Abstrak
Dalam memenuhi kebutuhan akan teknologi telekomunikasi yang cepat, berkapasitas besar dan tahan terhadap
gangguan, Orthogonal Frequency Division Multiplexing (OFDM) adalah salah satu alternatif yang dapat dipilih.
OFDM merupakan teknik transmisi multicarrier dimana sinyal dibagi menjadi beberapa sinyal dan setiap sinyal
bersifat orthogonal atau tegak lurus sehingga tidak terjadi interferensi satu sama lain. Dalam penulisan ini, sistem
OFDM disimulasikan menggunakan MATLAB dengan beberapa titik IFFT/FFT untuk dibandingkan hasilnya
sehingga dapat diketahui pengaruh titik IFFT/FFT pada sistem OFDM dan dapat ditentukan titik IFFT/FFT yang
optimal. Hasil simulasi berupa grafik plot antara bit error rate (BER) dan signal to noise-ratio (SNR). Hasil
simulasi tersebut menunjukan bahwa jumlah titik IFFT/FFT mempengaruhi nilai BER dan SNR namun tidak
bersifat linear sehingga untuk menentukan jumlah titik IFFT/FFT yang optimal harus melalui uji coba karena
tidak dapat diprediksi.
Kata kunci : OFDM, IFFT, FFT, BER, SNR
1.
Pendahuluan
Continuous Time :
Discrete Time :
N -1
2kn
2km
cos
0 (n m) (1.2)
N
N
cos
k 0
3.1.7 Channel
Parameter
Value
Modulation
Carrer
IFFT/FFT size
Guard Interval
1/4
Channel
AWGN
SNR length
15
Nloop
100
4.
4.5 Analisa
Kesimpulan
Simulasi
pada
penulisan
ini
adalah
membandingkan pengaruh jumlah titik IFFT/FFT
pada sistem OFDM 4-QAM, 16-QAM, 64-QAM
dan 128-QAM dengan parameter dan batasanbatasan yang telah disebutkan sebelumnya diatas.
Dari hasil simulasi dan analisa, beberapa kesimpulan
yang dapat diambil oleh penulis adalah:
a) Jumlah titik IFFT/FFT mempengaruhi nilai
BER pada SNR tertentu, namun tidak bersifat
linear sehingga tidak dapat diprediksi.
b) Semakin tinggi nilai IFFT/FFT, curva plot
semakin halus dan mengalami penurunan BER
yang teratur.
c) Jumlah titik IFFT/FFT optimal ditentukan
dengan
melihat
SNR
terkecil
untuk
menghasilkan BER. Namun untuk menentukan
jumlah titik optimal tersebut harus melalui uji
coba dan simulasi dengan parameter-parameter
yang dibutuhkan karena tidak bersifat linear
sehingga tidak dapat diprediksi.
Adapun saran penulis untuk penelitian selanjutnya
adalah parameter yang digunakan harus lebih
banyak dan detail, misalnya pada simulasi ini SNR
dibatasi hanya mencapai nilai 15 dan beberapa
parameter lain seperti channel yang berbeda, jenis
guard interval, maupun parameter-parameter lain
yang belum diperhatikan pada simulasi ini. Dengan
penelitian lebih lanjut akan terlihat pengaruh jumlah
IFFT/FFT pada proses transmisi sehingga dapat
diprediksi berapa jumlah titik IFFT/FFT optimal
tanpa harus melalui uji coba.
Daftar Pustaka:
[11].
[1].
[2].
[3].
[4].
[5].
[6].
[7].
[8].
[9].
[10].
[12].