Anda di halaman 1dari 13

FILSAFAT PENDIDIKAN

ILMU, TEKNOLOGI DAN


KEBUDAYAAN
Dosen Pembimbing : Drs. Soemargono, M.Pd

Oleh :
Kelompok 9 :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

Yeni Alfiyah
Wiwin Arisiana
Didik Marijanto
Dewi Yuliatiningsih
Susanti Sari W.
Laili Rizkiyah
Utiek Dwi Agustin

( 105 748 )
( 105 750 )
( 105 522 )
( 105 547)
( 105 727 )
( 105 777 )
( 105 581 )

SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN


PERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA
JOMBANG
2012
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Ilmu sebagai hasil aktivitas manusia yang mengkaji berbagai hal, baik diri
manusia itu sendiri maupun realitas di luar dirinya, sepanjang sejarah
perkembangannya sampai saat ini selalu mengalami ketegangan dengan berbagai
aspek lain dari kehidupan manusia. Pada dataran praktis operasional, selalu
diperbincangkan kembali hubungan timbal balik antara ilmu dan teknologi.
Sering muncul polemik, terutama di negara berkembang, manakah yang lebih
penting, antara mengembangkan ilmu melalui pengembangan ilmu murni (pure
science) dan ilmu dasar (basic science), dengan mengembangkan teknologi
melalui alih teknologi maupun industrialisasi. Kalau kedua-duanya penting,
bagaimana strategi yang meski dibangun untuk mengembangkan keduanya,
mengingat keterbatasan sumber daya yang dimiliki rata-rata negara berkembang ?
Pada dataran nilai-ideasional, muncul permasalahan yang lebih kompleks
berkaitan dengan kedudukan dan peran ilmu dan teknologi dalam perubahan
peradaban manusia, baik yang berkaitan dengan pergeseran nilai maupun yang
terkait dengan berbagai dampak ideasional dari perkembangan ilmu dan teknologi
terhadap komponen-komponen pengetahuan manusia yang lain. Gejala-gejala
seperti modernisasi, globalisasi, scientism, teknokrasi, teknophobia, teknosofi,
adalah contoh betapa besar pengaruh ilmu dan teknologi terhadap perkembangan
budaya manusia. Sering muncul polemik tentang gejala marginalisasi
(penyingkiran) nilai maupun aspek pengetahuan lain bila dihadapkan pada
kebenaran ilmiah, terlebih apabila prosedur pengujian kebenarannya dengan
menggunakan teknologi mutakhir.
Gejala meluas dan meningkatnya peran ilmu dan teknologi terhadap
berbagai aspek kehidupan manusia, oleh Hebert Marcuse digambarkan hanya
akan membawa manusia pada keterasingan (alineasi) terhadap diri sendiri dan
masyarakat, maupun yang mengantar manusia pada suatu kondisi yang
berdimensi satu. Dalam masruarakat yang demikian relitas sosial-budaya
merupan realitas berdimensi tunggal, yakni dimensi teknologis. Manusia dan
kebudayaannya dikuasai oleh ilmu dan teknologi. Apakah kemudian dapat
dikatakan bahwa ilmu dan teknologi merusak kebudayaan asli suatu bangsa ?
apakah teknologi sendiri merupakan suatu budaya, yang memiliki sistem nilai dan
struktur sosial tertentu ?
Dari berbagai pertanyaan-pertanyaan dan polemik yang setidak-tidaknya
tersirat adanya kekaburan pengertian tentang ilmu, teknologi, maupun
kebudayaan. Tersirat pula di dalamnya kekaburan pemahaman tentang hubungan
antara ilmu, teknologi, dan kebudayaan.

B. RUMUSAN MASALAH
Dari latar belakang diatas dapat diambil rumusan masalah sebagai berikut:
1. Bagaimana hubungan antara ilmu dan teknologi ?
2. Bagaimana hubungan ilmu dan kebudayaan ?
3. Bagaimana hubungan teknologi dan kebudayaan ?

C. TUJUAN
Adapun tujuannya sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui hubungan antara ilmu dan teknologi.

2. Untuk mengetahui hubungan ilmu dan kebudayaan.


3. Untuk mengetahui hubungan teknologi dan kebudayaan.

BAB II
LANDASAN TEORI

A. Definisi ilmu
Menurut Prent (1969) sebagaimana dikutip oleh Tim Dosen Filsafat UGM
(2003: 149) secara etimologis ilmu berasal dari kata Scientia yang berarti
pengetahuan tentang, tahu juga tentang, pengetahuan mendalam, faham benarbenar. Masih pada buku yang sama dijelaskan, bahwa ilmu memiliki makna
denotatif dan makna konotatif. Dari makna denotatif, ilmu dapat diartikan
sebagai pengetahuan sebagaimana dimiliki oleh setiap manusia maupun
pengetahuan ilmiah yang disusun secara sistematis dan dikembangkan melalui
prosedur tertentu.
Adapun konotasi istilah ilmu merujuk pada serangkaian aktivitas manusia
yang manusiawi, bertujuan dan berhubungan dengan kesadaran. Dari titik
pandang internal dan sistematis, konotasi ilmu sesungguhnya menyangkut tiga hal
yaitu; proses, prosedur, dan produk. Proses menunjuk pada penelitian ilmiah,
prosedur mengacu pada metode ilmiah, dan ilmu sebagai produk mengandung
maksud pengetahuan ilmiah.
Dari dimensi sosiologi ilmu, ilmu dibedakan menjadi dua yaitu sudut
pandang internal yang mengacu pada ilmu akademis, dan sudut pandang
eksternal yang mengacu pada ilmu industrial. Ilmu akademis relatif lebih
menekankan pada pengkayaan tubuh pengetahuan ilmiah untuk pengambangan
ilmu itu sendiri, tanpa adanya pemikiran untuk kemungkinan-kemungkinan
penerapannya lebih jauh (ilmu untuk ilmu).
Sedangkan ilmu industrial
memusatkan diri pada pengkajian efek-efek teknologis dari pengetahuan ilmiah
yang dihasilkan oleh ilmu-ilmu murni. Titik beratnya pada kemampuan
instrumental ilmu dalam memecahkan problem-problem praktis di segala bidang
kehidupan manusia.
Pada pengertian yang lain menurut Saswinadi Sasmojo (1991), ilmu atau
science diartikan sebagai bagian dari himpunan informasi yang termasuk dalam
pengetahuan ilmiah, dan berisikan informasi yang memberikan gambaran tentang
struktur dari sistem-sistem serta penjelasan tentang pola-laku sistem-sistem
tersebut. Sistem yang dimaksud dapat berupa sistem alami, maupun sistem yang
merupakan rekaan pemikiran manusia mengenai pola laku hubungan dalam
tatanan kehidupan masyarakat yang diinstitusionalisasikan. Bila sistem yang
menjadi perhatiannya merupakan sistem alami, maka disebut ilmu pengetahuan
alam atau natural sciences, dan bila yang menjadi perhatian adalah sistemsistem yang merupakan rekaan pemikiran manusia mengenai pola laku hubungan
dalam tatanan kehidupan masyarakat, maka disebut ilmu pengetahuan sosial atau
social- sciences.

B. Definisi Teknologi
Secara etimologis akar kata teknologi adalah techneyang berarti
serangkaian prinsip atau metode rasional yang berkaitan dengan pembuatan suatu
objek atau kecakapan tertentu. Juga berarti seni atau pengetahuan tentang prinsipprinsip atau metode (Runer, 1984).

Teknologi merupakan sesuatu yang kompleks. Pengertiannya meliputi aspek


pengetahuan dan bukan pengetahuan. Dari dimensi pengetahuan, teknologi
adalah penerapan dari pengetahuan ilmiah kealaman. Teknologi merupakan
pengetahuan sistematis tentang seni industrial atau ilmu ilmu industrial.
Teknologi juga dipandang sebagai pertengahan antara ilmu murni dan ilmu
terapan atau istilah lainnya keahlian.
Sedangkan dari dimensi bukan
pengetahuan, teknologi diartikan sebagai suatu produksi untuk tujuan-tujuan
ekonomis. Merupakan suatu sistem yang netral untuk tujuan penggunaan apapun.
Teknologi juga merupakan ungkapan kepentingan manusia untuk berkuasa.
Segala aktivitas kerja manusia untuk membantu secara fisik maupun intelektual
dalam menghasilkan bangunan, produk, atau layanan yang dapat meningkatkan
produktivitas manusia guna memahami, beradaptasi, dan mengendalikan
lingkungannya secara lebih baik.Teknologi tidak lain sebagai artefak yang
dihasilkan oleh manusia industrial modern dalamrangka memperluas kekuasannya
atas jiwa dan raga. Teknologi juga dapat diartikan sebagai aktivitas dan hasil dari
aktivitas yang merujuk pada pabrik-pabrik, barang, dan layanan.
Sebagai suatu sistem yang kompleks, teknologi memiliki input, komponen,
output, dan lingkungan. Input teknologi berupa kekuatan-kekuatan material,
keahlian, teknik, pengetahuan, alat. Komponen teknologi berupa keahlian teknik,
proses, fabrikasi, manufaktur, maupun organisasi. Output dari teknologi adalah
bangunan fisik, barang, makanan, alat, organisasi, ataupun benda. Sedangkan
lingkungan dari teknologi adalah sebagai komponen kebudayaan terutama ilmu.

C. Definisi Kebudayaan
Kata kebudayaan berasal dari bahasa sansekerta buddhayah yang
merupakan bentuk jamak dari kata buddhi yang berarti budi atau akal. Dengan
kata lain, kebudayaan diartikan sebagai hal-hal yang berkaitan dengan budi atau
akal. Istilah asing yang sama artinya dengan kebudayaan adalah culture berasal
dari bahasa latin colere yang berarti mengolah atau mengerjakan (tanah atau
bertani). Dari kata tersebut, culture diartikan sebagai segala daya dan kegiatan
manusia untuk mengolah dan mengubah alam (Soerjono Soekanto, 1982: 150).
Selo Soemardjan dan Soeleman Soemardi sebagaimana dikutip oleh
Soerjono Soekanto (1982: 151) merumuskan kebudayaan sebagai semua hasil
karya, rasa, dan cipta masyarakat. Karya masyarakat menghasilkan teknologi dan
kebudayaan kebendaan atau kebudayaan jasmaniah yang diperlukan oleh manusia
untuk menguasai alam sekitarnya agar kekuatan serta hasilnya dapat diabdikan
untuk kerperluan masyarakat. Sedangkan menurut E.B.Taylor (1871) kebudayaan
diartikan sebagai sesuatu yang kompleks mencakup pengetahuan, kepercayaan,
kesenian, moral, hukum, adat istiadat, dan lain kemampuan-kemampuan serta
kebiasaan-kebiasaaan yang didapatkan oleh manusia sebagai anggota masyarakat.
Walaupun setiap masyarakat mempunyai kebudayaan yang saling berbeda
satu dengan lainnya, setiap kebudayaan mempunyai sifat hakikat yang berlaku
umum bagi semua kebudayaan dimanapun juga. Adapun sifat dan hakekat dari
kebudayaan menurut Soerjono Soekanto (1982: 159) yaitu:

1) kebudayaan terwujud dan tersalurkan lewat perilaku manusia


2) kebudayaan telah ada lebih dulu menahului lahirnya suatu generasi tertentu
dan tidak akan mati dengan habisnya usia generasi yang berangkutan.
3) Kebudayaan diperlukan oleh manusia dan diwujudkan tingah lakunya.
4) Kebudayaan mencakup aturan-aturan yang berisikan kewajiabankewajiban, tindakan yang diterima dan ditolak, yang dilarang dan diijinkan.
Tujuh unsur kebudayaan yang merupakan komponen universal dan relatif
ada pada semua kebudayaan menurut Kluckholn seperti yang dikutip Soejono
Soekanto (1982: 154) diantaranya:
1) peralatan dan perlengkapan hidup manusia (pakaian, perumahan, alat tumah
tangga, transpostasi, senjata, alat produksi dansebagainya)
2) mata pencaharian hidup dan sistem-sistem ekonomi (pertanian, peternakan,
maritim, sistem produksi, distribusi dan sebagainya)
3) sistem kemasyarakatan (sistem kekerabatan, organisasi, hukum, politik,
perkawainan,dansebagainya)
4) bahasa (lesan mupun tertulis)
5) kesenian (seni rupa, seni suara, gerak, dan sebagainya)
6) sistem pengetahuan
7) religi (sistem kepercayaan)

BAB III
PEMBAHASAN

A. Hubungan Antara Ilmu Dan Teknologi


i. Perbedaan Ilmu dan Teknologi
Dari definisi maupun pengertian tentang ilmu dan teknologi di atas,
hampir terdapat kekaburan makna antara ilmu dan teknologi. Untuk itu
perlu diperjelas perbedaanya agar keduanya dapat dengan mudah
diidentifikasi.
Menurut The Liang Gie dalam Tim Dosen Filsafat UGM (2003: 154)
paling tidak ada tujuh perbedaan yang ada pada ilmu maupun teknologi,
yaitu:
ILMU
TEKNOLOGI
Tujuan: memahami dan menerangkan Memecahkan masalah-masalah
fenomena fisik, biologis, psikologis
material manusia untuk
dan dunia sosial manusia secara
membawa peruabahanempiris
peruabahan praktis yang
diimpikan manusia.
Berkaitan dengan pemahaman dan
Memusatkan pada manfaat yang
bertujuan meningkatkan fikir
bertujuan menambah kapasitas
manusia
kerja manusia.
Memajukan pembangkitan
Memajukan kapasitas teknis
pengetahuan
dalam membuat barang atau
layanan
Mencari tahu
Mengerjakan
Bersifat supra rasional
Bersifat menyesuaikan diri
dengan lingkungan tertentu
Masukan: pengetahuan yang tersedia
Masukan: material alamiah, daya
alamiah, keahlian, alat, mesin,
akal sehat, pengalaman dsbnya
Keluaran: pengetahuan baru
Menghasilkan produk tiga
dimensi
ii. Persamaan Ilmu dan Teknologi
1) Ilmu maupun teknologi merupakan unsur atau komponen dari
kebudayaan
2) Ilmu maupun teknologi memiliki aspek ideasional maupun faktual,
dimensi abstrak maupun konkret, aspek teoretis maupun praktis.
3) Terdapat hubungan yang dialektis antara ilmu dan teknologi. Pada satu
sisi, ilmu menyediakan bahan pendukung penting bagi kemajuan
teknologi berupa teori-teori, pada sisi lainnya penemuan-penemuan
teknologi sangat membantu perluasan cakrawala penelitian
ilmiah,yakni dengan dikembangkannya perangkat penelitian
berteknologi mutakhir.
4) Sebagai klarifikasi konsep, istilah ilmu lebih tepat dikaitkan dengan
konteks teknologi, sedangkan isitilah pengetahuan lebihsesuai bila
digunakan dalam konteks teknis.
Ilmu memegang peranan penting bagi negara-negara berkembang dalam
proses peningkatan standar hidup, kesejahteraan, dan melindungi sumber daya
alam dan keanekaragaman hayati. Negara-negara berkembang menghadapi

berbagai tantangan jangka pendek dan jangka panjang. Perubahan penggunaan


lahan melalui penggundulan hutan dan perubahan lahan pertanian akibat aktivitas
sosio-ekonomi di daerah tangkapan air di hulu, telah menyebabkan terjadinya
berbagai kerusakan lingkungan dan infrastruktur akibat bencana yang
ditimbulkannya. Kerusakan lingkungan di daerah tangkapan air, menyebabkan
kelangkaan air bersih di berbagai negara, selain bencana banjir ketika musim
penghujan.
Komunikasi ilmu terhadap masyarakat dan pemahaman masyarakat
terhadap ilmu merupakan subyek riset yang relatif baru di lingkungan akademis,
namun berkembang untuk dipelajari lebih lanjut untuk mendukung proses
pengambilan kebijakan publik. Pemahaman yang baik terhadap dinamika
kompleksitas ilmu dan interaksi ilmu dengan masyarakat, berguna dalam
peningkatan aksesibilitas masyarakat terhadap ilmu dan akhirnya berkembang
menjadi suatu sistem pengelolaan dan kontrol sosial masyarakat terhadap ilmu.
Dalam komunikasi ilmu, perangkat komunikasi atau penyampai informasi
yang digunakan akan disesuaikan untuk menciptakan jaminan terjadinya
pemahaman dan penerimaan masyarakat awam terhadap ilmu. Sedangkan aspek
ketiga adalah aspek kreativitas, yang membantu perkembangan kecerdasan dan
kapabilitas
masyarakat
sehingga
menghasilkan
kemampuan
dalam
mengintegrasikan ilmu ke kehidupan sehari-hari.
Ilmu memainkan peran penting sebagai sebuah agen pembaharu di
masyarakat. Sebagai bangsa yang bergerak ke arah ekonomi berbasis
pengetahuan, dibandingkan ekonomi berbasis sumber daya alam sesuai dengan
paradigma tekno-ekonomi, ilmu menjadi landasan keberhasilan pembangunan
ekonomi yang didukung oleh kapasitas dan kapabilitas sumber daya manusia
yang kompetitif.
Ilmu, dan teknologi memiliki kaitan struktur yang jelas. Ilmu pengetahuan
dan teknologi merupakan dua hal yang tak terpisahkan dalam peranannya untuk
memenuhi kebutuhan insani. Ilmu pengetahuan digunakan untuk mengetahui
apa sedangkan teknologi mengetahui bagaimana. Ilmu pengetahuan sebagai
suatu badan pengetahuan sedangkan teknologi sebagai seni yang berhubungan
dengan proses produksi, berkaitan dalam suatu sistem yang saling berinteraksi.
Teknologi merupakan penerapan ilmu pengetahuan, sementara teknologi
mengandung ilmu pengetahuan di dalamnya.
Ilmu dan teknologi dalam penerapannya, keduanya menghasilkan suatu
kehidupan di dunia (satu dunia), yang diantaranya membawa malapetaka yang
belum pernah dibayangkan. Oleh karena itu, ketika manusia sudah mampu
membedakan ilmu pengetahuan (kebenaran) dengan etika (kebaikan), maka kita
tidak dapat netral dan bersikap netral terhadap penyelidikan ilmiah. Sehingga
dalam penerapan atau mengambil keputusan terhadap sikap ilmiah dan teknologi,
terlebih dahulu mendapat pertimbangan moral dan ajaran agama.
Ilmu pengetahuan mendorong teknologi, teknologi mendorong penelitian,
penelitian yang menghasilkan ilmu pengetahuan baru. Ilmu pengetahuan baru
mendorong teknologi baru.

B. Hubungan Ilmu dan Kebudayaan


Dalam unsur budaya terdapat adanya sistem pengetahuan, dimana ilmu dan
teknologi termasuk di dalamnya. Dengan demikian ilmu itu sendiri merupakan
bagian dari budaya. Ilmu dan budaya mempunyai hubungan yang saling
mempengaruhi dan saling tergantung. Pada satu pihak perkembangan ilmu dalam
satu masyarakat tergantung dari kondisi budaya masyarakat tesebut, dan juga
perkembangan ilmu akan mempengaruhi berkembangnya budaya masyarakat.
Sumbangan ilmu terhadap budaya adalah pada nilai yang terkandung dalam ilmu,
yakni tentang etika, estetika dan logika.. Ilmu merupakan sumber nilai dan tata
hidup, baik bagi perkembangan kepribadian secara individual maupun
pengembangan masyarakat secara keseluruhan. Selain itu menurut Rene Dubos
dalam bukunya Reasong Awake : Science for man, ilmu turut membentuk profil
budaya bukan saja lewat aspek-aspek teknisnya, melainkan juga dengan jalan
memberikan pandangan-pandangan baru yang membuahkan sikap yang baru.
Contohnya adalah dalam masyarakat pedalaman, budaya yang berkembang
adalah budaya agraris. Adapun ilmu yang berkembang adalah ilmu pertanian.
Ilmu pertanian ini memberikan pandangan-pandangan baru terhadap budaya,
misalnya ritual-ritual khusus menjelang panen, mata pencaharian sebagai petani,
alat-alat pertanian dan lain-lain. Pola Hubungan Ilmu dan budaya dan Teknologi
antara ilmu dan budaya keduanya memiliki keterkaitan karena kedua-duanya
saling mempengaruhi. Keduanya juga memiliki kaitan erat dengan manusia,
karena manusia inilah yang membentuk budaya, merumuskan ilmu dan
menciptakan teknologi, serta mengembangkan kedua-duanya, karena manusia
mempunyai akal dan bahasa.
Jadi, antara ilmu dan budaya keduanya memiliki keterkaitan. Hubungan
antara ilmu, dan budaya adalah saling mempengeruhi. Budaya mempenagruhi
Ilmu dan budaya, ilmu memepengaruhi budaya mempengaruhi ilmu dan budaya.
Ilmu dan budaya semuanya dikembangkan manusia. Ilmu dirumuskan manusia,
budaya dibentuk manusia. Dan juga keduanya memberikan sumbangan terhadap
manusia.
C. Hubungan Teknologi dan Kebudayaan
Teknologi merupakan salah satu unsur dalam kebudayaan sebagaimana
unsur-unsur lainnya seperti metafisika, ilmu, filsafat, humaniora, ideologi, dan
seni rupa (The Liang Gie, 1982: 88). Teknologi lebih berperan dalam
membangun unsur material kebudayaan manusia. Bila pada milenium pertama
manusia bergumul antara dua aktivitas yaitu merenung dan berpikir, setelah itu
manusia terlibat dalam pergulatan baru yaitu berpikir dan bertindak.
Teknologi memiliki suatu potensi merubah kesadaran intelektual dan moral
dari individu manusia. Teknologi berperan besar terhadap komponen kebudayaan
lain maupun terhadap manusia secara individu. Pada tingkat tertentu teknologi
mengkondisikan kebudayaan baru. Contonya adalah teknologi komputer
dengan jaringan internetnya telah mengkondisikan manusia baik secara individu
maupun sosial secara berbeda dengan manusia atau masyarakat tanpa komputer.

Kajian hubungan teknologi dengan budaya selanjutnya dapat dilihat dari


dua sudut pandang, yaitu dari sudut teknologi dan dari sudut kebudayaan. Dari
sudut teknologi, terbuka alternatif untuk memandang hubungan antara teknologi
dan kebudayaan dalam paradigma positivistis atau teknologi tepat. Paradigama
teknologi postivistis yang didasari oleh metafisika materrialistis jelas memiliki
kekuatan dalam menguasai, mengurus, dan memuaskan hasrat manusia yang tak
terbatas. Sedangkan paradigma teknologi tepat lebih menuntut kearifan
manusia untuk hidup secara wajar.
Dari sudut pandang kebudayaan, teknologi dewasa ini merupakan anak
kandung kebudayaan barat, danini berarti bahwa penerimaan ataupun
penolakan secara sistemik terhadap teknologi harus dilihat dalamkerangka
komunikasi antar sistem kebudayaan. Sehingga, bagi negara atau masyarakat
pengembang teknologi, suatu penemuan teknologi baru merupakan momentum
proses eksternalisasi dalam rangka membangun dunia objektif yang baru;
sedangkan bagi negara atau masyarakat yang menjadi konsumen teknologi ,
suatu konsumsi teknologi baru bermakna inkulturasi kebudayaan, akulturasi
kebudayaan, bahkan invasi kebudayaan.
Adapun secara skematis hubungan antara ilmu, teknologi,dan kebudayaan
dapat disajikan sebagai berikut:

Ilmu

Teknologi
kebudayaan

BAB IV
PENUTUP

Dari pembahasan tersebut, dapat disimpulkan sebagai berikut:


1. Pengertian:
Ilmu adalah seluruh usaha sadar untuk menyelidiki, menemukan, dan
meningkatkan pemahaman manusia dari berbagai segi kenyataan dalam alam
manusia. Segi-segi ini dibatasi agar dihasilkan rumusan-rumusan yang pasti.
Ilmu memberikan kepastian dengan membatasi lingkup pandangannya, dan
kepastian ilmu-ilmu diperoleh dari keterbatasannya.
Teknologi merupakan serangkaian prinsip atau metode rasional yang berkaitan
dengan pembuatan suatu objek, atau kecakapan tertentu, atau pengetahuan
tentang prinsip-prinsip atau metode dan seni. Teknologi juga dapat diartikan
bendabenda yang berguna bagi manusia, seperti mesin, tetapi dapat juga
mencakup hal yang lebih luas, termasuk sistem, metode organisasi, dan
teknik. Istilah ini dapat diterapkan secara umum atau spesifik: contohcontoh
mencakup "teknologi konstruksi", "teknologi medis", atau "stateoftheart
teknologi". Teknologi adalah metode ilmiah untuk mencapai tujuan praktis,
ilmu pengetahuan terapan atau dapat pula diterjemahkan sebagai keseluruhan
sarana untuk menyediakan barang-barang yang diperlukan bagi kelangsungan
dan kenyamanan hidup manusia.
Kebudayaan adalah pembangunan yang didasarkan pada kekuatan manusia,
baik pembangunan jiwa, pikiran, dan semangat melalui latihan dan
pengalaman; bukti nyata pembangunan intelektual, seperti seni dan
pengetahuan; atau pembangunan intelektual diantara budaya orang; bahwa
kebudayaan adalah semua seni, kepercayaan institusi sosial, seperti
karakteristik masyarakat, suku, dan sebagainya; mengolah pertanian sampai
pada tingkat teknologi biologi bakteri. Secara singkat dan sederhana,
sebagaimana dipahami secara umum, kebudayaan adalah semua hasil karya,
rasa, dan cipta masyarakat.
2. Hubungan Antara Ilmu dan Teknologi
Ilmu, dan teknologi memiliki kaitan struktur yang jelas. Ilmu pengetahuan
dan teknologi merupakan dua hal yang tak terpisahkan dalam peranannya untuk
memenuhi kebutuhan insani. Ilmu pengetahuan digunakan untuk mengetahui
apa sedangkan teknologi mengetahui bagaimana. Ilmu pengetahuan sebagai
suatu badan pengetahuan sedangkan teknologi sebagai seni yang berhubungan
dengan proses produksi, berkaitan dalam suatu sistem yang saling berinteraksi.
Teknologi merupakan penerapan ilmu pengetahuan, sementara teknologi
mengandung ilmu pengetahuan di dalamnya. Ilmu dan teknologi dalam
penerapannya, keduanya menghasilkan suatu kehidupan di dunia (satu dunia),
yang diantaranya membawa malapetaka yang belum pernah dibayangkan. Oleh
karena itu, ketika manusia sudah mampu membedakan ilmu pengetahuan
(kebenaran) dengan etika (kebaikan), maka kita tidak dapat netral dan bersikap
netral terhadap penyelidikan ilmiah. Sehingga dalam penerapan atau mengambil
keputusan terhadap sikap ilmiah dan teknologi, terlebih dahulu mendapat
pertimbangan moral dan ajaran agama. Ilmu pengetahuan mendorong teknologi,
teknologi mendorong penelitian, penelitian yang menghasilkan ilmu pengetahuan
baru. Ilmu pengetahuan baru mendorong teknologi baru.
3. Hubungan Ilmu dan Kebudayaan

Dalam unsur budaya terdapat adanya sistem pengetahuan, dimana ilmu dan
teknologi termasuk di dalamnya. Dengan demikian ilmu itu sendiri merupakan
bagian dari budaya. Ilmu dan budaya mempunyai hubungan yang saling
mempengaruhi dan saling tergantung. Pada satu pihak perkembangan ilmu dalam
satu masyarakat tergantung dari kondisi budaya masyarakat tesebut, dan juga
perkembangan ilmu akan mempengaruhi berkembangnya budaya masyarakat.
Sumbangan ilmu terhadap budaya adalah pada nilai yang terkandung dalam ilmu,
yakni tentang etika, estetika dan logika. Ilmu merupakan sumber nilai dan tata
hidup, baik bagi perkembangan kepribadian secara individual maupun
pengembangan masyarakat secara keseluruhan. Pola Hubungan Ilmu dan budaya
dan Teknologi antara ilmu dan budaya keduanya memiliki keterkaitan karena
kedua-duanya saling mempengaruhi. Keduanya juga memiliki kaitan erat dengan
manusia, karena manusia inilah yang membentuk budaya, merumuskan ilmu dan
menciptakan teknologi, serta mengembangkan kedua-duanya, karena manusia
mempunyai akal dan bahasa. Jadi, antara ilmu dan budaya keduanya memiliki
keterkaitan. Hubungan antara ilmu, dan budaya adalah saling mempengeruhi.
Budaya mempenagruhi Ilmu dan budaya, ilmu memepengaruhi budaya
mempengaruhi ilmu dan budaya. Ilmu dan budaya semuanya dikembangkan
manusia. Ilmu dirumuskan manusia, budaya dibentuk manusia. Dan juga
keduanya memberikan sumbangan terhadap manusia.
4. Hubungan Teknologi dan Kebudayaan
Teknologi merupakan salah satu komponen kebudayaan. Teknologi
menyangkut cara-cara atau teknik memproduksi, memakai, serta memelihara
segala peralatan dan perlengkapan. Teknologi muncul dalam cara-cara manusia
mengorganisasikan masyarakat, dalam cara-cara mengekspresikan rasa
keindahan, atau dalam memproduksi hasil-hasil kesenian. Masyarakat kecil yang
berpindah-pindah atau masyarakat pedesaan yang hidup dari pertanian paling
sedikit mengenal delapan macam teknologi tradisional (disebut juga sistem
peralatan dan unsur kebudayaan fisik), yaitu: alat-alat produktif, senjata, wadah,
alat-alat menyalakan api, makanan, pakaian, tempat berlindung dan perumahan,
dan alat-alat transportasi. Dengan semakin majunya perkembangan teknologi,
maka hal tersebut akan berdampak pada perubahan kebudayaan.

DAFTAR PUSTAKA

Jujun S. Suriasumantri

199

Filsafat Ilmu, Sebuah Pengantar Populer. Pustaka Sinar Harapan, Jakarta.

9
Tim Dosen Filsafat Ilmu
200
Filsafat Ilmu. Fakultas Filsafat Ilmu UGM: Yogyakarta
3
http://ciget.info/?p=370
Sabtu, 28 April 2012 | Label: Makalah by Jaka Billal
http://jakabillal.blogspot.com/2012/04/filsafat-ilmu-ilmu-teknologi-dan.html

Anda mungkin juga menyukai