Anda di halaman 1dari 12

REFRAT

KEHAMILAN EKTOPIK
TERGANGGU

Pembimbing :

dr.Arief Soffanto, Sp. OG

Disusunoleh :
Tunggadewi J.
012106287
FAKULTAS KEDOKTERAN
RUMAH SAKIT ISLAM SULTAN AGUNG
2015

KEHAMILAN EKTOPIK TERGANGGU


A.

DEFINISI
Pada kehamilan normal, telur yang sudah dibuahi akan melalui tuba falopi
(saluran tuba) menuju ke uterus (rahim). Telur tersebut akan berimplantasi
(melekat) pada rahim dan mulai tumbuh menjadi janin. Pada kehamilan ektopik,
telur yang sudah dibuahi berimplantasi dan tumbuh di tempat yang tidak
semestinya. Kehamilan ektopik paling sering terjadi di daerah tuba falopi (98%),
meskipun begitu kehamilan ektopik juga dapat terjadi di ovarium (indung telur),
rongga abdomen (perut), atau serviks (leher rahim)
Berdasarkan tempat implantasinya kehamilan ektopik dapat terjadi di :

Pars interstisial tuba


Pars ismus tuba sekitar 25%
Pars ampularis tuba sekitar 55%
kehamilan infundibulum tuba & fimbria sekitar 17%
Kehamilan abdominal

B.

ETIOLOGI

Penyebab kehamilan ektopik

1. Gangguan pada lumen tuba

Salpingitis, perlekatan tuba, kelainan congenital tuba,

pembedahan sebelumnya yang menyebabkan perlengketan, riwayat


kehamilan ektopik sebelumnya, tumor yg merubah bentuk tuba

2.

Kelainan di luar lumen tuba:

Faktor ovarium : migrasi luar ovarium (perjalanan ovum dr ovarium


kanan ke tuba kiri/sebaliknya), pembesaran ovarium

3.

Penggunaan KB IUD & hormon esterogen eksogen (kontrasepsi oral)

Faktor ibu:

Penyakit pada ibu


Adanya penyakit mendadak seperti pneumonia, malaria, tifus
abdominalis bisa menyebabkan abortus, karena toksin, bakteri, virus
dan plasmodium bisa melalui plasenta masuk ke janin. Penyakit
menahun, seperti toksoplasmosis juga bisa menyebabkan kematian
janin.

Faktor psikologis
Adanya syok fisik dan emosional mendadak dapat menyebabkan
abortus.

Kelainan traktus genitalis


Inkompetensi servik, retroversi uteri, dan kelainan bawaan pada uterus.

C. FAKTOR RESIKO

a. Resiko tinggi: Rekontruksi tuba (21%), Sterilisasi tuba (9,3%), Riwayat


kehamilan ektopik sebelumnya (8,3%), Alat Kontrasepsi Dalam Rahim (4,2%
- 45%)
b. Resiko sedang : Infertil (2,5 21%), Riwayat infeksi genital (2,5 3,7%0,
Sering berganti pasangan (2,1%)
c. Resiko rendah : Riwayat operasi pelvic/abdominal lain (0,93% 3,8%),
Merokok (2,3% 2,5%), Koitus sebelum umur 18 tahun (1,6%).

D. MEKANISME TERJADINYA KEHAMILAN EKTOPIK


Terjadinya kehamilan di luar kandungan bisa dihubungkan dengan faktor
resiko yang ada. Riwayat operasi tuba sebelumnya baik untuk memperbaiki
patensi tuba ataupun sterilisasi, meningkatkan risiko terjadinya penyempitan
lumen. Riwayat infeksi salping dan radang panggul merupakan resiko umum yang
sering dijumpai. Pasca-abortus, infeksi nifas, apendisitis atau endometriosis
menyebabkan kinking pada tuba dan menyempitkan lumen. Pemakaian hormon
dosis tingi pasca ovulasi (morning pill) dapat menyebabkan disfungsi tuba.
E. MANIFESTASI KLINIK
Manifestasi klinik untuk mengetahui dugaan adanya KET antara lain:
1. Nyeri abdomen 97%
2. Perdarahan pervaginam 79%
3. Nyeri tekan abdomen 91%
4. Nyeri di daerah adneksa 54%
5. Riwayat infertile 15%
6. Riwayat kehamilan ektopik 11%

Dengan demikian trias gejala klinik hamil ektopik terganggu sebagai berikut :
1. Terjadinya amenerhoe, lamanya bervariasi dari beberapa hari sampai
beberapa bulan dan dengan amenerhoen dapat di jumpai tanda-tanda hamil
muda.
2. Terjadinya nyeri abdomen, disebabkan kehamilan tuba yang pecah.
3. Perdarahan, terjadi abortus atau ruptura kehamilan tuba terdapat
perdarahan ke dalam kavum abdomen dalam jumlah yang bervariasi.
Pada pemeriksaan ginekologi, didapatkan:
1. Pemeriksaan

ginekologi meliputi

inspeksi vulva dengan melihat

perdarahan pervaginam.
2. VT: Cavum douglass teraba cembung. Jika dilakukan pungsi berisi darah.

F. PEMERIKSAAN PENUNJANG
1) Tes kehamilan akan menunjukkan hasil positif. Dan pemeriksaan beta-hCG >
1.500 mIU
2) Pemeriksaan Doppler atau USG untuk menentukan letak kehamilan dan cairan
bebas di intraperitoneal.
3) Pemeriksaan darah lengkap : Penurunan kadar Hb karena pendarahan yang
terjadi sering membuat Ibu tampak anemia.
G. PENATALAKSANAAN
Melakukan

Laparotomi

untuk

mengeluarkan

hasil

konsepsi.

Salpingektomi/ salpingotomi / reanastomosis tuba jika tuba sudah rusak dan


mengalami ruptur, serta dijumpai tanda-tanda perdarahan. Kemoterapi dengan
metotreksat 1mg/kg iv dan factor sitrovorum 0,1mg/kg im berselang2 slm 8 hr
bila kehamilan di pars ampularis tuba belum pecah, diameter kantung gestasi <= 4
cm, perdarahan intraabdomen <100cc, dan Vital sign baik. Berguna menghambat
produksi hCG oleh trofoblas serta menurunkan produksi progesteron.

A. IDENTITAS
1.

Nama penderita

: Ny.SR

2.

Umur

: 31 tahun

3.

Jenis kelamin

: Perempuan

4.

Agama

: Islam

5.

Pekerjaan

: Wiraswasta

6.

Status

: Menikah

7.

Alamat

: Kebon Ombo RT 2 RW 4

8.

Tanggal Masuk

: 06122014

9.

Masuk Jam

: 20.15 WIB

B. ANAMNESA
Anamnesa dilakukan secara autoanamnesis pada tanggal 6 Desember pukul
20.30 WIB.
1. Keluhan Utama :
Pasien hamil 6 minggu datang dengan keluhan nyeri perut bagian bawah
sejak siang sekitar jam 13.00. Pasien juga mengeluh keluar flek darah
segar sejak tanggal 25 November 2014 sampai sekarang.
2. Riwayat Kehamilan
HPHT : 10 Juli 2014

Pasien tidak menstruasi sejak tanggal 20 Juli 2014. Pasien tidak pernah
memeriksa kehamilan mandiri (test pack) setelah itu. Kemudian 1 bulan
kemudian pasien periksa ke puskesmas karena keluhan nyeri yang
dirasakan lalu dinyatakan hamil.
3. Riwayat ANC
Pasien tidak memeriksakan kehamilannya karena tidak tahu jika sedang
hamil.
4. Riwayat Obstetri
G2P1A0
G1
: Gemelli Perempuan,Perempuan; 13 tahun, 13 tahun, 2500 gr,
2600 gr, spontan, RS.
G2
:hamil sekarang

5. Riwayat Menstruasi
-

Menarche

: 12 tahun

Siklus haid

: 28 hari

Lama haid

: 7 hari

Dismenore

: (-)

HPHT

: 10 Juli 2014

6. Riwayat KB
KB pil selama 1 bulan, lalu berhenti karena keluhan mual.
7. Riwayat Perkawinan
Pasien menikah yang pertama kali dengan suami sekarang.
Usia pernikahan 7 tahun.
8. Riwayat Penyakit Dahulu
-

Riwayat Hipertensi

: disangkal

Riwayat Penyakit Jantung

: disangkal

Riwayat Penyakit Paru

: disangkal

Riwayat DM

: disangkal

9. Riwayat Penyakit Keluarga


-

Riwayat Hipertensi

: disangkal

Riwayat Penyakit Jantung

: disangkal

Riwayat Penyakit Paru

: disangkal

Riwayat DM

: disangkal

10. Riwayat Sosial Ekonomi


Pasien adalah seorang wiraswasta, suami pasien juga bekerja sebagai
buruh. Kesan ekonomi cukup, biaya pengobatan ditanggung
Jamkesmas.

C. PEMERIKSAAN FISIK
a.

Status Present
Keadaan Umum : Lemah
Kesadaran

: Composmentis

Vital Sign

TD

: 130/80 mmHg

Nadi

: 76 x/menit

TB

: 155 cm

RR

: 20 x/menit

BB

: 67 Kg

Suhu : 36,60C
b.

Status Internus
- Mata

: Conjungtiva anemis (+/+), sklera ikterik (-/-)

- Mulut

: Bibir sianosis (-), bibir kering (-), lidah kotor (-)

- Tenggorokan : Faring hiperemesis (-), pembesaran tonsil (-)


- Leher

: Simetris, pembesaran kelenjar limfe (-)

- Kulit

: Turgor baik, ptekiae (-)

- Mamae

: Simetris, benjolan abnormal (-), hiperpigmentasi

areola (-), puting menonjol (+), besarcukup


- Paru

Inspeksi

: Hemithorax dextra dan sinistra simetris

Palpasi

: Stemfremitus dextra dan

sinistra sama,

nyeri tekan (-)


Perkusi

: Sonor seluruh lapang paru

Auskultasi

: Suara dasar vesikuler, suara tambahan (-)

- Jantung

Inspeksi

: Ictus cordis tidak tampak

Palpasi

: Ictus cordis tidak teraba

Perkusi

: Redup

Auskultasi

: Suara jantung I dan II murni, reguler, suara

tambahan (-)

Abdomen
Inspeksi
Palpasi
Perkusi
Auskultasi

- Extremitas

c.

:
: Datar, striae gravidarum (-)
: Nyeri tekan (+) perut bawah
: Timpani (+)
: Peristaltik (+) normal

:
Superior

Inferior

Oedem

-/-

-/-

Varises

-/-

-/-

Reflek fisiologis

+/+

+/+

Reflek patologis

-/-

-/-

Status Obstetri
- Abdomen

Inspeksi : Perut datar, striae gravidarum (-)

Palpasi

: Nyeritekan (+), TFU tidak teraba

Perkusi

: Timpani (+)

Aukultasi : Tidak terdengar bunyi denyut jantung janin

- Genitalia

Externa

: Darah segar (+)

Interna

: Vagina licin (+), pembukaan 2 jari longgar. Cavum

douglas tidak jelas, nyeri goyang portio (+).


D. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan Laboratorium Darah (tanggal 06 Desember 2014)
a.

Pemeriksaan Hematologi
DarahRutin
Hb

: 9,7g/dL (turun)

Hematokrit

: 23,4 % (turun)

Leukosit

:13.000 sel/mm3

Eritrosit

:2,77 juta.mm3 (sedikit turun)

Trombosit

: 293.000 sel/mm3

WaktuPerdarahan/BT 7:00
WaktuPembekuan/CT 4:00

b.

Pemeriksaan imunoserologis

: HbsAg (-)

E. RESUME
Pasien G2P1A0 hamil 8 minggu, datang dengan keluhan keluar darah segar (+)
dari jalan lahir. Pasien juga mengeluh nyeri perut sejak siang.
Riwayat Kehamilan
HPHT

: 10 Juli 2014

Tanggal ke datang ke RS : 06 Desember 2014


Status Present:
Keadaan Umum : Lemah
Conjungtiva anemis (+/+)
Nyeri tekan abdomen (+) bagian bawah
Status Obstetri :
Inspeksi : Perut datar, striae gravidarum (-)
Palpasi

: TFU tidak teraba

Genitalia :
Externa

: Darah segar (+)

Interna

: Nyeri goyang portio (+)

Pemeriksaan Penunjang: Penurunan kadar Hb (9,7), Hematokrit (23,4) dan


Eritrosit (2,77).

F. DIAGNOSA AWAL
Pasien G2P1A0, usia 31 tahun, hamil 6 minggu dengan Kehamilan ektopik
terganggu
G. SIKAP
1. Pasien rawat inap
2. Pengawasan: KU, Vital Sign, Hb, PPV
3. Keluarkan janin secepat mungkin. Dilakukan program citto laparatomi
pada 06 Desember 2014
4. Terapi medica mentosa
Infuse RL
Metronidazol 3x1
Ketorolac 3 x 1
H. PROGNOSA
Kehamilan

: ad malam

I. EDUKASI
1. Memberitahu kondisi ibu dan janin pada keluarga
2. Memberitahu tujuan terapi dan tindakan (laparatomi) yang akan
dilakukan serta kemungkinan terjadinya komplikasi setelah tindakan
3. Memberitahu untuk control satu minggu setelah keluar dari RS
4. Diharapkan untuk tidak hamil dalam waktu 3 bulan sehingga perlu
memakai kontrasepsi.
J. DIAGNOSA AKHIR
Post laparatomi et causa kehamilan ektopik terganggu
K. OBSERVASI
06-122014
20.30

Kel : PPV (+) Pro


pembalut, Curettage
perut

terasa

nyeri.
Td : 130/90

Pro Laparatomi Citto

7-122014
07.00

mmHg
Hr:

76

x/menit
Rr
:

20
Metronidazol 3x1
Ketorolac 3 x 1

x/menit
T : 36,6
Kel:

Sulit

tidur
TD: 110/60
mmHg
HR:

80

x/menit
T: 36,6
RR:

18

x/menit
PPV (+)
Flatus (-)
BAB (-)
BAK Pasang
DC 500 mL
\

Anda mungkin juga menyukai