Anda di halaman 1dari 4

Perang versus

Hukum apa yg Pemberontakan


berlaku ?

masalah hukum yang perlu diperhatikan :


Apakah Pasal 3 Konvensi Jenewa 1949 ataukah Protokol II ?
Siapakah yang menentukan hal ini ?
Apabila dalam sengketa bersenjata non-internasional yang
diberlakukan adalah Protokol II, apakah ada jaminan bahwa
pemberontak akan mematuhi Protokol itu ? (Kekhawatiran ini
pantas dikemukakan karena para pemberontak bukanlah pihak
pada Konvensi Jenewa dan Protokol). Bagaimanakah bila
mereka tKetentuan mana yang berlaku ?

Jika syarat-syarat Protokol terpenuhi atau negara telah


meratifikasinya, maka Protokol dan Pasal 3 Konvensi Jenewa
akan berlaku secara simultan.
tapi jika konflik tersebut intensitasnya rendah dan tidak
terlihat ada unsur apapun seperti dalam Protokol, maka yang
berlaku hanyalah Pasal 3 Konvensi Jenewa saja.
Hal ini dapat dilihat dalam Commentary Protokol

Thus, in circumstances where the conditions of


application of the Protocol are met, the Protocol
and common Article 3 will apply simultaneously, as
the Protocols field of application is included in the
broader one of common article 3. On the other
hand, in a conflict where the level of strive if low,
and which does not contain the characteristic
features required by Protocol, only common article
3 will apply.
sekali terjadi suatu NIA , maka pada saat itu
pulalah berlaku Pasal 3 Konvensi Jenewa. Jadi pasal
3 ini bersifat otomatis, tanpa harus memenuhi
suatu unsur atau syarat tertentu. Namun
walaupun para ahli menyetujui memberlakukan
Pasal 3 Konvensi Jenewa pada konflik-konflik yang
intensitasnya rendah, namun praktek negara
menunjukkan negara hanya berkehendak untuk
menerapkan Pasal 3 ini dalam konflik-konflik yang
memiliki intensitas tertentu saja.

Siapakah yang
menentukan ?
Apabila terjadi suatu sengketa
bersenjata non-internasional, maka
Protokol tidak menentukan ketentuan
manakah yang berlaku. Tidak ada
pula ketentuan dalam hukum
humaniter lainnya yang mengatur
hal ini.[

Apabila terjadi suatu sengketa


bersenjata non-internasional, maka
Protokol tidak menentukan ketentuan
manakah yang berlaku. Tidak ada
pula ketentuan dalam hukum
humaniter lainnya yang mengatur
hal ini.[

Anda mungkin juga menyukai