Anda di halaman 1dari 2

b.

c.
d.
e.

Cukup aman, kuat, dan dapat dikunci dengan baik


Tidak terkena sinar matahari langsung
Tersedia rak yang cukup baik
Dilengkapi alat pemadam kebakaran, kering dan bersih.
Semua bahan obat harus disimpan pada kondisi yang sesuai, layak dan

menjamin kestabilan bahan. Penyusunan dan penyimpanan obat atau barang harus
dilakukan secara sistematis berdasarkan:
a. Kategori terapetik (efek farmakologi)
b. Alfabetis
c. Bentuk Sediaan
d. Pabrik (produsen)
Selain itu dalam penyimpanan barang di apotek harus dipertimbangkan
beberapa hal yaitu:
a. Bahan yang mudah terbakar sebaiknya disimpan terpisah dari bahan lain.
b. Untuk narkotika disimpan di tempat yang khusus
c. Untuk psikotropika disimpan di tempat yang tidak mudah terlihat oleh
pasien.
d. Penyimpanan obat narkotika dilakukan dalam lemari khusus sesuai dengan
persyaratan peraturan perundangan No. 22/1997, hal tersebut untuk
menghindari penyalahgunaan obat narkotika.
Penyimpanan obat juga digolongkan berdasarkan bentuk bahan baku seperti
bahan padat, dipisahkan dari bahan yang cair atau bahan yang setengah padat. Hal
tersebut dilakukan untuk menghindarkan zat-zat yang higroskopis, serum, vaksin
dan obat-obat yang mudah rusak atau meleleh pada suhu kamar disimpan dalam
lemari es. Penyimpanan obat-obat narkotika disimpan dalam lemari khusus sesuai
dengan Permenkes No. 28 tahun 1978 yaitu apotek harus memiliki tempat khusus
untuk menyimpan narkotika. Tempat khusus yang dimaksudkan adalah pada
lemari yang mempunyai ukuran 40 x 80 x 100 cm, dapat berupa lemari yang
dilekatkan di dinding atau menjadi satu kesatuan dengan lemari besar. Lemari
tersebut memiliki 2 kunci yang satu untuk menyimpan narkotika sehari-hari dan

yang lainnya untuk narkotika persediaan dan morfin, pethidin dan garamgaramnya hal ini untuk menghindarkan dari hal-hal yang tidak diinginkan seperti
penyalahgunaan obat-obatan narkotika. Penyusunan obat dilakukan dengan cara
alphabetis untuk mempermudah pengambilan obat saat diperlukan.
Dalam melakukan penyimpanan obat-obatan berlaku beberapa aturan tidak
tertulis yang cukup efektif dilakukan yaitu:
a. Bahan baku disusun menurut abjad dan dipisahkan antara serbuk, cairan,
setengah padat seperti vaselin, gom arab, dan lain-lain
b. Obat jadi disusun menurut abjad atau bentuk sediaannya
c. Pembalut, kapas, kasa steril dan plester disimpan tersendiri
d. Untuk sediaan seperti insulin, vaksin, serta obat-obatan lain yang mudah
rusak atau meleleh pada suhu kamar disimpan dalam lemari es.
e. Penyimpanan obat narkotik disimpan di dalam lemari khusus, hal ini
sesuai dengan undang-undang RI No.1332 Tahun 2002 Pasal 29
disebutkan bahwa narkotika, psikotropika dan resep harus dimasukkan
dalam tempat yang tertutup dan terkunci yang dimaksudkan untuk
menghindari terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan antara lain
penyalahgunaan narkotika.
f. Tiap barang mempunyai kartus stock dan setiap mutasi segera dicatat
dalam kartu stock.
4. Penjualan
Penjualan obat atau alat kesehatan

Anda mungkin juga menyukai