Anda di halaman 1dari 4

Tugas Radiologi (Stase Radiologi RSUP Persahabatan)

Nama
NRP

:
:

Auliana Danisya
1410221078

1. Infiltrat
Gambaran densitas paru yang abnormal dan meningkat (peningkatan opasitas)
yang umumnya berbentuk bercak-bercak atau titik-titik kecil dengan densitas
sedang dan batas tidak tegas. Merupakan gambaran proses peradangan aktif di
paru.
2. Fibrosis
Pembentukan jaringan parut (jaringan fibrosa) pada paru dengan gambaran
umum berbentuk garis dengan batas tegas dan densitas yang tinggi. Gambaran
proses lama dari peradangan paru.
3. Kalsifikasi
Deposit kalsium pada jaringan paru. Gambaran berupa nodul, bercak, atau titik
dengan opasitas yang tinggi menyerupai jaringan tulang, merupakan tanda dari
proses lama pada paru.
4. Bullae
Kantong (diameter >1cm) yang berisi udara, berdinding tipis dengan ketebalan 1
mm. Umumnya disebabkan oleh destruksi alveolus yang kemudian terisi udara.
Terletak di perifer paru. Gambarannya adalah area lusen avaskuler berbentuk
bulat dan berdinding tipis. Dapat terjadi multiple.
5. Kista
Rongga sferis, berdinding tipis non granulomatous, berisi udara, cairan atau
semifluid material. Pada foto radiologi tampak lusen, dan berbatas tegas dengan
jaringan paru lainnya. Kista biasanya berisi cairan sehingga memberikan
gambaran opak pada foto konvensional.
6. Kavitas
Rongga berisi udara dalam paru. Dinding tebal dengan ketebalan >1 mm dan
tidak rata merupakan gambaran yang membedakannya dengan bullae atau bleb.
7. Abses
Rongga yang dibatasi jaringan granulasi, di dalamnya terdapat pus.
Gambarannya berupa kavitas berdinding tebal dengan air fluid level di dalamnya
dengan area konsolidasi di sekitarnya.
8. Tuberkuloma
Sarang-sarang perkijuan/kaseosa berbentuk bulat atau seperti nodul, berbatas
tegas, yang terjadi pada TB paru post primer. Predileksi yang paling sering pada
paru bagian atas dan tengah.

9. Pleural Effusion
Penumpukan cairan abnormal yang berlebih, di antara pleura viseralis dan
parietalis. Gambarannya pada posisi tegak (erect/PA) adalah konsolidasi
(opasitas) homogen di basal paru dengan permukaan atas berbentuk cekung
(meniscus sign) yang berjalan dari lateral atas menuju ke medial bawah, disertai
juga dengan elis line.
10. Pneumothoraks
Terkumpulnya udara dalam rongga pleura, yang memberikan gambaran
berupa area hiperlusenavaskuler di daerah perifer paru dengan batas garis
pleura (dibentuk oleh pleura visceralis). Klasifikasi pneumothorax: spontan,
traumatic, diagnostik, tension. Jika luas akan memberikan efek pendorongan
terhadap paru (menjadi kolaps), dan pendorongan mediastinum ke arah
kontralateral.
11. Swarte
Penebalan pleura akibat penyakit pleura yang kronis (pleuritis atau
pneumotoraks berulang) sehingga terjadi penimbunan jaringan ikat dan
kalsifikasi.
12. Tumor Paru
Pertumbuhan abnormal dari jaringan paru yang memberikan gambaran
berupa konsolidasi. Pada foto konvensional berupa gambaran opacitas
dengan tepi yang irregular, berspikula dan membentuk sudut yang lancip
dengan mediastinum.
13. Tumor Mediastinum
Tumor yang terdapat di mediastinum. Terutama mediastinum superior.
Gambarannya berupa konsolidasi di mediastinum atau mediastinum yang
melebar serta mendorong ke arah paru membentuk batas yang tegas,
membentuk sudut yang tumpul dengan dinding dada.
14. Emfisema
Keadaan dimana paru berisi udara lebih banyak (hiperaerasi) dari normal,
sehingga ukuran paru bertambah, baik anterior-posterior maupun vertical ke
arah diafragma. Gambaran paru menjadi lebih radiolusen, bentuk toraks
seringkali menjadi kifosis, diafragma letak rendah dengan diafragma
mendatar dan sela iga melebar, sinus kostofrenikus tumpul, dan jantung
bentuk pendulum (ramping).
15. Kardiomegali
Pembesaran jantung, ditandai dengan CTR (membandingkan lebar jantung
dan lebar dada pada foto toraks PA) lebih dari 50% pada posisi PA.
16. Elongasi Aorta
Perpanjangan aorta, diukur jarak dari tepi insisura jugularis sterni ke batas
atas arcus aorta (tip of aorta). Normalnya batas arcus aorta letaknya 2 cm di
bawah tepi insisura jugularis sterni.

17. Dilatasi Aorta


Pelebaran aorta yang didapatkan dengan cara mengukur batas terjauh aorta
asenden ke midline ditambah batas terjauh aorta desenden ke midline lebih
dari 4 cm.
18. Kalsifikasi Aorta
Perkapuran intraluminal pada arcus aorta, merupakan
aterosklerosis. Tampak seringkali berbentuk cincin radiopaque.

gambaran

19. Edema Paru


Kongesti paru akibat tingginya tahanan aliran darah paru. Gambaran berupa
corakan bronkovaskular yang meningkat sampai kranialisasi, penebalan
dinding interlobular, cuffing peribronkial, penebalan hilus, dan infiltrasi di
sekitar hilus sehingga terlihat sebagai gambaran seperti kupu-kupu (butterfly
sign).
20. Bronkiektasis
Dilatasi bronkus, terjadi karena adanya obstruksi dan peradangan yang
kronis. Gambaran berupa lesi kistik atau cincin-cincin ektasis multiple seperti
sarang tawon yang umumnya terdapat di lapangan bawah paru, atau
gambaran garis-garis translusen yang panjang menuju ke hilus dengan
bayangan konsolidasi di sekitarnya. Dibedakan menjadi bronkiektasis tipe
kistik, silindrik, dan varicose.
21. Atelektasis
Kolaps paru, gambaran udara/lusens pada jaringan paru berkurang, dapat
terjadi karena kompresi (oleh karena efusi pleura, pneumothorax, dll),
obstruksi (sumbatan bronkus oleh karena tumor maupun kelenjar parahiler
yang membesar), gangguan syaraf, dan lain-lain. Gambaran radiologis
berupa konsolidasi homogen (densitas tinggi), dengan penarikan
mediastinum ke arah jaringan kolaps, diafragma tertarik ke atas dan sela iga
menyempit.
22. Pneumonia
Peradangan infeksi non spesifik, dengan gambaran radiologis berupa
konsolidasi (dapat sebagian atau seluruh paru) dengan gambaran air
bronchogram
23. TB Paru
Infeksi bakteri Mycobacterium tuberculosis pada paru. Dapat dibagi 2, primer
dan post primer. TB primer terjadi umumnya pada anak, yaitu fokus Ghon,
penebalan hilus dan pelebaran mediastinum, disebut dengan kompleks
primer. TB post primer umumnya terjadipada orang dewasa. Gambaran lesi
polimorfik, dapat berupa kavitas, tuberkuloma, infiltrat, fibrosis, dan kalsifikasi.
Lokasi terutama di lobus atas paru dan segmen apikal lobus bawah paru.
24. TB Milier
Penyebaran hematogen dari TB dengan gambaran bercak halus multipel
berukuran 2-3 mm di seluruh paru. Membentuk gambaran yang disebut
snow storm appearance.

25. Metastasis Paru


Penyebaran tumor di paru dari tumor primer di tempat lain. Gambaran dapat
berupa nodul multiple (coin lession), konsolidasi menyerupai pneumonia, golf
ball/canon-ball sign, milliary spread, lymphangitic spread atau efusi pleura.
26. Pleuropneumonia
Peradangan pada pleura dan jaringan paru, ditandai opasitas dimana
diafragma menjadi kabur serta gambaran kalsifikasi dari pleura atau
penebalan pleura.
27. Inspirasi Maksimal
Kondisi inspirasi pasien pada foto radiologi thorax konvensional yang
mencakup gambaran tulang iga anterior ke-1 hingga 6 (yang memotong di
pertengahan diafragma) dan tulang iga posterior ke-1 hingga 9.
28. Bentuk Costae Depan
Lebih tinggi di sebelah lateral daripada medial, sehingga iga-iga kiri kanan
yang sama nomornya kira-kira membentuk huruf V.
Bentuk Costae Belakang
Lebih tinggi di sebelah medial daripada di sebelah lateral, sehingga iga-iga
kiri kanan yang sama nomornya kira-kira membentuk huruf A. Serta pada
bagian medial akan bertemu dan bersendi dengan vertebra thorakalis.
29. Hidropneumothoraks
Cairan dan udara pada rongga pleura. Pada posisi PA dan tegak tampak
gambaran air fluid level pada rongga pleura dengan sinus kostofrenikus yang
terisi tanpa corakan bronkovaskular, sudut kostofrenikus tumpul, tidak ada
elis line, kadang terdapat pendorongan paru ke arah kontralateral.
30. Tyhmus Persistent
Thymus yang menetap hingga dewasa, normalnya mengecil di usia dua
sampai delapan tahun. Gambaran berupa pembesaran mediastinum superior
yang berbentuk seperti layar kapal (sail sign).

Anda mungkin juga menyukai