Anda di halaman 1dari 12

1.

PENGERTIAN SISTEM INTEGUMEN


Kata integumen berasal dari bahasa Latin "integumentum", yang berarti
"penutup". Sistem integumen/sistem penutup tubuh (covering) adalah suatu sistem
penyusun tubuh suatu makhluk hidup yang berhubungan langsung dengan lingkungan
luar. Fungsinya

antara

lain

sebagai

pelindung,

penerima

rangsang

dari

luar/eksteroreseptor, respirasi, ekskresi, termoregulasi dan osmoregulasi/homeostatis.


Fungsi lain dari system integument dapat juga sebagai tempat cadangan makanan
lemak pada hewan yang hidup di daerah 4 musim, sebagai alat nutrisi/kelenjar susu,
pada mammalia, sebagai alat gerak, sayap pada burung, sirip pada ikan, selaput
renang pada katak, dan sebagai tempat pembentukan vitamin D. Sistem integumen
seringkali merupakan bagian sistem organ yang terbesar yang mencakup kulit,
rambut, bulu, sisik, kuku, kelenjar keringat dan produknya (keringat atau lendir).
Secara ilmiah kulit adalah lapisan terluar yang terdapat diluar jaringan yang
terdapat pada bagian luar yang menutupi dan melindungi permukaan tubuh, kulit
merupakan organ yang paling luas permukaan yang membungkus seluruh bagian luar
tubuh sehingga kulit sebagai pelindung tubuh terhadap bahaya bahan kimia.
2. STRUKTUR DAN FUNGSI KULIT
A. STRUKTUR KULIT
Kulit tersusun atas lapisan epidermis, lapisan dermis, dan lapisan
hypodermis :

Gambar 1. Struktur Kulit


Sumber: Google images

Kulit tersusun atas lapisan epidermis, lapisan dermis, dan lapisan hipodermis :
1) Epidermis
Epidermis yang merupakan lapisan terluar terdiri atas stratum korneum,
stratum lusidum, stratum granulosum, dan stratum germinativum. Stratum korneum
tersusun dari sel-sel mati dan selalu mengelupas. Stratum lusidum tersusun atas selsel yang tidak berinti dan berfungsi mengganti stratum korneum. Stratum granulosum
tersusun atas sel-sel yang berinti dan mengandung pigmen melanin. Stratum
germinativum tersusun atas sel-sel yang selalu membentuk sel-sel baru ke arah luar.
Stratum Corneum = Terletak di permukaan, 15-10 lapisan tipis (epitel pipih),
sel mati, interloching cells. Disebut juga lapisan tanduk (horny layer).
Stratum Lucidium = Lapisan ini hanya terdapat pada kulit tebal (thick skin).
Walaupun lapisan ini berisi sel-sel tipis dan kekurangan organel dan nuclei,
akan tetapi mengandung keratin filament yang tebal. Plasma membran
mengalami penebalan akibat penyaluran protein non kreatin (infolokrin).
Tidak terlihat bawah pada standar hytological layer.
Stratum Granulosum = Terdapat keratinocytes yang tergantikan oleh atau dari
stratum spinosum. Ketika sel tersebut mencapai lapisan ini, mulai untuk
membuat protein keratohyalin dan keratin dalam jumlah banyak. Keratohyalin
merupakan zat tanduk, menyebabkan kulit less permeable. Keratin merupakan
bahan penyusun utama rambut dan kuku.
Stratum Spinosum = Lapisan epidermis yang paling tebal, terdiri dari berbagai
macam bentuk sel (polyhedral sampai sel-sel yang berbentuk tipis) sehingga
nampak berduri (spin). Disini juga terdapat keratinocytes yang aktif
melakukan mitosis. Stratum basal dan spinosum disebut lapisan malphigi
yang bertanggung jawab dalam pergantian epidermal keratinocytes.
Stratum Germinativum = Terdiri dari epidermal stem cells, melanocytes, dan
keratinocytes. Merupakan lapisan epidermis paling bawah. Terbentuk dari
jaringan ikat longgar. Berbatasan langsung dengan dermis. Sel-sel yang
2

mendominasi adalah sel-sel stem yang besar/ sel basale. Aktifitas melanocytes
menyebabkan kulit bewarna kecoklatan. Sel merkel yang banyak terdapat
pada bagian yang kekurangan rambut, mengeluarkan zat kimia yang peka
terhadap sentuhan.
2) Dermis
Lapisan ini mengandung pembuluh darah, akar rambut, ujung syaraf, kelenjar
keringat, dan kelenjar minyak. Kelenjar keringat menghasilkan keringat. Banyaknya
keringat yang dikeluarkan dapat mencapai 2.000 ml setiap hari, tergantung pada
kebutuhan tubuh dan pengaturan suhu. Keringat mengandung air, garam, dan urea.
Fungsi lain sebagai alat ekskresi adalah sebagai organ penerima rangsangan,
pelindung terhadap kerusakan fisik, penyinaran, dan bibit penyakit, serta untuk
pengaturan suhu tubuh.
Pada suhu lingkunga tinggi (panas), kelenjar keringat menjadi aktif dan
pembuluh kapiler di kulit melebar. Melebarnya pembuluh kapiler akan memudahkan
proses pembuangan air dan sisa metabolisme. Aktifnya kelenjar keringat
mengakibatkan keluarnya keringat ke permukaan kulit dengan cara penguapan.
Penguapan mengakibatkan suhu di permukaan kulit turun sehingga kita tidak
merasakan panas lagi. Sebaliknya, saat suhu lingkungan rendah, kelenjar keringat
tidak aktif dan pembuluh kapiler di kulit menyempit. Pada keadaan ini darah tidak
membuang sisa metabolisme dan air, akibatnya penguapan sangat berkurang,
sehingga suhu tubuh tetap dan tubuh tidak mengalami kendinginan. Keluarnya
keringat dikontrol oleh hipotamulus. Dermis terletak di bawah epidermis.
Lapisan ini mengandung akar rambut, pembuluh darah, kelenjar, dan saraf.
Kelenjar yang terdapat dalam lapisan ini adalah kelenjar keringat (glandula
sudorifera) dan kelenjar minyak (glandula sebasea). Kelenjar keringat menghasilkan
keringat yang di dalamnya terlarut berbagai macam garam terutama garam dapur.
Keringat dialirkan melalui saluran kelenjar keringat dan dikeluarkan dari dalam tubuh
melalui poripori. Di dalam kantong rambut terdapat akar rambut dan batang rambut.
Kelenjar minyak berfungsi menghasilkan minyak yang berfungsi meminyaki rambut
3

agar tidak kering. Rambut dapat tumbuh terus karena mendapat sari-sari makanan
pembuluh kapiler di bawah kantong rambut. Di dekat akar rambut terdapat otot
penegak rambut.

Akar rambut
Pembuluh darah
Syaraf
Kelenjar minyak (glandula sebasea)
Kelenjar keringat (glandula sudorifera)
Lapisan lemak, terdapat di bawah dermis yang berfungsi melindungi
tubuh dari pengaruh suhu luar

3) Hipodermis
Hipodermis terletak di bawah dermis. Lapisan ini banyak mengandung lemak.
Lemak berfungsi sebagai cadangan makanan, pelindung tubuh terhadap benturan, dan
menahan panas tubuh.
Kulit dapat dibedakan yaitu:

Kulit Tebal
Tebal 0,8 mm 1,4 mm. Terdiri dari 5 lapisan. Dari bawah yaitu :
Stratum

Basale

(Germinativum),

Stratum

Spinosum,

Stratum

Granulosum, Stratum Lucidium, dan Stratum Corneum.

Kulit Tipis
Tebal 0,07 mm 0,12 mm. Memiliki 4 lapisan, tanpa Stratum Lucidium
(Guton, Arthur C.) , terdapat pada bagian yang kekurangan rambut
(telapak kaki dan telapak tangan).

Tipe Sel dibagi menjadi 4 macam yaitu:

Gambar 2. Tipe sel


Sumber: Google images

1.

Keratinocytes. Subtansi terbanyak dari sel-sel epidermis, karena


keratinocytes selalu mengelupas pada permukaaan epidermis, maka harus
selalu digunakan. Pergantian dilakukan oleh aktivitas mitosis dari lapisan
basal (di malam hari). Selama perjalanannya ke luar (menuju
permukaan). Keratinocyes berdeferensiasi menjadi keratin filamen dalam
sitoplasma. Proses dari basal sampai korneum selama 20-30 hari. Karena
proses cytomorhose dari keratinocytes yang bergerak dari basal ke
korneum, lima lapisan dapat diidentifikasi, yaitu basal, spimosum,

2.

granulosum, losidum dan kornium.


Melanocytes. Didapat dari ujung saraf, memproduksi pigment melanin
yang memberikan warna coklat pada kulit. Bentuknya silindris, bulat dan
panjang. Mengandung tirosinase yang dihasilkan oleh REG, kemudian
tirosinase tersebut diolah oleh Aparatus Golgi menjadi oval granules
(melanosomes). Ketika asam amino tirosin berpindah ke dalam
melanosomes, melanosomes berubah menjadi melanin. Enzim tirosinase
yang diaktifkan oleh sinar ultra violet.. Kemudian melanin meninggalkan
badan melanicytes dan menuju ke sitoplasma dari sel-sel dalam lapisan

stratum spinosum. Dan pada akhirnya pigmen melanin didegradasi oleh


3.

keratinocytes.
Merkel Cells. Banyak terdapat pada daerah kulit yang sedikit rambut
(fingertips, oral mucosa, daerah dasar folikel rambut). Menyebar di

4.

lapisan stratum basal yang banyak mengandung keratinocytes.


Langerhans Cells. Disebut juga dendritic cells karena sering bekerja di
daerah lapisan stratum spinosum. Merupakan sel yang mengandung
antibodi. Banyaknya 2% 4 % dari keseluruhan sel epidermis. Selain itu,
juga banyak terdapat di bagian dermis pada lubang mulut, esophagus, dan
vagina. Fungsi dari langerhans cells adalah untuk responisasi terhadap
imun karena mempunyai antibodi.

Pigmentasi kulit
Di dalam kulit terdapat butir-butir melanin, terutama pada stratum
germinativum pada bagian epidermis. Fungsi dari melanin adalah melindungi tubuh
dari bahaya sinar ultra violet. Cara terjadinya pembentukan melanin , adalah sebagai
berikut :

Sel-sel yang berperan dalam menghasilkan butir-butir pigmen disebut

melanobast.
Di dalam sitopasma sel terdapat enzim depaoksidase, darah membawa

asam amino tyrosin.


Tyrosin oleh enzim depaoksidase denga bantuan sinar ultra volet diubah
menjadi melanin.

Faktor-faktor yang menyebabkan adanya perbedaan warna kulit antara lain:


1.

Melanosit, terletak pada stratum basalis, memproduksi pigmen, melanin,

2.

yang bertanggung jawab untuk pewarnaan kulit dari coklat sampai hitam.
Darah dalam pembuluh dermal di bawah lapisan epidermis dapat terlihat
dari permukaan dan menghasilkan pewarnaan merah muda . Ini lebih

3.

jelas terlihat pada orang kulit putih (Kaukasian)


Keberadaan dan jumlah pigmen kuning, karotin, hanya ditemukan pada
stratum korneum, dan dalam sel lemak dermis dan hipodermis, yang
menyebabkan beberapa perbedaan pada pewarnaan kulit.
6

Fungsi Kulit
Kulit memiliki banyak fungsi, yang berguna dalam menjaga
homeostasis tubuh. Fungsi-fungsi tersebut dapat dibedakan menjadi:
a. Sebagai pelindung atau alat proteksi
Lapisan kulit bagian luar relative impermeable terhadap air, untuk
mencegah penguapan yang berlebihan.
b. Sebagai tempat eksteroreseptor
Pada bagian dermis kulit terdapat reseptor berupa akhiran saraf bebas atau
badan-badan sensoris yang dapat menerima berbagai macam rangsang dari
lingkungan eksternal.
c. Sebagai alat ekskretori
Pada kulit banyak terdapat kelenjar-kelenjar keringat dan kelenjar-kelenjar
lemak yang berfungsi membantu membuang sisa-sisa hasil metabolisme
baik berupa air, lipida atau garam-garam keluar tubuh.
d. Sebagai alat respirasi atau alat pernafasan
Terutama pada hewan-hewan akuantik dengan struktur kulit yang tipis
selalu basah dan sangat vaskuler. Kondisi kulit seperti ini sangat kondusif
untuk proses difusi gas O2 yang terlarut dalam air masuk ke kapiler-kapiler
darah dipermukaan kulit tubuh.
e. Sebagai alat nutrisi dan cadangan makanan
Terdapat kelenjar mammae (kelenjar susu) yang digunakan oleh mamalia
untuk nutrisi bagi hewan muda atau yang baru lahir. Dan kulit tempat
penyimpanan cadangan makanan (energi), yang berupa lemak.
f. Sebagai alat gerak
Pada hewan vofitan/arboreal seperti burung, kelelawar, cicak terbang dll,
derivate kulit dipakai sebagai alat terbang yang sangat penting.
g. Sebagai tempat pembentukan vitamin D
Pada manusia pembentukan vitamin D3 pada kulit sangat penting untuk
pembentukan tulang.Kalsiferol dibentuk dari dehidrokolesterol yang
dihasilkan oleh hati dengan bantuan cahaya matahari dikulit.

B. SISTEM INTEGUMEN PADA AVES


1. Aves
7

Aves merupakan kelompok hewan yang dengan mudah dapat dikenal,


karena ciri khas yang ada pada kulitnya yaitu adanya bulu (feather). Kulitnya
secara umum tipis, dan hanya pada bagian-bagian tertentu saja yang relatif tebal
karena adanya beberapa modifikasi stratum corneum terutama pada bagian yang
tidak tertutup bulu, misalnya: sisik epidermis pada tungkai, paru, cakar, dan
penutup bagian tubuh lainnya yang mengandung zat tanduk. Struktur-struktur
selubung berzat tanduk ini homolog dengan sisik epidermis reptilia. Sedangkan
bagian tubuh lainnya tertutup oleh bulu. Cromatophora umumnya hanya terdapat
pada paruh, sisik dan bulunya, sedangkan pada kulit terdapat pigmen.
2. Struktur Bulu Pada Aves
Bulu (feather) pada bangsa burung juga merupakan modifikasi dari sisik
epidermis. Secara definitive ada 3 macam bulu, yaitu:
1. Plumae (contour feather), merupakan bulu yang secara umum sebagai
penutup tubuh. Plumae yang besaradalah sayap (remiges) dan bulu
ekor (rectrices).
2. Plumulae (down feather), merupakan bulu halus pendek, terletak di
bawah plumae.
3. Filoplumae (hair feather), merupakan bulu yang menyerupai rambut,
terdapat di sekitar kelopak mata, di bawahdan atau di antara bulu
penutup.
Burung memiliki beberapa jenis bulu dan masing-masing jenis adalah
khusus untuk melayani fungsi yang berbeda. Secara umum, jenis bulu meliputi:
Primer
: Panjang bulu yang terletak di ujung sayap
Sekunder : Bulu pendek terletak di sepanjang trailing edge dari sayap
batin
Ekor
Kontur

: Bulu yang melekat pada pygostyle burung


: Bulu yang tubuh garis burung dan memberikan pelurusan,

isolasi, dan waterproofing


Turun
: Bulu halus yang terletak di bawah bulu kontur yang berfungsi
sebagai isolasi
Semiplume : Bulu yang terletak di bawah bulu kontur yang berfungsi
sebagai isolasi (sedikit lebih besar dari bulu bawah)

Bulu: Panjang, bulu kaku di sekitar mulut burung atau mata (fungsi bulu
brislte tidak diketahui)
Bulu yang lengkap, misalnya plumae atau bulu penutup tubuh, terdiri dari
bagian-bagian sebagai berikut:
a. Shaft (tangkai), yaitu poros utama bulu.
b. Calamus, yaitu pangkal bulu yang berongga dan tertanam di dalam
kulit.
c. Umbilicus inferior, lubang kecil yang terdapat pada ujung proximal
calamus.
d. Umbilicus superior, lubang kecil yang terdapat pada bagian distal
calamus.
e. Rachis (tangkai bulu),merupakan lanjutan dari calamus tapi tidak
berongga dan memberikan kekuatan pada bulu.
f. Vexillum (vane=bendera bulu), yang terdapat di kiri kanan rachis,
setiap vexillum terdiri dari:
1. Ramus (barb), cabang-cabang yang keluar dari rachis
2. Radius (barbule), cabang-cabang yang keluar dari ramus
3. Radiolus (hooklet), cabang-cabang yang keluar dari radius dan
masing-masing memiliki kait-kait.
Gambar 10. a) bulu kontur
dari Belibis. b) dua barbs
berturut-turut menampilkan
dua barbules bertautan
dengan kait dengan flensa. c)
penampang flens
menunjukkan interlock. d)
bulu bawah. e) filoplume.
Sumber: Comperative anatomi
of the vertebrates
Bulu burung pada saat menetas disebut
neossoptile, sedangkan setelah dewasa disebut teleoptile.
Menurut letaknya, bulu aves dibedakan menjadi:
Tectrices, bulu yang menutupi badan.
9

Rectrices, bulu yang berada pada pangkal ekor, vexilumnya simetris dan
berfungsi sebagai kemudi.
Remiges, bulu pada sayap yang dibagi lagi menjadi:
a) remiges primarie yang melekatnya secara digital pada digiti dan secara
metacarpal pada metacarpalia.
b) Remiges secundarien yang melekatnya secara cubital pada radial ulna.
c) Remiges tertier yang terletak paling dalam nampak sebagai kelanjutan
sekunder daerah siku.
Parapterum, bulu yang menutupi daerah bahu.
Ala spuria, bulu kecil yang menempel pada ibu jari (Jasin, 1984)
Kendati bulu plumae menutupi hampir seluruh permukaan tubuh burung yang
bersangkutan, namun folikel-folikel bulu hanya tertanam pada jalur-jalur tertentu
yang disebut pterylae, sedangkan jalur yang tidak ditumbuhi bulu disebut apterylae.

Gambar 11. Traktat Feather.


Sumber: Comperative anatomi
of the vertebrates

Gambar 12. Pertumbuhan


bulu kontur
Sumber: Comperative anatomi
of the vertebrates

10

Seperti halnya pada reptilia, burung juga hanya sedikit memiliki kelenjar
kulit. Kelenjar kulit terpenting adalah glandula uropygialis yang ada sepasang terletak
di bagian dorsal dekat pangkal bulu (uropygium) nya. Kelenjar ini berupa kelenjar
minyak untuk meminyaki bulu.
3. Pigmen Bulu Pada Aves
Penyebab warna bulu burung adalah hasil dari kombinasi dari pigmen yang
menutupi yang ditemukan di melanosit. Granul melanin dalam duri memiliki sejarah
ontogenetic menarik. Melanoblasts (melanosit masa depan) yang berasal dari puncak
saraf bermigrasi ke papilla dermal di dasar bulu berkembang dan kemudian ke
epidermis dari zona pertumbuhan. Berikut melanoblasts dewasa menjadi melanosit
dengan proses bercabang khas yang bercabang-cabang antara sel epidermis dari zona
pertumbuhan. Mikroskop elektron menunjukkan bahwa butiran melanin secara aktif
dikeluarkan dari ujung proses melanosit ke dalam sel epidermis yang sedang
ditambahkan ke barbs yang menimbulkan warna bulu yang khas.

4. Penutup Tubuh Aves

Penutup tubuh burung khususnya burung perkutut (Geopelia Striata) adalah


bulu. Hampir seluruh tubuh aves ditutupi oleh bulu, yang secara filogenetik berasal
dari epidermal tubuh, yang pada reptile serupa dengan sisik. Secara embriologis bulu
aves bermula dari papil dermal yang selanjutnya mencuat menutupi epidermis. Dasar
bulu itu melekuk ke dalam pada tepinya sehingga terbentuk folikulus yang
merupakan lubang bulu pada kulit. Selaput epidermis sebelah luar dari kuncup bulu
menanduk dan membentuk bungkus yang halus, sedang epidermis membentuk
lapisan penyusun rusuk bulu. Sentral kuncup bulu mempunyai bagian epidermis yang
lunak dan mengandung pembuluh darah sebagai pembawa zat-zat makanan dan
proses pengeringan pada perkembangan selanjutnya (Jasin, 1984).
Lubang pada pangkal calamus disebut umbilicus inferior, sedangkan lubang
pada ujung calamus disebut umbilicus superior.
11

Fungsi bulu:
1.

Dapat mencegah hilangnya panas tubuh dengan menggoyang-goyangkan

2.

bulu mereka dalam cuaca dingin.


Sementara, saat cuaca panas burung mempertahankan kesejukan tubuh

3.
4.

dengan melicinkan bulu-bulu mereka.


Penutup tubuh.
Bulu di bagian bawah dan bulu yang terletak di sepanjang sayap dan
ekor memiliki bentuk yang berbeda. Bulu-bulu ekor yang besar

5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.

digunakan untuk mengemudi dan mengerem.


Untuk memperindah tubuh.
Plumae berfungsi agar dapat terbang.
Plamulae berfungsi Sebagai isolator.
Filoplumae Berfungsi sebagai sensor.
Mengangkat tubuh burung di udara.
Menahan panas sehingga tubuh burung dapat menjaga panas tubuhnya.
Untuk melindungi kulit dari serangga.
Untuk menghangatkan telur pada saat mengerami.

12

Anda mungkin juga menyukai