Anda di halaman 1dari 2

1.

Sejarah sebagai peristiwa


Suatu peritiwa yang benar-benar terjadi berupa suatu fakta, kenyataan,
atau kjadian sejarah dalam hal ini bersifat objektif, artinya berlangsung
apa adanya tanpa di pengaruhi apapun, fakta yang berdasarkan kritik
sumber baik intern maupun ekstern yang di rekonstrukan menjadi cerita
sejarah. Contoh sejarah sebagai peristiwa :
Tanggal 20 Mei 1908 berdiri organisasi Budi Utomo yang mennandai
kebangkitan perjuangan bangsa yang bersifat nasional dalam

melawan penjajah.
Tanggal 17 Agustus 1945 Ir.Soekarno memprokloamasikan

kemerdakaan Indonesia sebagai berdirinya Negara Indonesia.


Tanggal 10 November 1945, terjadi pertempuran di Surabaya dalam
mempertahankan kemerdekaan, dan sekarang di peringati sebagai
hari pahlawan.

2. Sejarah sebagai kisah


Sejarah merupakan rekontruksi dari peristiwa yang telah terjadi pada masa
lampau manusia yang disusun berdasarkan ingatan, kesan, dan tefsiran
terhadap suatu pristiwa masa lampau, secara sistematis berdasarkan datadata yang telah teruji dan dapat dibaca baik dalam bentuk buku maupun
karya-karya tulis lainya. Dan juga dibutuhkan metode analisis dan
pendekatan tertentu berdasarkan jejak-jejak sejarah yang ditinggalkan
sehingga akan didapat kisah yang dapat dipertanggungjawabkan (Ventikatif).
Contohnya, buku sejarah yang berjudul Sejarah Perdagangan Behar.
3. Sejarah sebagai ilmu
Sejarah merupakan cabang ilmu pengetahuan ilmiah yang mempelajari masa
lampau manusia. Sebagai salah satu persyaratan suatu cabang ilmu, ilmu
sejarah mempunyai nobjek penelitianya yaitu manusia (objek materi) dan
struktur social (objek formal). Tepatnya yang diteliti itu adalah pengalaman
manusia yang terekamatau direkam dalam dokumen-dokumen, audio visual
atau terekam dalam ingatan banyak orang (colektive memories), oleh karena
itu maka sejarah pada dasarnya sangat tergantung pada ingatan manusia
mengenai pengalamannya. Sejarah sebagai ilmu memiliki cirri-ciri sebagai
berikut:
a.Empiris, yaitu berdasarkan pengalaman manusia.
b.Memiliki objek, yaitu manusia dalam sudut pandang waktu.

c.Memiliki teori, yaitu berisi kumpulan kaidah pokok suatu ilmu.


d.Memiliki metode, yaitu metode penelitian menyebabkan peneliti sejarah
bersikap hati-hati dalam membuat simpulan tentang peristiwa masa lampau.
Sifat spesifik sejarah:
a.Masa lalu ditulis secara kronologis (urutan waktu).
b.Ad hubungan sebab-akibat (kausalitas).
c.Peristiwa sejarah mencakup tiga dimensi waktu, yaitu masa lampau, masa
kini, dan masa yang akan dating.
d.Kebenaranya bersifat sementara (merupakan hipotesis) yang akan gugur
bila ditemukan data pembuktian yang baru.
4. Sejarah sebagai seni
Sejarah sebagai seni dalam arti untuk menulis yang baik dan menarik
diperlukan suatu kepandaian untuk topik dan sumber data. Tokohnya adalah
George Macauly Travelyan yang menyatakan bahwa menuliskan sebuah
peristiwa sejarah tidak mudah sebab perlu imajinasi dan seni. Sejarah
sebagai seni memiliki beberapa kelemahan antara lain:
a.Berkurangnya ketepatan dan objektifitas maksudnya adalah kesesuaian
fakta dengan tulisan sejarah, sedangkan objektifitas adalah tidak adanya
perasaan maupun pandangan pribadi dalam menulis sejarah.
b.Penulisan sejarah terbatas maksudnya adalah objek peristiwa yang
digambarkan atau dituliskan hanyalah hal yang berkaitan dengan situasi atu
biografi

Anda mungkin juga menyukai