Anda di halaman 1dari 2

Pepaya memiliki bermacam-macam bagian tanaman yang dapat

dimanfaatkan sebagai tanaman obat mulai dari daun, bunga dan


juga buah. Daun pepaya mengandung enzime papain, carpain,
pseudo-carpaine, nicotine, continine, myosmine, glykosida
carposide,
dll Buahnya mengandung vitamin A, B dan C. Pepaya termasuk
salah satu tanaman yang oleh WHO diangap sangat penting
untuk
sumber obat-obatan alami. Daun pepaya sudah digunakan
sebagai bahan ramuan obat di 23 negara dan mendapat prioritas
sebagai
tanaman obat utama menurut WHO.
Bunga pepaya mengandung khasiat sebagai anti tumor. Daun
pepaya bersifat sebagai anti oksidan, sari rapat, obat penyembuh
luka
setelah melahirkan, mengencangkan otot vagina, menurnukan
tekanan darah tinggi, mencegah perkembangan sel tumor dan
menurunkan pembengkakan hati (Kardono et al., 2003). Manfaat
empiris dari daun pepaya adalah getah daun muda dari pepaya
gandul untuk obat pencahar, daun merangsang sekresi empedu,
obat sakit perut, demam malaria, penyakit cacing, membantu
proses
pencernaan. Penelitian mengenai khasiat daun pepaya yang
diambil dari berbagai sumber menunjukkan bahwa papain pada
daun
pepaya memiliki efek terapi pada penderita inflamasi/
pembengkakan pada organ hati, mata, kelamin dan usus halus.
Pembengkakan organ hati ditemukan pada penyakit DBD.
Disamping itu daun pepaya juga memiliki aktivitas anti oksidan,
anti
koagulan, menyembuhkan luka lambung dan usus.

Enzim papain dari getah pepaya dapat disadap dari buahnya yang
berumur 2,5- 3 bulan dimana dapat digunakan untuk
pengempukan daging disamping sebagai penjernih pada industri
minuman bir, industri tekstil, industri penyamakan kulit, industri
farmasi dan alat-alat kecantikan ( kosmetik ). Enzim papain
memiliki daya tahan terhadap panas. Suhu optimumnya berkisar
60-70oC. Aktivitasnya berkurang sekitar 20% pada pemanasan
70o C selama 30 menit pada pH 7. Papain menghidrolisis serabut
otot dan elastin lebih baik dari kolagen. Papain cocok
dipergunakan sebagai pengempukan daging karena aktif pada
keadaan pH daging.

Pada kenyataannya yang paling banyak menggunakan papain


adalah industri minuman, tepatnya industri pembuatan bir. Bir
yang dibuat tanpa menggunakan papain menjadi tidak jernih dan
berkabut bila disimpan dalam keadaan dingin. Selain itu,
beberapa industri lain juga memanfaatkan daya enzimatis papain
ini. Industri makanan yang menggunakan papain diantaranya
industri keju, pengembangan kue, biskuit dan roti. Industri
makanan ternak menggunakan papain untuk menghasilkan
konsentrat protein ikan.Industri farmasi menggunakan papain
untuk pengobatan penderita gangguan saluran pencernaan,
penderita dispepsia, dan gastritis.

Anda mungkin juga menyukai