Oleh :
Muhammad Rifqi R - 23513032
Rahardian D J 23513087
Fajar Agung P - 23513122
Noor Alamsyah - 23513124
Riki Afriansyah 23513125
Memastikan bahwa proses ini dipahami dan direalisasikan dari investasi perangkat lunak skala
besar, kompleks, dan mahal, termasuk paket aplikasi enterprise seperti SAP, aplikasi yang
terkait dengan internet, dan Knowledge Management Inisiative.
Memahami, mengelola, dan menyadari benefits dari proses bisnis utama program reengineering.
Mengelola portofoloio yang kompleks dari program dan proyek investasi.
Mengutamakan fokus pada hasil untuk memandu program perubahan besar organisasi
Penaksiran nilai:
-
Pemodelan
Teknik yang digunakan untuk menghasilkan model yang komprehensif dan akurat dari proses realisasi
keuntugan yaitu Rantai hasil(Results Chain). Pada rantai hasil terdapat empat elemen inti pada rantai
hasil yaitu:
1. Outcomes : hasil yang dicari/diharapkan tetapi hasil tersebut tidak cukup untuk mencapai tujuan
akhir(artinya hasil tersebut berhubungan dengan proses hasil yang lainnya)
2. Initiative : tindakan yang memberikan kontribusi terhadap satu atau lebih outcomes
3. Contribution : peran yang dijalankan oleh element rantai hasil
4. Assumption : hipotesis mengenai kondisi yang diperlukan untuk merealisasikan outcomes atau
intiative.
Sebagai gambaran sebagai berikut.
Pada gambar diatas dijelaskan untuk outcome pemimpin yang efektif(11) maka ada empat initiative yaitu
menseleksi dan mengembangkan projek Re-engineer(1), mengembangkan solusi komunitas(2), mengelola
strategi(3),pengembangan Sumber daya manusia organisasi (5). Dimana pada outcome(11) memberikan
kontribusi pada outcome memperbaiki kolaborasi dengan stake holder(6) dan meningkatkan
keterampilan(skill) orang (10).
Sebagai ilustrasi, mari kita tinjau dalam satu fragmen kecil dari sebuah model program yang dibangun
menggunkan rantai hasil. Ilustrasi tersebut berasal dari perencanaan sebuah perusahaan percetakan yang
Institut Teknologi Bandung
Dalam terminologi rantai hasil diatas, perusahaan melakukan inisiatif untuk mengembangkan dan
menerpakan sistem entri pemesanan yang baru. Tujuan dari sistem entri pemesanan yang baru adalah
untuk mengurangi waktu yang tidak dibutuhkan dalam memproses pesanan. Dengan adanya sistem
tersebut diharapkan dapat memberikan kontribusi untuk mengurangi siklus proses order secara efisien
sehingga dapat meningkatkan penjualan dan hasil yang memuaskan. Kontribusi ini juga didasarkan atas
Assumption keluhan pelanggan yang harus diatasi.
Pendekatan Benefits realization, model ini akan menjadi titik awal untuk merincikan inisiatif lainnya. Ada
kemungkinan diperlukan re-engineering dari proses entri pemesanan(order). Anggapan pengaruh waktu
pengiriman pesanan terhadap penjulan perlu diuji. Inisiatif lainnya yang mungkin perlu dikaji yaitu
pelatihan, mendefinisikan peran dan tanggung jawab serta rancangan yang baru.
Pemodelan menjadi sebuah Knowledge Economy ketika oraganisasi mengelola transformasi bisnis secara
kompleks(termasuk implementasi penerapannya dalam enterprise, kemampuan dalam re-enginering
dalam IT,mengimplementasikan value chain dengan menggunakan aplikasi yang dibutuhkan, dan
menciptakan knowledge businesses).
Are we doing the right things? Pertanyaan ini membahas definisi(atau redefinisi) bisnis, arah
bisnis, keselarasan program dan portofolio investasi bisnis secara keseluruhan sesuai arah.
Are we doing them the right way? Pertanyaan ini membahas struktur organisasi dan proses,
integrasi program dengan struktur dan proses.
Are we getting them done well?pertanyaan ini membahas tentang kapabilitas organisasi, sumber
daya yang tersedia dan infrastruktur yang dibutuhkan agar berjalan secara efisien.
Are we getting the Benefitss? Pertanyaan ini membahas tentang proaktif manajemen terhadap
proses Benefits realization secara menyeluruh.
Dari pertanyaan diatas dapat digambarkan sebagai berikut:
Are 1, Are we doing the right things? Dan are 4, Are we getting the Benefitss?merupakan kunci bisnis
yang berhubungan dengan arah strategi dan kemampuan organisasi untuk mencapai target yang
diinginkan. Are 2, Are we doing them right way? integrasi bisnis dan teknologi dalam merancang
investasi program. Are 3, Are we getting them done well?mengarahkan kemampuan bisnis dalam
melaksanakan perubah projek pada pelaksanaannya dengan IT.
(Are 1 dan 4): menjelaskan terhadap penyelarasan strategi dan keuntungan sedangkan (are 2 dan 3):
menjelaskan aspek bisnis(integrasi dan pelaksanaannya).
Cakupan proyek terlampau luas dan tidak jelas, dikarenakan melibatkan perubahan teknologi dan
desain ulang bisnis proses.
Kontribusi TI tidak jelas di beberapa area dan tidak dimengerti di dalam organisasi
Kasus bisnis tradisional, analisis biaya/keuntungan dan metode manajemen proyek tidak mampu
untuk menangani isu tersebut.
Walaupun pendekatan yang pasti berbeda untuk setiap kasus, semua klien yang dimunculkan dalam studi
kasus ini membangun model Result Chain. Proses pembangunan model meliputi langkah-langkah sebagai
berikut :
-
Meninjau strategi yang tertulis, rencana bisnis dan anggaran belanja dan status proyek
Mewawancara dengan eksekutif dan manajer yang terlibat dalam pembuatan tujuan dan desain
program untuk menentukan tujuan umum dan keluaran.
Melakukan wawancara dengan lintas lini manajer senior dan menengah untuk menyempurnakan
inisiatif, kontribusi, asumsi dan hasil
Result Chain model dibuat melalui proses diskusi berulang, menyiapkan draft kasar, validasi dan merinci
secara progresif dari program dan proyek.
Seperti yang terjadi pada permulaan masalah, hasil spesifik dari prosesnya bermacam-macam. Tetapi
terdapat pola umum pada sebagian besar proyek di semua program transformasi bisnis ini tidak terkait TI.
Tim proyek menemukan beberapa hasil positif :
-
Hubungan yang kuat antara Business Process Reengineering(BPR) dan proyek TI dalam program
investasi
Rencana transisi yang lebih baik dibangun ke dalam program
Value cases dan perspektif biaya/keuntungan yang lebih luas
Sebagai tambahan untuk hasilnya, organisasi tersebut mengembangkan mind-set tentang perubahan
teknologi dan BPR. Kerjasama yang lebih dekat antara manajer bisnis dan TI disempurnakan oleh
validasi dan proses pembangunan yang dibutuhkan untuk membangun mResult Chain model.
Ericsson
Pada mulanya proyek didominasi oleh teknologi, tetapi analisa keuntungan menunjukkan kesimpulan
yang berlawanan : hampir 80 persen dai pekerjaan tidak berhubungan dengan TI
Industri telekomunikasi mengalami tekanan kompetisi yang kuat serta permintaan dari klien dan semakin
kecil peluang untuk mengenalkan produk baru. Lebih lanjut time to market menjadi factor sukses utama
untuk bersaing di bidang telekomunikasi.
Ericsson sebagai sebuah perusahaan yang berpusat di Swedia yang beroperasi di lebih dari 100 negara di
seluruh dunia, merupakan sebuah provider global dalam teknologi telekomunikasi dan merupakan
pemimpin dari system selular digital. Tantangan yang dihadapi oleh Ericsson sangat dramatis. Tim
perekayasa di pusat pengembangan di Montreal untuk system selular lanjut harus mencapai dua tujuan :
-
Pertanyaan yang muncul dari menajer Ericsson adalah bagaimana mendesain dua proyek business
process reengineering tersebut yang dikenal sebagai Advanced Verification Environment (AVE) dan
Modification Handling (MH).
Benefits realization Approach digunakan untuk mendapatkan pemahaman yang lebih baik dari resiko dan
factor kesuksesan. Dari hasil investigasi didapatkan hasil yang mengejutkan. Pada awalnya baik proyek
AVE dan MH didominasi oleh TI dan perubahan teknologi di lingkungan produksi. Pada kenyataannya,
hasil analisa menunjukkan kesimpulan yang berlawanan : hampir 80 persen inisiatif yang dibutuhkan
tidak berhubungan dengan TI.
Seiring dengan perubahan perspektif dari tim proyek, dan sebuah pola piker keuntungan mulai
membentuk persepsi manajemen senior. Mereka akhirnya berfokus pada proses bisnis, perubahan
organisasi, teknologi dan aspek manusia, cakupan dan waktu menjadi isu kuncinya. Benefits realization
dapat menunjukkan pengelompokkan yang efektif dari inisistif ke dalam tindakan dan secara jelas
memetakan hubungan antar proyek utama. Dengan menggunakan informasi tersebut, program didesain
untuk menghindari konflik dan delay.
Hasilnya sangat impresif dan terukut. Dengan dua program enam bulan lagi akan selesai, time to market
untuk produk baru sudah turun 50 persen dan waktu yang dibutuhkan untuk mengembangkan modifikasi
untuk klien turun menjadi 70 persen.
Sollac
Dalam perekonomian yang baru, industry manufaktur tradisional dibawah tekanan untuk mendesain ulang
proses bisnis utamanya seperti perusahaan teknologi maju. Benefits realization dapat digunakan untuk
membantu menata program investasi yang tercampur untuk mendapatkan hasil dari inisiatif yang
kompleks dan penting.
Sollac terletak di Paris, Prancis adalah anak usaha dari Groupe usinor Sacilor, pembuat baja terbesar di
Eropa dan ketiga terbesar di dunia. Sollac mnghasilkan produk baja ke berbagai industry. Sollac
memutuskan untuk mengadopsi Benefits realization Approach ketika memulai untuk menata ulang
bisnisnya di industry automobile segment terbesarnya. Sebelas dari Dua belas system informasi harus
diubah. Sekarang , dalam beberapa tahun mereka harus menyesuaikan system dai satu suplai chain ke
yang lain termasuk proses pemesanan, manufaktur, manajemen inventori dan billing.
Institut Teknologi Bandung
Benefit Realization diintegrasikan menjadi inisiasi proyek bank regional dan metode manajemen.
Hal tersebut sudah digunakan untuk menilai semua proposal proyek, mendefinisikan program,
memberi akuntabilitas, mengukur efek dan melacak pengantaran manfaat menggunakan
pendaftaran manfaat.
Bank Nasional Kanada
Institut Teknologi Bandung
Sistem baru saat ini berada di tempatnya setelah transisi mulus. Jean Houde, Direktur
Departemen SI, mengatakan bahwa salah satu manfaat utama dari rantai hasil adalah bahwa ia
menyediakan alat ukut untuk berkomunikasi dengan pengguna cara yang efektif untuk
menunjukkan hal yang harus dilakukan, dan memantau kemajauan dari waktu ke waktu.
Berdasarkan pengalaman kami, katanya, metode ini bekerja dengan baik dalam suatu
lingkungan tempat orang-orang harus mengantisipasi masalah dan merencanakan implementasi
multidimensional selain isu komputasi. Tentu saja, metode ini secara solid mendukung konsep
berpikir sebelum bertindak.