Merupakan tensimeter konvensional yang sebenarnya sudah jarang dipakai di luar negeri,
karena tensimeter ini masih menggunakan air raksa yang berbahaya jika sampai alat pecah dan
air raksa terkena kulit atau saluran pernafasan. Tensimeter jenis ini memerlukan stetoskop
untuk mendengar munculnya bunyi suara tekanan sistolik dan diastolik pada jantung.
Tensimeter aneroid
Tensimeter ini lebih aman karena tidak lagi menggunakan air raksa tetapi menggunakan
putaran berangka sebagai penggantinya. Sama dengan tensimeter air raksa, tensimeter
aneroid masih menggunakan stetoskop.
Tensimeter digital
Merupakan tensimeter yang lebih modern dan akurat, langsung menunjukan hasil dalam bentuk
angka. Berbeda dengan tensimeter air raksa yang memerlukan stetoskop untuk mendengarkan
suara sebagai pertanda tekanan sistolik dan siastolik, maka tensimeter digital menggunakan
sensor sebagai alat pendeteksinya sehingga baik dipakai untuk mereka yang memiliki
gangguan pendengaran.
Pengertian tensimeter
Tensimeter dikenalkan pertama kali oleh dr. Nikolai Korotkov, seorang ahli bedah Rusia,
lebih dari 100 tahun yang lalu. Tensimeter adalah alat pengukuran tekanan darah sering juga
disebut sphygmomanometer. Sejak itu,sphygmomanometer air raksa telah digunakan sebagai
standar
emas
pengukuran
tekanan
darah
oleh
para
dokter.
Tensimeter
atau
sphygmomanometer pada awalnya menggunakan raksa sebagai pengisi alat ukur ini.
Sekarang, kesadaran akan masalah konservasi lingkungan meningkat dan penggunaan dari air
raksa telah menjadi perhatian seluruh dunia. Bagaimanapun, sphygmomanometer air raksa
masih digunakan sehari-hari bahkan di banyak negara modern. Para dokter tidak meragukan
untuk menempatkan kepercayaan mereka kepada tensimeter air raksa ini.
Sphygmomanometer terdiri dari sebuah pompa, sumbat udara yang dapat diputar,
kantong karet yang terbungkus kain, dan pembaca tekanan, yang bisa berupa jarum mirip jarum
stopwatch atau air raksa.
Cara pengukuran tekanan darah
Cara menggunakan tensimeter air raksa adalah
1. Pemeriksa memasang kantong karet terbungkus kain (cuff) pada lengan atas.
2. Stetoskop ditempatkan pada lipatan siku bagian dalam.
3. Kantong karet kemudian dikembangkan dengan cara memompakan udara ke dalamnya.
Kantong karet yang membesar akan menekan pembuluh darah lengan (brachial artery)
sehingga aliran darah terhenti sementara.
4. Udara kemudian dikeluarkan secara perlahan dengan memutar sumbat udara.
5. Saat tekanan udara dalam kantong karet diturunkan, ada dua hal yang harus
diperhatikan pemeriksa. Pertama, jarum penunjuk tekanan, kedua bunyi denyut
pembuluh darah lengan yang dihantarkan lewat stetoskop. Saat terdengat denyut untuk
pertama kalinya, nilai yang ditunjukkan jarum penunjuk tekanan adalah nilai tekanan
sistolik.
6. Seiring dengan terus turunnya tekanan udara, bunyi denyut yang terdengar lewat
stetoskop akan menghilang. Nilai yang ditunjukkan oleh jarum penunjuk tekanan saat
bunyi denyut menghilang disebut tekanan diastolik.
Tekanan sistolik adalah besarnya tekanan yang timbul pada pembuluh arteri saat jantung
memompa darah (berkontraksi). Sedangkan tekanan diastolik adalah tekanan saat jantung
dalam fase istirahat. Alat ini sangat penting jika ada diantara keluarga menderita tekanan darah
tinggi, maka perlu memiliki alat pengukur tekanan darah (sphygmomanometer). Salah satu
kunci keberhasilan mengendalikan tekanan darah pasien tekanan darah tinggi adalah
pengukuran tekanan darah secara teratur.
Selain
alat
ukur
tekanan
darah
secara
manual
seperti
di
atas,
ada
juga
sphygmomanometer digital yang bekerja otomatis. Tekanan darah akan tampil di layar setelah
sphygmomanometer digital selesai mengukur tekanan darah.
Agar sphygmomanometer masih dapat digunakan untuk mengukur tekanan darah dengan
baik, perlu dilakukan kalibrasi. Cara melakukan kalibrasi yang sederhana adalah sebagi berikut:
1. sebelum dipakai, air raksa harus selalu tetap berada pada level angka nol (0 mmHg).
2. Pompa manset sampai 200mmHg kemudian tutup katup buang rapat-rapat. Setelah
beberapa menit, pembacaan mestinya tidak turun lebih dari 2mmHg ( ke 198mmHg).
Disini kita melihat apakah ada bagian yang bocor.
3. Laju Penurunan kecepatan dari 200mmHg ke 0 mmHg harus 1 detik, dengan cara
melepas selang dari tabung kontainer air raksa.
4. Jika kecepatan turunnya air raksa di sphygmomanometer lebih dari 1 detik, berarti harus
diperhatikan keandalan dari sphygmomanometer tersebut. Karena jika kecepatan
penurunan terlalu lambat, akan mudah untuk terjadi kesalahan dalam menilai. Biasanya
tekanan darah sistolic pasien akan terlalu tinggi (tampilan) bukan hasil sebenarnya.
Begitu juga dengan diastolik.
Penurunan raksa yang lambat ini dapat disebabkan oleh keadaan berikut:
1. Saringan yang mampet karena dipakai terlalu lama
2. tabung kaca kotor (air raksa oksidasi)
3. udara atau debu di air raksa
Alasan
yang
pertama
mudah
kelihatan.
Ada
dua
saringan
dalam
setiap
sphygmomanometer air raksa yaitu di lubang tabung kaca dan tendon. Saringan di atas tabung
kaca dapat menjadi tersumbat dengan mudah. Ketika air raksa menyentuh saringan, akan
terjadi kelebihan tekanan. Penanganan yang tidak baik setelah dipakai yaitu membiarkan air
raksa di tabung kaca dan tidak kembali ke tabung air raksa.
Alasan yang kedua berkaitan dengan fakta bahwa air raksa adalah suatu logam berat dan
berisi material yang tidak murni. Keadaan ini menyebabkan dalam waktu yang lama akan
mengotori tabung gelas/kaca. Akibatnya gerakan raksa saat turun terhambat.
Alasan yang ketiga adalah masuknya gelembung udara. Ini disebabkan oleh cara
penanganan yang tidak sesuai dari sphygmomanometer air raksa. Debu dapat masuk lewat
udara. Memindahkan sphygmomanometer air raksa tanpa mengunci air raksa kembali ke
kontainer dan meninggalkan klep membuka dapat menghasilkan suatu gelembung udara di air
raksa.
Tensimeter bebas air raksa
Mengingat bahwa air raksa merupakan logam bera yang berbahaya, maka sekarang
sudah banyak beredar Sphygmomanometer yang tidak menggunakan raksa contohnya UM-101
A & Medical Mercury-Free Sphygmomanometer. Pertimbangan banyak dokter dan perawat
yang beralih ke UM-101 A & Medical Mercury-Free Sphygmomanometer adalah:
1. akurat, konsisten inovatif design.
2. bebas Mercury /air raksa : aman untuk pasien, diri sendiri, staff dan lingkungan.
3. tidak ada perasaan cemas menggunakan sphygmomanometer.
Mercury-Free Sphygmomanometer mempunyai cara kerja yang sama dengan tensimeter
air raksa.
A.Pengukur Tekanan Darah Digital.
Pengukur Tekanan Darah Digital Merupakan sebuah alat pengukur tensi darah secara digital/
elektronis. Alat kesehatan yang gunanya untuk mengukur tensi darah secara mudah dan
langsung menunjukkan angka tensi darah sangat mudah digunakan untuk mengukur angka
tekanan darah dengan hasil yang akurat.
Pengukur Tekanan darah Digital ini Beroprasi dengan menggunakan tenaga Batrai, hasil
pengukurannya pun dapat langsung terlihat pada layar monitor yang memunculkan angka
pengukuran Tekanan Darah.
B.Keunggulan dan kelemahan Tensi meter digital
Tensimeter digital merupakan alat kesehatan yang berfungsi untuk mengukur tekanan
darah yang bekerja secara digital (otomatis). Tensimeter digital memiliki beberapa keunggulan,
yaitu:
13
Aman, karena tidak menggunakan air raksa yang berisiko radiasi logam berat, Praktis, hasil
pengukuran langsung ditampilkan pada layar digital, Multifitur, alat ini biasanya dilengkapi juga
dengan beragam fitur lain yang bermanfaat. Seperti grafik tekanan darah (apakah darah normal
atau tidak?) dan fitur irreirreguler heart beat, tidak perlu pelatihan khusus untuk
menggunakannya, karena cara penggunaan tidak jauh beda dengan tensimeter air raksa.
Namun demikian, tensimeter digital juga memiliki kelemahan yaitu tingkat akurasi
pengukuran lebih rendah dari pada tensimeter raksa. Akurasi pengukuran pada tensimeter
digital ini dipengaruhi oleh banyak faktor diantaranya kondisi baterai (daya), usia pemakaian
(semakin lama pemakaian semakin menurun tingkat akurasi) dan teknologi produk. Oleh karena
itu kalibrasi secara berkala perlu dilakukan. Dan untuk proses kalibrasi digunakan tensimeter air
raksa.
Stetoskop (bahasa Yunani: stethos, dada dan skopeein, memeriksa) adalah sebuah alat
medis akustik untuk memeriksa suara dalam tubuh. Dia banyak digunakan untuk mendengar
suara jantung dan pernapasan, meskipun dia juga digunakan untuk mendengar intestine dan
aliran darah dalam arteri dan vein.
Ada dua jenis stetoskop: akustik dan elektronik.
1. Stetoskop akustik yang paling umum digunakan, dan beroperasi dengan menyalurkan
suara dari bagian dada, melalui tabung kosong berisi-udara, ke telinga pendengar.
Bagian chestpiece biasanya terdiri dari dua sisi yang dapat diletakaan di badan pasien
untuk memperjelas suara; sebuaah diaphgram (disk plastik) atau bell (mangkok
kosong). Bila diaphgram diletakkan di pasien, suara tubuh menggetarkan diaphgram,
menciptakan tekanan gelombang akustik yang berjalan sampai ke tube ke telinga
pendengar. Bila bell diletakkan di tubuh pasien getarakn kulit secara langsung
memproduksi gelombang tekanan akustik yang berjalan ke telinga pendengar. Bell
menyalurkan suara frekuensi rendah, sedangkan diaphgram menyalurkan frekuensi
suara yang lebih tinggi. Stetoskop dua sisi ini diciptakan oleh Rappaport dan Sprague
pada awal abad ke-20. Permasalahan dengan akustik stetoskop adalah tingkatan suara
sangat rendah, membuat diagnosis sulit.
2. Stetoskop
elektronik mengatasi
tingkatan
suara
yang
rendah
dengan
cara
memperkuat suara tubuh. Sekarang ini, telah ada beberapa perusahaan menawarkan
stetoskop elektronik, dan mungkin dalam beberapa tahun lagi, stetoskop elektronik akan
menjadi lebih umum dari stetoskop akustik.
Stetoskop digunakan sebagai alat untuk mendiagnosa penyakit tertentu. Stetoskop dapat
menyalurkan suara tertentu dan menghilangkan suara yang lain. Sebelum stetoskop ditemukan,
doktor meletakkan telinganya ke dekat badan pasien dengan harapan untuk mendengarkan
sesuatu. Stetoskop seringkali dianggap sebagai simbol pekerjaan dokter, karena dokter sering
dilihat atau digambarkan dengan sebuah stetoskop yang tergantung di sekitar lehernya.
Stetoskop juga digunakan oleh mekanik untuk mengisolasi suara tertentu dari mesin untuk
diagnosa.
Fungsi Stetoskop
Stetoskop memiliki banyak fungsi di bidang kesehatan dan merupakan alat yang sangat
berguna untuk
a.
b.
Paru-paru
c.
Jantung
d.
Pemeriksaan prenatal
e.
Gangguan Perut
c. Termometer Maksimum-Minimum
Termometer maksimum-minimum digunakan untuk mengukur suhu tertinggi dan suhu terendah
di suatu tempat. Termometer ini dapat mengukur suhu maksimum dan suhu minimum sekaligus.
Hal ini dapat dilakukan karena termometer maksimum-minimum terdiri atas raksa dan alkohol
(sekarang digunakan minyak creosote). Raksa digunakan untuk mengukur suhu maksimum,
sedangkan alkohol digunakan untuk mengukur suhu minimum. Gambar 1.16 memperlihatkan
termometer maksimum-minimum.
Cara Kerja :
Keping Bimetal sengaja dibuat memiliki dua buah keping logam karena kepingan ini dapat
melengkung jika terjadi perubahan suhu. Prinsipnya, apabila suhu berubah menjadi tinggi,
keping bimetal akan melengkung ke arah logam yang keoefisien muainya lebih rendah,
sedangkan jika suhu menjadi rendah, keping bimetal akan melengkung ke arah logam yang
keofisien muainya lebih tinggi. Logam dengan koefisien muai lebih besar (tinggi) akan lebih
cepat memanjang sehingga kepingan akan membengkok (melengkung) sebab logam yang
satunya lagi tidak ikut memanjang. Biasanya keping bimetal ini terbuat dari logam yang
koefisien muainya jauh berbeda, seperti besi dan tembaga.
Pada termometer, keping bimetal dapat difungsikan sebagai penunjuk arah karena jika
kepingan menerima rangsangan berupa suhu, maka keping akan langsung melengkung karena
pemuaian panjang pada logam. Selain digunakan sebagai termometer, keping bimetal juga
digunakan pada lampu sein mobil, termostat, setrika, dan lain lain.
e. Termometer Laboratorium
Termometer laboratorium sering kamu jumpai di ruang laboratorium. Termometer ini bisa kamu
gunakan untuk perlengkapan laboratorium. Termometer ini menggunakan cairan raksa atau
alkhohol. Jika cairan bertambah panas maka raksa atau alkhohol akan memuai sehingga skala
nya bertambah. Agar termometer sensitif terhadap suhu maka ukuran pipa harus dibuat kecil
(pipa kapiler) dan agar peka terhadap perubahan suhu maka dinding termometer (reservoir)
dibuat setipis mungkin dan bila memungkinkan dibuat dari bahan yang konduktor.
Desain utama terdiri dari lensa pemfokus energi infra merah pada detektor, yang mengubah
energi menjadi sinyal elektrik yang bisa ditunjukkan dalam unit temperatur setelah disesuaikan
dengan variasi temperatur lingkungan. Konfigurasi fasilitas pengukur suhu ini bekerja dari jarak
jauh tanpa menyentuh objek. Dengan demikian, termometer infra merah berguna mengukur
suhu pada keadaan dimana termokopel atau sensor tipe lainnya tidak dapat digunakan atau
tidak menghasilkan suhu yang akurat untuk beberapa keperluan.
Cara menggunakan termometer inframerah adalah dengan cara menekan tombol sampai
menunjukkan angka tertinggi, sambil mengarahkan sinar inframerah ke sasaran yang dituju
seperti pada besi yang masih membara pada pabrik pengolahan besi atau baja. Sinar yang
diarahkan ke logam akan memantul dan pantulan tersebut akan direspon oleh sensor penerima
sehingga termometer inframerah menunjukkan angkanya.
Termometers Infrared dapat digunakan untuk beberapa fungsi pengamatan temperatur.
Beberapa contoh, antara lain:
1) Mendeteksi awan untuk sistem operasi teleskop jarak jauh.
2) Memeriksa peralatan mekanika atau kotak sakering listrik atau saluran hotspot
3) Memeriksa suhu pemanas atau oven, untuk tujuan kontrol dan kalibrasi
4) Mendeteksi titik api/menunjukkan diagnosa pada produksi papan rangkaian listrik
5) Memeriksa titik api bagi pemadam kebakaran
6) Mendeteksi suhu tubuh makhluk hidup, seperti manusia, hewan, dll
7) Memonitor proses pendinginan atau pemanasan material, untuk penelitian dan
pengembangan atau quality control pada manufaktur
g. Termometer Termistor
Termistor (Inggris: thermistor) adalah alat atau komponen atau sensor elektronika yang dipakai
untuk mengukur suhu. Prinsip dasar dari termistor adalah perubahan nilai tahanan (atau
hambatan atau werstan atau resistance) jika suhu atau temperatur yang mengenai termistor ini
berubah. Termistor ini merupakan gabungan antara kata termo (suhu) dan resistor (alat
pengukur tahanan).
Termistor ditemukan oleh Samuel Ruben pada tahun 1930, dan mendapat hak paten di Amerika
Serikat dengan nomor #2.021.491. Ada dua macam termistor secara umum: Posistor atau PTC
(Positive Temperature Coefficient), dan NTC (Negative Temperature Coefficient). Nilai tahanan
pada PTC akan naik jika perubahan suhunya naik, sementara sifat NTC justru kebalikannya.
h. Termometer gas
Termometer gas bekerja berdasarkan sifat pemuaian gas. Adapun gas yang biasa digunakan
yaitu gas hidrogen dan helium dengan tekanan rendah, apabila gas itu dikenai panas sehingga
volumenya akan bertambah. Karena gas memuai lebih besar daripada cairan maka termometer
gas lebih teliti daripada termometer cairan. Termometer gas dapat digunakan untuk mengukur
suhu yang sangat tinggi dan suhu yang sangat rendah, dimana lebar jangkauannya antara
250C sampai degan 1500C.
Pengertian Termometer dan Jenis Termometer | Termometer adalah alat untuk mengukur
panas atau suhu. Pada umumnya, termometer terbuat dari tabung kaca yang diisi zat cair
termometrik. Termometer berasal dari bahasa Latin thermo, yang artinya panas, dan meter, yang
artinya untuk mengukur. Zat cair termometrik adalah zat cair yang mudah mengalami perubahan
fisis jika dipanaskan atau didinginkan, misalnya air raksa dan alkohol. Termometer mempunyai
banyak jenis, antara lain termometer klinis, termometer dinding, termometer bimetal, dan
termometer maksimum-minimum. Termometer yang paling sering kita temui dalam kehidupan
sehari-hari adalah termometer air raksa.
Termometer
Berikut ini jenis-jenis termometer yang umum dikenal:
Termometer Air Raksa: Termometer air raksa adalah termometer cairan yang
menggunakan air raksa sebagai pengisinya. Termometer air raksa merupakan
thermometer yang banyak digunakan dibandingkan dengan termometer alkohol.
Termometer air raksa sering disebut termometer maksimum karena dapat mengukur suhu
yang sangat tinggi. Jika suhu panas, air raksa akan memuai sehingga kita akan melihat air
raksa pada tabung kaca naik. Ketika suhu turun, air raksa akan tetap berada pada posisi
ketika suhu panas. Hal itu disebabkan adanya konstraksi yang menghambat air raksa
untuk kembali ke keadaan semula. OIeh karena itu, untuk mengembalikan air raksa ke
posisi dasar, kita harus mengibas-ngibaskan termometer ini dengan kuat.
Termometer Alkohol: Termometer alkohol adalah termometer cairan yang
menggunakan alkohol sebagai pengisinya. Alkohol lebih peka daripada air raksa sehingga
ketika memuai, perubahan volumenya lebih terlihat jelas. Termometer alkohol disebut
juga termometer minimum karena mampu mengukur suhu yang sangat rendah. Untuk
menghindari gaya gravitasi bumi, termometer minimum diletakkan mendatar. Apabita
suhu dingin, cairan alkohol akan bergerak ke kiri dan membawa indeks penunjuk
berwarna. Sebaliknya, apabila suhu naik, indeks penunjuk berwarna akan tetap berada di
posisinya walaupun cairan alkohol mengembang dan bergerak ke kanan.
Alat-alat perlengkapan (diagnostic equipments) adalah alat-alat yang digunakan oleh para dokter
atau tenaga medis lainnya dimana dengan bantuannya dapat diketahui, ditentukan diagnosa
penyakit seseorang yang diperiksa.
Jenis Alat-alat Diagnostic
3. Reflex Hammer
Reflex hammer
Reflex Hammer (palu refleks) digunakan untuk memeriksa kemampuan refleksi dari bagianbagian tertentu tubuh kita, biasanya lutut kita.
4. Percussion Hammer
Percussion Hammer
Percussion hammer digunakan untuk mengetuk rongga dada dan rongga belakang (punggung)
untuk mengetahui keadaan organ di dalamnya.
5. Tongue Spatel
Tongue Spatel
Tongue spatel (tongue depressor atau penekan lidah) digunakan untuk menekan lidah, agar dapat
melihat lebih jelas keadaan di dalam tenggorokan, apakah ada kelainan-kelainan, misalnya ada
peradangan seperti pharyngitis, amandel, dan lain-lain.
6. Laryngeal Mirror
Laryngeal mirror
Laryngeal mirror digunakan untuk dapat melihat dan memeriksa keadaan di dalam tenggorokan,
apakah ada kelainan atau tidak.
8. Pulse Meter
Pulse Meter
Pulse meter digunakan sebagai pencatat waktu, dalam memeriksa dan menghitung jumlah denyut
nadi
9. Termometer klinik
Termometer klinik
Termometer klinik digunakan untuk mengukur suhu tubuh/badan
10. Stethoscope
Stethoscope
Stethoscope (phonedoscope) digunakan untuk mendeteksi, mempelajari, mendengarkan bunyi
(suara) yang timbul dari dalam tubuh/rongga tubuh
11. Spygomomanometer
Spygomomanometer
Spygomomanometer (blood pressure monometer atau tensimeter) digunakan untuk mengukur
tekanan darah tubuh, berapa angka systole(pada waktu jantung kuncup) dan berapa angka
diastole (pada waktu jantung mengembang lagi).
12. Speculum
Speculum (specula) adalah alat yang dimasukkan ke dalam rongga tubuh, dimana kegunaannya
agar kita dapat memeriksa, melihat bagian yang berada di bagian liang rongga itu. Ada 4 macam
speculum yaitu :
Nasal Speculum (untuk memeriksa hidung)
Diagnostic set adalah suatu set alat-alat untuk keperluan diagnostika yang diatur dan ditata dalam
suatu kotak yang tertutup.
14. Endoscope
Endoscope adalah alat yang digunakan untuk memeriksa secara visual bagian dalam rongga
tubuh.
15. Spirometer
Spirometer adalah alat yang digunakan untuk mengukur secara langsung dan cepat kemampuan
paru-paru seseorang untuk keperluan diagnose fungsi paru-paru dan jantung abnormal.
Jenis dan Fungsi alat-alat kedokteran - Beberapa hal yang sering kita temua saat berada di
sebuah klinik kesehatan (Rumah Sakit) kita sering menemukan atau melihat beberapa alat
kedokteran baik yang di bawa dokter, suster atau yang berada diruangan tertentu. Berbagai
macam alat kedokteran tersebut tentunya memiliki fungsi dan kegunaan yang berbeda pula.
Kali ini saya mau memberikan informasi tentang Jenis dan Fungsi alat-alat kedokteran, tentu
tidak ada salahnya kita mengetahui fungsi dan kegunaan alat kedokteran yang sering dipakai
atau sering kita jumpai hanya untuk untuk menambah wawasan kita saja, sebelumnya saya
sudah
posting
mengenai Mikroskop
dan
Fungsinya.
Jenis dan Fungsi alat-alat kedokteran - Begitu beragamnya alat kesehatan yang sering kita
jumpai mungkin salah satunya adalah stetoskop, biasanya seorang dokter selalu membawa alat
yang satu ini untuk memeriksa pasien yang sedang ia tangani, baiklah saya akan jelaskan
beberapa Jenis
dan
Fungsi
Alat-alat
Kedokteran.
Berikut
ini
adalah Jenis
1. Stetoskop (stethoscope)
dan
Fungsi
Alat-alat
Kedokteran :
Stetoskop adalah sebuah alat medis akustik untuk memeriksa suara dalam tubuh. Fungsi
stetoskop adalah untuk mendengarkan detak jantung, suara usus, pernapasan dan lain
sebagainya. Dengan kemampuannya ini, Stetoskopdapat digunakan pula untuk mengetahui
kerja paru-paru dan juga untuk mengukur tekanan darah dengan mendengarkan denyut nadi.
Ada dua Jenis Stetoskop yaitu
1. Stetoskop akustik
yang paling umum digunakan, dan beroperasi dengan menyalurkan suara dari bagian
dada, melalui tabung kosong berisi-udara, ke telinga pendengar.
2. Stetoskop elektronik
mengatasi tingkatan suara yang rendah dengan cara memperkuat suara tubuh.
2. Endoscopy
Endoscopy adalah sebuah alat kedokteran yang berfungsi untuk mengetahui kelainan yang
terjadi
pada
alat-alat
pencernaan
bagian
atas
dan
juga
tenggorokan
Pemeriksaan / tindakan pengobatan didalam saluran pencernaan yang menggunakan peralatan
berupa teropong (Endoscop) memiliki beberapa keunggulannya seperti :
Dapat melihat dengan jelas lokasi dan jenis kelainan dalam rongga saluran cerna
Tindakan pengobatan dengan resikonya jauh lebih ringan daripada tindakan operasi.
Dapat menggantikan fungsi tindakan operasi, lebih nyaman, biaya lebih murah dan
efisien.
3. Colonoscopy
Tensimeter adalah
alat
kesehatan
yang
berfungsi
untuk
mengukur
tekanan
darah. Tensimeter biasa digunakan untuk pemeriksaan pasien hipertensi, anemia, dan lain
sebagainya.
Ada dua jenis Tensimeter yaitu :
1. Tensimeter air raksa di luar negeri saat ini sudah dilarang untuk digunakan lagi karena
bahaya dari air raksanya jika tensimeter tersebut pecah.
2. Tensimeter digital
sendiri lebih canggih dan praktis dipergunakan, namun harganya memang lebih mahal
dibandingkan dengan yang konvensional.
5. Termometer
Alat kedokteran yang satu ini paling sering kita jumpai mungkin tiap rumah sudah pada punya
alat
yang
satu
ini
dialah
termometer.
Termometer adalah alat kedokteran yang sering digunakan untuk mengukur suhu (temperatur),
ataupun perubahan suhu. Prinsip kerja termometer ada bermacam-macam, yang paling umum
digunakan
adalah
termometer
air
raksa.
6. CT-Scan
CT - singkatan dari Computed Temography sedangkan Scan adalah foto. CT Scan adalah
suatu prosedur yang digunakan untuk mendapatkan gambaran dari berbagai sudut kecil dari
tulang
tengkorak
dan
otak.
Tujuan
penggunaan
CT
Scan
Menemukan patologi otak dan medulla spinalis dengan teknik scanning/pemeriksaan tanpa
radioisotope. Dengan demikian CT scan hampir dapat digunakan untuk menilai semua organ
dalam tubuh, bahkan di luar negeri sudah digunakan sebagai alat skrining menggantikan foto
rontgen dan ultrasonografi. Yang penting pada pemeriksaan CT scan adalah pasien yang akan
melakukan pemeriksaan bersikap kooperatif artinya tenang dan tidak bergerak saat proses
perekaman.
CT scan sebaiknya digunakan untuk :
Menilai kondisi pembuluh darah misalnya pada penyakit jantung koroner, emboli paru,
aneurisma (pembesaran pembuluh darah) aorta dan berbagai kelainan pembuluh darah
lainnya.
Menilai tumor atau kanker misalnya metastase (penyebaran kanker), letak kanker, dan
jenis kanker.
Kasus trauma/cidera misalnya trauma kepala, trauma tulang belakang dan trauma
lainnya pada kecelakaan. Biasanya harus dilakukan bila timbul penurunan kesadaran,
muntah, pingsan ,atau timbulnya gejala gangguan saraf lainnya.
Menilai organ dalam, misalnya pada stroke, gangguan organ pencernaan dll.
Alat bantu pemeriksaan bila hasil yang dicapai dengan pemeriksaan radiologi lainnya
kurang memuaskan atau ada kondisi yang tidak memungkinkan anda melakukan
pemeriksaan selain CT scan.
7. X-Ray
X-Ray adalah sebentuk radiasi elektromagnetik, serupa dengan cahaya yang kita lihat, radiasi
inframerah, microwave, dan gelombang radio. Tapi, dibanding semua bentuk radiasi tersebut,
sinar-X memiliki lebih banyak energi. Sebuah photon sinar-X bisa ratusan atau bahkan ribuan
kali
lebih
berenergi
dibanding
photo
cahaya
lampu
biasa.
Orang mungkin lebih mengenal alat kedokteran ini dengan sebutanRontgen. Alat ini
dipergunakan
untuk
mengetahui
bagian
dalam
khususnya
paru-paru.
8. Laparoscopy
Laparoscopy berfungsi untuk pembersihan darah. Selain itu, laparoscopy juga dipergunakan
untuk melakukan inseminasi. atau istilah lain Laparoscopy merupakan tindakan pembedahan
pada sekitar saluran pencernaan dan daerah perut secara minimal invasif.
Alat cek darah tentunya alat yang dipergunakan untuk mengecek keadaan darah kita dan alat
cek darah biasanya memiliki tiga fungsi dalam satu alat. Selain untuk mengecek kadar gula
darah, juga dapat digunakan untuk mengecek asam urat dan kolesterol dalam darah.
Dipergunakan pada pemeriksaan penyakit kolesterol, asam urat, diabetes, dan lain sebagainya.
Elektrokardiogram (EKG) adalah representasi dari suatu sinyal yang dihasilkan oleh aktifitas
listrik otot jantung. EKG ini merupakan rekaman informasi kondisi jantung yang diambil dengan
memasang electroda pada badan. Rekaman EKG ini digunakan oleh dokter ahli untuk
menentukan kodisi jantung dari pasien. Sinyal EKG direkam menggunakan perangkat
elektrokardiograf. Tindakan pemeriksaan elektrokardiogram disebut elektrokardiografi.
Sekian dulu informasi yang dapat saya berikan, satu hal bahwa saya bukan ahli dibidang
kedokteran tapi saya disini hanya memberikan informasi saja mengenai Jenis dan Fungsi
Alat-alat Kedokteran dan itu semua hanya sebagian besar saja yang dapat saya sampaikan
melalui artikel ini, dan mudah-mudahan bisa menambah pengetahuan kita, Semoga artikel ini
bermanfaat juga berguna.
Nama Bahan
1.
ZnO
Leukoplas
2.
Elastik
3.
Sutera
Leukosilk
4.
Rayon
Microfore, Dermisel
5.
Kertas
Leukopor, Dermilite
6.
Plastik
Leukofix, Transfor
7.
Plastik Waterprof
Setonplast, Blenderm
c. Bors Pomp (Beld.) Breast Pump and relieve (Ing.) Pompa Susu (Ind.)
Fungsi : untuk membantu memompa air susu keluar dari payudara wanita yang sedang menyusui.
d. Tapelhoed atau Tapelhoedje (Beld.) Nipple Shield (Ing.) Pelindung Puting Susu
Fungsi : untuk melindungi putting susu yang lecet pada waktu menyusui sehingga si bayi dapat menghisap air susu
melewati alat tsb.
f. Colostomy Bag
Fungsi : untuk menampung feses pada pasien setelah operasi colon (pembedahan usus buatan melalui otot dan
kulit perut)
g. Urinal
Fungsi : untuk menampung urine pada pasien yang tidak boleh/bisa ke WC.
Jenisnya :
Urinal male : untuk pasien laki-laki
h. Bedpan
Fungsi : untuk menampung feses pada pasien yang tidak boleh/bisa ke WC.
b. Cathether
Fungsi : untuk mengeluarkan/ pengambilan urine
Jenisnya :
Nelaton Cathether : terbuat dari latex/ karet
Metal Cathether : terbuat dari stainlesstil
Balloon Cathether/ Foley Cathether : terbuat dari latex/ karet dilengkapi dengan balon dengan cara menyutikan
aqua pada ventilnya bila telah masuk agar Cathether tidak copot.
c. Urine Bag
Fungsi : untuk menampung urine yang dihubungkan dengan Balloon Cathether/ Foley Cathether untuk
mengeluarkan/ pengambilan urine pada sistem tertutup
e. Feeding Tube
Fungsi : untuk nutrisi/ pemberian cairan makanan melalui mulut atau hidung.
h. Infusion set
Fungsi : selang untuk pemberian cairan infus
i. Tranfusion Set
Fungsi : untuk pemberian tranfusi darah
j. Spuit / Syringe
Fungsi : untuk menyuntik
l.
m. Currete
Fungsi : untuk membersihkan rahim pada pasien abortus/ keguguran
IV.
c. Reflex Hamer
Fungsi : memeriksa kemampuan refleksi dari bagian tertentu tubuh kita, misalnya lutut.
e. Laringeal mirror
Fungsi : untuk memeriksa/ melihat keadaan dalam mulut/ tenggorokan
g. Stethoscope
Jenisnya :
Obstetrical Stethoscope/ Stethoscope monoaural (Ing.) Stethoscope bidan
Fungsi : untuk mendengar bunyi jantung bayi dalam kandungan ibu hamil
h. Sphygmomanometer
Fungsi : untuk mengukur tekanan darah
Jenisnya :
Mercurial Sphygmomanometer/ Tensi meter air raksa
Electical Sphygmomanometer
b. Ear Speculum
Fungsi : untuk memeriksa rongga telinga
c. Rectum Speculum
Fungsi : untuk memeriksa lubang anus/
rektal
d. Vaginal Speculum
Fungsi : untuk memeriksa lubang vagina
Alat-alat Bedah
1.
Gunting
Gunting merupakan alat untuk memotong. Jenis-jenis gunting antara lain :
Forceps
Forceps merupakan alat yang terdiri dari 2 keping yang saling berhadapan yang dapat dikontrol
(dijepitkan dan dilepaskan) yang digunakan untuk menjepit atau memegang benda.
a. Thumb Forceps atau Dissecting Forceps (Ing.) Anatomische pinset (Beld.) Pinset anatomis (Ind.).
Ciri-ciri : bagian dalam kedua belah ujungnya bergaris-garis horisontal.
b. Surgical Forceps atau Tissue Forceps (Ing.) Chirrurgical pinset (Beld.) pinset operasi.
Ciri-ciri : ujung piset keduanya bergigi.
b)
Peritoneum forceps
Fungsi : untuk menjepit jaringan selaput perut.
4.
Needle Holders (Ing.) Naald Voerder (Beld.)Fungsi : untuk menjepit jarum jahit (hechtnaald)
serta menjahit luka terbuka seperti luka kecelakaan atau pembedahan.
Hecht Naald (Beld.) Surgical Needles atau Suture Needles (Ing.) jarum jahit
5.
6.
a.
Collagen yang berasal dari jaringan usus sapi, sub mukosa kambing, usus kucing. Sampai sekarang disebut
Catgut (usus kucing)
Catgut dapat dibagi ke dalam dua bagian yaitu :
-
Catgut Plain
Catgut Chromic
Catgut Chromic adalah Catgut Plain yang dilapisi oleh chromium sehingga daya kekuatan mengikatnya lebih
lama.
Polyamide (Nylon)