Universitas Negeri Makassar-PBL
Universitas Negeri Makassar-PBL
PROJECT-BASED LEARNING:
Inovasi Pembelajaran yang Berorientasi Soft skills1
Muh. Rais, S.Pd., MP., MT
Staf Pengajar Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik
Universitas Negeri Makassar
raismisi@gmail.com
Abstrak
A. Pendahuluan
Tuntutan belajar di perguruan tinggi selain menuntut kemampuan
akademik (hard skill), mahasiswa juga dituntut untuk dapat meningkatkan
kemampuan personalnya (soft skills), sehingga siap memasuki dunia kerja
yang sesungguhnya setelah menyelesaikan studi.
Pendidikan bidang
contoh-contoh
pemecahan
proyek-proyek
nyata
dengan
bidang
Klandt, 2006). Selain itu hasil penelitian survei dari Lasonen, Johanna,
Vesterinen, & Pirkko (2000) menunjukkan
78 % mahasiswa mengatakan
ide-ide
dalam
kelompok
kolaboratif,
mulai
dari
skills
merupakan
maupun
jalinan
atribut
inter-personalitas.
personalitas
Intra-personalitas
baik
intra-
merupakan
B. Pembahasan
1. Konsep Project-Based Learning
Project-based learning merupakan sebuah model pembelajaran
yang sudah banyak dikembangkan di negara-negara maju seperti Amerika
Serikat. Jika
diterjemahkan dalam
b ased
dengan
model-model
pembelajaran
tradisional
yang
umumnya bercirikan praktik kelas yang berdurasi pendek, terisolasi/lepaslepas, dan aktivitas pembelajaran berpusat pada dosen, maka model projectbased learning lebih menekankan pada kegiatan belajar yang relatif berdurasi
panjang, holistik-interdisipliner, perpusat pada pebelajar, dan terintegrasi
dengan praktik dan isu-isu dunia nyata. Dalam project-based learning
mahasiswa belajar dalam situasi problem yang nyata, yang dapat melahirkan
pengetahuan yang bersifat permanen dan mengorganisir proyek-proyek
dalam pembelajaran (Thomas, 2000).
Pembelajaran berbasis proyek adalah suatu pendekatan pendidikan
yang efektif yang berfokus pada kreatifitas berfikir, pemecahan masalah, dan
interaksi antara siswa dengan kawan sebaya mereka untuk menciptakan dan
menggunakan pengetahuan baru. Khususnya ini dilakukan dalam konteks
pembelajaran aktif, dialog ilmiah dengan supervisor yang aktif sebagai
yang
dikembangkan
berdasarkan
faham
pembelajaran
pemecahan
masalah
kelompok,
dan
pengelolaan
tim.
pemecahan
masalah,
berpikir
tingkat
tinggi,
dan
menurut
Rosenfeld (2001) terdiri dari: (1) membuat pertanyaan yang akan dijadikan
proyek,
(2)
memilih
pertanyaan
utama
atau
menentukan
proyek,
(3) membaca dan mencari materi yang relevan dengan masalah, (4)
merancang
masalah,
(5)
merancang/
metode
yang
tepat
dalam
cara
dan
dosen,
serta
kemandirian
mahasiswa
dalam
menyelesaikan proyek-proyek.
Langkah
ketiga
adalah
Evaluasi
(interpretasi
dan
membuat
dosen
ini
proyek
memecahkan
masalah.
Dalam
kerja
alat
yang
dihasilkan, mengetahui kelebihan dan kelemahannya. Proses ujicoba ini merupakan bentuk self-evaluation yang menjadi umpan balik
10
6:
presentasi,
mengkomunikasikan
pada
secara
tahap
aktual
ini,
kreasi
dimaksudkan
untuk
teknologi yang
dapat
munculnya
ialah pada
sebagai berikut:
1. Tahap Persiapan
Ini adalah tahapan standar pengantar pembelajaran dimana informasi
dan jadwal dibuat. mahasiswa berusaha memahami satu sama lain dengan
memperkenalkan diri dan mengumpulkan harapannya di dalam keseluruhan
aktifitas proyek.
2.Proses PBL
Ini adalah tahapan-utama pembelajaran dan terdiri dari sejumlah
aktifitas berkenaan dengan persiapan dan langkah penting pengerjaan suatu
proyek. Tahap ini meliputi: (a) pembentukan kelompok dan pemilihan proyek,
(b) pengumpulan informasi, dan (c) langkah kerja proyek.
3.Tahap Evaluasi
Pola ini menunjukan bentuk aktifitas
terhadap mahasiswa. Feedback membantu
dalam menafsirkan
11
Fokus
pengembangan
strategi
project-based
learning
dalam
upaya
12
kemandirian
belajar
kemampuan
mahasiswa,
motivasi
belajar
mahasiswa,
dan
pemecahan masalah menjadi lebih baik dari sebelumnya. Hasil ini sekaligus
menegaskan bahwa antara project-based learning dengan soft skills dapat
saling terkait, karena variabel yang hendak diprediksikan dalam project-based
learning dapat diwakili oleh sebagian dari nilai-nilai atau aspek yang
terkandung dalam soft skills.
Soft
skills
merupakan
Intelligence Quotient
terminasi
sosiologis
dalam
Emotional
konflik
(Wikipedia,
2010).
Kemampuan
mahasiswa
(communicative
skills),
keterampilan
berpikir
dan
(oral
communications),
kerjasama
(collaboration),
keterampilan
13
(Woodward, Sendall, and Ceccucci, 2009). Noll & Wilkins (2005) menyatakan
bahwa soft skills dapat diintegrasikan dalam kurikulum yang mencakup
kecakapan menulis, kecakapan bekerja dalam tim, kecakapan presentase,
mengelola proyek, dan mengembangkan hubungan interpersonal.
Project-based learning sebagai salah satu strategi pembelajaran yang
berusaha memberikan kemandirian bagi mahasiswa dalam bekerja sama,
membentuk tim proyek merumuskan ide dan gagasan secara berkelompok
dan melaporkan gagasan proyek melalui presentase kelompok merupakan
sinergi yang akan menghipotetikkan bahwa aspek-aspek yang terkait dengan
soft
skills
seperti:
kemampuan
menyelesaikan
masalah,
kerjasama,
14
Unjuk Kerja
Ketepatan Waktu
Praktek
Kerjasama
Tim dalam
Praktek
5
4
3
2
1
0
5
4
3
2
1
0
5
4
3
2
1
0
5
4
3
2
1
0
C. Penutup
Belajar di perguruan tinggi khususnya bidang pendidikan keteknikan, selain
memberikan teori-teori yang cukup, terkait dengan kecakapan teknikal, juga
dituntut memiliki kemampuan personal yang baik. Kemampuan personal
seperti soft skills merupakan kemampuan yang mutlak dipenuhi individu
pebelajar sebelum dan ketika akan memasuki dunia kerja. Diperlukan
pendekatan strategi pembelajaran yang dapat mensinergikan kecakapan
akademik seperti pemahaman teori dan soft skills (pemecahan masalah,
kemandirian, kerjasama tim, kemandirian, tanggungjawab, kejujuran, dan
kemampuan berkomunikasi menyampaikan ide dan gagasan melalui
15
D. Daftar Pustaka
Ardhana, W. 2000. Reformasi Pembelajaran Menghadapi Abad Pertengahan.
Makalah disajikan dalam Seminar dan Diskusi Panel Nasional
Teknologi Pembelajaran V, Diselenggarakan oleh Program Studi
Teknologi Pembelajaran Program Pascasarjana Universitas Negeri
Malang bekerja sama dengan Ikatan Profesi Teknologi Pendidikan
Indonesia (IPTPI) Cabang Malang Tanggal 7 Oktober.
Asan, A dan Haliloglu, Z. 2005. Implementing Project Based Learning In
Computer Classroom. The Turkish Online Journal of Educational
Technology TOJET, volume 4 Issue 3. http://www.tojet.net/articles/
4310.doc.Diakses 3-4-2008
Berenfeld B. (1996). Linking Students to the Info-sphere. Technology Horizon
in Education Journal, 23, 76 - 84.
Buck
Institutute
for
Education.
1999.
Project-Based
http://www.bgsu.edu/organizations/etl/proj.html.
Learning.
Coates, D.E. 2006. People Skill Traning: Are You Getting a Return on Your
Investmen.
Diakses
15
Juli
2010
http://www.2020insight.net/Docs4/PeopleSkills.pdf
Cord, 2001. Contextual Learning Resource. http://www.cord.org. Diakses 3
Desember 2006
Dimyati, M. 2000. Demokratisasi Belajar pada Lembaga Pendidikan dalam
Masyarakat Indonesia Transisional: Suatu Analisis Epistimologi
Keindonesiaan. Makalah disajikan dalam Seminar dan Diskusi Panel
Nasional Teknologi Pembelajaran V. IPTPI Cabang Malang: Malang.
Doppelt, Y. 2003. Implementation and assessment of project-basd learning in
flexible environment. Instructional Journal of Technology and Design
Education. Volume 13 Page 255-272.
16
17
tanggal
tanggal
10
10
Agustus
2010
Agustus
2010