Anda di halaman 1dari 3

2013 kurikulum baru, perlu apa tidak perlu

Istilah Mencerdaskan kehidupan bangsa yang tertuang dalam pembukaan


undang-undang Dasar 45 sering kita dengar bahkan menjadi sebuah motivasi bagi kita selaku
kaum akademisi untuk berjuang dalam mencerdaskan bangsa ini. Namun Niatan
mencerdaskan kehidupan bangsa belum sepenuhnya berjalan dengan baik sesuai dengan
amanah UUD 45. Tahun 2013 merupakan tahun yang sangat fenomal bagi dunia pendidikan
di Indonesia. Berbagai masalah di dunia pendidikan kita sangat kompleks, mulai dari
kekurangan tenaga pengajar di berbagai daerah, buruknya sarana dan prasarana pendidikan,
kurikulum yang timpang tindih dan silih berganti, yang terbaru tentang distribusi soal Ujian
akir Nasional yang terlambat dan masalah lainnya.
Di akir tahun 2012 banyak isu dengan perubahan kurikulum pendidikan di Indonesia.
Isu adanya pergantian kurikulum baru yang akan di terapkan pada 2013 sudah banyak di
berbincangkan oleh para praktisi pendidikan. Berbagai saran, kritikan bahkan penolakan akan
kurikulum baru ini sangat mengoyahkan dunia pendidikan kita. Berbagai media baik dari
daerah maupun nasional memuat berbagai berita tentang kurikulum 2013. Pro dan kontra
dengan perubahan Bagaimana implentasi dari kurikulum baru ini? Menurut Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan Mereka (orang-orang yang pro dan kontra) yang
mempertanyakan kurikulum 2013 adalah karena ada perbedaan cara pandang atau belum
memahami secara utuh konsep kurikulum berbasis kompetensi yang menjadi dasar
Kurikulum 2013.
Melihat pernyataan dari menteri pendidikan di atas, sebenarnya apa itu kurikulum?.
Kurikulum adalah rekonstruksi dari pengetahuan dan pengalaman secara sistematik yang
dikembangkan sekolah (atau perguruan tinggi), agar dapat pebelajar meningkatkan
pengetahuan dan pengalamannnya (Danniel Tanner and Laurel N. Tanner dalam Oliva,
1991:7). Kurikulum adalah sejumlah pengalaman pendidikan kebudayaan, sosial, olahraga,
dan kesenian yang disediakan oleh sekolah bagi murid-murid di dalam dan di luar sekolah
dengan maksud menolongnya untuk berkembang menyeluruh dalam segala segi dan merubah
tingkah laku mereka sesuai dengan tujuan-tujuan pendidikan. (Dr. Addamardasyi dan Dr.
Munir Kamil). Bagaimana dengan kurikulum 2013?
Kurikulum 2013 oleh mendikbut di percaya akan membentuk karakter generasi muda
sesuai dengan falsafah Negara. Kurikulum 2013 adalah kurikulum berbasis kompetensi yang
pernah digagas dalam Rintisan Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) 2004, tapi belum

terselesaikan karena desakan untuk segera mengimplementasikan Kurikulum Tingkat Satuan


Pendidikan (KTSP) 2006. Kurikulum tersebut di atas ingin mendongkrak potensi pemudapemudi bangsa ini melalu karakternya. Dari kurikulum 2004, 2006 Rumusannya didasarkan
pada sudut pandang yang berbeda dengan kurikulum berbasis materi, sehingga
memungkinkan terjadi perbedaan persepsi tentang bagaimana kurikulum seharusnya
dirancang atau di perbarui.
Kurikulum 2013 mencoba ingin memperbaiki kurikulum sebelumnya Dengan
banyaknya alasan-alasan terkait faktor kompetensi masa depan, dimana lulusan harus lebih
mampu dalam berkomunikasi, berpikir jernih kritis dan logis, mampu mempertimbangkan
segi moral suatu permasalahan. Disini terlihat bahwa lulusan yang lahir dari penerapan
kurikulum berbasis karakter ini dapat menjadi lulusan yang hebat dan mampu bersaing di
dunia internasional jika kurikulum dijalankan dengan baik dan benar oleh semua pihak yang
bersangkutan. Dalam kurikulum 2013 lebih menekankan karakter bangsa Indonesia. Di
karenakan Kurikulum sebagai komponen penting dalam pendidikan maka kurikulum harus
memiliki tujuan dan sasaran yang akan dicapai, seleksi dan organisasi bahan dan isi pelajaran,
bentuk dan kegiatan belajar dan mengajar, dan akhirnya evaluasi hasil belajar. Karakter
bangsa indonesia yang dimaksud antara lain:
1. Religius.
2. Jujur : Perilaku yang didasarkan pada upaya menjadikan dirinya sebagai orang yang
dapat dipercaya dalam perkataan, tindakan dan pekerjaan.
3. Toleransi : Sikap dan tindakan yang menghargai perbedaan agama, suku, etnis,
pendapat, sikap dan tindakan orang lain yang berbeda dari dirinya.
4. Disiplin : Tindakan yang menunjukan perilaku tertib dan patuh pada berbagai
ketentuan dan peraturan.
5. Kerja Keras : Perilaku yang menunjukan upaya sungguh-sungguh dalam mengatasi
berbagai hambatan belajar dan tugas, serta menyelesaikan tugas dengan sebaikbaiknya.
6. Kreatif : Berpikir dan melakukan sesuatu untuk menghasilkan cara atau hasil baru dari
sesuatu yang telah dimiliki.
7. Mandiri : Sikap dan perilaku yang tidak mudah tergantung pada orang lain dalam
menyelesaikan tugas-tugas.
8. Demokratis : Cara berpikir, bersikap dan bertindak yang menilai sama hak dan
kewajiban dirinya dan orang lain.
9. Rasa Ingin Tahu : Sikap dan tindakan yang selalu berupaya untuk mengetahui lebih
mendalam dan meluas dari sesuatu yang dipelajari, dilihat dan didengar.

10. Semangat Kebangsaan : Cara berpikir, bertindak dan berwawasan yang menempatkan
kepentingan bangsa dan negara diatas kepentingan diri dan kelompoknya.
11. Cinta Tanah Air : Cara berpikir, bersikap dan berbuat yang menunjukan rasa
kesetiaan, kepedulian dan penghargaan yang tinggi terhadap bahasa, lingkungan fisik,
sosial, budaya, ekonomi, dan politik bangsa.
12. Menghargai Prestasi : Sikap dan tindakan yang mendorong dirinya untuk
menghasilkan sesuatu yang berguna bagi masyarakat, dan mengakui, serta
menghormati keberhasilan orang lain.
13. Bersahabat/Komunikatif : Tindakan yang memperlihatkan rasa senang berbicara,
bergaul, dan bekerja sama dengan orang lain.
14. Cinta Damai : Sikap, perkataan dan tindakan yang menyebabkan orang lain merasa
senang dan aman atas kehadiran dirinya.
15. Gemar membaca : Kebiasaan menyediakan waktu untuk membaca berbagai bacaan
yang memberikan kebajikan bagi dirinya.
16. Peduli Lingkungan : Sikap dan tindakan yang selalu berupaya mencegah kerusakan
pada lingkungan alam di sekitarnya, dan mengembangkan upaya-upaya untuk
memperbaiki kerusakan alam yang sudah terjadi.
17. Peduli Sosial : Sikap dan tindakan yang selalu ingin memberi bantuan pada orang lain
dan masyarakat yang membutuhkan.
18. Tanggung-Jawab : Sikap dan perilaku seseorang untuk melaksanakan tugas dan
kewajibannya, yang seharusnya dia lakukan, terhadap diri sendiri, masyarakat,
lingkungan (alam, sosial dan budaya), negara dan Tuhan Yang Maha Esa.
Karakter-karakter tersebut bersumber dari dikti yang akan diupayakan untuk
mengantarkan siswa agar mampu bersaing namun tetap memegang teguh karakter bangsa.

Anda mungkin juga menyukai