Anda di halaman 1dari 15

Bismillahirrahmanirrahim..

Oke, sebetulnya kontributor sontoloyo ini belum ijin sama empunya blog buat ngisi. Cuman
desakan lingkungan *caelah* udah sangat kuat. (1) teman sebaya yang ngojok-ngojokin buat
nulis di laman ini lagi; (2) kasus di lapangan *emang mau nulis apaan sampe bawa kasus segala*
yang udah menggila, ntar diceritain; (3) abis nonton Mata Najwa edisi Bu Risma sampe meleleh
air mata, jadi pengen berjuang bareng semampu yang saya bisa; (4) kemaren kakak kelas
ngeshare video dan kayaknya saya nemu benang baru (dari kasus yang ntar saya ceritain) dan
penting buat saya tulis ulang supaya bisa saya runut benangnya biar ga kusut dikepala
(kepentingan pribadi).
videonya ada disini :
Cukup sekian aja yang bikin saya bulet untuk nulis lagi disini. Dan sebenernya saya rada2 ragu
tadi, mau nulis disini atau di blog pribadi, tapi karena nilai yang saya bawa bakal kental banget
dengan prinsip hidup, saya pilih disini karena saya memposisikan diri saya dengan identitas
muslim, bukan pribadi saya sebagai manusia aja. Sebagai manusia, nilai yang saya anut bisa jadi
salah, tapi nilai yang diajarkan Islam sudah pasti benarnya.
Karena degdegan takut salah nulis juga, saya tadi ngeberaniin diri nulis setelah saya nadzar baca
Quran dulu.. semoga Allah ngasih lidah yang lurus supaya ga ada misunderstanding dan semoga
pesan yang mau saya sampaikan bermanfaat buat semua.
Saya mau memulai tulisan ini dengan mengutip surat Al-Muminun 1 11 yang masyaAllah
adalah surat yang saya baca sebelum nulis ini dan nyambung sekali dengan pembahasan.
Mestakung?
Sesungguhnya beruntunglah orang-orang yang beriman, (yaitu) orang-orang yang khusyu dalam
sembahyangnya, dan orang-orang yang menjauhkan diri dari (perbuatan dan perkataan) yang
tiada berguna, dan orang-orang yang menunaikan zakat, dan orang-orang yang menjaga
kemaluannya, kecuali terhadap isteri-isteri mereka atau budak yang mereka miliki; maka
sesungguhnya mereka dalam hal ini tiada tercela. Barangsiapa mencari yang di balik itu maka
mereka itulah orang-orang yang melampaui batas. Dan orang-orang yang memelihara amanatamanat (yang dipikulnya) dan janjinya. dan orang-orang yang memelihara sembahyangnya.
Mereka itulah orang-orang yang akan mewarisi, (yakni) yang akan mewarisi surga
Firdaus. Mereka kekal di dalamnya.
Demikian terjemahan surat itu. Allah personal sekali menuntun saya baca surat itu dengan ending
kebaikan, karena Allah juga Mahatau kalo saya lebih kena dinasehatin baik-baik daripada
ditakut2in api neraka.

Huff.. saya bingung mulai dari mana. Mulai dari informasi yang dikasih sama Bu Risma aja ya..
mengenai PSK usia 60 tahun dengan pelanggan anak SD/SMP dengan bayaran seribu-duaribu
rupiah. Innalillahiwainnailaihirajiun.. Sedih? Alhamdulillah.
Sebetulnya, kasus kayak gini masih sangat banyak asal kita kuat mental baca dan nonton berita.
Kalo orang-orang ribut soal si neneknya, coba kita nengok ke anaknya. Adekku sayang, apa yang
ada dipikiranmu sampai kamu ingin melakukan hal yang belum pantas untukmu? Ok, tahan
pembahasan disini dulu ya. Saya mau cerita obrolan saya sama temen sekantor kemarin pagi.
Oia, saya saat ini bekerja di Yayasan Kita dan Buah Hati, silakan googling kalo ingin tau lebih
jelas, singkatnya Yayasan ini didirikan dan dipimpin oleh pejuang yang memerangi pornografi di
Indonesia sampai berhasil membuat RUU Pornografi dan Pornoaksi disahkan oleh DPR RI pada
2009 silam. Ibu Elly Risman. Psikolog dan Mahaguru-nya para pakar parenting di Indonesia.
Pagi itu, sambil nunggu jam masuk kantor, kami diskusi soal perilaku anak pra remaja (8-12
tahun). Kantor kami kuat dalam hal riset. Semua materi yang dibawa oleh trainer kami, selalu
based on research. Diskusi kami berlandas pada hasil riset Divisi Anak dan Remaja (DIAR). saya
yang memulai diskusi karena saya sedang merapikan pekerjaan saya yang melibatkan data itu.
Saya terbengong-bengong ketika membaca hasil riset DIAR terhadap anak SD kelas 5 dan 6
yang menampilkan data kualitatif mengenai persepsi dan pertanyaan anak tentang pubertas,
pacaran, dan seks dan perilaku seksual. Bergidik bacanya. Ya Allah sayangku, kalian sudah
tau sejauh ini kah? Bahkan ada beberapa istilah yang harus saya googling karena sebagai remaja
usia 26 tahun saya gagal faham. Tak usahlah saya share disini yaa.. Menariknya, hasil riset itu
menunjukkan hasil yang berbeda signifikan antara persepsi anak pra remaja putra dan putri.
Anak putra memiliki persepsi dan pertanyaan yang cenderung liar daripada anak putri.
Singkat cerita, diskusi kami mengarah kepada mengapa polanya demikian. Sebelumnya, saya
sempat membaca bahwa senyawa kimia (neurotransmitter) yang mengatur perasaan intim jangka
pendek (maaf, libido) sangat berbeda dengan hormon yang mengatur perasaan intim jangka
panjang (menjalin hubungan, atau anak jaman sekarang menyebutnya pacaran).
Yang mengatur perasaan intim jangka pendek adalah dopamin yang menimbulkan sensasi senang
dan puas. Sedangkan yang mengatur perasaan intim jangka panjang adalah oksitosin, senyawa
kimia yang sama dikeluarkan oleh ibu yang menyusui sehingga anak bayi bisa nempel sama
emaknya dan merasa nyaman (lebih untuk memperkuat hubungan batin).

Dopamin adalah neurotransmitter yang diatur oleh kelenjar dalam otak yang disebut pituitari.
Pituitari aktif karena apa? Karena ada rangsangan dari hipotalamus. Hipotalamus ngapain
ngaktifin pituitari? Dia punya informasi dan menyampaikan pada pituirari. Informasi dapat dari
mana? Dari APA YANG KITA LIHAT.
Ketika pituitari aktif, ia akan memerintahkan testis untuk menghasilkan testosteron. Testosteron
ini yang menciptakan dorongan melakukan aktifitas seksual. Testosteron ini yang mengatur
pituitari menghasilkan dopamin, sehingga ketika dorongan aktifitas seksualnya terpenuhi,
dopamin ini akan dilepaskan dan menciptakan perasaan senang dan puas. Ovarium juga
menghasilkan testosteron tapi dalam jumlah yang jauh lebih sedikit daripada testis dan itupun
langsung dikonversi menjadi estrogen untuk mematangkan sel telur. Yang punya testis siapa?
Anak putra kan? Jadi yang jumlah testosteronnya lebih banyak siapa? Anak PUTRA! Wajar
ketika ada anak putri yang nanya, kak, kenapa sih anak cowo suka ngeres?

Maka menjadi sangat wajar ketika di usia yang sama, dengan paparan lingkungan yang sama,
anak PUTRA menjadi jauh lebih sexually active daripada anak putri. Oleh karenanya pertanyaan
putra mengenai seks dan seksualitas sangat liar dan jumlahnya mencapai 138 pertanyaan berbeda
dari 50 responden. Sedangkan pertanyaan putri masih sangat selugu usianya dan lebih banyak
mengenai kapan sih pacaran dibolehkan? atau menstruasi itu apa? dengan jumlah pertanyaan
berkisar 30 jenis dari 50 responden.
Oh, ada data lucu, dari hasil riset mengenai pacaran, ga satu persenpun anak laki bilang mereka
pacaran. Sedangkan di hasil putri 4% mereka bilang sedang pacaran. Jadi, jangan-jangan bocahbocah tengik berkromosom XY itu ga ngakuin pacarnya :)) ..kasian deh adek-adek cewe, kalian
ga diakuuuuu.. sayaaaaaanggggg
Sama satu lagi, soal persepsi anak putra dan putri tentang aktifitas pacaran. Man, anak putra
jawabnya, pegangan tangan, ciuman, pelukan, dan satulagi adalah kata yang ga bisa saya
tuliskan, anak putri ga satupun jawab gitu, mereka jawab, pacaran itu perasaan saling
menyayangi antara laki-laki dan perempuan; atau hubungan untuk sampai pada pernikahan.
Ngenes ga loe?

Bahkan kakak-kakak DIAR pernah nemu gambar : anak kecil pacaran, dikepala masing-masing
ada baloon, baloon di kepala cewe gambarnya love-hati, tau ga baloon di kepala cowo
gambarnya apa? gambar love-hati juga, tapi dibalik. OK, itu gambar apa? udah gede lah yaa..
so? terbuktikan soal mekanisme kerja hormon? Jadi bilang sama adek-adek perempuan kita
tersayang, honey, jangan mau deh ditipu-tipu ama kata pacaran
Kita lurus lagi. Ibu Risma bercerita, anak-anak yang menjadi pelanggan PSK adalah juga anakanak yang telah terpapar lingkungan lokalisasi. Artinya, stimulasi anak-anak itu terhadap
aktifitas seksual sudah tidak dapat difilter. Mereka sangat sexually active. Bayangkan, dalam
kondisi demikian, sedangkan teman sebaya mereka (anak putri) masih belum kepikiran yang
begitu-begituan, mau lari kemana anak-anak putra kita tersebut? Ya! Lokalisasi jawabannya.
Sampai sini paham? berlanjut yaa..
Kita mundur ke belakang sedikit, mengenai paparan anak terhadap aktifitas seksual. Hey kalian
para wanita yang kelak akan memiliki anak laki-laki, atau kalian yang punya adik laki-laki, dan
kalian para lelaki yang akan menjadi penanggung jawab anggota keluarga kalian, berhatihatilah.. jagalah mereka. Kenapa? Paparan itu halus. Kasus dari ibu Risma adalah paparan
ekstrim. Tapi taukah bahwa paparan itu juga bisa sedikit-sedikit disisipi dari hal yang sama sekali
tidak kita anggap keterlaluan?
Iklan handuk, iklan pakaian dalam, iklan sabun, iklan parfum, ah iklan apapun yang
menunjukkan keindahan tubuh wanita, itu adalah tombol ON untuk memasukkan konten kotor
selanjutnya secara bertahap dan bertingkat. Pelaku industri pornografi tau betul hal ini. Riset
mereka jauh lebih canggih dari yang kita bayangkan. Randy Hyde, seorang psikolog terapis
pornografi sekaligus kolega pakar neurosains Donald Hilton mengatakan bahwa sekali tombol
ON itu nyala, kita ga bisa matiin lagi. Kita cuma bisa ngerem dengan susah payah.
Konten kotor itu masuk secara bertahap dan samar sekali. Bermula dari legal content seperti
iklan, majalah remaja yang menampilkan pakaian kurang bahan, apapun lah yang diijinkan
pemerintah kita, yang kita sendiri pun menganggap hal itu lumrah. Kemudian meningkat menjadi
soft porn seperti majalah pria dewasa. Kemudian meningkat lagi ke komik dan film hollywood
yang punya adegan lalalalanya. Kemudian meningkat lagi ke games tembak-tembakan yang kalo
menang dapet hadiah cewe yang boleh diapa-apain (ini yang mengakibatkan munculnya istilah
cabe-cabean, ajib yaa.. bermula dari games!). Dan selanjutnya ke atas sampe muncullah beritaberita kasus perkosaan dan pembunuhan.
Apa yang terjadi pada anak yang terpapar? Kalo yang diliat masih iklan pakean renang sih paling
pertama kali responnya kaget, jijik, malu sendiri. Nah, sebelum saya jelasin eskalasinya, saya
mau jelasin isi kepala kita dulu ya : OTAK.

Jadi ya temen-temen, Jordan Grafman, PhD, peneliti Neuroscience dari University of WisconsinMadison bilang, pada otak manusia, ada bagian yang didesain khusus oleh Tuhan untuk
membedakan manusia dari spesies lain, sebagai spesies paling sempurna, yaitu memiliki
kemampuan untuk memilih dan memiliki adab atau nilai-nilai fitrah (kebenaran). Artinya
apa? ANAK ITU DILAHIRKAN GA POLOS, TAPI UDAH DI INSTALL NILAI-NILAI
KEBAIKAN OLEH PENCIPTANYA.
Bagian mana sih itu? Tuh, dijidat kanan atas alis loe. Pegang tuh, itu namanya Pre Frontal
Cortex. Dia direkturnya otak kita. Dia adalah manusianya otak kita. Dia adalah bos bijaksana
yang bikin loe jadi manusia, karena hewan ga bisa memegang teguh moral dan nilai, karena
hewan ga bisa loe tuntut untuk bertanggung jawab apalagi untuk perencanaan masa depan, ga
bisa ngatur emosi untuk nunda kepuasan, ga bisa ngontrol diri, ga bisa menerima konsekuensi,
dan ga bisa mengambil keputusan berdasarkan logika. Itu kan yang membedakan manusia dari
spesies apapun di muka bumi ini? Dan yang saya sebut diatas, adalah fungsi dari PFC sang
Direktur.

Kabar buruknya, bagian itu matengnya baru di usia 25 tahun. Gue mendadak inget kalimatnya
Uncle Ben di Spiderman 1 pas nyindir Peter yang bandel di usianya yang 25, Peter, these are
the years when a man changes into the man hes going to be for the rest of his life. Just be
careful who you change into.. (OOT, pelem luar negri emang kuat banget risetnya yak). OLEH
KARENA ITU JUGA, wahai orang dewasa, sabar sama anak-anak.. otaknya belum
bersambungan.. berhenti marahin anak-anak dan berlaku kasar terhadap mereka, anaknya salah

ya orangtuanya yang kudu bener ngasuhnya. Nah, kabar baiknya, kalo pola pengasuhan
keluarganya baik, itu direktur bisa mateng lebih cepet.
Paparan pornografi dan nilai-nilai buruk bisa membunuh direktur sangat perlahan. Ini bukan saya
yang bilang yaa.. itu yang bilang Dr. Donald Hilton Jr, Psikoterapis dan Ahli Neurosurgical dari
University of Texas. Beliau sahabat Ibu Elly dan pernah diundang Buah Hati buat ngadain
seminar bareng Kemenkes buat ngejelasin bahwa kerusakan otak orang yang adiksi pornografi
itu kalo dilihat di MRI sama persis dengan kerusakan otak orang yang kecelakaan naik mobil
ferrari dengan kecepatan sangat tinggi. Kalo narkoba ngerusak otak di 3 bagian, obesitas
ngerusak otak di 2 bagian, pornografi ngerusak otak di LIMA bagian.
Gimana caranya? Saya ceritain ya.. sewaktu mata kita melihat gambar berunsur porno, mata kita
ga ngirim file berupa gambar kan ke otak? Dia kirim sinyal listrik, langsung dari mata ke otak
belakang. trus informasinya dibawa ke bagian yang namanya sistem limbik. Sistem limbik ini
yang ngolah data, milah penting apa enggak. Sistem limbik ini akan menganggap penting
informasi yang terkait emosi.
Gue tanya lagi, sewaktu loe liat hal berunsur porno, loe kaget kan? atau jijik? atau malu? nah,
otak kita mengganggap informasi itu penting karena itu ada emosinya. Disimpenlah ama otak
kita. Sekali dua kali, masih berasa jijik kan? buat ngilangin jijiknya, otak kita nolong kita dengan
release dopamin untuk membuat hati kita tenang. Semoga aja kita terjaga untuk terus merasa
jijik. Ya gue yakin sih loe yang baca ini ngerasa jijik, thanks to your parents yang udah mendidik
kita dengan nilai-nilai
Lama-lama kita jadi biasa aja ngeliat yang level pornonya sama. Kenapa? Karena selain
memberi efek tenang, dopamin ini sifatnya nagih. Sama dengan narkoba.
Tapi, kasusnya akan sangat berbeda untuk anak-anak khusus. Anak khusus tuh siapa? Anak yang
mentalnya BLASTed. Apa tuh? Anak-anak yang hidupnya merasa Boring, Lonely, Afraid dan
Anxient, Stress, dan Tired. Anak-anak yang bosen yang tiap pulang ke rumah cuma ditanya PR
ama Les. Nanya yang laen kek.. Lalu anak-anak yang emak bapaknya sibuk sendiri, meeting lah..
me time lah. Anak-anak yang kalo punya masalah ga tau mesti ngobrol sama siapa karena ga
deket sama orang tua. Kumpul sama temen-temen, lah sama aja mereka BLASTednya ama
dirinya. Udah gitu, ga ortu, ga sekolah, ga lingkungan, semua nuntut prestasi-prestasi-prestasi.
Ga tau apa mereka, anak-anak ini udah belajar sejak umur 5 TAHUN. Padahal otaknya belum
siap, otak anak siap dikasih calistung itu umur 7. Please lah.. Bu Elly banget sih Pi! Hahaha,
yaiyalah wong cucu-nya :v
Bu Elly juga sering cerita kasus, yang paling saya inget adalah kasus cabe-cabean yang kemaren
sempet rame. Bu Elly ga kaget, lah saya yang kaget kenapa ibu ga kaget. Katanya, karena kasus
pertamanya udah beliau hadapi 7 tahun lalu. Belok dikit ya, pengen cerita..

Bu Elly cerita, 7 tahun lalu ada satu sekolah bagus yang berlokasi di daerah sekitar Bintaro
yang dimana 40 siswanya mengadakan Fight Tournament di Blok M. Dari 40 siswa tersebut,
diperoleh 14-15 anak geng motor. Dimana ternyata anak-anak tersebut adalah anak-anak
terpintar di sekolahnya. Maka, ketika fenomena cabe-cabean ini muncul, sudah sangat jelas
terbaca apa penyebab fenomena ini ada. Menariknya, fenomena yang tertangkap media bahwa
cabe-cabean ini adalah gaya hidup anak SMP kelas bawah. Tapi jangan salah, banyak juga anakanak cabe ini yang berasal dari kalangan menengah atas. Sekolah yang tadi dijadikan contoh
adalah salahsatu sekolah anak orang kaya.
Singkat cerita, 14 anak tadi dibujuk dan dikumpulkan, diajak ngobrol. Salahsatu dari 14 anak
tersebut menyatakan bahwa dulu ayahnya juga sama seperti dirinya. Jadi ketika ia mengatakan
pada ayahnya bahwa ia dan teman-teman sedang mengadakan Turnamen Bertarung, ayahnya
justru bertanya apa yang bisa ia bantu. Bahkan anak-anak ini merencanakan Turnamen ini
dengan sangat professional. Dan yang paling memprihatinkan adalah hadiah bagi sang juara.
Siapa yang menang akan mendapatkan hadiah perempuan.
Dua minggu kemudian orangtua dari ke-14 anak tersebut diundang untuk mengikuti pelatihan
Komunikasi Pengasuhan Anak oleh Buah Hati. Sayang seribu sayang, orangtua yang hadir hanya
2 orang. Hal ini mencerminkan bahwa penilaian orangtua terhadap anaknya sangat rendah. Dia
ga ngerasa kasus anaknya ini lebih penting dari urusan lainnya.
Fenomena cabe-cabean ini hanyalah fenomena yang berulang.
Apa pasal? Lelah. Anak lelah. Sejak usia 5 tahun anak sudah dibebani dengan PR dan les.
Balik ke cerita anak SMP ternama tadi. 2 bulan setelah anak-anak itu dikumpulkan, diadakan
kembali pertemuan untuk membahas permasalahan yang terjadi pada mereka dan membicarakan
masa depan mereka. Apa yang membuat mereka punya ide dan mengadakan Turnamen Adu
Jotos. Menarik, karena STRES. Mereka mengatakan bahwa mereka lelah dengan kegiatan
yang melulu akademik. Les. Sekolah. Mereka mengatakan, satu-satunya tujuan mengadakan
Turnamen tersebut adalah agar hidup lebih berwarna.
Dopamin itu sekali lagi, dosisnya kalo udah dikeluarin, kayak narkoba.. nagih.. minta nambah
jumlahnya. Misalnya? Kalo kita sengaja atau ga sengaja liat lagi konten porno yang lebih
wakwaw, dopamin keluar makin banyak. Gampangnya gini deh, pernah denger jangan ke
Raja Ampat kalo loe belum kelarin Bunaken, KarJaw, dan Lombok. Ntar semuanya jadi
hambar.
Trus hubungannya ama Direktur yang mati pelan-pelan? Coba liat gambar pathway dopamin
yang saya upload di atas. Arah aliran dopamin kan ke bagian PFC, ke rumah direktur. Kalo
dopamin banjir, ya loe bayangin ajalah rumah loe kebanjiran. Aktifitas harian loe keganggu kan?

Fungsi kemanusiaan sang direktur terganggu. Akhirnya jadi disfungsi. Kalo keseringan
disfungsi? Lumpuh.. Mati.
Tapi disaat genting kayak gitu, testosteron tetep release. Testosteron nyebar ke seluruh badan,
apa akibatnya? wajar kalo di hasil riset ada anak putra yang nanya, kak, kenapa kalo ga sengaja
liat yang porno jadi terangsang?. Sampe sini doang? Enggak, terus aja naik. Anak yang
BLASTed, itu nyari hiburan. Pornografi itu hiburan, karena dopamin yang dihasilkan ngasih efek
senang. Menurut loe, anak-anak yang ditemui ibu Risma itu anak BLASTed bukan? Iya, mereka
BLASTed. Ketika mereka terpapar, eskalasinya jelas dan jauh lebih cepat karena akses ke level
tertinggi (PSK) sangat dekat.
Nah sekarang saya mau jelasin eskalasinya. Kita kunci dulu pemahaman bahwa dopamin itu
ngasih efek senang tapi nagih. Di saat bersamaan testosteron tetap dihasilkan tanpa peduli rumah
Direktur kebanjiran atau enggak.
Analoginya gini, loe lagi bete dan hauuuuus banget, ada tukang es krim lewat. Loe suka banget
Conello Sweetheart Browniesnya Walls. Pas makan, rasanya gimana? Uh seneng banget kan.
Lagi bete aja bisa ilang betenya. Dopamin keluar tuh. Seneng. Puas. Besok-besok pas loe bete
bakal beli es krim lagi ga? Loe punya duit, beli lagi pasti lah.. Cuman sekarang ada Pisseta.
Milih Walls apa Pisetta? Pisseta lah.. lebih enak. Makan lagi, seneng lagi, betenya ilang lagi,
Puas. Dopamin keluar lebih banyak. Besok kalo bete lagi pengen makan es krim lagi dong. Kalo
punya duit, ada Baskin Robins ama Pisseta, milih Baskin dong. Makan lagi, seneng lagi, betenya
ilang lagi, Puas. Dopamin keluar makin banyak lagi. Walls? Udah lupa tuh, kecuali kalo duitnya
cuma cukup buat beli Walls. Eh besokannya bete lagi. Ada Haagendaasz. WHOAAAA
HAAGENDAAAASZ. Baskin? Udah ga level lah.
Pornografi? Persis sama. Karena yang kerja sama-sama dopamin. Senyawa kimianya sama.
Anak-anak biologi pasti ngerti kalo udah level molekuler, apapun itu jadi ga ada bedanya.
Hewan kek, manusia kek, tumbuhan kek.
Anak yang udah pernah terpapar sama komik porno, adegan yang beberapa detik di Twilight
misalnya, itu udah ON pathway porno di otaknya. Dan kayak yang Randy Hyde bilang, ga bisa
dimatiin, cuma bisa mati-matian di rem. Kalo ga di rem, kasusnya kayak es krim. Pasien Mr
JoAnn Hamilton (kemaren bu Elly nge forward email dari temennya yang psikolog terapis adiksi
pornografi di Amerika sana) pertama kali terpapar gara-gara buka buku katalog pakaian dalam
wanita punya ibunya waktu umur 13 tahun. Karena penasaran, meningkat jadi liat majalah porno.
Internet muncul, berselancar lah dia di dunia maya : Internet Pornography. Sampe sekarang
usianya 31 tahun, sedang berjuang melawan adiksi pornografi.
Lah itu untungnya pasiennya JoAnn sadar kalo dia harus berhenti. Anak-anak itu? Bahkan dia
belum mengerti dirinya sendiri. Kasus video SMP 4? Hei itu anak suka sama suka. Bego ya

mereka? ENGGAK! Anak itu langganan piala Juara Fisika. Pintar itu adanya bukan di PFC.
Adanya di Cortex. Jadi itu bagian yang berbeda. Cortexnya bagus, tapi PFCnya rusak. Yang
ngerekam? Itu anak OSIS dan ROHIS. Ok, speechless. Ngapain sih, sayang? Eskalasinya sedikitsedikit, yang awalnya geuleuh.. jijik.. kaget.. lalu penasaran.. lalu biasa aja liat orang ciuman
atau adegan gituan di film-film. Lalu, anak SMP 4 itu udah sampe pada level Acting Out.
Memerankan. Memerankan apa? Memerankan komik yang mereka baca, saya ga sudi nyebut
judul komiknya disini. Level tertinggi adalah menjadi kasus.
Banyak kasus perkosaan yang bejat banget, semua ngaku kalo mereka perkosa orang karena
nonton video porno. Kasusnya dari anak sebagai korban sampe anak sebagai pelaku. Apalagi
kasus orang dewasa, bahkan tukang parkir Terminal Pulogadung incest anaknya sendiri. Yang
lebih gila lagi kasus di Tasik, anak umur belasan perkosa ayam sampe ratusan dan belasan
domba. OTAKNYA DIMANAAAAAA???? Udah rusak, bu. Kasus ini ga akan ketauan kalo
bukan karena ada mayat anak SD ngapung setelah diperkosa.

Manusia mukanya doang, seluruhnya udah ga bisa dibedain ama binatang. Coba kita cek, bener
ga Direkturnya mati? PFCnya rusak? (1) memegang teguh moral dan nilai TIDAK, bukan
manusia = hewan, (2) mampu membuat perencanaan masa depan TIDAK, boro-boro. Kalo
dia merencanakan masa depan dengan baik, dia ga akan jual hari ini dengan kelakuan-kelakuan
murahan. (3) bisa ngatur emosi untuk nunda kepuasan TIDAK. Kalo bisa nunda kepuasan, pas
ngeliat bocah pulang sekolah ga kan ujug2 niat perkosa. Bahkan ada kasus di Palembang, 8 anak
main gituan di BAWAH PANGGUNG ORANG NIKAHAN; (4, 5, dan 6) bisa ngontrol diri,
menerima konsekuensi, dan bisa mengambil keputusan berdasarkan logika loe tau sendiri lah ya
jawabannya. Kalo mau dijelasin neurosainsnya, kalo dopamin, testosteron, dan vasopresin
nyampur di kepala loe, LOE-GA-BISA-KENDALIIN-LOGIKA-LOE-LAGI. Thats it. Dalam
keadaan kayak apa hal ini terjadi? Jika dorongan melakukan aktifitas seksual sudah sangat tinggi.

Makanya saudara-saudaraku muslim, Allah nyuruh kita ini itu karena Dia sayaaaaaaaaaaaang
banget sama kita.
Katakanlah kepada orang laki-laki yang beriman: Hendaklah mereka menahan
pandangannya, dan memelihara kemaluannya, yang demikian itu adalah lebih suci bagi
mereka, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang mereka perbuat. (Qs. An- Nuur (24):
30)
Katakanlah kepada wanita yang beriman: Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan
memelihara kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali
yang (biasa) nampak dari padanya. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kerudung ke
dadanya. (Qs. An- Nuur (24): 31)
Saya tau, baca ini menimbulkan luka. Saya sendiri yang nulis pun rasanya sakit. Tapi kita ga
boleh diem. Kita harus bergerak. Kita harus melakukan sesuatu. Menyampaikan kebenaran.
Semoga cara saya nyampeinnya ga bikin siapapun sakit hati
Maaf ya muslimah, mungkin ini pendapat saya, saya bukan ahli tafsir, saya hanya menangkap
mengapa Allah memerintahkan kita menutup aurat kita, bukan semata-mata supaya kita lebih
mudah untuk dikenal dan tidak diganggu laki-laki yang jahat. Allah memang bilang itu di Al
Ahzab : 59, tapi kalo kita udah ngerti sistem kerja otak kita, hormon dalam tubuh kita, perintah
Allah itu menjadi sangat masuk akal. Saudara kita yang Muslim juga punya hak untuk menjaga
pandangannya, karena dia tidak bisa mengatur sekresi hormon dalam otak dan tubuhnya. Yang
bisa mereka lakukan adalah menjaga pandangannya agar mereka mampu memelihara
kemaluannya. Apalagi testosteron yang ada dalam tubuh mereka jauh jauh jauh lebih banyak
dari yang kita miliki.
Para kakak, para orang dewasa, mau kah kita berjanji untuk melindungi adik-adik kita, anakanak masa depan bangsa? Mensupport mereka untuk menjadi yang terbaik dari diri mereka
sendiri.
Orang bijak bilang, Jangan kamu tarik anakmu dari dunia bermain terlalu cepat karena
kau akan mendapatkan orang dewasa yang jiwanya kekanak-kanakan.
Soal gadget, terlalu dini dan tanpa kesepakatan bersama antara orangtua dan anak dalam
memberikan gadget juga merupakan isu krusial. Hanya dengan satu buku jarinya, kita mengantar
mereka yang kita sayangi berselancar ke dunia tanpa batas. Dimana didalamnya 4200 situs porno
diunggah oleh pebisnis pornografi tiap minggunya. Belum lagi film kartun yang mengandung
konten porno seperti spongebob, dan konten acara TV kabel yang banyak menayangkan adegan
orang dewasa.

Anak, pada saat usia SMP, menunjukkan perubahan seksual sekunder yang nyata pada fisiknya.
Ini artinya, hipotalamus telah mengomando kelenjar pituitary untuk mekanisme pelepasan
testosterone ke dalam darah. Mekanisme ini secara alami terjadi pada anak sebagai
perkembangan seksualitasnya. Namun, stimulus dari luar (baca : video porno dan games dengan
konten porno) akan mempercepat releasenya testosteron tadi. Sehingga anak tidak perlu lagi
mimpi basah untuk ejakulasi. Mereka telah sexually active dan ironisnya kebanyakan orangtua
tidak tau kapan pertama kali anak laki-lakinya ejakulasi. Bahkan orangtua belum menyiapkan
anak untuk menghadapi masa mimpi basah untuk pertama kali. Orangtua masih saja terus
berfokus pada PR-dan-les. Bagaimana mungkin orangtua tiba-tiba akan membicarakan konten
Pornografi pada anak?
Saya pengen cerita sedikit deh yang Mark B Kastleman bilang dalam bukunya The Drugs of
Millennium Era. Siapa sih pebisnis pornografi itu? Apa yang mereka mau? Siapa target mereka?
Misal kita ambil contoh Majalah Pria Dewasa, yang mereka mau ya mereka mau dapet uang lah.
Targetnya? Pria dewasa eksekutif muda. NON SENSE. Ya, mereka mau dapet duit. Games GTA
meraup keuntungan 3 Juta USD setelah dilaunching hanya selama 3 HARI. Siapa yang main?
Kan itu mature games, ya yang udah 17+ lah. NOPE. Itu mainan favorit murid-murid saya
SEJAK MEREKA SD. Tanya ponakan deh kalo ga percaya. Itu game favorit anak-anak.
Yang disasar pebisnis pornografi itu adik-adik laki kita, yang belum baligh, yang umurnya baru 8
10 tahun.
Kenapa? Kenapa anak? Karena neuron di otaknya belum bersambungan. Masa ini adalah masa
kritis dimana otak mereka sedang membuat sambungan-sambungan informasi. Dan sudahlah,
seluruh dunia tau kalo ngobrolin soal seksualitas pada anak adalah HAL YANG SANGAT
TABU. Sehingga orangtua tidak menyiapkan anaknya mengalami masa baligh. Kenapa anak
laki? Karena ketika sambungan yang diciptakan pebisnis pornografi itu udah terbentuk dalam
otak anak kita, ketika baligh, ketika testosteronnya melejit di masa-masa awal dan mereka tidak
mengerti apa yang terjadi karena orangtuanya tidak mengajarkan, BAM! Konten soft porn dan
hard porn disebarkan.
Apa yang mereka inginkan?
Mereka menginginkan terciptanya perpustakaan porno dalam kepala anak laki-laki kita, yang
bisa diakses kapan saja dan dimana saja, sehingga mereka akan terus mencari konten porno dari
manapun untuk menambah koleksi perpustakaannya. (inget sifat dopamin) > Hujan uang untuk
pebisnis pornografi.
Segitu? Belum.. mereka tau PFC rusak jika terus-terusan kebanjiran dopamin saat anak-anak
koleksi informasi untuk perpustakaannya. Maka, mereka benar-benar menginginkan PFC, sang

Direktur, mati. Rusak. Supaya apa? Inget pertanyaan dari hasil riset yang nanyain kenapa pas
nonton yang porno bisa terangsang? Pebisnis ini menargetkan anak mengalami ejakulasi hingga
33-36 kali, karena setelah itu mereka akan menjadi pelanggan seumur hidup > Ga perlu susah
payah create market lagi. Minimalisir cost marketing.
Yang menyedihkan, matinya sang Direktur ini bahkan bisa membuat anak kehilangan atau
kebingungan orientasi seksualnya. Maka muncul generasi LGBT. Lesbian. Gay. Biseksual.
Transgender (kecuali yang sindrom Klinefelter). Cek lah, kalo disuruh cerita, udah bisa dipastiin
perasaan penyimpangan seksual ini mulai dirasa anak sejak kecil walau ga jelas umurnya.
Apa yang terjadi selanjutnya? Anak akan menjadi FUTURE MARKET. Untuk apa? Bisnis
PELACURAN. Mereka sudah punya demand yang dipupuk sejak anak masih kecil, masih belum
baligh.
Sampai disini sudah? BELUM. Demand pasti butuh supply. Maka, tercipta satu unit bisnis lagi :
WOMEN TRAFFICKING.
Lah, bisnis pelacuran kan dari jaman nabi juga udah ada. Coba baca lagi deh, emangnya pebisnis
jaman hong itu ga pake trik yang sama? Yang beda cuman medianya. Jaman dulu gada internet.
Produknya mah sama aja. Tuh di kota Kaum Soddom, emang patung ama pahat2annya ga porno
semua. SAMA.
Subhanallah.. ampuni hamba yang masih belum bisa ngapa-ngapain
Maka, ketika bu Risma nangis dan ga bisa ngomong apa-apa soal pengalamannya mengajar anak
yang sekolahnya dekat lokalisasi, saya ngerti. Dan saya jadi pengen teriak, HOI KOH AHOK!!!
NGERTI GA?
Ah, sudah.. saya sakit nulis fakta ini.
Apa yang bisa kita lakukan?
Dekat lah pada keluarga. Allah bilang, Wahai orang-orang yang beriman, jagalah diri kalian
dan keluarga kalian dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu,
penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, yang keras, yang tidak mendurhakai Allah terhadap
apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan.
(At-Tahrim: 6) Kita yang duluan sadar, kita duluan yang punya tanggungjawab soal ini. Jangan
sampe adik-adik kita, anak-anak kita menemukan orang yang salah ketika mereka merasa
BLASTed. Jadilah orangtua psikologis mereka.
Banyak cari ilmu buat bikin kita PEDE ngobrol soal seksualitas ke anak-anak dan adik-adik kita.
ASLI GA MUDAH buat ngomongin ini. Tempat saya kerja ada workshop dan pelatihannya.

Gimana caranya ngajarin anak mengenal bermacam sentuhan, supaya anak punya sikap asertif
terhadap perlakuan orang lain. Kasusnya anak-anak korban pencabulan dan perkosaan dimulai
dari dia ga tau gimana caranya nolak ajakan orang lain dan gimana caranya tau kalo orang yang
dia hadapi punya nafsu busuk.
Yang berhubungan dengan anak dan remaja, entah itu sebagai orangtua, guru, kakak, om, tante,
obrolin bahaya pornografi pada mereka. Ajari caranya membatasi diri dari konten-konten seperti
itu. Dukung mereka untuk fokus pada hal-hal yang berkaitan dengan masa depan dan passion
mereka. Buat mereka sibuk mempersiapkan diri menjadi Their Best in The Future.
Satu lagi, tempat saya kerja sedang menggodok gerakan untuk membuat konten alternatif untuk
mengisi kekosongan dalam jiwa anak yang kita semua ga bisa mengharapkan orangtuanya bisa
protect mereka. Kita udah ga bisa pake cara-cara lama dengan slogan ANTI-pornografi. Kita
berusaha menawarkan KONTEN BAIK. PERANG VALUE. Kalo mau gabung dalam
merumuskan gerakan ini, hayuk! Seneng banget. Kontak aja saya kalo tergerak untuk berjuang
bareng. Kita buat produk yang disukai anak-anak, sampe akhirnya nilai-nilai yang kita bawa jadi
LIFE STYLE mereka. Harapannya, kita udah ga perlu lagi capek2 perang head to head dengan
pebisnis pornografi, karena dengan apa yang kita punya sekarang, rasanya kita ga mungkin
menang. Tapi kita bisa menciptakan anak berkarakter tangguh yang IMUN (bukan steril)
terhadap konten kotor semacam itu dan berlalu sambil berkata, hah? liat kayak gituan? Maaf
ya jamannya udah lewat. Kuno. Itu ga gue banget. KITA MENCIPTAKAN GENERASI IMUN
yang berkarakter tangguh, demi siapa? Demi mereka dan generasi yang akan kita tinggalkan.
Sebagai penutup, saya kutipkan satu surat cintaNya :
Dan hendaklah takut (kepada Allah) orang-orang yang sekiranya mereka meninggalkan
keturunan yang lemah di belakang mereka yang mereka khawatir terhadap (kesejahteraan) nya.
Oleh sebab itu, hendaklah mereka bertaqwa kepada Allah, dan hendaklah mereka berbicara
dengan tutur kata yang benar. (An-Nisa : 9)
YUK BERGERAK!
Walhamdulillahirabbilalamin

Miftahul pipichan Hidayah


Alumni Biologi ITB angkatan 2004
Kita & Buah Hati Foundation
Jalan Gudang Peluru Barat Blok V No. 526, Kebon Baru, Jakarta Selatan 12830
Tlp/Fax: 837 90 765 / 8370-5335

Anda mungkin juga menyukai