Anda di halaman 1dari 3

1

A. JUDUL PENELITIAN
HUBUNGAN STATUS NUTRISI TERHADAP KONTROL GULA DARAH PADA
PASIEN DIABETES MELLITUS TIPE 2 DENGAN KOMPLIKASI NEFROPATI
DI RSUP SANGLAH
B. LATAR BELAKANG
Diabetes mellitus tipe 2 pada dewasa ini merupakan suatu tantangan bagi dokter
dalam memecahkan berbagai masalah yang berkaitan. Sampai saat ini, persoalan begitu
meruncing dengan tingkat kasus yang semakin tingkat, angka kematian semakin
bertambah serta biaya kesehatan yang semakin bertambah. Diabetes mellitus tipe 2
layaknya penyakit infeksi di masa lalu telah menjadi hal yang menakutkan bagi
masyarakat dan khalayak kesehatan modern. Dengan bertambahnya angka obesitas dan
perubahan gaya hidup masyarakat penyakit ini tumbuh menjadi salah satu musuh utama
bagi dunia kesehatan modern.1
Sebenarnya, diabetes mellitus tipe 2 merupakan salah satu penyakit yang
ditandai dengan peningkatan kadar gula darah dalam tubuh (Hiperglikemia). Hal
tersebut terlihat tidak terlalu kritis namun masalah timbul jika muncul berbagai
komplikasi yang diakibatkan peningkatan kadar gula darah tersebut. Hiperglikemia pada
penderita Diabetes mellitus tipe 2 terjadi akibat resistensi hormon insulin,
ketidaksesuaian sekresi insulin, dan kelebihan ataupun ketidaksesuaian sekresi
glucagon. Kadar gula darah yang tinggi atau hiperglikemia ini lambat laun akan
menimbulkan kerusakan pada pembuluh darah dan saraf yang mengakibatkan timbulnya
berbagai kelainan kardiovaskuler, ginjal, mata dan lain-lain.1,2
Perubahan gaya hidup dan tingkat ekonomi masyarakat modern telah mengubah
penyakit ini menjadi hal yang cukup menakutkan. Tercatat pada tahun 2010 penderita
diabetes di dunia mencapai 285 juta jiwa dan semakin meningkat jumlah penderitanya
setiap tahunnya. Kemudian, diperkirakan jumlah ini akan berlipat ganda menjadi 439
juta jiwa di dunia pada tahun 2030 dan menjadi penyebab kematian ke 7 pada tahun
2030. Pada perkiraan jumlah pernderita diabetes tipe 2 di dunia tahun 2010, Indonesia
merupakan suatu Negara yang tergolong dalam sepuluh besar jumlah penderita
terbanyak dengan angka penderita mencapai 7 juta orang. Jumlah ini akan semakin
meningkat sesuai peningkatan jumlah populasi dan pada tahun 2030 jumlah ini
diperkirakan akan mencapai angka 12 juta orang.2,3

Kemudian tantangan lain bagi para klinisi bahwa penyakit diabetes mellitus tipe
2 sampai saat ini belum ditemukan obatnya. Penanganan diabetes mellitus tipe 2
merupakan suatu manajemen terpadu dengan tujuan memperingan morbiditas dari
penderita dan mencegah terjadinya berbagai komplikasi. Pokok penanganan pasien
adalah gabungan antara edukasi pasien, penanganan nutrisi pasien, manejemen obat
yang tepat dan pencegahan komplikasi.4
Pencegahan komplikasi pada penyakit diabetes mellitus tipe 2 merupakan suatu
beban masalah yang harus dihadapi setiap klinisi. Manajemen komplikasi dan
pencegahannya merupakan salah satu tolak ukur keberhasilan suatu tata laksana dan
kontrol terhadap penyakit diabetes mellitus tipe 2. Komplikasi-komplikasi yang biasa
muncul pada Diabetes Mellitus Tipe 2 dapat berupa komplikasi mikrovaskuler dan
makrovaskuler. Komplikasi mikrovaskuler seperti diabetik retinopati, diabetik nefropati,
dan diabetik neuropati. Selain itu, komplikasi makrovaskuler yang biasa terjadi dapat
berupa penyakit jantung koroner, stroke, dan hipertensi.

Bagi para penderita yang baru terdiagnosis penyakit diabetes mellitus tipe 2
salah satu tujuan manejemen penyakit ini adalah menurunkan kadar gula darah dengan
mengubah gaya hidup, diet, edukasi dan penggunaan obat. Penurunan kadar gula darah
ini akan mengurangi gejala-gejala yang muncul dan untuk jangka waktu yang lama
dapat mencegah berbagai komplikasi yang diakibatkan.4
Asupan makan dan perubahan pola hidup modern sebagaimana yang diketahui
menjadi salah satu penyebab terjadinya peningkatan kadar gula darah. Dan banyak
diketahui, perubahan pola diet makanan dengan menggunakan Medical Nutrition
Therapy (MNT) pada pasien diabetes mellitus tipe 2 mempunyai efek menurunkan
kadar gula darah postprandial. Namun sampai saat ini, efek pola diet makanan MNT
yang direkomendasikan dalam penurunan pada kadar gula darah puasa belum banyak
diketahui. Oleh karena itu, peneliti ingin melihat efek pola diet makanan Medical
Nutrition Therapy terhadap penurunan kadar gula darah puasa pada pasien diabetes
mellitus tipe 2 yang baru terdiagnosis. Sehingga hal tersebut nantinya akan menjadi
suatu acuan dalam rekomendasi manejemen pasien yang baru.4
C. PERUMUSAN MASALAH

Dari latar belakang diatas dapat dirumuskan masalah, sebagai berikut.


1. Bagaimana hubungan pola diet Medical Nutrition Therapy (MNT) terhadap
penurunan kadar gula darah puasa pada pasien DM tipe 2 yang baru
terdiagnosis?
D. TUJUAN PENELITIAN
Dalam kaitannya dengan penelitian ini, tujuan yang ingin dicapai adalah sebagai
berikut.
1. Tujuan umum: Mengetahui informasi pola diet Medical Nutrition Therapy yang
dilakukan pasien.
2. Tujuan Khusus: Untuk mengetahui hubungan pola diet Medical Nutrition
Therapy (MNT) terhadap penurunan kadar gula darah puasa pada pasien DM
tipe 2 yang baru terdiagnosis.
E. LUARAN YANG DIHARAPAN
Peneliti berharap penelitian ini nantinya dapat dipublikasikan dalam bentuk
jurnal dan dapat bermanfaat untuk penelitian lainnya.
F. MANFAAT PENELITIAN
Manfaat yang diperoleh melalui penelitian ini adalah sebagai berikut.
1. Bidang akademik: Penelitian ini dapat menjadi informasi bagi instasi kesehatan
dalam manajemen diabetes mellitus tipe 2
2. Bidang pelayanan masyarakat: penelitian ini dapat dijadikan acuan sebagai
manajemen diabetes mellitus yang benar
3. Peneliti Sendiri: Penelitian ini diharapkan dapat menjadi dasar untuk penelitian
lebih lanjut.

Anda mungkin juga menyukai