Invasif Spesies
Invasi tumbuhan adalah pergerakan satu atau lebih jenis tumbuhan dari satu daerah
ke daerah lainnya sehingga akhirnya jenis-jenis itu menetap di daerah tersebut. Proses
ini merupakan suatu rangkaian dari proses-proses migrasi, eksistensi, dan kompetisi,
yang seluruhnya terkait dengan aspek waktu dan ruang. Proses invasi seringkali terjadi di
daerah yang gundul, namun dapat juga terjadi di kawasan dengan tumbuhan. Dalam dunia
ekologi, invasi merupakan bentuk permulaan suksesi yang pada akhirnya secara terus
menerus akan menghasilkan tahapan suksesi hingga terbentuk klimaks.
Tumbuhan invasif adalah jenis-jenis tumbuhan yang mampu berkembang sangat
cepat pada suatu lingkungan sehingga dapat merugikan secara ekonomis maupun ekologis.
Ciri-ciri tumbuhan invasif antara lain mampu tumbuh dengan cepat, reproduksinya
cepat seringkali mampu bereproduksi secara vegetatif, memiliki kemampuan menyebar
tinggi, toleransi yang besar terhadap kondisi lingkungan, dan umumnya berasosiasi dengan
manusia. Tumbuhan invasif dapat merupakan jenis asli dan juga jenis asing (eksotik).
Penyebaran jenis asli yang menyebar secara meluas di habitatnya seringkali dianggap
tidak terlalu membahayakan dibanding dengan keberadaan jenis asing yang invasif. Jenis
asing dapat masuk secara sengaja, misalnya melalui introduksi untuk keperluan tertentu,
atau secara tidak sengaja akibat terbawa oleh manusia ke dalam suatu kawasan.
Masuknya spesies asing ke dalam suatu ekosistem menimbulkan dampak negatif
terhadap ekosistem apabila jenis asing tersebut telah menjadi invasif. Spesies asing invasif
tersebut tumbuh dan berkompetisi dengan jenis lokal. yang kemudian mengganggu jenisjenis lokal sehingga terjadi perubahan pada ekosistem. Perubahan tersebut biasanya
menyebabkan:
1. Penurunan keanekaragaman hayati
2. Perubahan pada suplai sumberdaya
3. Kerusakan ekosistem
Salah satu tumbuhah invasif yaitu Elaeocharis indica. Dijumpai dominan pada air
rawa. jenis ini diketahui tahan terhadap kedua kondisi musim yang berbeda di kawasan.
ada musim penghujan jenis ini mampu bertahan dalam penggenangan yang cukup tinggi,
sementara pada musim kering jenis ini ikut membantu perkembangan jenis-jenis
invasif lainnya yang menyebar disekitar perakarannya, pada permukaan tanah rawa yang
mengering.
Penyebaran jenis invasif dalam suatu ekosistem dapat terjadi karena berbagai
sebab. Beberapa kasus dan pustaka menyebutkan sedikitnya ada 4 (empat) dugaan
atau hipotesis penyebab terjadinya invasi tumbuhan pada suatu daerah. Keempat
hipotesis tersebut adalah sebagai berikut:
1. Hipotesis ketiadaan musuh alami (the enemy release hypothesis)
Suatu jenis tumbuhan dapat berkembang menjadi tumbuhan invasif di suatu
ekosistem disebabkan oleh tidak adanya musuh alami berupa pemangsa alami dan
patogen atau penyakit yang bisa menghambat pertumbuhan dan penyebaran jenis
tumbuhan tersebut di ekosistem yang bersangkutan
2. Hipotesis toleransi yang luas (the broader tolerance hypothesis)
Hipotesis ini memperkirakan bahwa pada dasarnya jenis tumbuhan invasif
secara alami memiliki toleransi yang luas terhadap batas-batas kondisi lingkungan
yang lebih luas dan beragam. Tumbuhan invasif diduga lebih mampu mentoleransi
kondisi-kondisi lingkungan yang lebih ekstrim jika dibanding dengan jenisjenis non
invasif.
3. Hipotesis efisiensi pemanfaatan sumberdaya (the efficient use hypothesis)