Metode
Inversi
Resume Buku Geothermal
Nova Linzai
3712100002
Innanda Rizqiani Putri 3712100021
Batuan reservoir
Daerah panasbumi bertemperatur tinggi (lebih dari 180 C) yang bisa dimanfaatkan untuk
pembangkit listrik, sebagian besar terdapat pada sistem magmatik volkanik aktif. Sementara,
pemanfaatan energi panasbumi untuk pemanfaatan-langsung (direct use) bisa diperoleh dari
kedua sistem tersebut.
Magma yang sudah dimuntahkan ke permukaan bumi disebut lava. Wujud lava masih
berupa lelehan batuan panas yang akhirnya menjadi dingin secara perlahan dan membentuk
batuan beku volkanik dipermukaan tanah. Alternatif lainnya, magma terperangkap di dalam bumi
dan perlahan menjadi dingin membentuk batuan beku yang seiring berjalannya waktu akan
tersingkap oleh erosi. Oleh karena itu, komposisi magma dapat ditentukan oleh komposisi batuan
beku. Akan tetapi karena proses volkanik melibatkan unsurunsur gas yang terkandung di magma
mengakibatkan komposisi batuan beku tidak selalu sama dengan komposisi magma aslinya.
Gambar. Penampang vertical system hidrotermal-volkanik di daerah zona aktif gunung api
andesit.
Asal-usul fluida hydrothermal pada sistem volkanik aktif diperlihatkan pada gambar
diatas. Kandungan H2O yang tinggi pada batas antara lempeng benua dan lempeng samudera di
sekitar zona penunjaman yang bertemperatur sangat tinggi memicu terjadinya fenomena partial
melting yang merupakan cikal-bakal fluida panasbumi. Sementara, lapisan sedimen terdehidrasi,
yang ikut terbawa ke dalam zona penunjaman, juga ikut meleleh sehingga memperkaya
kandungan komponen fluida panasbumi tersebut. Fluida panasbumi kemudian bergerak ke atas
menerobos kerak bumi sambil terus bereaksi dengan batuan yang dilewatinya sehingga makin
menambah kandungan komponen di dalamnya. Fluida panasbumi yang paling dekat dengan
magma, biasanya mengandung uap air, CO2, SO2, H2S dan HCl. Variasi konsentrasi masingmasing kandungan itu tergantung pada perbedaan magmatic volatile7 dan tingkat degassing8
magma. Penyerapan gas-gas tersebut ke dalam sirkulasi air tanah bagian dalam9 mendorong
terbentuknya fluida panasbumi yang bersifat asam dan sangat reaktif. Tingkat ke-asam-an fluida
panasbumi berangsur-angsur berkurang ke arah netral seiring interaksi dirinya dengan
permukaan batuan dimana kation-kation ikut terbawa oleh aliran fluida panasbumi. Ketika fluida
panasbumi terus bergerak ke atas, tekanannya makin berkurang hingga mencapai kondisi boiling,
yaitu kondisi dimana fluida panasbumi mendidih mengeluarkan gelembung gas-gas. Zona tempat
terjadinya fenomena boiling disebut boiling zone. Disinilah terjadi pemisahan antara fas liquid
dan fase gas pada fluida panasbumi. Fluida fase gas akan lebih mudah menerobos menuju ke
permukaan bumi menjadi fumaroles10 di sekitar puncak dan lereng gunung api. Namun fase gas
yang tidak bisa menerobos ke permukaan akan bercampur dengan air tanah membentuk steamheated acid-sulfate water. Sisa fluida panasbumi yang masih berada di posisi dalam akan
mengalir secara lateral dimana ia akan bercampur dengan air meteorik sampai mencapai pH
netral dan keluar permukaan sebagai mata air yang kaya unsur chloride-nya.
Sistem tektonik
Geopressured systems
Karena itu, ketiganya bisa disatukan menjadi sistem hidrotermal (hydrothermal systems).
Sementara untuk tipe empat dan lima, air panas alami tidak bisa diperoleh. Justru kedua sistem
itu memerlukan air yang diinjeksikan kedalam bumi lalu air tersebut disedot kembali untuk
diambil panasnya. Secara teknik hal itu mungkin dilakukan, tetapi tidak bernilai ekonomis selama
harga bahan bakar fosil masih lebih murah.
Gambar. Konsep panasbumi system batuan teku muda yang terdapat di andesit stratovolcano.
Reservoir panas bumi temperaturnya > 200 derajat C dengan kedalaman <1,5 km, sementara
kedalaman batuan intrusi berkisar antara 2-10 km. Dimensi lateral dari reservoir hingga outflow
dapat melebihi 20 km.
terjadinya sirkulasi air panas. Dengan terjadinya sirkulasi, air panas tersebut menjadi kaya akan
unsur-unsur kimia seperti Cl, F, Br, B, SO4 , HCO3 , silika, kation, and metal yang terlarut sebagai
hasil dari reaksi dengan batuan asal. Uap-uap yang terkandung di magma seperti H2O, CO2,
senyawa sulfur, HCl, HF, Hg, and As sangat mungkin terlepas dan mengalir menjadi fluida. Fluida
tersebut secara umum menjadi "neutral-chloride" 13 dan mencoba menerobos ke atas melalui
celah-celah batuan dikarenakan densitasnya yang menurun. Alterasi mineral dan vein terbentuk
di dalam batuan reservoir. Seringkali fluida panas naik ke atas melalui rekahan hingga mencapai
level kedalaman titik didih dimana vapor phase yang berisi steam dan gas non-condensible14
terbentuk. Gas-gas inilah yang muncul ke permukaan sebagai fumarole. Ketika steam mengalami
kondensasi15 dan bercampur dengan air meteorik dangkal, H2S mengalami oksidasi menjadi
asam sulfat (H2SO4) yang mana secara kimiawi mengalterasi batuan dan membentuk mata air
"asam sulfat". Air neutral-chloride biasanya berada lebih dalam dibandingkan air asam sulfat, dan
jika keduanya bertemu dan bercampur akan menghasilkan air asam-sulfat-chloride. Kondisi
topografi dan hydrologic gradient menyebabkan fluida cenderung mengalir secara lateral
menjauhi puncak gunung membentuk aliran outflow. Mata air neutral-chloride biasanya muncul
beberapa kilometer dari sumber panas dan reservoir utama. Jika temperatur batuan intrusi telah
menurun karena usia; atau karena ukurannya yang kecil; atau terletak terlalu dalam, maka
kontribusi uap magma terhadap sistem panasbumi relatif kecil dan bisa jadi tidak terdeteksi.
besar kemungkinan umur sumur tersebut pun akan singkat sekali. Demikian juga dengan
temperatur fluida reservoir panasbumi. Temperatur fluida reservoir yang terlalu rendah tidak
akan mengundang investasi proyek panasbumi untuk dimanfaatkan sebagai sumber energi listrik.
Reservoir panasbumi dikategorian menjadi 4, yaitu:
1. Temperatur tinggi, bila temperatur fluida > 250C
2. Temperatur medium, bila temperatur fluida berkisar antara 150C- 250C
3. Temperatur didih rendah, bila temperatur fluida berkisar antara 100C- 150C
4. Temperatur rendah, bila temperatur fluida berkisar antara 50C- 100C
Dari 4 kategori tersebut, hanya reservoir temperatur medium dan reservoir temperatur
tinggi yang bisa menggairahkan investasi proyek pembangkit listrik energi panasbumi.
Metode Listrik
Metode Geofisika
Survey
temperatur
dangkal
(kedalaman <1 m)
Pengukuran gradien termal
Pengukuran aliran panas
Suvey resistivitas
Polarisari Terinduksi (IP)
Potensial diri (SP)
Arus Tellurik
Elektromagnetik sumber terkontrol
Elektromagnetik sumber alam
(magnetotelluric/audio
magnetotellurik)
Target Pengamatan
Batuan/fluida di permukaan
dengan temperature tinggi.
Daerah dengan anomaly
panas tinggi.
Garam
(brine)
panas,
daerah dengan alterasi
fluida terinduksi, patahan.
Daerah
termineralisasi,
daerah dengan alterasi
fluida terinduksi.
Sumber panas dan aliran
panas.
Garam
(brine)
panas,
daerah dengan alterasi
fluida terinduksi, patahan.
Garam
(brine)
panas,
daerah dengan alterasi
fluida terinduksi, patahan.
Struktur, garam (brine)
panas, daerah leburan
parsial (partial melt).
Metode Gravitasi Survey Gravitasi dan microgravitasi
Dapur magma yang dalam
Metode Magnetik Suvey airbone and ground magnetic Struktur, intrusi, daerah
alterasi, anomaly densitas,
perindahan fluida.
Metode Seismik
Microseismic, Microearthquake
Struktur, zona alterasi,
anomaly sifat magnetic,
Teleseismik
jenis batuan.
Seismik refraksi
Proses hydrothermal aktif.
Seismic refleksi
Patahan dan rekahan aktid,
distribusi kecepatan dan
atenuasi.
Dapur magma yang dalam
Radiometrik
Radioelemental (K,U dan Th) dan Patahan dan rekahan aktif,
survey produksi panas
distribusi kecepatan dan
atenuasi.
Pengeboran
Well Logging
Patahan dan rekahan aktif,
distribusi kecepatan dan
Vertical Seismic Profiling
atenuasi
Kelistrikan
Daerah dengan anomaly
radio aktif (222 radium dan
226 Radon)
Anomali
temperature,
porositas,
permeabilitas
dan jenis batuan
Distribusi
kecepatan,
rekahan
Garam
(brine)
panas,
daerah alterasi, patahan.
TEKNOLOGI KONVERSI GEOTHERMAL
Sistem konversi untuk fluida uap langsung merupakan sistem konversi yang paling
sederhana dan paling murah. Uap dari turbin dialirkan ke kondensor untuk dikondensasikan
(condensing turbine). Dari kondensor, kondensat kemudian dialirkan ke menara pendingin atau
cooling tower dan selanjutnya diinjeksikan kembali ke bawah permukaan. Sebagian dari air
kondensat ini dialirkan ke kondensor.
tertutup dimana fluida panas bumi tidak diambil masanya, tetapi hanya panasnya saja yang
diekstraksi oleh fluida kedua, sementara fluida panas bumi diinjeksikan kembali kedalam
reservoir. Siklus binari telah digunakan dibeberapa negara, antara lain di Parantuka, Kamchatka
Peninsula (USSR) dan Otake (Jepang). Di lapangan Lahendong juga terdapat sebuah pembangkit
listrik panasbumi siklus binari berkapasitas 2,5 MW, namun sejak akhir tahun 1980an karena
masalah teknis, unit pembangkit tersebut tidak dapat dioperasikan.
Gambar. Skema system pembangkit listrik panas bumi dengan siklus binary
Disamping sistem pembangkit listrik tersebut diatas, masih ada beberapa sistem
pembangkit listrik dari fluida panas bumi lainnya yang telah diterapkan di lapangan, diantaranya
siklus uap hasil penguapan (single flash steam), siklus uap hasil pemisahan dan penguapan
(double flash steam), siklus uap hasil pemisahan dan penguapan dengan dua turbin terpisah
(Flashing Multi Flash Steam) dan siklus kombinasi (combined cycle). Pemilihan jenis siklus
pembangkit tergantung dari banyak faktor, antara lain jenis fluida, tekanan dan temperatur fluida
di kepala sumur serta keekonomian.
Sistem pembangkit listrik siklus uap hasil penguapan atau single flash steam (Gambar 38)
digunakan bilamana fluida dikepala sumur dalam kondisi air jenuh (saturated liquid). Fluida
dialirkan ke sebuah flasher agar menguap. Banyaknya uap yang dihasilkan tergantung dari
tekanan flasher. Fraksi uap yang dihasilkan kemudian dialirkan ke turbin. Sistem pembangkit jenis
ini digunakan dibeberapa lapangan, antara lain di Unit 1 Mindanao (Philipina) sejak tahun 1997,
di Cerro Prieto (Mexico) sejak tahun 2000, di Nesjavellir Iceland sejak tahun 2001.
Gambar. Skema system pembangkit listrik panas bumi siklus uap hasil penguapan.
Pada sistem pembangkit listrik siklus uap hasil pemisahan dan penguapan atau double
flash steam cycle (Gambar 39) uap yang digunakan adalah uap dari hasil pemisahan fluida dalam
separator dan uap dari flasher yang merupakan hasil penguapan air yang keluar dari separator.
Uap dari separator dialirkan ke turbin pertama (HP-turbine) dan dan uap dari flasher dialirkan ke
turbin lain yang mempunyai tekanan lebih rendah (LP-turbine). Siklus pembangkit ini telah
digunakan dibeberapa negara, antara lain di lapangan Hatchobaru (Jepang), dan Krafla (Iceland).