Teguh Marhendi1
ABSTRACT
Laju erosi daerah tangkapan air Waduk Mrica
dalam beberapa tahun terakhir mengalami peningkatan.
Akibat peningkatan erosi tersebut, volume tampungan
waduk Mrica mengalami penyusutan akibat sedimentasi
yang meningkat. Akhir Tahun 2004, volume waduk
tinggal 55,26 % atau 78,05 juta meter kubik dari kondisi
awal (Tahun 1989) sebanyak 141,247 juta meter kubik.
Sementara itu, sejak beroperasi Tahun 1989 hingga
Tahun 2008, sedimentasi Waduk Mrica mencapai 83,791
juta meter kubik, atau sekitar 59,.33% volume waduk
terisi lumpur.
Paper ini bertujuan menganalisis prediksi umur
fungsi Waduk Mrica akibat erosi dan sedimentasi di
daerah tangkapan airnya melalui beberapa metode. Hasil
analisis menunjukkan bahwa umur fungsi waduk Mrica
tidak sesuai dengan rencana. Sedimentasi yang tinggi
menyebabkan pendangkalan berlangsung secara cepat
sehingga perkiraan umur rencana menjadi lebih pendek.
Key words : Waduk Mrica, erosi, sedimentasi, umur fungsi
waduk
PENDAHULUAN
Laju erosi daerah tangkapan air Waduk Mrica dalam beberapa tahun terakhir
mengalami peningkatan. Akhir Tahun 2004, volumenya tinggal 55,26 % atau 78,05 juta
meter kubik dari kondisi awal (Tahun 1989) sebanyak 141,247 juta meter kubik (PT.
Indonesia Power, 2005). Sementara itu, sejak beroperasi Tahun 1989 hingga Tahun 2008,
sedimentasi di Waduk Mrica mencapai 83,791 juta meter kubik, atau sekitar 59.33%
volume waduk terisi lumpur (PT. Indonesia Power, 2002, 2005 dan 2008). Hal tersebut
diduga disebabkan oleh kerusakan ekosistem di daerah tangkapan air Waduk Mrica akibat
berkurangnya luas hutan di bagian hulu (Suroso, 2007) dan dimanfaatkan untuk lahan
pertanian.
Proses perubahan penggunaan lahan, selain menghasilkan
manfaat, juga memberikan resiko terjadinya kerusakan lahan akibat
erosi, pencemaran lingkungan, banjir dan lainnya. Erosi akan
menyebabkan terjadinya proses pendangkalan waduk, penurunan
kapasitas saluran irigasi, dan dapat mengganggu sistem pembangkit
1
Staf Pengajar Jurusan Teknik Sipil FT UM Purwokerto, Sedang menempuh Program Doktor di UGM
1
tenaga listrik. Erosi dan banjir juga dapat menurunkan kualitas dan
kuantitas sumberdaya alam (Jamartin Sihite, 2001).
Kejadian erosi akan memberikan dampak secara langsung
maupun tidak langsung, baik terhadap DAS, waduk maupun terhadap
manusia atau lingkungan. Erosi yang terus-menerus terjadi, akan
menyebabkan kerusakan struktur tanah, merubah kegemburan tanah
yang berimbas pada lahan pertanian. Di samping itu, peningkatan
sedimen, akan menyebabkan operasi waduk menjadi terganggu.
Erosi dan produksi sedimen sebenarnya merupakan suatu
kejadian alami yang tidak mungkin dihindari sama sekali. Namun
akibat yang ditimbulkan oleh erosi di bagian hulu waduk, seperti
Waduk Mrica, akan dirasakan sangat merugikan karena akan
mengganggu operasi Waduk Mrica termasuk akan memperpendek
umur fungsi waduk. Oleh karena itu perlu dilakukan langkah-langkah
antisipasi guna
pengamanan terhadap waduk dari bahaya
pendangkalan yang dipercepat akibat erosi di bagian hulu waduk
tersebut.
LOKASI KAJIAN
Waduk Mrica berlokasi di Kecamatan Bawang, Kabupaten Banjarnegara, pada
koordinat 1090600 1100749 BT dan 71704 74707 LS. Waduk dibangun
Tahun 1983 dan mulai digenangi Bulan April Tahun 1988. Luas genangan pada elevasi
+231 m sekitar 8 km2 dengan volume efektif sekitar 47 juta m3. Luas genangan pada
elevasi penuh mencapai sekitar 12 km2 dengan volume genangan 141,247 juta m3. Luas
genangan pada elevasi +234,50 m mencapai sekitar 12,50 km2. Sedangkan luas genangan
pada elevasi +235 m (operasi penuh) mencapai 12,91 km2 dengan volume genangan
mencapai 187,62 juta m3. Elevasi minimum yang diijinkan untuk beroperasi adalah pada
elevasi +224 m atau pada volume tampungan 96,11 juta m 3. Tinggi bendungan sampai
dengan elevasi +235 m mencapai 75 m, sedangkan ketinggian head dari dasar bendung
ke turbin mencapai 18 m. Gambar 1 menunjukkan lokasi Waduk Mrica dan daerah
tangkapan airnya sedang Tabel 1 memberikan informasi data teknis Waduk Mrica.
Data Teknis
Ketinggian
Elevasi muka air rendah
Elevasi muka air penuh
Elevasi muka air banjir
Luas genangan pada elevasi
+234,5 m
Luas genangan pada elevasi
+231,0 m
Volume tampungan
Dead Storage
Volume seluruh
Volume efektif
Keterangan
+ 235,000
+ 224,500
+ 231,000
+ 234,500
12,500
km2
8,000
km2
141,247
juta m3
110,000
juta m3
165,000
juta m3
47,000
m
m
m
m
juta m3
1997
1998
1999
2000
2001
2002
2004
2005
2006
35.30
41.30
45.80
52.00
56.20
59.80
67.10
71.70
75.00
Prediksi
akhir umur
fungsi
Volume
sedimen
akhir umur
fungsi
2014
112.214
2014
110.702
Kapasita
s
Dead
Storage
110
Klasifikasi
Lake
Flood plain
foothill
Hill
normlly
3,5
4,0
2,5
5,5
1,5
2,5
-
..........................1
dengan,
Qs = debit sedimen suspensi (ton/hari)
Qw = debit aliran sungai (m3/dt)
a,b = konstanta (tergantung data pengukuran lapangan)
Untuk memudahkan dalam analisis, pada tulisan ini perhitungan
angkutan sedimen yang masuk ke Waduk Mrica memperhitungkan
sungai-sungai yang dianggap memberi konstribusi sedimen yaitu
Sungai Serayu Hulu dan Merawu. Volume air dan angkutan sedimen
yang masuk ke Waduk Mrica per tahun dapat dilihat pada Tabel 5
berikut.
Tabel 5 Volume air dan angkutan sedimen yang masuk Waduk Mrica
8
Nama
Sungai
Serayu
Hulu
Merawu
lainnya
Jumlah
Volume
Air
(106
m3/th)
1.302,05
602,06
18,84
1.922,95
Angkutan
Sedimen
(ton/th)
214.444,04
716.437,42
12.643,00
943.524,46
Jenis
bahan
dasar
sungai
Pasir
Pasir
Tekstur dari
material
suspensi
20% 50%
pasir
20% - 50%
pasir
Prosentase
muatan dasar
terhadap muatan
suspensi total
25 150
10 35
Angkutan
dasar (ton/th)
321.666,06
250.753,80
18.964,50
Jumlah
Total angkutan sedimen
Keterangan
150% *
214.444,04
35% *
716.437,42
150% *
12.643,00
591.383,66
1.393.379,45
Prediksi umur
fungsi
(th)
25.00
25.00
38.29
27.84
Umur fungsi
rencana
(th)
65
Atmosfer
Permukaan
Bumi
Manusia
Permukaan
Bumi
Manusia
Atmosfer
Proses-proses alam
Proses-proses anthropogenic
12
13
DAFTAR PUSTAKA
Darmono, 2001, Tinjauan Beberapa Rumus untuk
Sedimentasi Waduk PB Soedirman, Tesis, UGM
Hitungan
14