bertindak dan bertutur kata, tidak


malas mengangkat telepon yang tengah berdering,
menjawab email, mau bekerja sama dengan orang
lain, dan sebagainya.
Begitu pula dengan nilai-nilai K3 dan 5R, harus pula
menyatu dalam aktivitas kerja karyawan sehari-hari.
Prinsip K3 bermakna bahwa healthy and safety is
our life. Sedangkan budaya kerja industrial 5R
senafas dengan budaya kerja industri berstandar
dunia. Di Jepang, 5R dikenal dengan sebutan 5S
(Seiri, Seiton, Seiso, Seiketsu, Shitsuke). Di Amerika
Serikat, disebut 5C (Clear out, Configure, Clean,
Conform, Custom). Dan di Jerman dinamakan
5A (Aussortieren Unnotiger Dinge, Auraraumen,
Arbeisplatz Sauber Harten, Anordnungen Zur
Regelmachen, Alle Punkte Einhalten und Standig
Verbesern). Sasaran pokok pengembangan budaya
kerja industri modern ini antara lain kualitas diri,
kualitas kerja dan keselamatan kerja.
Pada tahun 2010, sebagai pemompa semangat
sekaligus sebagai contoh keteladanan, TIB dan
konsultan independen melakukan implementasi
secara langsung di lokasi kerja. Maksudnya adalah
untuk menilai unit/satuan kerja serta CA (Change
Agent) terbaik berdasarkan usulan Kantor Cabang/
SBU dan Kantor Pusat. Beberapa aspek yang
dinilai meliputi: sosialisasi program Budaya
Perusahaan (PGN) 2010 pada masing-masing
unit/satuan kerja; penerapan program budaya
perusahaan; dokumentasi/pelaporan penerapan
program budaya perusahaan; program kerja (khusus
untuk CA). Hasilnya, untuk lingkungan Kantor
Pusat tampil sebagai Satuan Kerja Terbaik adalah
Divisi Pembangunan dan Retno Kadarini (Divisi
Pembangunan) sebagai CA terbaik.
Sementara itu, dari daerah tampil terbaik adalah SBU
Distribusi II (Area Sidoarjo, Jawa Timur); disusul
SBU Distribusi I (Area Bekasi); dan SBU Transmisi
dengan skor. Kemudian, untuk CA terbaik, tercatat
nama Bambang Purwanto dari SBU Distibusi I.
Disusul oleh Achmat Hidayat (SBU Distibusi II),
Iwan Yuli dan Ahmad Cahyadi dari SBU Distribusi I.
Lalu, Anisyah R. dari SBU TSJ dan Yudiasni dari SBU
Distribusi III.
Pendek kata, seiring dengan penerapan budaya
perusahaan ProCISE, kinerja dan performa PGN
juga terus meningkat dan semakin bagus. Karena
itu, untuk meningkatkan kuantitas dan kualitasnya,
implementasi budaya kerja ProCISE yang akan
dimonitoring pada November-Desember 2011
nanti siap dikembangkan lebih jauh dan lebih
komprehensif lagi.

Edisi 49 I Februari - Maret 2011 I Beritagas

21

BERITACSR

Rumah Kompos
Airlangga
Tumpukan sampah dari kegiatan rumah tangga dan sisa-sisa makanan
yang tidak ditangani dengan baik tentu dapat mengganggu lingkungan
dan kesehatan masyarakat. Selain tidak sedap dipandang mata, sampah
juga menyebarkan bau busuk, yang lama-kelamaan akan menjadi sarang
berbagai sumber penyakit. Dari tumpukan sampah itulah yang kini
menjadi salah satu masalah utama yang dihadapi oleh Kota Surabaya.
Tidak terkecuali sampah di Kelurahan Airlangga, kawasan yang antara
lain menjadi lokasi Universitas Airlangga (Unair) itu.

ari demi hari, sampah


yang ada di Kelurahan
Airlangga semakin
menggunung dan
mengeluarkan bau tak
sedap. Dari sanalah, Laboratorium
Pengembangan Bisnis dan Manajemen
(LPMB) Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Unair lantas berinisiatif untuk mengolah
tumpukan sampah agar bernilai
ekonomis melalui penanganan dan
pemrosesan menjadi pupuk organik
kompos. Sebagai langkah kongkretnya,
LPMB mengajak PGN untuk mendirikan
rumah kompos. Tentu saja, PGN yang
memang peduli pada lingkungan,
dengan senang hati menyambut ajakan
itu.
Pendirian rumah kompos terealisasi
pada 4 Oktober 2010, dan diberi nama
Rumah Kompos Airlangga. Di sini,
PGN memberikan bantuan sebesar Rp
308 juta. Rumah Kompos Airlangga
yang dibangun di Jalan Srikana,
Kelurahan Airlangga, Surabaya, itu
dilengkapi dengan taman umum dan
MCK (Mandi Cuci Kakus). Rumah
Kompos Airlangga memiliki kapasitas
produksi satu ton pupuk organik
kompos. Pemrosesan sampah menjadi
pupuk organik kompos menggunakan
Alat Pengolah Pupuk Organik (APPO)
dan Mikro Organisme Lokal (MOL).

22

Beritagas

I Edisi 49 I Februari - Maret 2011

Untuk melengkapi kegiatan Rumah


Kompos Airlangga, PGN juga
menyediakan 8 unit kendaraan roda tiga
untuk mengangkut sampah-sampah yang
ada di 8 Rukun Warga (RW) Kelurahan
Airlangga. Pihak LPMB Unair sendiri
telah melatih dan memberdayakan
70 warga masyarakat sekitar guna
mengangkut dan memilah-milah sampah
organik dan sampah non-organik.
Sampah organik kemudian diolah
menjadi kompos, setelah itu dimasukkan
ke dalam kantong-kantong berukuran
10 Kg dan dijual dengan harga Rp 7.500
per kantong. Kehadiran rumah kompos
merupakan buah kerjasama antara
Unair-PGN ini benar-benar memberikan
manfaat kesehatan dan ekonomis
bagi warga masyarakat di Kelurahan
Airlangga.

BERITACSR

Kehadiran rumah kompos merupakan


buah kerjasama antara Unair-PGN ini
benar-benar memberikan manfaat
kesehatan dan ekonomis bagi warga
masyarakat di Kelurahan Airlangga.

Edisi 49 I Februari - Maret 2011 I

Beritagas

23

BERITACSR

Tingkatkan Standar Mutu


Kehidupan Masyarakat

Prinsip peduli dan berbagi untuk peningkatan


standar mutu kehidupan masyarakat dan
lingkungan sekitar, telah menjadi bagian
integral dalam manajemen PGN. Secara
tersurat, prinsip peduli dan berbagai itu
terwujud nyata dalam organisasi PGN, yakni
berupa bagian khusus yang menangani
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
(Corporate Social Responsibility, CSR).
Secara nyata, sudah banyak yang telah
dilakukan PGN berkenaan dengan penerapan
CSR. Di mana dan kapan pun PGN hadir,
memang harus memberi kemanfaatan bagi
masyarakat dan lingkungannya.
Secara legal formal, CSR itu sendiri telah
diatur dalam pasal 74 UU No.40/2007
tentang Perseroan Terbatas (PT). Di situ tegas
disebutkan bahwa setiap perseroan wajib

24

Beritagas

mengalokasikan sebagian laba bersihnya


untuk melaksanakan tanggung jawab sosial.
Perseroan
yang tidak
Direktur Keuangan PGN,
melaksanakan
M. Riza Pahlevi
akan dikenai
sanksi hukum.
CSR adalah suatu bentuk kepeduliaan
yang wajib dilaksanakan oleh sebuah
perusahaan. Makanya, sebagai perusahaan
nasional yang bagus dan sehat, PGN selalu
patuh hukum. Tidak terkecuali dalam
pelaksanaan kewajiban CSR.
Berkenaan dengan CSR, PGN telah
mewujudkannya dalam tiga program
utama. Pertama, pemberdayaan
ekonomi masyarakat. Ini bertujuan
untuk meningkatkan taraf kehidupan

I Edisi 49 I Februari - Maret 2011

BERITACSR
perekonomian masyarakat kecil. PGN
membantu mereka agar mereka bisa
mandiri dalam berusaha sehingga
mendapatkan penghasilan yang
lebih layak. PGN yakin, apabila
kehidupan masyarakat kecil sudah
mandiri, secara otomatis kehidupan
perekonomian nasional juga akan
bertambah baik.
Kedua, peningkatan taraf kehidupan
masyarakat melalui program
bantuan dibidang pendidikan dan
kesehatan. Sejak dulu, PGN peduli
terhadap pendidikan anak-anak
agar kelak menjadi generasi penerus
bangsa yang cerdas dan berkarakter.
Usia anak-anak merupakan masa
keemasan (golden age). Pada usia
itulah kecerdasan dan karakter anak
yang baik harus dibentuk. Jadi,
kita memang harus memberikan
pendidikan yang tepat serta baik dan
benar kepada anak-anak sehingga
ketika tumbuh dewasa bisa menjadi
manusia yang cerdas dan berkarakter.
Secara rutin, PGN juga memberikan
bantuan beasiswa kepada anak-anak
berprestasi dari keluarga kurang
mampu. Begitu pula bantuan bagi
kegiatan pemberdayaan dan pelatihan
para pengajar (guru) sehingga mereka
memiliki kompetensi dan ketrampilan
yang memadai. Para guru adalah
semacam perangkat (tools). Bilamana
perangkatnya kurang memiliki
kompetensi dan ketrampilan yang
memadai, tentu standar mutu siswa
atau anak didik akan kurang bagus
pula.
PGN pun sadar bahwa kualitas
kesehatan merupakan salah satu
faktor penting bagi kehidupan warga
masyarakat. Karenanya, dalam
rangka meningkatkan standar mutu
kesehatan masyarakat, terutama
masyarakat lapis bawah, PGN
aktif memberikan bantuan kepada
Puskesmas, klinik-klinik kesehatan
dan pelayanan kesehatan lainnya.
PGN selalu berupaya untuk sebisa
mungkin mengurangi beban ekonomis
dengan memberikan

fasilitas kesehatan yang lebih baik


kepada masyarakat, terutama warga
masyarakat di sekitar wilayah operasi
PGN. Selain itu, PGN juga telah
meluncurkan layanan kesehatan
kepada masyarakat yang dioperasikan
melalui mobilitas Mobil Sehat
PGN lengkap dengan tim medis
dan peralatan yang relatif memadai.
Layanan Mobil Sehat PGN telah
beroperasi hingga daerah-daerah
terpencil. Masyarakat secara gratis
dapat memanfaatkan layanan Mobil
Sehat PGN tersebut.
Ketiga, pelestarian lingkungan.
Mengingat kondisi bumi yang semakin
panas akibat pemanasan global (global
warming) dan perubahan iklim
(climate change), udara di Tanah
Air pun menjadi semakin kotor dan
polutif. Di sini, PGN aktif melakukan
kegiatan penghijauan untuk membuat
udara kita kembali bersih dan segar.
Sesuai dengan program dan kebijakan
pemerintah tentang gerakan nasional
penanaman 1 miliar pohon, misalnya,
PGN berusaha ikut andil dalam
penanaman pohon di berbagai tempat
antara lain bekerjasama dengan
Dinas Kehutanan Provinsi Lampung,
Perum Perhutani dan lainnya. Jika
lingkungan alam Indonesia lestari
(Indonesia yang hijau, lingkungan
yang bersih dan udaranya yang sehat)
bisa terwujud, tentu saja manfaatnya
juga akan dinikmati oleh generasi
penerus dan anak cucu kita.
Sepanjang 2010 PGN sudah banyak
melakukan program CSR. Dan nanti
memasuki 2011, PGN akan terus
berupaya meningkatkan berbagai
bantuan program CSR serta berperan
aktif bagi ketiga program CSR tadi.
Termasuk serangkaian kegiatan CSR
yang terkait dengan hari-hari besar
nasional dan keagamaan. Harapan
PGN, semoga ke depan semakin
banyak pihak yang mengikuti dan
bekerjasama dalam berbagai program
CSR PGN sehingga kemaslahatan
yang dirasakan oleh masyarakat bisa
bertambah banyak dengan jangkauan
yang semakin luas. ***

Edisi 49 I Februari - Maret 2011 I Beritagas

25

PELANGI
Oleh : Andi Khrisna A - Senior Engineer Proyek Distribusi (PPJPGB)

Pemenang ProCISE dan


INNOVATION AWARD
Benchmarking ke JEPANG

etelah terpilihnya pemenang ProCISE


dan Innovation Award di tahun 2010,
tibalah saat untuk merealisasikan reward
yang dijanjikan, yaitu : Benchmarking
ke luar negeri! Tema benchmarking kali
ini adalah melakukan kunjungan ke perusahaan
gas terkemuka di Jepang, Tokyo Gas, untuk melihat
bagaimana mereka menjalankan bisnis gas di
Jepang. Selain itu, peserta juga diajak dan diberikan
kesempatan untuk jalan-jalan dan melihat keindahan
kota-kota di Jepang yang akan dikunjungi. Mengutip
statement dari salah satu peserta, Bekerja dengan
baik, berinovasi, itu semua adalah kewajiban kita
sebagai pekerja. Kalau untuk ini diberikan reward
dari perusahaan maka itu adalah hal yang luar biasa.
Ya, kegiatan ini menunjukan besarnya komitmen
PGN untuk terus mendorong tumbuhnya budaya
ProCISE dan Inovasi di perusahaan.
Rombongan berjumlah 16 orang termasuk perwakilan
panitia dan tour leader. Mereka adalah Arief
Djunaedi selaku ketua panitia seleksi ProCISE
dan Innovation Award, Agus Diharjo selaku ketua
dewan juri dan penilai, Basori dan Agung Arianto
yang mewakili SBU II Jabati, Heni Mahmudah yang
mewakili Divisi Pembangunan, Suseno, Iqbal Fuady
dan Adam Nur Bawono sebagai pemenang ProCISE
Award, selain itu juga Ibnu Azka, Andi Irawan, Siti
Nurmaya, Andi Krishna dan Adityo Triwinarko

26

Beritagas

I Edisi 49 I Februari - Maret 2011

PELANGI

sebagai pemenang Innovation Award, serta Titi Mihartati dan


Nurwulan Eka Wahyuni selaku perwakilan dari panitia. Apa
saja yang dilakukan oleh rombongan saat di sana? mari kita
simak bersama ulasannya berikut ini.
Briefing! Briefing! Briefing!
If you fail to plan, you plan to fail. Sebelum kegiatan
benchmarking dijalankan, aura persiapan telah terasa jauh
sebelumnya. Mulai dari penyusunan Visa, sosialisasi jadwal
kegiatan hingga pengenalan tour agency yang digunakan.
Hal yang paling menarik adalah ketika briefing sekilas
tentang budaya Jepang oleh tour guide, Di Jepang semua
orang-orangnya berjalan dengan cepat, jarang yang berhenti
untuk melihat-lihat, dan kalau menggunakan eskalator
harus di sisi kiri karena sisi kanan digunakan untuk orang
yang menyusul. Hmm, kelihatannya bakal menarik, apalagi
perjalanan ini melibatkan kelompok besar berjumlah kurang
lebih enam belas orang.
Arrival: Welcome to Tokyo
Rush.. Rush.. Rush.. Dari mulai mendarat di Narita pukul
09.00 WBJ (Waktu Bagian Jepang) betapa padatnya jadwal
kegiatan ini mulai terasa. Setelah kurang lebih tujuh jam
badan dibuat kaku di bangku pesawat, kita langsung menuju
first destination: Disneyland. Yup, bukan hotel atau tempat
istirahat lainnya, kita langsung mengunjungi salah satu
dari tiga international Disneyland di dunia itu. Setelah
mendapatkan tiket masuk, dan wow..!! rasa lelah perjalanan
seperti hilang seketika. Rasanya seperti masuk ke dalam
film kartun Disney yang kita tonton selama ini. Dekorasi
bangunan, jalan, hiasannya sangat khas Disney. Tokoh-

tokoh Disney banyak berkeliaran di sepanjang jalan, Donald,


Paman Gober, Snir, Snar, Snor si Tiga Babi, Mickey, dan
banyak lagi. Khusus untuk Mickey, dia adalah tokoh kartun
paling terkenal di Jepang, untuk sekedar berfoto dengannya
kita harus antri panjang. Dan begitu banyak anak-anak yang
meminta tanda tangan Mickey Mouse, layaknya selebriti.
Hanya bedanya, antrian disini sangat tertib.
Benchmarking Tokyo Gas Company
Hari kedua kita mengunjungi Tokyo Gas Company dalam
rangka benchmarking. Ini adalah kegiatan utama dari
kunjungan ini. Setelah sarapan hotel yang bernuansa Jepang
apalagi kalau bukan ikan-ikan segar yang kita sebut sushi
kita langsung meluncur ke Tokyo Gas Company dengan
mengenakan setelan jas formal. Jika kita ingin dihargai
orang, kita harus menghargai diri sendiri. Begitu ujar Arief
Junaidi tentang hal ini.
Berkunjung ke Tokyo Gas kita fokus ke dua hal, LNG
receiving terminal, dan system SCADA. Tidak henti-hentinya
kita dibuat kagum dengan apa yang mereka tunjukan.
Sebagai gambaran, panjang pipa distribusi Tokyo Gas
Company sepuluh kali panjang pipa distribusi PGN! dan
itu semua dapat dikendalikan dengan baik melalui system
SCADA (Supervisory Control And Data Acquistion) mereka.
Kesiapan mereka menyambut kunjungan PGN terlihat
sangat baik. Sempat terlintas bahwa mereka pasti telah
melakukan beberapa kali koordinasi dan persiapan untuk ini.
Namun ternyata tidak, mereka telah memiliki suatu paket
program kunjungan seperti ini. Apa yang ditampilkan dalam
presentasi, ruangannya, bis yang digunakan, rute kunjungan

Edisi 49 I Februari - Maret 2011 I Beritagas

27

PELANGI
hingga souvenir yang diberikan, telah
tersusun dalam suatu Standard Operation
Prosedur (SOP).
Ada satu hal menarik mengenai proses
regasifikasi LNG mereka. Sebelum diregasifikasi, LNG yang temperaturnya
mencapai -162C, dimanfaatkan sebagai
pendingin ruangan penyimpan ikan tuna,
mungkin temperatur ruang penyimpanan
tersebut mencapai -80C. Kita diberikan
kesempatan untuk masuk kedalam
ruangan pendingin tersebut beberapa
saat, hanya beberapa saat. Brr selain
suhu yang sangat dingin, nafas terasa agak
sesak, pandangan kabur dan kulit terasa
kering, membuat tidak terekspresikan
sensasinya. Diingatkan juga bagi
peserta yang memakai kacamata, untuk
menyimpan kacamatanya di dalam tas atau
kantong jas, agar tidak beku dan pecah.
Setelah itu kita juga dibawa untuk
mengunjungi pusat penanggulangan
bencana milik Tokyo Gas Company,

dimana di tempat ini seluruh


jaringan pipa gas milik salah satu
perusahaan gas terbesar di Jepang
ini dikendalikan. Disaster means
earth quake!, tegas salah satu
perwakilan Tokyo Gas Company,
saat menjelaskan bagaimana sistem
tanggap darurat ini dijalankan.
Ada yang aneh ketika kita melihat
ke bagian Call Center-nya, hampir
semua penerima panggilan keluhan
pelanggan adalah pria lanjut usia
yang sudah melewati usia pensiun.
Ketika ditanyakan alasannya,
ternyata sederhana, biasanya pria
lebih tenang daripada wanita,
dan usia yang sudah tidak muda
menandakan mereka memiliki
pengalaman yang cukup banyak
sehingga dapat memberikan respon
yang tenang dan tepat. Mobil
tanggap darurat yang digunakan pun
sangat berteknologi tinggi dengan
dilengkapi dengan fasilitas GPS dan
CPU sehingga dapat memberikan
respon yang cepat dan tepat kepada
pelanggan.
Selepas dari Tokyo Gas Company
rombongan langsung bertolak
menuju Yokohama, di malam itulah
kita berkesempatan merasakan
kereta api listrik super cepat yang
begitu terkenal yaitu Shinkansen.
Dikenal juga sebagai bullet train,
karena bentuknya seperti peluru dan
kecepatan maksimumnya mencapai
581 km/jam, sebagaimana yang
tercatat di Guinness Book of World
Records. Dan mau tahu rasanya
naik di dalamnya? Entah apa karena
malam hari sehingga pemandangan
di luar gelap, atau memang karena
kondisi kereta yang nyaman
sehingga perjalanan di dalam
Shinkansen terasa seperti perjalan
kereta biasa.
Kiyomizu Temple
Lagi-lagi berpindah tempat.
Kunjungan ke Jepang ini setiap
hari selalu berganti hotel, dan hotel
benar-benar hanyalah tempat tidur
semata. Jadwal yang cukup padat
mengakibatkan rombongan selalu
sampai di hotel sudah larut malam

28

Beritagas

I Edisi 49 I Februari - Maret 2011

dan berangkat ketika masih pagi.


Kali ini saatnya mengunjungi
daerah wisata. Pilihannya
adalah Kiyomizu Temple. Untuk
mencapainya, terlebih dahulu kita
harus berjalan menanjak lumayan
jauh. Cukup membutuhkan
perjuangan, namun cuaca dan
udara yang segar membuat hal
itu menjadi tidak terlalu berat.
Kiyomizu dalam bahasa Jepang
adalah air suci. Di temple ini,
ada sebuah mata air, yang konon
katanya, kalau diminum akan
memberikan umur panjang.
Kitapun sempat meminum air
ini, rasanya segar. Awalnya saya
sempat ragu karena gelas untuk
meminumnya bergantian dengan
para pengunjung yang lain. Tapi
ternyata tidak perlu khawatir sebab

PELANGI

sebelum digunakan gelas tersebut


telah terlebih dahulu di sterilkan
dengan sinar UV. Di sekitar lokasi
temple ini pula kita berkesempatan
membeli souvenir khas jepang.
Malamnya kita menginap di sekitar
Shinsaibashi, area yang katanya
shopping center di Jepang. Tadinya
saya mengharapkan tempat belanja
kaki lima yang menjual berbagai
souvenir Jepang. Ternyata yang
dimaksud shopping center adalah
outlet dari merk yang terkemuka.
Tas, Pakaian, Elektronik, semuanya
yang bermerk. Hmm.. kelihatannya
kesempatan untuk memperoleh
souvenir khas Jepang adalah di
Kiyomizu Temple tadi. Akhirnya saya
pribadi mengakhiri sesi belanja itu
dengan agak kecewa.

Last Day : Universal Studio.


Bagi saya Universal Studio sebagai
penutup adalah pilihan yang pas. Memang
Universal Studio adalah sebuah wahana
permainan yang dibuat dengan tema
Hollywood, namun bisa dikatakan aura
Jepang masih sangat terasa. Untuk ikut
sebuah wahana favorit disini kita harus
antri sekitar 30-45 menit. Sekali lagi
saya katakan, antriannya sangat tertib
dan tidak perlu khawatir diserobot.
Di setiap wahana terdapat penunjuk
waktu digital yang menunjukan berapa
lama kita harus mengantri. Dan jangan
coba-coba anggap remeh wahana disini
seperti apapun penampilannya. Hampir
semua wahana memicu adrenalin. Hal ini
dialami oleh rombongan kita saat menaiki
sebuah wahana bernama space fantasy.
Suasananya yang sangat childish, penuh
warna, dan diikuti oleh sebagian besar

anak kecil- membuat kita merasa akan


menikmati sebuah kunjungan santai
ke ruang angkasa. Namun ternyata,
Benar-benar membuat jantung mau
copot! ujar Pak Basori yang awalnya
iseng mencoba.
Saatnya pulang
Seeing is believing, kesempatan
kunjungan ke Jepang yang diberikan
oleh perusahaan adalah sebuah
pengalaman yang luar biasa berharga.
Sedikit waktu benchmarking
mungkin dirasakan tidak akan terlalu
signifikan, namun kesempatan
kita untuk mengenal budaya, cara
hidup, serta aktivitas Jepang yang
merupakan salah satu macan Asia
adalah modal besar untuk diambil
manfaatnya. See you Japan, terima
kasih PGN.

Edisi 49 I Februari - Maret 2011 I Beritagas

29

PELANGI

LOVE YOUR

JOB
Oleh : Linda Saragih

(Kepala Seksi Penyelenggaraan


Diklat Divisi SDM)

atau melaksanakan kewajiban suatu


niat atau nazar (to discharge of fulfill;
as vow) ; (3) melaksanakan atau
menyempurnakan tanggung jawab (to
execute or complete an understaking)
; dan (4) melakukan sesuatu yang
diharapkan oleh seseorang atau mesin
(to do what is expected of a person
machine).
Berikut adalah beberapa pengertian
lain mengenai kinerja dari beberapa
ahli.

inerja adalah hasil atau


tingkat keberhasilan
seseorang secara
keseluruhan selama
periode tertentu di dalam
melaksanakan tugas dibandingkan
dengan berbagai kemungkinan, seperti
standar hasil kerja, target atau sasaran
atau kriteria yang telah ditentukan
terlebih dahulu dan telah disepakati
bersama. Jika dilihat dari asal katanya,
kata Kinerja adalah terjemahan dari
kata performance, yang menurut The
Scriber-Bantam English Dictionary,
berasal dari kata to perform dengan
beberapa entries yaitu : (1) melakukan,
menjalankan, melaksanakan (to do or
to carry out, execute) ; (2) memenuhi

30

Beritagas

I Edisi 49 I Februari - Maret 2011

1. Kinerja merupakan suatu fungsi


dari motivasi dan kemampuan. Untuk
menyelesaikan tugas atau pekerjaan,
seseorang harus memiliki derajat
kesediaan dan tingkat kemampuan
tertentu. Kesediaan dan keterampilan
seseorang tidaklah cukup efektif
untuk mengerjakan sesuatu tanpa
pemahaman yang jelas tentang apa
yang akan dikerjakan dan bagaimana
mengerjakannya (Hersey and
Blanchard: 1993).
2. Kinerja merujuk kepada tingkat
keberhasilan dalam melaksanakan
tugas serta kemampuan untuk
mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Kinerja dinyatakan baik dan sukses jika
tujuan yang diinginkan dapat tercapai
dengan baik (Donnelly, Gibson and
Ivancevich: 1994).

PELANGI
3. Kinerja sebagai kualitas dan kuantitas
dari pencapaian tugas-tugas, baik yang
dilakukan oleh individu, kelompok
maupun perusahaan (Schermerhorn,
Hunt and Obsorn: 1991).
4. Kinerja sebagai fungsi interaksi
antara kemampuan atau ability (A),
motivasi atau motivation (M) dan
kesempatan atau opportunity (O), yaitu
kinerja = f (A x M x O). Artinya kinerja
merupakan fungsi dari kemampuan,
motivasi dan kesempatan (Robbin;
1996).
Dengan demikian, kinerja ditentukan
oleh faktor-faktor kemampuan, motivasi
dan kesempatan. Kesempatan kinerja
adalah tingkat-tingkat kinerja yang
tinggi yang sebagian merupakan fungsi
dari tiadanya rintangan-rintangan yang
mengendalikan karyawan itu. Meskipun
seorang individu mungkin bersedia dan
mampu, bisa saja ada rintangan yang
menjadi penghambat.
Dengan demikian, secara garis besar
maka kinerja dapat didefinisikan
sebagai sebuah kesediaan seseorang
atau kelompok orang untuk
melakukan sesuatu kegiatan dan
menyempurnakannya sesuai dengan
tanggung jawabnya dengan hasil seperti
yang diharapkan.
Dan untuk mengukur kinerja dari
seseorang atau kelompok orang ini,
banyak perusahaan menggunakan
penilaian berbasis kompetensi.
Kompetensi digunakan sebagai sesuatu
yang membedakan dengan jelas antara
seseorang yang mempunyai kinerja
tinggi dan kinerja yang biasa-biasa saja,
atau sesuatu yang membedakan antara
karakteristik individu yang memiliki
kinerja yang efektif dengan sebaliknya.
Bila melihat kegunaannya maka
kompetensi sangat berguna bagi
perusahaan untuk membantu
membedakan mana karyawan yang
berkinerja tinggi dan mana yang tidak.
Tetapi kompetensi tidak mengukur
apakah karyawan tersebut suka atau
tidak suka dengan pekerjaan yang

dilakukannya, selama ia mampu


mengerjakan pekerjaan dengan baik
maka karyawan tersebut dinilai telah
memenuhi kompetensi yang telah
ditetapkan perusahaan.
Abah Rama penemu Talents Mapping
dalam bukunya Memanfaatkan Bakat
untuk Sukses mengatakan bahwa
seseorang yang bekerja berdasarkan
kompetensi termasuk dalam kategori
3E ( Easy, Excellent dan Earn ). Artinya
mereka mudah (easy), sempurna
(excellent) dan mendapatkan hasil
(earn) tetapi ada satu yang kurang yaitu
enjoy. Enjoy yang dimaksud adalah
menikmati pekerjaan yang mereka
lakukan.
Tetapi seseorang karyawan yang bekerja
berdasarkan Strength yang dimilikinya,
maka mereka masuk dalam kategori
4E (Easy, Excellent,Earn dan Enjoy).
Artinya selain mereka kompeten dalam
melakukan tugas yang dilakukan
mereka menikmati (enjoy) dalam
melakukan pekerjaan tersebut.
Sebenarnya apakah yang dimaksud
dengan Strength itu? Dalam buku
Now Discover Your Strength, Marcus
Buckingham menjelaskan bahwa
Strength adalah suatu hal yang
membuat kita merasa bergairah dan

berenergi ketika kita melakukannya dan


mendekati hasil yang sempurna.
Artinya ketika seseorang melakukan
pekerjaan berdasarkan Strength yang
dimilikinya, maka ia akan bergairah ketika
mengerjakannya, berenergi dan hasil
yang didapat akan mendekati sempurna.
Dan seseorang yang mempunyai passion
terhadap apa yang dikerjakannya maka
secara otomatis akan menghasilkan kinerja
yang tinggi.
Warren Buffett orang terkaya no 2 di dunia
juga pernah mengatakan If there is any
difference between you and me, it may
simply be that I get up every day and have
a chance to do what I love to do, every
day. If you want to learn anything from
me, this is the best advice I can give you.
Choose a job you love, and you will
never have to work a day in your
life.

Edisi 49 I Februari - Maret 2011 I Beritagas

31

PELANGI
Selamat pagi atau Terimakasih
adalah kata-kata yang jarang kita
dapatkan dari seorang Bos, sehingga
pada akhirnya bayangan kita tentang
sikap seorang bos adalah, Tegas? Ya.
Disiplin? Ya, Galak? Ya, Dingin? Ya,
Ramah? Hmm..Tak heran bila kita
ragu menjawab pertanyaan terakhir ini.

elama ini banyak orang beranggapan bahwa


kunci menjadi bos yang sukses adalah apabila
kita mempunyai kemampuan, kemauan untuk
belajar, memiliki jiwa kepemimpinan, dan
kriteria lain yang memang diperlukan dalam
dunia kerja.Sikap ramah bukan dianggap ciri otentik bos
yang sukses juga bukan strategi untuk mencapai posisi
puncak.
Barangkali ada baiknya kita melihat beberapa tips, sebagai
salah satu strategi untuk mencapai kesuksesan menjadi
bos yang berhasil, sekaligus dicintai oleh anak buah dan
orang-orang disekelilingnya.
Bisa menghindarkan kita dari kecenderungan mengibarkan
bendera perang terhadap rekan kerja atau orang-orang
disekitar kita. Bersikap ramah mendorong energi positif
dalam diri kita untuk mengerti dan memahami orang lain,
bersikap ramah dapat menciptakan suasana gembira,
mencairkan ketegangan dan permusuhan.
Kata seorang pakar ahli dibidang ketenagakerjaan,
bertengkar merupakan cara tercepat untuk menghilangkan
kesempatan, karena dengan bertengkar anda bukan
mengembangkan sesuatu, melainkan menggunakan energi
untuk menjatuhkan orang lain.
Daripada bertengkar, tidak ada salahnya kita mencoba
mencari cara lain, misalnya dengan mencari tahu sesuatu
yang positif tentang rekan kerja yang membuat kesal,
mengajak bicara dengan baik dan mencoba mengenali
dirinya. Lebih baik kita menunjukkan sikap yang positif,
ramah daripada menunjukkan rasa bermusuhan atau
menyepelekan.
Benar bahwa untuk menjadi sukses dan memenangkan
kompetisi, kita harus gesit merebut kesempatan, namun
mencari kesempatan bukan berarti kita merebut pekerjaan
rekan lain atau mengambil ide atau gagasan milik orang

32

Beritagas

I Edisi 49 I Februari - Maret 2011

lain atau sebaliknya menyimpan ide itu sendiri. Lebih


baik kita mengembangkan ide itu secara bersamasama, karena itu berarti kita menciptakan komunitas
yang akan mengembangkan ide dasar tersebut menjadi
sesuatu yang lebih besar. Apa salahnya kalau 10 orang
menganggap ide itu milik mereka ?
Hasilnya mungkin 10 kali lebih besar daripada kita
menyimpan dan mengembangkannya sendiri.
Seperti kata mantan presiden Amerika Serikat Harry
Truman yang terkenal rendah hati, Anda dapat
mencapai sesuatu yang luar biasa kalau anda tidak
peduli siapa yang kelak mendapat pujian
Jadi kenapa harus rebutan dengan rekan sekerja atau
anak buah ?
Berterus terang langsung kepada orang yang berbuat
salah dengan cara penyampaian yang mudah diterima,
ramah dan tidak menyinggung perasaan, sehingga
orang tersebut menyadari akan kesalahannya tanpa
dipermalukan adalah lebih bijak, dibandingkan
apabila kita mendiamkan hal tersebut, sehingga orang
akan melakukan kesalahan yang sama karena tidak
diberitahu atau menyampaikan kejelekan tersebut
kepada rekan kerja lain yang bisa saja menimbulkan
kesalahpahaman.
Orang ramah biasanya juga rendah hati. Bersikap
rendah hati bisa jadi merupakan taktik paling cerdas di
dunia bisnis. Memberi kesempatan kepada orang lain
untuk menganggap dirinya lebih pandai daripada kita,
akan mendorong orang tersebut untuk memberi saran
dan berbagi pengetahuan. Dia juga akan mengganggap
kita sebagai orang yang layak diajak bekerja sama
dan dia akan selalu mendukung kita apabila kita
memerlukan bantuannya.

Mencoba memahami orang lain dan turut merasakan


apa yang dirasakan oleh orang lain adalah bentuk
empati yang seharusnya kita tunjukkan. Jangan
kita tertawa melihat rekan kerja kebingungan
karena kesulitan menyelesaikan pekerjaannya,
bahkan seringkali cenderung menyalahkan karena
ketidakmampuannya, bersikap masa bodoh dan
tidak tahu. Namun jangan juga bentuk empati kita
hanya sekedar basa-basi supaya terlihat bahwa kita
mempunyai perhatian terhadap penderitaan orang
lain.Empati artinya memahami orang lain dengan
sikap tulus dan tidak dibuat-buat. Seberapa pintar kita
berempati pada orang lain, maka sejauh itulah kita bisa
menjadi kawan yang baik buat orang lain. Demikian
juga apabila kita seorang pemimpin, anggaplah temanteman yang kita pimpin sebagai kawan, bukan anak
buah apalagi pembantu, hormati mereka dan berikan
mereka tugas menurut kemampuan mereka. Itulah

PELANGI
empati seorang pemimpin kepada orang yang
dipimpin.
Jadi keramahan bisa dimulai dari kehidupan
kita sehari-hari, mulai dari mengucapkan
selamat pagi dengan senyum mengembang
dipagi hari saat kita berada di kantor,
mengucapkan terima kasih kepada satpam
yang membukakan pintu mobil, kepada office
boy yang membawakan minuman, tertawa
menanggapi gurauan rekan kerja atau memberi
dorongan kepada anak buah yang sedang tidak
bersemangat.
Nah..siapa bilang bersikap ramah bukan
suatu strategi sukses ?
(dari berbagai sumber)

Oleh : Susi Hermawati (Kepala Seksi Kesekretariatan Divisi LUPP)

Bersikap Ramah
Strategi Menuju

SUKSES
Edisi 49 I Februari - Maret 2011 I Beritagas

33

PELANGI

Internet Sama
Khawatirnya
Dengan Ibu-Ibu
Para ibu-ibu yang mengkhawatirkan
perilaku anaknya terhadap pengaruh
internet yang dianggap merugikan
sebenernya memiliki kesamaan dalam hal
ini. Internet juga merasakan hal yang sama
dirasakan oleh para ibu-ibu itu.
Kalau anak-anak merasa jengkel dengan
pertanyaan dari ibu mereka masingmasing seharusnya tidak perlu jengkel. Hal
ini dikarenakan anak-anak yang bermain
di internet juga ditanya dengan pertanyaan
yang sama.
Ibu bertanya ketika mencari anaknya:
Nak, kamu sedang ada dimana?

Fotografer
Tersesat

Pertanyaan yang sama juga ditanyakan


oleh Foursquare kepada kalian.
Where are you?

Karena asyik memotret sunset dan mengeksplorasi wilayah yang baru pertama
kali dia kunjungi, seorang travel fotografer baru menyadari bahwa dia sudah
tersesat dan ditinggal oleh rombongannya. Dan tanpa disangka-sangka, hujan
badai turun! Spontan fotografer itu bete abis... udah tersesat, gelap, hujan
pula...

Ibu bertanya ketika sesuatu telah terjadi


pada anaknya yang ngambek :
Apa yang terjadi?

Tapi akhirnya timbul harapan... Di ujung jalan dia melihat lampu mobil
perlahan-lahan mendekat. Tidak mau kehilangan kesempatan, dia
melambaikan tangannya untuk meminta tumpangan.

Di Twitter sering bertanya dan selalu kamu


jawab.
Whats happening?

Ketika mobil tersebut mendekat, tanpa mau membuang waktu, sang fotografer
langsung naik ke mobil, duduk dan kaget!!! Karena dia baru menyadari bahwa
mobil tersebut tidak ada yang mengemudikan.

Ibu bertanya ketika anaknya sedang galau


dan diajak untuk curhat:
Apa yang bikin gelisah di pikiranmu ?
Facebook : Whats on your mind?
Jadi, internet itu juga sama-sama rewelnya
yang selalu bertanya yang macam-macam
seperti ibu-ibu yang khawatir pada
anaknya. Tanya-tanya mulu kerjaannya.

Tapi daripada bete, fotografer tersebut tetap bertahan berada di dalam mobil,
sambil berdoa.
Dalam perjalanan di dalam mobil yang berjalan dengan pelan sekali, ketika
mobil sepertinya akan menabrak pohon atau jatuh ke jurang, tiba-tiba muncul
sebuah tangan dan mengendalikan setir agar mobil tidak menabrak atau jatuh.
dan hal tersebut terus terjadi berulang kali.
Akhirnya, ketika mobil mendekati sebuah warung kopi, fotografer tersebut
buru-buru turun dan memesan secangkir kopi. Sambil menangis terisak-isak,
fotografer tersebut menceritakan kejadian seram yang baru saja dia alami.
Setelah selesai bercerita, fotografer tersebut akhirnya pingsan kelelahan dan
juga karena menahan rasa takut.
Mendadak, dua orang berpakaian kotor dan basah kuyup masuk ke dalam
warung kopi dan melihat sang fotografer yang sedang pingsan. Spontan salah
satu dari mereka berkata, Itu dia kampret yang numpang di mobil yang lagi
kita dorong!

34

Beritagas

I Edisi 49 I Februari - Maret 2011

Tangga
Melalui
ATM
TUNAI
BCA
Tahapan
Pembayaran
Tagihan
Gas
Rumah
Tangga
Melalui
ATM
TUNAI
BCA
Tangga Melalui ATM TUNAI BCA

Pembayaran Tagihan Gas Pelanggan Rumah


Tangga Dapat Dilakukan di ATM BCA
Pilih
TIDAK
untuk
Pilih
TIDAK
untuk
Pilih
TIDAK
Mengakhiri
Transaksi untuk
Mengakhiri
Transaksi
Pilih
TIDAK
untuk
Mengakhiri
Transaksi
Pilih
TIDAK
Mengakhiri
Transaksi untuk
Pilih
TIDAK
untukGas
Mengakhiri
Transaksi
Tahapan
Pembayaran
Tagihan
Gas Gas
Rumah
Tahapan
Pembayaran
Tagihan
Rumah
Tahapan
Pembayaran
Tagihan
Mengakhiri
Transaksi
Tahapan Pembayaran Tagihan Gas Rumah

Masukkan Kartu
Kartu ATM
ATM
Masukkan PIN
PIN ATM
ATM Anda
Anda
Masukkan
Masukkan
Masukkan Kartu ATM
Masukkan PIN ATM Anda
Masukkan Kartu ATM
Masukkan PIN ATM Anda
Tahapan
Pembayaran
Tagihan
Gas
Masukkan
Kartu
ATM
Masukkan
PINGas
ATM
Anda
Tahapan
Tahapan
Pembayaran
Pembayaran
Tagihan
Tagihan
GasRumah
Rumah
Tahapan
Pembayaran
Tagihan
Gas
Rumah
Tahapan
Pembayaran
Tagihan
Gas
Rumah
Masukkan
Kartu
ATM
Masukkan
PIN
ATM
Anda
Rumah Tangga Melalui ATM TUNAI BCA

Rumah
Tangga
Melalui
NON
TUNAI
BCA
Tangga
Melalui
ATM ATM
NON
TUNAI
BCA
Tangga
Melalui
ATM
NON
TUNAI
BCA
Tahapan
Pembayaran
Tagihan
Gas
Rumah
Tangga
Melalui
ATM
NON
TUNAI
BCA
Tahapan
Pembayaran
Tagihan
Gas Rumah
TanggaPembayaran
Melalui ATM Tagihan
NON
TUNAI
BCA
Tahapan
Gas Rumah
Tangga Melalui ATM NON TUNAI BCA
Tangga Melalui ATM NON TUNAI BCA

Tangga
TanggaMelalui
MelaluiATM
ATMTUNAI
TUNAIBCA
BCA
TanggaMelalui
MelaluiATM
ATMTUNAI
TUNAIBCA
BCA
Tangga
Tahapan
Pembayaran
Tagihan Gas
Rumah
Tangga Melalui ATM TUNAI BCA

Pilih Menu
Menu Transaksi
Transaksi
Pilih
Lainnya
Lainnya
Pilih
Menu
Transaksi
Pilih Menu Transaksi
Lainnya
Lainnya
Masukkan
MasukkanKartu
KartuATM
ATM
Masukkan
Kartu
ATM
Kartu
ATM
Pilih Masukkan
Menu
Transaksi
Masukkan
Kartu
ATM
Masukkan
Kartu
ATM
Pilih
Menu
Transaksi
Lainnya
Lainnya
Masukkan Kartu ATM

Pilih
Menu
Pilih
Menu
Pembayaran
Pembayaran
Pilih
Menu
Pilih
Menu
Pembayaran
Masukkan
MasukkanPIN
PINATM
ATMAnda
Anda
Pembayaran
Masukkan
PIN
ATMAnda
Anda
Masukkan
PIN
ATM
Anda
Pilih
Menu
Masukkan
ATM
MasukkanPIN
PIN
ATM
Anda
Pilih
Menu
Pembayaran
Pembayaran
Masukkan PIN ATM Anda

Pilih
Pilih TIDAK
TIDAK untuk
untuk
Pilih
TIDAK
untuk
Pilih
untuk
Mengakhiri
Mengakhiri
Transaksi
Transaksi
Masukkan Kartu
Kartu
ATM TIDAK
Masukkan
PIN ATM
ATM
Masukkan
ATM
Masukkan
PIN
Mengakhiri
Transaksi
Transaksi
Mengakhiri
Transaksi
Masukkan
PIN ATM Anda
Masukkan KartuMengakhiri
ATM
Anda
Anda
Masukkan
Kartu
ATM TIDAK
Masukkan
PIN ATM
ATM
Pilih
untuk PIN
Masukkan Kartu
ATM
Masukkan
Mengakhiri Transaksi
Anda
Tahapan
TahapanPembayaran
Pembayaran
Tagihan
Tagihan
Gas
GasRumah
Rumah
Anda
Masukkan
Kartu
ATM
Masukkan
PIN Rumah
ATM
Tahapan
Pembayaran
TagihanGas
Gas
Tahapan
Pembayaran
Tagihan
Masukkan
Kartu
ATM
Masukkan
PIN Rumah
ATM
Tangga
Tangga
Melalui
Melalui
ATM
ATMNON
NON
TUNAI
TUNAI
BCA
BCA
Anda
Tangga
Melalui
ATM
NON
TUNAI
BCA
Tangga Melalui ATM Anda
NON TUNAI BCA

Tahapan Pembayaran Tagihan Gas Rumah


Tangga Melalui ATM NON TUNAI BCA

Tekan Pilihan
Pilihan PAM/GAS
PAM/GAS
Tekan

Tekan Pilihan
Pilihan PGN
PGN
Tekan

Pilih Menu
Menu Pembayaran
Pembayaran
Pilih

Tekan
Pilihan
PAM/GAS
Tekan
PilihanPGN
PGN
Tekan
Pilihan
PAM/GAS
Pilih
Pilih
Menu
Menu
Transaksi
Transaksi Tekan
Pilih
Pilih Pilihan
Menu
Menu
Pilih Menu
Menu Transaksi
Transaksi
Pilih
Menu
Pilih
Pilih
Menu
Pilih
Menu
Transaksi
Pilih
Menu
Lainnya
Lainnya
Pembayaran
Pembayaran
Pilih
Menu
Transaksi
Lainnya
Pilih
Menu
Pembayaran
Lainnya
Lainnya
Lainnya
Pembayaran
Pembayaran
Tekan
Tekan
Pilihan
TekanPilihan
PilihanPAM/GAS
PAM/GAS
Tekan
PilihanPGN
PGN
Pilih Menu Transaksi
Pilih
Menu
Lainnya
Pembayaran

Pilih Menu
Pilih
Menu Pembayaran
Pembayaran

Pilih Menu Pembayaran


Pilih Menu
Menu Pembayaran
Pembayaran
Pilih
Masukkan
MasukkanKartu
KartuATM
ATM
MasukkanKartu
KartuATM
ATM
Masukkan
Masukkan Kartu ATM

Tekan Pilihan
Pilihan PAM/GAS
PAM/GAS
Tekan

Tekan
TekanPilihan
PilihanPAM/GAS
PAM/GAS

Tekan Pilihan PAM/GAS

TekanPilihan
Pilihan PAM/GAS
Tekan
Masukkan
Masukkan PAM/GAS
PIN
PIN ATM
ATM
Masukkan PIN
PIN ATM
ATM
Masukkan
Anda
Anda
Anda
Anda
Anda
Masukkan PIN ATM
Anda

Tekan Pilihan
Pilihan PGN
PGN
Tekan

Masukkan ID
ID Pelanggan
Pelanggan
Pilih YA
YA untuk
untuk
Masukkan
Pilih
Membayar
Anda dan
dan Cek
Cek Kembali.
Kembali. Jika
Jika
Membayar
Anda
Masukkan
ID
Pelanggan
Pilih YA untuk
Benar
Tekan BENAR
BENAR
Benar
Tekan
Masukkan
ID Kembali.
Pelanggan
YA untuk
Membayar
Anda
dan
Cek
Jika Pilih
Tekan
Tekan
Pilihan
Pilihan
PAM/GAS
PAM/GAS
Tekan
TekanPilihan
PilihanPGN
PGN
Membayar
Anda
danTekan
Cek
Kembali.
Jika
Benar
BENAR
Tekan
Pilihan
PAM/GAS
TekanPilihan
PilihanPGN
PGN
Tekan
Pilihan
PAM/GAS
Tekan
Masukkan
ID Pelanggan
Pelanggan
PilihTekan
YA
untuk
Masukkan
ID
Pilih
YA
untuk
Benar
TekanPilihan
BENAR
Tekan
PAM/GAS
Pilihan
PGN
Membayar
Andadan
dan CekKembali.
Kembali.Jika
Jika Membayar
Anda
TekanCek
Pilihan PAM/GAS
Tekan Pilihan PGN
Benar
Tekan
BENAR
Benar
Tekan
BENAR

Masukkan ID
ID Pelanggan
Pelanggan
Masukkan
Anda dan
dan cek
cek kembali.
kembali. Jika
Jika
Anda
Tekan Pilihan PGN
Masukkan
ID
Pelanggan
benar
tekan BENAR
BENAR
benar
tekan
Tekan Pilihan PGN
Masukkan
Pelanggan
dan cek ID
kembali.
Jika
Pilih
PilihMenu
MenuPembayaran
Pembayaran Anda
Tekan
Tekan
Pilihan
Pilihan
PAM/GAS
Anda
dan
cekPAM/GAS
kembali.
tekan
BENAR
PilihMenu
MenuPembayaran
Pembayaran benar
Tekan
Pilihan
PAM/GAS Jika
Pilih
Pilih
Menu
Pembayaran
Tekan
Pilihan
PAM/GAS
Tekan
Pilihan
PAM/GAS
Tekan
Masukkan
ID
Pelanggan
Tekan
Pilihan
PGN
Masukkan
IDPelanggan
Pelanggan
benar
tekan ID
BENAR
TekanPilihan
PilihanPGN
PGN
Masukkan
Anda
Anda dan
dan cek
cekkembali.
kembali.Jika
Jika
Pilih Menu Pembayaran benar
Tekan
Pilihan
PAM/GAS
Anda
dan
Cek
Kembali.
benartekan
tekanBENAR
BENAR Jika

Benar Tekan BENAR

PEMBAYARAN

: GAS NEGARA

ID PELANGGAN

: 12345678912345

NAMA

: PANJI AGUSTIAN

PERIODE

: 3101

VOL PEMAKAIAN

: 00000000000

MEMASUKAN

JUMLAH

: RP.

7,000,000

PIN ANDA

BIAYA ADMIN

: RP.

2,500

SILAKAN

APAKAH ANDA INGIN MEMBAYAR ?


YA >

Tekan
TekanPilihan
PilihanPGN
PGN
TekanPilihan
PilihanPGN
PGN
Tekan

Masukkan
Masukkan IDID Pelanggan
Pelanggan Pilih
Pilih YA
YA untuk
untuk
Masukkan
ID
Pelanggan
Pilih YA
YA untuk
untuk
Masukkan
ID
Pelanggan
Pilih
Membayar
Anda
Anda
dan
danCek
Cek
Kembali.
Kembali.
Jika
Jika Membayar
Membayar
Anda
dan
Cek
Kembali.
Jika
Membayar
Anda
dan
Cek
Kembali. Jika
Benar
BenarTekan
Tekan
BENAR
BENAR
BenarTekan
TekanBENAR
BENAR
Benar
Benar
Tekan
BENAR
ID
Pelanggan
Masukkan
Pilih Pilih
YA
Masukkan
ID
YAuntuk
Membayar
Anda dan Cek Kembali. Jika
Pelanggan
Anda
dan
untuk
Membayar
Benar Tekan BENAR

Cek Kembali. Jika Benar


Tekan BENAR

TIDAK >

UNTUK MEMBATALKAN TRANSAKSI


TEKAN 'CANCEL'

Tekan
PilihPilihan
YA PGN

untuk Membayar

Setelah transaksi selesai akan tercetak


struk sebagai bukti pembayaran
** ATM BCA **

"JAGALAH KERAHASIAAN PIN"

Masukkan
Masukkan IDID Pelanggan
Pelanggan
Masukkan
ID
Pelanggan
Masukkan
ID
Pelanggan
Anda
Anda
dan
dancek
cek
kembali.
kembali.
Jika
Jika
Anda
dan
cek
kembali.
Jika
Anda
dan
kembali. Jika
benar
benartekan
tekancek
BENAR
BENAR
benar
tekan
BENAR
benar
BENAR
benartekan
tekan
BENAR
ID
Pelanggan
Masukkan
Masukkan
Anda dan cek kembali. Jika
ATM
Anda
benar PIN
tekan
BENAR
UNTUK MEMBATALKAN TRANSAKSI
TEKAN 'CANCEL'

TRANSAKSI ANDA SUDAH SELESAI

APAKAH ANDA INGIN MELAKUKAN


TRANSAKSI LAIN ?

99/99/99 99:99:99
0001-BCA THAMRIN

Pilih TIDAK
untuk Mengakhiri
Transaksi

PEMBAYARAN
ID. PELANGGAN
NAMA
PERIODE
VOL PEMAKAIAN
JUMLAH
BIAYA ADMIN
REF NO.
NO. URUT

Pilih YA
YA untuk
untuk
Pilih
Pilih YA untu
Membayar
Membayar
Pilih
YA untuk
Membayar
Pilih YA untu
Membayar
Pilih
YA untuk
Membayar
Membayar

YA >
:
:
:
:
:
:
:
:
:

GAS NEGARA
12345678912345
STEVANI
JANE
CHONG
123456791
XXXX
000000088
XXXXXXXXXX
RP.
200,000.00
RP.
2,500.00
111

HARAP TANDA TERIMA INI DISIMPAN


SEBAGAI TANDA BUKTI PEMBAYARAN

TIDAK >

Pilih TIDAK
untuk Mengakhiri
Transaksi

Pilih T
T
Pilih
Mengakh
Mengakh
Pilih
Pilih T
Pilih
Pilih YA
YA untuk
untuk
Meng
Pilih YA
YA Mengak
untuk
Pilih
untuk
Pilih
YA
untuk
Pilih
Membayar
Membayar
Pilih
Membayar
Membayar
Membayar
Meng
Mengak
Pilih YA
untuk
Setelah
transaks
Setelah
transaks
Membayar

struktransaks
sebaga
struk
sebagai
Setelah
transa
Setelah
struk
seba
struk
sebaga
Setelahtransak
transa
Setelah
struksebaga
seba
struk

Pilih
Pilih T
Pilih
Pilih
Pilih
Mengakh
Mengak
Menga
Mengak
Mengak
Pilih
Mengak

Setelah
Setelahtransaks
transak
Setelahtransaks
transak
Setelah
struk
struksebagai
sebaga
sebag
struk
struk sebaga
sebaga
Setelah transak
struk sebaga

Anda mungkin juga menyukai