Epidemiologi
Tinea corporis dapat menyebar langsung melalui manusia atau hewan
yang terinfeksi, melalui autoinokulasi dari kolonisasi T.rubrum pada kaki.
Anak anak lebih mudah terkena pathogen zoo-philic, terutama M.canis dari
anjing dan kucing. Pakaian ketat, iklim yang lembab berhubungan dengan
erupsi yang lebih sering dan lebih berat.
Pakaian yang ketat, kontak antar kulit yang sering, dan trauma kecil
membentuk suatu lingkungan dimana dermatofit berkembang. Beberapa
jumlah perjangkitan dari tinea corporis gladiatorum menunjukkan sebagian
besar penyebabnya adalah T. tonsurans.
Tinea imbricate, disebabkan oleh T. concentricum,secara klinis ditandai
dengan plaq terdiri dari cincin eritomatous. Dan hanya terbatas pada daerah
timur jauh, pasifik selatan dan amerika tengah dan amerika selatan.
Etiologi
Walaupun semua dermatofit dapat menyebabkan tinea corporis, tapi
penyebab utamanya adalah T. rubrum. T. mentagrophytes. M.canis. and
T.tonsurans juga merupakan pathogen yang umum. T. rubrum dan T.
verrucosum adalah penyebab paling sering dari keterlibatan folikel
tambahan. Tinea imbricate disebabkan oleh T.concentricum.
Gejala klinis
Presentasi klasiknya adalah lesi berbentuk gelang dengan sisik
sepanjang seluruh batas eritematous. Batas ini biasanya berbentuk vesikel
dan cenderung menjauhi pusat. Di tengah lesi biasanya bersisik namun
tampak jelas/jernih. Lesi dapat berbentuk seperti ringworm. Cincin vesicular
yang terkosentrasi menunjukkan tinea incognito yang disebabkan oleh T.
rubrum, dimana lesi cincin terkosentrasi dari tinea imbricate menunjukkan
tidak ada vesikel. Infeksi T.rubrum dapat berbentuk plak polisiklik yang
besar, atau plak psoriasiform.
Granuloma majocchi adalah infeksi yang disebabkan oleh T.rubrum,
yang terjadi ketika hifa dari jamur menginvasi rambut dan folikel rambut.
Sering terlihat pada wanita yang mencukur bulu kaki, kemudian muncul
papul foliculocentric yang terinflamasi.
DD
Sangat mirip:
Erythema annulare centrifugum, nummular eczema, granuloma annulare
Pertimbangkan:
Psoriasis, lichen planus, seborrheic dermatitis, pityriasis rosea, pityriasis
rubra, pilaris, polymorphous light eruption, contact dermatitis, acne rosacea.
Singkirkan :
Mycosis fungoides, secondary syphilis, lupus eritematous,dermatomyositis,
candidal or deep fungal infection, blastomycosis.
Terapi,
Untuk lesi yang terisoloasi pada daerah yang tidak berambut, obat topical
seperti imidazole, tolnaftate, butenafine, atau cicliprox efektif. Kebanyakan
dipakai 2 x sehari dari 2 hingga 4 minggu. Antifungal oral dipakai untuk lesi
yang menyebar luas atau terdapat banyak inflamasi. Studi comparative
menunjukkan fluconazole, 150 mg perminggu, untuk 4-6 minggu,
itraconazole, 100 mg/hari untuk 15 hari, dan terbinafine 250 mg/hari dari 2-6
minggu sama efektiv dengan griseofulvin 500 mg /hari dari 2-6 minggu,
tanpa perbedaan di efek samping. Regimen efektif dan aman untuk anak
anak adalah ultramicrosize griseofulvin, 10-20 mg/kg/hari hingga 6 minggu,
itraconazole, 5mg/kg/hari untuk 1 minggu, dan terbinafine 3-6 mg/kg/hari
untuk 2 minggu.