METODE LRFD
( LOAD AND RESISTANCE FACTOR DESIGN )
II.1. Metode ASD VS LRFD
dimana :
Qi R n
: faktor beban
Qi
: variasi beban
: fator reduksi
Rn
Ruas kiri pertidaksamaan adalah kuat perlu dan ruas kanan adalah kuat
rencana. Kuat perlu berhubungan dengan kombinasi beban yang dikalikan dengan
faktor beban. Beban yang bekerja dihitung berdasarkan peraturan yang berlaku
sedangkan faktor beban didapatkan dari hasil statistik beban. Kuat rencana dihasilkan
dari hasil kali kuat nominal dengan faktor reduksi atau faktor ketahanan. Nilai faktor
reduksi selalu lebih kecil dari satu.
L atau 0,8 W
La
beban angina
Faktor beban untuk L didalam kombinasi c, d dan e harus sama dengan 1,0
untuk garasi parkir, tempat pertemuan umum dan pada daerah dimana beban hidup
lebih besar dari pada 5 kPa. Nilai L = 0,5 bila L < 5 kPa dan L = 1 bila L > 5 kPa.
0,90
0.85
0.85
0.90
0.75
0.90
b. kuat tarik
0.90
c. kuat tekan
0.85
0.85
0.60
0.85
0.90
6. sambungan baut
a. baut memikul geser
0.75
0.75
0.75
0.75
7. sambungan las
a. las tumpul penetrasi penuh
0.90
0.75
c. las pengisi
0.75
2. Sebuah batang dibebani beban mati ( aksial tekan ) 175 kN, beban angin 135 kN
(aksial tekan atau tarik ) . Hitung kuat perlu batang tersebut.
3. Sebuah balok kolom dibebani beban mati ( aksial tekan ) 275 kN, lentur 13,5 kNm
dan beban hidup ( aksial ) 22 kN , lentur 10 kNm. Hitung kuat perlu aksial dan
lentur.
10