T1 - 462008033 - Bab Iv
T1 - 462008033 - Bab Iv
4.1
66
67
4.2
Prosedur Penelitian
Didalam
melaksanakan
penelitian,
sebelumnya
peneliti
melakukan
persiapan
penelitian
yang
terdiri
dari
alternatif
jawaban
yang
sama
yaitu
selalu
68
membentuk (konstruksi).
Dalam
hal
ini
peneliti lebih
dahulu
b. Pelaksanaan Penelitian
Dalam
penelitian
ini
menggunakan
penelitian
try-out
69
sehingga
populasi
dijadikan
sebagai
sampel
yang
70
c. Analisa Data
Analisa yang dilakukan oleh penulis terdiri atas beberapa
kegiatan yaitu sebagai berikut:
a.
b.
c.
d.
71
semuanya
VALID
karena
nilai
corrected
item-total
Jumlah
Item
Favourable
Unfavourable
Valid
1, 2, 3,
4, 5, 6, 7, 8,
11
11
11
gerak)
Permainan reseptif atau
apresiatif
9, 10
Permainan membentuk
(konstruksi)
Jumlah
72
Jumlah
Item
Favourable
Unfavourable
Valid
fase protes
10,11,12,13*,14*,15,
-
putus asa
16*,17*
pelepasan
18,19,20,21,22,23*
Kehilangan kendali
Cedera tubuh dan nyeri
1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9
-
24,25,26,27
28,29,30,31,32,33,34
12
34
,35,36,37,38,39
Jumlah
39
73
3. Uji Normalitas
Teknik yang digunakan untuk menguji normalitas data
dalam penelitian ini adalah shapiro wilk karena sampelnya sedikit
50 (Dahlan 2009).
Tabel 5. Uji Normalitas Frekuensi Bermain
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova
Frek_bermain
Shapiro-Wilk
Statistic
df
Sig.
Statistic
df
Sig.
.108
35
.200*
.974
35
.567
74
Shapiro-Wilk
Statistic
df
Sig.
Statistic
df
Sig.
.119
35
.200*
.966
35
.351
kecmasan_ank
dari
perhitungan
normalitas
frekuensi
bermain dan kecemasan pada anak usia 3-6 tahun yang dirawat
di Ruang Dahlia dengan menggunkan shapiro wilk didapatkan
hasil kedua variabel tersebut berdistribusi normal.
4. Uji Linearitas
Dari hasil uji linearitas diperoleh nilai F sebesar 1.016
dengan tingkat signifikan > 0.05 yaitu 0.498 yang menunjukkan
hubungan antara frekuensi bermain dengan kecemasan adalah
linear dan memenuhi asumsi klasik linearitas sebagai prasyarat
analisis regresi linear.
75
deskriptif
atau
adalah
cara
menggambarkan
analisis
data
dengan
yang
telah
Mean
4.20
Std. Deviation
1.256
Minimum
3
Usia
Frekuensi
Persen (%)
3 tahun
15
42.9
4 tahun
20
5 tahun
11.4
6 tahun
25.7
total
35
100
Maximum
6
76
Frekuensi
Persen (%)
Laki-laki
19
54.3%
Perempuan
16
45.7%
Total
35
100
35
Valid N (listwise)
35
Minimum Maximum
2
Mean
Std. Deviation
2.60
1.006
Lama Dirawat
Frekuensi
Persen (%)
2 hari
26
74.3%
3 hari
14.3%
4 hari
2.9%
5 hari
5.7%
77
6 hari
2.9%
Total
35
100
Tabel di atas menunjukkan bahwa lamanya partisipan usia 36 tahun yang dirawat di rumah sakit saat diberikan kuisioner adalah
2 hari (74.3%).
2. Analisa Deskriptif
Memaparkan hasil analisa deskriptif variabel frekuensi
bermain dan variabel kecemasan pada anak usia 3-6 tahun
yang dirawat di rumah sakit.
Descriptive Statistics
N
Frek_bermain
kecmasan_ank
35
35
Minimum Maximum
11
34
41
111
Mean
24.14
63.40
Std. Deviation
7.585
16.751
78
I =
Jumlah Kategori
: 11
x < 17.6
Rendah
Sedang
Tinggi
Sangat Tinggi
: 37.4 x < 44
Prosentase
Min
Max
Mean
(%)
11
x < 17.6
Sangat Rendah
22.9%
11
79
Rendah
22.9%
Sedang
13
37.1%
Tinggi
11.4%
37.4 x < 44
Sangat Tinggi
5.7%
35
100
Jumlah
24.14
41
Std = 7.585
yang paling
80
I =
Berdasarkan
intervalnya
hasil
sebesar 20.4
perhitungan
dengan
di
demikian,
atas,
didapatkan
kategori
tingkat
: 34
x < 54.4
Rendah
Sedang
Tinggi
Sangat Tinggi
81
Prosentase
Min
Max
Mean
111
63.40
(%)
34 x< 54.4
Sangat Rendah
22.9%
Rendah
21
60%
Sedang
11.4%
95.2x< 115.6
Tinggi
5.7%
115.6x< 136
Sangat Tinggi
35
100%
Jumlah
34
Std = 16.751
6. Uji Hipotesis
Uji hipotesis dilakukan untuk menguji hasil penelitian
yang dilakukan untuk diuji keberartiannya (uji signifikansi).
Hipotesis penelitian ini yaitu:
82
Correlationsa
Frek_bermain
Frek_bermain Pearson
Correlation
Sig. (2-tailed)
kecmasan_ank
.020
.910
83
T
kecmasan_ank
Pearson
Correlation
a
Sig. (2-tailed)
a.bListwise N=35
.020
.910
4.3
Pembahasan
Hasil dari pengujian hipotesis menunjukkan tidak ada
hubungan yang signifikan antara frekuensi bermain terhadap
kecemasan pada anak usia 3-6 tahun yang dirawat di Ruang Dahlia
Rumah Sakit Panti Wilasa Citarum Semarang.
Tujuan utama asuhan keperawatan bagi anak yang dirawat di
rumah sakit adalah meminimalkan munculnya masalah pada
perkembangan anak. Perkembangan anak disesuaikan dengan usia
mereka, misalnya perkembangan anak usia 3-6 tahun atau usia
prasekolah dalam hal perkembangan adaptasi sosial yaitu dapat
bermain dengan permainan sederhana, menangis jika dimarahi,
membuat permintaan sederhana dengan gaya tubuh, menunjukkan
peningkatan
kecemasan
terhadap
perpisahan
dan
mengenali
anggota keluarga.
Salah satu hal yang dapat mempengaruhi perkembangan
anak adalah kecemasan selama dirawat di rumah sakit. Kecemasan
yang timbul selama proses dirawat di rumah sakit yaitu perpisahan
dengan orang tua, kehilangan kendali, cedera tubuh dan nyeri.
84
tentang
R.S.
Sukanto,
dengan
menggunakan
desain
Quasi
eksperimen dengan post test only design dan proses analisis statistik
menggunakan uji chi square dengan tingkat kepercayaan sebesar
95% dan : 5% didaptkan hasil yaitu p value : 0.020 : 0.05 jadi,
ada pengaruh yang bermakna antara intervensi terapi bermain puzzle
dengan dampak hospitalisasi.
Dikaitkan dengan penelitian yang dilakukan oleh Suryanti
Marasaoly (2009), maka peneliti melihat bahwa bermain mempunyai
pengaruh dalam menurunkan kecemasan anak, tetapi bermain yang
direncanakan atau diarahkan. Sebuah jurnal keperawatan yang ditulis
oleh Alfiyanti D. (2007) tantang pengaruh terapi bermain terhadap
85
tingkat
kecemasan
anak
usia
prasekolah
selama
tindakan
86
ini
dibuktikan
dengan
pengujian
hasil
deskripsi
87
memiliki
tingkat
kecemasan
lebih
rendah
adanya
hubungan
yang
bermakna
antara
88
89
robot-robotan,
membaca
buku
cerita,
kecemasan
anak,
dibandingkan
anak
bermain
90
banyak
namun
tidak
berkualitas
permainannya
tidak
frekuensi bermain
4.4
Keterbatasan Penelitian
Keterbatasan penelitian menunjukkan kepada suatu keadaan
yang tidak dapat dihindari dalam penelitian. Keterbatasan dalam
penelitian ini adalah usia partisipan yaitu anak-anak berusia 3-6
tahun. Pada usia ini anak belum dapat mengungkapkan perasaannya
dan belum mengerti mengenai keadaannya sendiri, sehingga
pengumpulan data primer tidak langsung didapat dari partisipan itu
sendiri, tetapi melalui orang tua partisipan.
91
Penelitian
ini
juga
mengalami
kendala
dalam
92