Anda di halaman 1dari 14

IDENTIFIKASI MASALAH

PENELITIAN TINDAKAN KELAS

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI


MODEL REALISTIC MATHEMATICS EDUCATION (RME) BERBANTUAN
MEDIA KOMIK PADA SISWA KELAS V SD N BRINGIN 02 SEMARANG

Disusun Oleh :
FITRIA DWI ASTIKA

1401410179

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2014

1. Identifikasi Masalah
Masalah yang ditemui dalam kegiatan pembelajaran kelas V SD N
Bringin 02 Semarang antara lain:
a. 68,4 % (12 dari 38 siswa) kelas V SD N Bringin 02 Semarang tidak
tuntas dalam pembelajaran IPS sehingga memperoleh nilai kurang dari
KKM (KKM = 70).
b. 87 % (33 dari 38 siswa) kelas V SD N Bringin 02 Semarang tidak tuntas
dalam pembelajaran IPA sehingga memperoleh nilai kurang dari KKM
(70).
c. 92,1 % (35 dari 38 siswa) kelas V SD N Bringin 02 Semarang tidak
tuntas dalam pembelajaran Matematika sehingga memperoleh nilai
kurang dari KKM (65).
d. 73,7 % (28 dari 38 siswa) kelas V SD N Bringin 02 Semarang tidak
tuntas dalam pembelajaran Bahasa Indonesia sehingga memperoleh
nilai kurang dari KKM (70).

e. Terdapat

siswa

yang

sering

membuat

gaduh

pembelajaran

saat

kegiatan

berlangsung.

Persentase Masalah
87.00%

92.10%
73.70%

68.40%

IPS

IPA

Matematika

Bahasa Indonesia

2. Analisis Masalah
a. Masalah yang paling mendesak dipecahkan
Dari beberapa masalah yang ditemui, penulis memilih permasalahan
dalam mata pelajaran Matematika, yaitu 92,1 % (35 dari 38 siswa) kelas
V SD N Bringin 02 Semarang tidak tuntas dalam pembelajaran
Matematika sehingga memperoleh nilai kurang dari KKM (65).
b. Alasan mengapa masalah harus segera diteliti
Data yang diperoleh menunjukan bahwa
(1)Masalah tersebut merupakan masalah klasikal di dalam kelas karena
35 dari 38 siswa atau 92,1% (lebih dari 65%) tidak tuntas dalam
mata pelajaran Matematika.
(2)Matematika merupakan salah satu mata pelajaran yang di UASBNkan, maka pelajaran ini harus dapat dikuasai oleh siswa,

3. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian di atas, maka dapat dirumuskan permasalahan
sebagai berikut :
a) Rumusan masalah umum
Bagaimanakah
cara

meningkatkan

kualitas

pembelajaran

Matematika pada siswa kelas V SD N Bringin 02 Semarang ?


b) Rumusan masalah khusus
1) Apakah melalui penerapan model Realistic Mathematics Education
(RME)

dalam

pembelajaran

Matematika

dapat

meningkatkan

aktivitas siswa kelas V SD N Bringin 02 Semarang?


2) Apakah melalui penerapan model Realistic Mathematics Education
(RME)

dalam

pembelajaran

Matematika

dapat

meningkatkan

keterampilan guru kelas V SD N Bringin 02 Semarang?


3) Apakah melalui penerapan model Realistic Mathematics Education
(RME) dalam pembelajaran Matematika dapat meningkatkan hasil
belajar siswa kelas V SD N Bringin 02 Semarang?
4. Akar Penyebab Masalah
a. Siswa
- Pandangan awal siswa terhadap mata pelajaran Matematika yang
penuh dengan berhitung dan membosankan, membuat siswa kurang
-

termotivasi saat pembelajaran.


Terlalu banyaknya jumlah siswa dalam kelas menjadikan siswa kurang

terpantau kegiatannya.
b. Guru
- Pembelajaran Kelas V cenderung bersifat teacher centered yaitu
-

masih berpusat pada guru, sehingga pemahaman siswa kurang.


Pembelajaran kurang berkesan bagi siswa sehingga tidak bertahan

lama di ingatan siswa


Penggunaan model pembelajaran

yang

digunakan

guru

perlu

ditingkatkan sehingga lebih inovatif.


c. KBM
- Banyak didominasi dengan ceramah satu arah, kurang variatif
(Pembelajaran masih bersifat Teacher Centered)
5. Solusi
a. Alternatif Pemecahan Masalah
Berdasarkan analisis masalah yang bersumber dari data yang telah
ada, maka bersama tim kolaborasi, peneliti menggunakan model
pembelajaran Realistic Mathematics Education (RME) untuk dijadikan

solusi dari permasalahan dalam pembelajaran Matematika. Dengan


menggunakan

model

pembelajaran

ini

diharapkan

kualitas

pembelajaran Matematika dapat ditingkatkan.


Model pembelajaran Realistic Mathematics Education (RME)
adalah sebuah pendekatan belajar Matematika yang dikembangkan
sejak tahun 1971 oleh sekelompok ahli matematika dari Frudenthal
Institute,

Utrecht

University

di

Negara

Belanda.

Pendekatan ini

didasarkan pada anggapan Hans Frudenthal (dalam Kriswandani, 2008)


bahwa matematika adalah kegiatan manusia. Menurut pendekatan ini,
kelas matematika bukan tempat memindahkan matematika dari guru
kepada siswa, melainkan tempat siswa menemukan kembali ide dan
konsep matematika mellui eksplorasi masalah-masalah nyata.
Soedjadi (dalam Suryanto, 2010) mengemukakan bahwa dalam
pendekatan PMR (Pendekatan Matematika Realistik) pembelajaran
matematika lebih memusatkan kegiatan belajar pada siswa dan
lingkungan serta bahan ajar yang disusun sedemikian sehingga siswa
lebih aktif mengkonstruksi atau membangun sendiri pengetahuan yang
akan diperolehnya.
Kelebihan Pembelajaran Matematika Realistik menurut Suwarsono
(2001:5) yaitu: 1) Pembelajaran matematika realistik memberikan
pengertian yang jelas kepada siswa tentang keterkaitan matematika
dengan kehidupan sehari-hari dan kegunaan pada umumnya bagi
manusia; 2) Pembelajaran matematika realistik memberikan pengertian
yang jelas kepada siswa bahwa matematika adalah suatu bidang kajian
yang dikonstruksi dan dikembangkan sendiri oleh siswa tidak hanya
oleh

mereka

yang

disebut

pakar

dalam

bidang

tersebut;

3)

Pembelajaran matematika realistik memberikan pengertian yang jelas


kepada siswa bahwa cara penyelesaian suatu soal atau masalah tidak
harus tunggal dan tidak harus sama antara yang satu dengan orang
yang lain. Setiap orang bisa menemukan atau menggunakan cara
sendiri, asalkan orang itu sungguh-sungguh dalam mengerjakan soal
atau masalah tersebut. Selanjutnya dengan membandingkan cara
penyelesaian yang satu dengan cara penyelesaian yang lain, akan bisa

diperoleh cara penyelesaian yang paling tepat, sesuai dengan tujuan


dari

proses

penyelesaian

masalah

tersebut;

4)

Pembelajaran

matematika realistik memberikan pengertian yang jelas kepada siswa


bahwa

dalam

mempelajari

matematika,

proses

pembelajaran

merupakan sesuatu yang utama dan orang harus menjalani proses itu
dan berusaha untuk menemukan sendiri konsep-konsep matematika
dengan bantuan pihak lain yang sudah lebih tahu (misalnya guru).
Tanpa kemauan untuk menjalani sendiri proses tersebut, pembelajaran
yang bermakna tidak akan tercapai.
Dengan model pembelajaran Realistic Mathematics Education (RME)
diharapkan siswa dapat terangsang untuk lebih memperhatikan dan
memahami pelajaran dengan baik, dan nantinya akan berdampak pada
peningkatan hasil belajar.
b. Formulasi Solusi dalam Bentuk Hipotesis Tindakan
Penggunaan model pembelajaran Realistic Mathematics Education
(RME) dapat meningkatkan aktivitas siswa, ketrampilan guru, dan hasil
belajar siswa dalam pembelajaran Matematika pada siswa kelas V SD N
Bringin 02 Semarang.
c. Langkah-langkah Pembelajaran berbasis Realistic Mathematics
Education (RME)
Adapun langkah-langkah yang digunakan untuk melaksanakan
pembelajaran Realistic Mathematics Education (RME) adalah :
1) Memahami masalah kontekstual, yaitu guru memberikan masalah
kontekstual dalam kehidupan sehari-hari dan meminta siswa untuk
memahami masalah tersebut.
2) Menjelaskan masalah kontekstual, yaitu jika dalam memahami
masalah siswa mengalami kesulitan, maka guru menjelaskan situasi
dan kondisi dari soal dengan cara memberikan petunjuk-petunjuk
atau berupa saran seperlunya, terbatas pada bagian-bagian tertentu
dari permasalahan yang belum dipahami.
3) Menyelesaikan masalah kontekstual, yaitu siswa secara individual
menyelesaikan masalah kontekstual dengan cara mereka sendiri.
Cara pemecahan dan jawaban masalah berbeda lebih diutamakan.
Dengan menggunakan lembar kerja, siswa mengerjakan soal. Guru

memotivasi siswa untuk menyelesaikan masalah dengan cara mereka


sendiri.
4) Membandingkan
menyediakan

dan

waktu

membandingkan

mendiskusikan
dan

dan

kesempatan

mendiskusikan

jawaban,

yaitu

guru

kepada

siswa

untuk

masalah

secara

jawaban

berkelompok. Siswa dilatih untuk mengeluarkan ide-ide yang mereka


miliki dalam kaitannya dengan interaksi siswa dalam proses belajar
untuk mengoptimalkan pembelajaran.
5) Menyimpulkan, yaitu guru memberi kesempatan kepada siswa untuk
menarik kesimpulan tentang suatu konsep atau prosedur. (Fauzi,
2002)
6. Lokasi
SD N Bringin 02 Semarang
7. Judul PTK
PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI MODEL
REALISTIC MATHEMATICS EDUCATION (RME) PADA SISWA KELAS V SD N
BRINGIN 02 SEMARANG
Semarang, 3 Februari 2014
Dosen Pembimbing

Peneliti,

Nursiwi Nugraheni, S.Si, M.Pd


NIP.

Fitria Dwi Astika


NIM. 1401410179

LAMPIRAN
a. Data Kuantitatif
Data kuantitatif dalam penelitian ini diperoleh dari analisis hasil belajar
Matematika yang diperoleh siswa kelas V SD N Bringin 02 Semarang.
LAMPIRAN DATA KUANTITATIF

PEMERINTAH KOTA SEMARANG


SD N BRINGIN 02
UPTD PENDIDIKAN KECAMATAN NGALIYAN
KOTA SEMARANG
Alamat : Jl. Raya Bringin, Bringin, Ngaliyan Semarang Telp
02470791090

DAFTAR NILAI EVALUASI


KELAS IV SD N SAMPANGAN 02 SEMARANG
Tahun Pelajaran 2014/2015
NILAI
NO

NAMA SISWA

JENIS
KLM
N

Bahasa
Indone
sia
(67)

IPA
(67)

SBDP
(67)

Falah Hirni Magzilni

50

60

70

Dhea Holsi Saputri

50

44

70

Adji Ridwan Mahendra

65

58

78

Aisyah Nur Barokah

75

50

76

Arifki Zulyanto

69

60

67

Aulia Trisna Dea

50

44

70

Bayu Tegar Setiawan

55

50

75

Devan Sheva iPratama

65

58

80

Dufano Septian Pamungkas

65

47

80

10

Dyah Shafira

75

57

73

11

Evaliana Endra Pangesti

76

60

80

12

Fathin Abyan Faishal

70

42

85

13

Fatimah Azahra

85

84

87

14

Feylina Amelia Anggraini

65

65

75

15

Fitria Salsa Dilla Putri Basri

75

65

85

16

Helga Theodora Meilansari

80

58

70

17

Insan Maulia Harjanti

80

60

85

18

Kayla Chaerani

75

40

65

19

Muhammad Faisal
Firmansyah

60

60

75

20

Muhammad Faras Hendrisa

80

67

80

21

Muhammad Rafelikhsan
Fatih

50

46

70

22

Muhammad Yafi Yahya

65

55

67

23

Muhammad Yafiq Bagus


Adhi Saputro

75

58

73

24

Nabila Nafishanaya

70

60

82

25

Nabila Rizqia Izzati

70

47

80

26

Pramita Diva Adistya

75

75

65

27

Revalino

70

58

75

28

Reynaldi Bagas Wildhani

50

44

80

29

Rizka Amalia

75

60

75

30

Rizkia Fitri Marliani

70

38

70

31

Suci Fatmawati

60

58

75

32

Valentino Rizky Alfiansyah

60

60

75

33

Yohana Fransisca Maria


Aneli

80

80

85

34

Zaskia Dwi Yusnita

80

54

70

35

Nasywa Mayla Faiza Taukhid

75

62

70

36

Steven Chandra Wijaya

65

50

60

Jumlah

2455

2034

2698

Persentase Tuntas

58.33%

11.11%

91.67%

Persentase Tidak Tuntas

41.67%

88.89%

8.33%

Rata-rata

68.19

56.5

74.94

Siswa yang tidak tuntas pada mata pelajaran IPA sebanyak siswa 88.89 %
(32 dari 36 siswa) siswa
Persentase Ketidaktuntasan

32
36

Persentase Ketuntasan

4
36

x 100 % = 88.89%
x 100 % = 11.11 %

Persentase Ketuntasan Hasil Belajar


Siswa Kelas IV
Tuntas; 11%
Tuntas
Tidak Tuntas

Tidak Tuntas; 89%

Data
diatas disusun ke dalam tabel distribusi frekuensi dengan panjang kelas yang
sama, dengan langkah-langkah sebagai berikut :
1 Menentukan rentang (selisih data terbesar dan terkecil)
Rentang
=
Nilai Tertinggi Nilai Terendah
=
85

40
=

45

Jadi rentang kelasnya adalah 45


2 Menentukan banyak kelas
Banyak kelas (K )
= 1 + 3,3 log n
= 1 + ( 3,3 . log 36 )
= 1 + ( 3,3 .1,56)
= 1 + 5,15
= 6,15
dibulatkan jadi 6
Jadi banyak kelas yang digunakan adalah 6 kelas.

3 Menentukan panjang kelas


Panjang kelas = Rentang : Banyak Kelas
= 45
:
6
= 7,5 dibulatkan menjadi 8
Jadi, panjang kelas yang digunakan adalah 8
TABEL
DISTRIBUSI FREKUENSI
Frekuen
N
o.

Nilai (n)

si

Persenta

Kumulat

se
(%)

Frekue
nsi (f)

if
(fk)
1.
2.
3.
4.
5.
6.

Titik
Teng

f.x

ah
(x)

39,5

14%

215

46,5
47,5

43

13

22%

404

53,5
54,5

50,5

16

29

44%

928

61,5
62,5

58

32

8%

66

198

69,5
70,5

34

6%

148

77,5
78,5

74

36

6%

82

164

36

36

85,5
Jumlah

Nilai Tertinggi
Nilai Terendah

100%

2057

: 85
: 40
2057
36

Nilai Rata-rata

Nilai yang sering muncul

= Bb +(

54+

= 57,14
b1
b1+ b 2

( 13+1313 ) 8

= 54 + 4

)i

= 58
= 58

GRAFIK DISTRIBUSI FREKUENSI


16
14
12
10
frekuensi nilai

8
6
4
2
0

Tafsiran berdasarkan analisis data di atas yaitu :


Persentase Ketidaktuntasan

32
36

x 100 % = 88,89 %

Persentase Ketuntasan

4
36

x 100 % = 11,11%

Nilai Tuntas
x 100
Frekuensi

4
x 100
36

= 11,11 % siswa tuntas (88,89 % siswa tidak tuntas)


Dari tabel dan grafik diatas, menunjukkan bahwa hanya 11,11 % siswa
mengalami ketuntasan belajar, sedangkan 88,89 % siswa mengalami
ketidaktuntasan dalam belajar. Terlihat jelas sebaran nilai berkisar dari nilai
terendah 40 dan nilai tertinggi adalah 85. Adapun nilai yang paling banyak
muncul adalah 58 dengan nilai rata-rata kelas sebesar 57,14.

b. Data Kualitatif
HASIL WAWANCARA DENGAN GURU
Nama Sekolah

: SD N Bringin 02 Semarang

Guru Kelas

: Siti Mubarokah, S.Pd

Kelas

:V

Semester

: I (Satu)

Berdasarkan observasi peneliti yang dilakukan di kelas V SD N Bringin


02 Semarang, didapat beberapa permasalahan pembelajaran, permasalahan
tersebut adalah :
1. Permasalahan dalam pembelajaran IPS, sebanyak 26 dari 38 siswa tidak
memenuhi batas minimal KKM yang ditentukan, yaitu 75
2. Permasalahan pada pembelajaran IPA, sebanyak 33 dari 38 siswa tidak
memenuhi batas minimal KKM yang ditentukan yaitu 75, hal ini
dikarenakan metode yang digunakan guru kurang menarik minat siswa
untuk belajar.
3. Permasalahan pada pembelajaran Matematika, sebanyak 35 dari 38 siswa
tidak memenuhi batas minimal KKM yang ditentukan yaitu 75, hal ini
dikarenakan materi matematika yang berhubungan dengan hitungan
membuat siswa malas belajar.
4. Permasalahan pada pembelajaran Bahasa Indonesia, sebanyak 28 dari 38
siswa tidak memenuhi batas minimal KKM yang ditentukan yaitu 75.
5. Terdapat 3 siswa yang sering membuat gaduh saat kegiatan berlangsung,
sehingga suasana pembelajaran menjadi kurang kondusif.
Dari kelima masalah tersebut diatas, permasalahan pada pembelajaran
Matematika merupakan masalah yang paling penting dan mendesak untuk
diselesaikan, karena mata pelajaran matematika merupakan mata pelajaran
yang di UAN-kan, serta guru masih menggunakan metode ceramah yang
membuat siswa kurang tertarik dengan pembelajaran dan hasil belajar
kurang memenuhi KKM yang telah ditentukan.
Guru Kelas V SD,

Siti Mubarokah, S.Pd


NIP. 19680820 200601 2 019

Anda mungkin juga menyukai