Anggota :
Faizal Luthfi Akhyar
Fitri Sri Wulandari
R.Bobby Wibisono.S.
Rayan Ferinaldi
Rizki Amanda Putra
Tiara Sri Annisa H.B
Umi Mukaromah
Vitamin A
Vitamin
Kata Vitamin awalnya berasal dari istilah yang di ciptakan
oleh Funk yaitu Vital Amine.
Kata itu mengacu pada penemuan Christian Eijkman
tentang ekstrasi amina dari hasil tumbukan padi yang
bisa mencegah beri-beri.
Para peneliti menemukan bahwa vitamin adalah senyawa
organik yang penting dimana tubuh manusia tidak bisa
mensintesisnya.
Vitamin A,D,E dan K di klasifikasikan sebagai vitamin yang
larut dalam lemak
Vitamin B,C di klasifikasikan sebagai vitamin yang larut
dalam air
Vitamin A
Vitamin yang pertama kali
ditemukan oleh orang mesir
kuno dimana night blindness
dapat dihilangkan dengan
mengkonsumsi hati.
Vitamin A memiliki 3 bentuk
penting yaitu retinol, beta
karoten, dan karotenoid.
Sumber Vitamin A
Retinol (preformed vitamin A) adalah bentuk
vitamin A yang paling aktif dan paling banyak
ditemukan pada sumber makanan hewani:minyak
hati ikan,hati,daging sapi,ayam,telur,susu dan
keju.
Beta caroten (provitamin A) paling banyak
ditemukan pada tumbuhan: wortel,labu,
kentang,minyak sawit, tomat, pepaya,
mangga,pisang,jeruk,bayam,kubis dan sayuran
hijau lainnya.
Food
Serving
1 teaspoon
Fortified breakfast
1 serving
cereals
Egg
1 large
Vitamin A, RAE
Vitamin A, IU
Retinol, mcg
Retinol, IU
1,350 mcg
4,500 IU
1,350 mcg
4,500 IU
150-230 mcg
500-767 IU
150-230 mcg
500-767 IU
91 mcg
303 IU
89 mcg
296 IU
Butter
1 tablespoon
97 mcg
323 IU
95 mcg
317 IU
Whole milk
1 cup (8 fl oz.)
68 mcg
227 IU
68 mcg
227 IU
2% fat milk
(vitamin A added)
1 cup (8 fl oz)
134 mcg
447 IU
134 mcg
447 IU
Nonfat milk
(vitamin A added)
1 cup (8 fl oz.)
149 mcg
497 IU
149 mcg
497 IU
Sweet potato,
canned
555 mcg
1,848 IU
Sweet potato,
baked
1/2 cup
961 mcg
3,203 IU
Pumpkin, canned
1/2 cup
953 mcg
3,177 IU
Carrot (raw)
538 mcg
1,793 IU
Cantaloupe
467 mcg
1,555 IU
Mango
1 fruit
79 mcg
263 IU
Spinach
472 mcg
1,572 IU
Broccoli
60 mcg
200 IU
Kale
443 mcg
1,475 IU
Collards
386 mcg
1,285 IU
572 mcg
1,907 IU
Females: mcg/day
(IU/day)
0-6 months
Infants
7-12 months
Children
Children
Children
1-3 years
4-8 years
9-13 years
300(1,000 IU)
400 (1,333 IU)
600 (2,000 IU)
Adolescents
14-18 years
Adults
19 years and
older
Pregnancy
18 years and
younger
Pregnancy
19 years and
older
Breast-feeding
18 years and
younger
Breast-feeding
19 years and
older
Life Stage
Age
Infants
Fungsi Vitamin A
Epidemiologi
Masalah klinis dan subklinis VAD hampir terjadi di 75
negara.
Diperkirakan 250 juta anak-anak pra sekolah
mengalami VAD
Setiap tahunnya 250000-500000 anak menjadi buta
karna VAD. setengah dari mereka mati dalam waktu 12
bulan.
VAD klinis (di mana anak-anak menunjukkan tandatanda dan gejala mata, termasuk kebutaan) terjadi
terutama di negara-negara berkembang pada Asia
Tenggara dan Afrika.
Etiologi
1.KVA Primer
Hal ini disebabkan oleh defisiensi diet berkepanjangan,
khususnya beras (tidak mengandung karoten).
KVA disebabkan malnutrisi protein-energi
(marasmus/kwashiorkor).
2. KVA sekunder
Gangguan konversi karoten menjadi vitamin A,gangguan
absorpsi,penyimpanan atau transportasi vitamin A.
Hal ini dapat disebabkan oleh Coeliac
disease,sariawan,giardiasis,fibrosis kistik,insufisiensi
pankreas,cirrhosis, duodenal bypass surgery,bile duct
obstruction dan defisiensi zinc
METABOLISME VITAMIN
A
Table 1. World Health Organization (WHO) classification of vitamin A deficiency and the age groups
most affected
Grade of
xerophthalmia
Peak age group
Type of deficiency
Risk of death
(years)
XN Night blindness
2 6; adult women
X1A Conjunctival
xerosis
36
36
X2 Corneal xerosis
14
14
Severe acute
deficiency. Blinding
+++
X3B Corneal
ulcer/keratomalacia
1/3
14
Severe acute
deficiency. Blinding
++++
XS Corneal scarring
(from X3)
>2
Consequence of
corneal ulceration
+/-
XF Xerophthalmic
fundus
Adults
Gambar 7.Keratomalacia
Gambar 8.Keratomalacia
Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan Laboratorium
Serum retinol=Nilai kurang dari 0,7 mg / L pada anak-anak
yang lebih muda dari 12 tahun dianggap nilai yang rendah.
Serum RBP
Zinc level=kekurangan seng dpt mengganggu produksi RBP.
Iron panel=kekurangan zat besi dapat mempengaruhi
metabolisme vitamin A.
Albumin
Pemeriksaan darah lengkap=anemia,infeksi/sepsis mungkin
terjadi
Penatalaksanaan
Pengobatan untuk subklinis KVA termasuk konsumsi
makanan yang kaya vitamin A, seperti hati, daging
sapi, ayam, telur, susu yang diperkaya, wortel,
mangga, ubi jalar, dan sayuran berdaun hijau.
Untuk sindrom KVA, pengobatan termasuk suplemen oral
harian, sebagai berikut:
Anak-anak berusia 3 tahun atau lebih muda - 600 mcg
(2000 IU)
Anak-anak berusia 4-8 tahun - 900 mcg (3000 IU)
Anak-anak berusia 9-13 tahun - 1.700 mcg (5665 IU)
Anak-anak berusia 14-18 tahun - 2.800 mcg (9335 IU)
Semua orang dewasa - 3000 mcg (10.000 IU)
Dosis terapi untuk penyakit berat termasuk 60.000 mcg
(200.000 IU), yang telah terbukti mengurangi tingkat
kematian anak dengan 35-70%.
Penelitian di venezuela
Pemberian suplemen vitamin A secara oral dengan
dosis 200.000 IU pada anak-anak pra sekolah dapat
mengurangi frekuensi terjadinya KVA dan anemia
serta meningkatkan dapat respon imun tubuh.
Diet
Dietary Guidelines for Americans, dari departemen
Pertanian AS dan Kesehatan dan Layanan Manusia,
merekomendasikan konsumsi berbagai makanan untuk
asupan nutrisi yang komprehensif
Makanan yang kaya akan vitamin:
Liver
Beef
Chicken
Eggs
Whole milk
Fortified milk
Carrots
Mangoes
Orange fruits
Sweet potatoes
Spinach, kale, and other green vegetables
Makan sedikitnya 5 porsi buah dan sayuran per hari dianjurkan
untuk memberikan distribusi besar karotenoid untuk tubuh
Vitamin D
Fungsi vitamin D
penyerapan
Merangsang
kalsium dan fosfor di usus.
dengan PTH dalam
Bekerjasama
mobilisasi kalsium dari tulang.
reabsorpsi kalsium
Merangsang
dependen PTH ditubulus distal
ginjal.
Sumber vitamin D
sinar UV untuk sintesis endogen
kulit.
Makanan ikan laut, sayuran,
dan padi-padian
Vitamin D
2 kelompok senyawa yg memiliki aktivitas
vit. D
Vit D2 (ergo calciferol) & vit. D3
(cholecalciferol)
Provitamin D2 (ergosterol) ditemukan
dlm ergot & ragi.
Provitamin D3 (7-dehydrocholesterol)
terdapat pd hewan
Epidemiologi
Di AS defesiensi vitamin D
tertinggi pada lansia.
Kulit hitam kulit putih 2:1
Musim dingin : musim panas
2:1
Etiologi
paparan sinar matahari yang
tidak memadai.
malabsorbsi vitamin D.
Jumlah vitamin D yang minimal
dalam ASI
Obat : dilantin, fenobarbital,
rifampisin.
Patofisiologi
komplikasi
Rakhitis
Osteomalasia
fosfor serum yang
Konsentrasi
rendah.
Gigi akan lebih mudah rusak.
tulang tidak
Pertumbuhan
abnormal
riketsia
Imaging riketsia
prognosis
Prognosis baik jika diberikan
vitamin D yang cukup.
Pada beberapa keadaan
:pembesaran epifisis tulang
pajang, termasuk tulang iga,
deformitas tengkorak
( bulan tahun).
Keadaan lanjut : perubahan
penulangan yang berat spt kaki
yg melengkung dll (tahun)
Tanpa osteotomi.
Kesimpulan
Vitamin A
Vitamin A merupakan salah satu
vitamin yang larut dalam lemak dan
merupakan vitamin yang esensial
untuk pemeliharaan kesehatan dan
kelangsungan hidup.
Vitamin A lebih banyak
bersumber dari sayursayuran dan
buahbuahan,mentega, minyak ikan
dan minyak kelapa sawit, susu, telur,
dll.Vitamin A berfungsi untuk proses
pertumbuhan,pembentukan
indra penglihatan,untuk memelihara
kulit,untuk kesehatan gigi, melindun
gi dari infeksi, menangkal radikal
bebas, dll. Dan yang di butuhkan
tubuh perharinya adalah Pria 900
mcg dan Wanita 700mcg.
Vitamin D
Kekurangan vitamin D adalah hal yang
umum terjadi pada semua kelompok umur.
Karna faktanya sumber vitamin D yang ada
didalam diet sangat sedikit,peningkatan
penggunaan tabir surya dan aktivitas luar
ruangan yang kurang juga berkontribusi
terhadap masalah ini. Lebih dari 90% dari
kebutuhan vitamin D manusia berasal dari
paparan sinar matahari . Mengenakan tabir
surya dengan SPF-8 mengurangi
kemampuan kulit untuk memproduksi
vitamin D sebanyak 95%.
Dengan demikian, paparan sinar
matahari sebaiknya tidak lebih dari 5-15
menit/hari mulai dari wajah,lengan,tangan
dan kaki dengan frekuensi tiga kali per
minggu.
Daftar Pustaka
1. Emedicine.medscape.com
2. Higdon J, Micronutrient vitamin A.
Oregon State University
3. Sommer A, Tarwotjo I, Hussaini G,
Susanto D. Increased mortality in
children with mild vitamin A deficiency.
Lancet. 1983;2(8350):5858.
4. Cohen N, Rahman H, Sprague J, et
al.Prevalence and determinants of
nutritional blindness in Bangladeshi
children. World Health Stat Q.
1985;38(3):317330.
Pertanyaan
No Nama
Klmp
k
Pertanyaan
Jawaban