Anda di halaman 1dari 4

-

:. Hal ini membuat pcnampilan spesies E EVALUASI KUALITAS ESTETlKA LANSKAP KOTA BOCOR
sangat btrbeda dari kebanyakan puhun yang (Evaluation of Landscape Aesthetic Qualily of Bogor Ci2y)
an sebagai tanaman lanskap. Pembungaannya
secara visual s p s i a l juga memperlihatkan Andi Cunawan
mat1 pada pemukaan tajuk pohonnya Departemen Arsitektur Lanskap, Fakultas Prrtanian, IPB
kesan semarak dcngan warna bunganya
n keadaan tanaman sedang aktif berbunga.
Abstract
lngaannyo yang tidak terbalas (bunga mekar
Bogor city has many visual aesthelic resourses should be cvuluared to improve the urban landscape qualiiy
ian) tcrlihat pada morfologi bunganya ywg
F'urposcl ofthis research 1s to evaluarz l a d c a p aestl~eticqnuliv o)'Bogor city There were 46 vantage points reprrsrntated
I in1 rnakin memberikan nilai tarnbah visual
II.
londscapc oj'Bogor cip. Those Iantiscnpes were grouppd info six type of landscop. they were landscapex ofserrlemenls.
oflce comp(ex areas, streetscape corridors. recrealron areas. Central Business District {CBD) areas, and riverbank
KESIMPULAN UAN SARAN corridors. The &pes of l a d c a p e were evaluated using method 4Scenic Beaup G r r m a ~ i o n(SBE).
Interpretasi grafik fennlngi tanaman The best aesthetic qurllity ofthe [~ndscapeQpe is recreation areas, and the worst rs CBD areas. T h most important
bahwa C. sururrrnsis, E crrsta-galli, dan S e t ~ m e n tthnt increuses /he l u d c a p e aesfheficqua@ is trees stand. The recreation umm showed abundanr trees stand I n
menghasilkan bunga secara serempak dm ronrrnry, existence of unmalnlaning and &order burldings as a n elerneni in the urban landscape can reduce the aesihet~i.
11iun Scdangkan h f gpmrnipura hanya v as CBD areas. Therefore, trees sland and buildings appearance should be cowiderrd rn developing urban
q u a l ~ ~such
da waktu-waktu tertentu saja, sena keluamya landscape to achieve the b e ~IanJscnpc
t oesfheticquality
but tidak xrempak antara individu m a m a n Kqvwonls: aestlwrrc. Bogor city, iondscupe evaluation, scenic k u u estimation
~
n g m yang lainnya. Grafik yang =ma juga
bahwa (I. svroftensis lebih aktlf berbunga
iklim yang leblh kering, E. cnsta-galli pada PENDAHULUAN lanskap kota evaluasi, dan analisis kualitas estetika
basah, sedangkan pada d l genlmipara dan S Pcn:bsngunan kota di Indonesia pada umumnya Tahapan tersebut secara rinci diura~kandibawah.
proses keluarnya flush d m pembungaannya cenderung kurang mempzrhatikan kualitas lingkungan, balk Pcrnotretan Lanskap
< dipengauhi oleh iklim, htmungkinan lingkungan biotis~k.sosial maupun eslttika. Hal ini akan Pada tahap ill-i dilakukan pengamatan dan kunjunyan
dch Fahior kondisi internal tanaman. Frnologi berdmpak pada Lualitas kehidupm kota. Penurunan awal tcrhadap lanskap Kota Bogor. Pernotretart larlskap
dan kcluarnya jlrrshrt~g ini dipcngaruhi oleh kualitas kthidupan di kota akw cendemng term mcnurun dilakukan setelah penetapan vanfflge point, yaltu tttik
3 hzrbcda dari hktor A i m (tempzratur dan epab~lapernerintah, maryarakat dm1 stakeholdrr lain tidak dimana lanskap s e k i t m y a dipotret, lumlah vantage point
akan tetapi sebagian hew didominasi olch punya perhatian tzrhadap kuali~ar;krsebut. Pemer~ntahkota adalah 46 dan mzwakili h r b a g a ~tata guna lahan utama.
faktor curah hujannya. mempunyai perm yang sangat pentlng dalarn pembangunan Pernotretan lanskap dilakukan sesuai dengan kaidah-kaidah
sis arsiteklur pohon pada keurnpat t a n m a n kota, termasuk melibaikan masyarakat dalam membangun fotografi dengan memperhatikan dominansi dan proporsi
silkan dua model arsitektur ymg berbeda. yairu kota. Bebcrapa penelltian berkaitan dengan partisipasi elemen keras (bangunan, perkerasan, dm sejenisnya) dan
/enberg dm) Model Koriba Arsitektur pohon C mas) arakat daIam perencanam kota memperl ihatkan hasi l elemen lunak (vegetasi. air, dm sejenisnya). Foto h a i l
f. gemmiparo, dan S. campnulara termasuk k t Fang sangar memuaskan (Gunawan d m Yoshida, 1994a; pemotremn diseleksi berdasarkan kualitas gambamya,
smi Model Leeuwenberg, szdangkan E crisla- dan Ciunawan. Dahlan, Saputra dm Yoshida. 2000). kesesuaian dengan tuj uan pernotretan, dan keterwaki Ian
se dalam klasifikasi Model Koriha Waiaupun Partisipasi rnas~arakat mempunyai peran penting dalam elemen-elemen lanskap kota. Apabila frdak memenuhi
ldel arsiteklur yarlg sama, akan tztapi C'. r~srnbangunk o ~ ,terutama dalarn mernelihara lingkungan perspratan tersebut di atas. maka dilakukan psmotretan
L.f gemmlpam. dan S campanulafu memiliki k0!3 agar tetap estetik dan nyaman untuk t i n g a l . Kota yang ulang lanskap tersebut.
pilhon yang berbeds. Hal ini sclain dipengaruhi estetili tidak saja dapal mernbuat masyarakatnya ktah
t~nggaldi kuta tapi juga mengundang pengunjung dari luar Evaluasi Lsnskap
gtnotipe, juga dipengaruhi olch kondisi
kota ulltuk bcrwisata (Branch, 1995). Rondisi seperti iru Lanskap yang sudah dipersiaph dalam bentuk
:mpal hidupnya tanarnan. slide ditayangkm di hadapan responden selama 8 detik per
memungk~nkmsebaiknya dilakukan penelitian dapat meningkatkan pendapatan kota dari scktor wisata.
Bogor sebagai kota wisata seharusnya memperhati-
siidc. Responden diminta untuk memberi penilaian setiap
ahun penuh pada tanarnan ymg tunihuh di satu slide dengan angka 1 sampai 10 Angka 1 menunjukkan
Fenologi pembungaan tanaman d a p d dipelajari La11 zstetika kota secara keseluruhan. Kenyamanan dan
eslri~kaharus merupakan target ymg dapat dipenuhi dengan sangat lrdak disuhi, sedangkan angka 10 menunj ukkan
ik-baiknya. Apabila tetap dilakukan pada dua
lanskap yang sangat disukor. Jumlah responden pada
aknyn sampel diperbanyak. Tujuwnya supa?a scgera, agar para pengunjune kola tidak beralih ke kota-kota
lain. Estetika kota yang dirnaksud tldak hanya meliputi apa penelitian ini adalah 75 orang, yang terdiri dari masyarakat
kan pengujian secara statistik. s s h i n g a dapal dan mahasiswa. Menurut Daniel dan Boger (1976) jurnlah
~pulanyanp lcbih akurat. Lebih lanjut. analisis yang diliha~saja (visual), tapi juga apa yang yang dapnl
dirasakm 01th indera lainnya seperti indtra oendengar minimal responden adalah 30 orang.
sitektur pohon hendaknya dilakukan secma .+
nurut tingkatan umur. Hal ini bertujuan agar (supra btsing), indera ~enciurn(pol;si udara dari iendaraan Analisis Kualitas Estetika
henar diperoleh gambaran ymg jelas rnengenai rnacel) dm indera peraba atau iactilr& (terasa panm). Upaya Kuatitas estetika pada penclitian ini dinilai dengan
:e~nbanganarsitektur pohon tersebut dari waktu komprzhensif seperti itu bell~m banyak d i lakukm menggunakan metode Scenic Beau& &timafion (SBE).
:hingga pcnentuan modelnya dapac lebih mudah pcmerintah kola di Indonesia, temasuk Kota Bogor. Untuk Andisis ini didasarkan pada nilai rata-rata 1: (sebman
mencapai ha1 iru, perlu ditakukan penelitiao-penelitim yang normal) untuk setiap lanskap. Nilai SBE dengan formula
J q a t memenuhi semua aspek tstetika kota terwbut. sebagai berikut:
DAFTAR PUSTAKA Penclitian estetih-lanskap kota masih sangat j a m g SBE=(&x -Zu)x 100
. A. A. Uldernan and P. B. Tomlinson. 1978. dilakukan Namun dernik~an, penelitian tentang lanskap
licai Trees and Forest, An Architecrural visual kota Bogor pemah dilakukan oleh Gunawan dm Dimana axmrrupakan nilai Z rata-mra lanskap x (x= I , 2.
lysis. Springsr-Verlag. (>emany.44 1 p. Yoshida (1994b). Untuk estetika Imskap kota perlu 3. ..., 46), dm &, merupakan nilai Z rata-rata lanskap
dilakukan penel ilian a w l yang dapar mengevaiuasi estetika standard. Nilai G5merupakan nilai rata-rata suatu lanskap
), S . M. 1995. Flora ELsotika Tanaman Pzneduh.
laoskrtp kota secara umum. Oleh karena itu, penclitian ini yang paling mendekati nilai 0 (nol).
:rbit Kanisius. Yopyakarta. 220 hal. Hasil perhitungan kualitas estetika (SBE) di atas
dilakukan dcngan tujuan untuk rnengevaluasi kualitas
30. Puhon Saptanpan (Maniliaa gemmlpora estetika lanskap Kota Bogor dikelompokkan kedalam 3 kategori kualitas, yaitu tineg~.
:ff ex Rack.) sebagai I'annman Hias dan sedang dm rendah. Pengelompokan d i laku kan dengan
:duh. Buleti~iKebun Raya 3 ( 5 ) 161-164. METODOLOCI metode kuanil. Kuartil arlalah nilai-nilai yang membagi
Penelitian dilakukan di Kota Rogor, Jaws Barat. Segugus Fng-atan menjadi 4 (empat) bagian yang sama
Metode yang digunakal pada penelitian ini deskriptif besw. P i t u masing-masing 25 % (Walpole, 1990). Psda
dengan analisis Scrnic Beauty &lrmnrion (SBE) yang penelitian ini, Yang dimaksud gugus adalah nilai SBE scmua
dilemubakan aleh Daniel d m Boster (1976). Penelltian l m k a Yang
~ diurutkan dari yanp terendah sampai teninggi.
dilakukan dcngan tahapan sebagai berikut: pernotretan Kuaiitas t i n a i adalah 25 % gugus nilai SEE tertinggi.

Jumal Lanskap Indonesia, Vol 1/10005


Jumd Fanskap /ndonesia, V d l/lfl005 21

Anda mungkin juga menyukai