Anda di halaman 1dari 11

TUMOR VAGINA

By 8th group

Tumor vagina
adalah pertumbuhan jaringan
yang tidak normal di dalam
vagina, yaitu organ reproduksi
wanita

Tumor Jinak Pada Vagina


1. Tumor kistik vagina
Pada umumnya mempunyai sifat yang sama dengan yang didapatkan pada vulva.
2. Tumor solid vagina
a.Granuloma
Granulasi yang berbatas batas membentuk polip. terjadi pada bekas operasi
kolporafi dan histerektomi total bertahan sampai bertahun-tahun.
b. Tumor miksoid Vagina
Kista berisi jaringan miksomatosa, jaringan pengikat, dan jaringan lemak
c. Adenosis Vagina
Disebabkan karena pemberian dietilstilbestrol/hormone estrogen sistesis .
Px : mukosa vagina tampak merah dan granular/berbintik.
Dx : kolposkopi-biopsy-pemeriksaan hispatologi

Zat Asing

Candida
Albicans

Perubahan
Hormonal

Hygiene
Kurang

Peningkatan
Konsentrasi
Flora Normal

Nisseria gonorrhoes
trichomonas vaginalis

Hubungan Seksual

Infeksi Epitel
Vagina

Vaginitis

Ig E-stimulation

Resiko
Tertular

Histamin

SRS-A

Efek vasodilatasi lokal

Prostaglan
din

Secret purulen

Gatal

Lesi

Ansietas

Perubahan Pola
Eliminasi (disuria)

Leukotrien
es

Bradikinin

Edema

Resiko
Kerusakan
Integritas
Kulit

Eritmia

Nyeri

Fokus Pengkajian
1.Identitas (lihat factor-faktor
predisposisi)
2.Keluhan utama
sejak kapan , riwayat penyakit
( perjalanan penyakit, pengobatan yang
telah diberikan), faktro etiologi/resiko.
3.Konsep diri mengalami perubahan
pada sebagian besar klien.
4.Pemeriksaan penunjang
Sistoskopi (pemeriksaan kandung kemih)
Proktoskopi (pemeriksaan rektum),
Pemeriksaan panggula dibawah pengaruh
obat bius ,Rontgen dada , CT scan dan MRI.

DIAGNOSA & INTERVENSI


1. Nyeri
Intervensi :
-. Kaji riwayat nyeri, lokasi, frekuensi, durasi,
intensitas, dan skala nyeri.
-. Berikan tindakan kenyamanan dasar: relaksasi,
distraksi, imajinasi, message.
-. Awasi dan pantau TTV.
-. Berikan posisi yang nyaman.
- Kolaborasi pemberian analgetik.

DIAGNOSA & INTERVENSI


2. Resiko penyebaran infeksi berhubungan
dengan pengeluaran pervaginam ( darah,
keputihan )
Intervensi :
- Kaji adanya infeksi disekitar area serviks.
- Tekankan pada pentingnya personal hygiene.
- Pantau tanda - tanda vital terutama suhu.
- Berikan perawatan dengan prinsip aseptik dan
antisepik
- Tempatkan klien pada lingkungan yang
terhindar dari infeksi.
- Koloborasi pemeberian antibiotik.

DIAGNOSA & INTERVENSI


3. Cemas berhubungan dengan kurang pengetahuan tentang
prosedur pengobatan.

Intervensi :
- Dorong pasien untuk mengungkapkan pikiran dan
perasaannya.
- Beri lingkungan terbuka dimana pasien merasa aman untuk
mendiskusikan perasaan atau menolak untuk bicara.
- Pertahankan bentuk sering bicara dengan pasien, bicara
dengan menyentuh klien.
- Bantu pasien atau orang terdekat dalam mengenali dan
mengklarifikasi rasa takut.Beri informasi akurat, konsisten
mengenai prognosis, pengobatan serta dukungan orang
terdekat.

DIAGNOSA & INTERVENSI


4. Resiko tinggi kerusakan intergritas kulit berhubungan
dengan efek dari prosedur pengobatan.
Intervensi :
- Mandikan dengan air hangat dan sabun ringan.
- Dorong pasien untuk menghindari menggaruk dan
menepuk kulit yang kering dari pada menggaruk.
- Tinjau protokol perawatan kulit untuk pasien yang
mendapat terapi radiasi.
- Anjurkan memakai pakaian yang lembut dan longgar
pada, biarkan pasien menghindari penggunaan bra bila ini
memberi tekanan.

Anda mungkin juga menyukai