Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Didalam pembuatan makalah ini penyusun akan membahas mengenai defenisi pengertian dan
isi kitab-kitab Allah ;
Berdasarkan latar belakang yang menjadi alasan penyusun membuat makalh ini yaitu tujuan
untuk :
Memberi tahu kepada pembaca mengenai definisi kedudukan Al Quran di bandingkan kitab
lainnya
Menjelaskan isi dari kitab-kitab Allah.
Untuk melengkapi tugas mata kuliah Pendidikan Agama Islam
BAB II
PEMBAHASAN
Pengertian risalah
Risalah adalah tugas kerasulan untuk menyampaikan ajaran Allah kepada manusia yang
diturunkan melalui wahyu.
Allah SWT menurujnkan wahyu kepada Rasul melalui malaikat atau tidak. Materi wahyu
merupakan system nilai dan norma Ilahi (wadhun ila hiyun) yang melandasi system berfikir
dan pola prilaku yang mengatur tata hubungan manusia dengan khalik, manusia dengan
dirinya , manusia dengan manusia dan manusia dengan makhluk yang melahirkan karya
budaya dan peradaban (referential embodiment and expressive behaviour) untuk mencapai
ridha Allah.
Q.S. An-Nahl, 16 : 68
Dan Tuhanmu mewahyukan kepada lebah buatlah sarang-sarang di bukit-bukit , di pohonpohon kayu, di tempat-tempat yang dibuat manusia .
Q.S. Al-Anfaal, 8 : 12
(ingatlah), ketika Tuhanmu mewahyukan kepada para malaikat : sesungguhnya aku
bersama kamu, maka teguhkanlah (pendirian) orang-orang yang telah beriman. Kelak akan
akum jatuhkan rasa ketakutan ke dalam hati orang-orang kafir, maka penggalah kepala
mereka dab pacunglah tiap-tiap ujumg jari mereka.
Q.S. Al-Qashash, 28 : 7
dan kami ilhamkan kepada ibu musa : susukanlah Dia dan apabila kamu khawatir
terhadapnya maka jatuhkanlah dia ke dalam sungai (nil). Dan janganlah kamu khawatir dan
janganlah ( pula bersedih hati, karena sesungguhnya Kami akan mengembalikannya
kepadamu dan menjadikannya (salah seorang) dari para rasul.
Serbagaimana dijelaskan di atas, di samping wahyu terdapat juga ilham. Menurut sifatnya
Ilham dapat diterima oleh setiap orang yang dikehendaki oleh Allah SWT.
B. Macam-macam Kitabullah
Kitab dalam arti bahasa berarti sesuatu yang ditulis. Kitab yang berarti perintah atau
ketentuan-ketentuan. Sehingga kitabullah berarti perintah Allah atau ketentuan-ketentuan
Allah.
Di samping itu ada juga yang disebut suhuf yang berarti wahyu yang diturunkan kepada para
nabi yang dikumpulkan dalam lembaran-lembaranm seperti yang terdapat pada Nabi Adam,
Nabi Isya, Nabi Ibrahim, Nabi Musa, dan sebagainya, yang apabila dikumpulkan dalam
jumlah yang lebih besar disebut Kitab. Bagi seorang muslim wajib hukumnya untuk
mengimani semua Kitabullah.
Q.S. Al-Baqarah, 2 : 85
kemudian kamu (Bani Israil) membunuh dirimu (saudaramu sebangsa) dan mengusir
segolongan dari para kamu dari kampong halamannya, kamu bantu membantu terhadap
mereka dengan membuat dosa dan permusuhan: tetapi jika mereka datang kepadamu sebagai
tawanan, kamu tebus mereka, padahal mengusir mereka itu (juga) terlarang bagimu. Apakah
kamu beriman kepada sebagian Al Kitab(Taurat) dan ingkar terhadap sebagian yang lain?
Tiadalah balasan bagi orang yang berbuat demikian dari padamu, melainkan kenistaan dalam
kehidupan dunia , dan pada hari kiamat mereka dikembalikan kepada siksa yang sangat berat.
Allah tidak lengah dari apa yang kamu perbuat.
memberikan wahyu kepada Nuh dan nabi-nabi yang kemudiannya dan kami telah
memberikan wahyu (pula) kepada Ibrahim, Ismail , Ishaq, Yaqub dan anak cucunya, Isa,
Ayyub, Yunus, Harun, dan Sulaiman dan kami berikan Zabur kepada Daud.
Q.S. Al-Israa, 17 : 55
dan Tuhanmu lebih mengetahui siapa yang (ada) di lamngit dan di bumi. Dan sesungguhnya
telah kami lebihkan sebagian nabi-nabi itu atas sebagian (yang lain), dan kami berikan Zabur
kepada Daud.
Sekalipun setiap muslim wajib iman kepadasemua kitabuulah Al Quran yang di jamin
kemurnianya.
Q.S. Al-Hijr 15 : 9
sesungguhnya kamilah yang menurunkan Al Quran, dan sesungguhnya kami benar-benar
memeliharanya.
Sedangkan kitabullah selain dari Al Quran sudah di campuri oleh hasil tangan manusia, baik
taurat maupun Injil. Bandingkan dengan:
Q.S. Am-Nissa 4 : 46.
yaitu orang-orang yahudi, mereka merubah perkataan dari tempat-tempatnya, mereka
berkata: kami mendengar, tetapi kami tidak mau menurutinya dan (mereka mengatakan
pula): dengarlah semoga kamu tidak dapat mendengar apa-apa. Dan (mereka mengatakan)
Ratna, dengan memutar-mutar lidahya dan mecela agama. Sekiranya mereka mengatakan :
kami mendengar dan menurut, dan dengarlah, dan perhatikan kami. tentulah kami lebih
baik bagi mereka dan dan lebih tepat, akan tetapi Allah mengutuk mereka, karena kekafiran
mereka, mereka tidak mberiman kecuali iman yang sangat tipis.:
9. Tuhan menjaga orang-orang asing, anak yatim, dan janda di tegakkanya kembali, tetapi
jalan orang fasik di bengkkanya.
10. Tuhan itu raj untuk selama-lamanya, Allahmu, ya Sion, turun temurun Haleluya.
(Mazmur : 146: 1 10)
Keistimewaan Alquran:
Mengandung rangkuman ajaran-ajaran kitab-kitab sebelumnya
Terjaga kesliannya
Keindahn susunan kalimat
Sebagai mujizat yang palilng besar
Masa berlakunya l-Quran tidak terbatas
Keaslian alquran terpelihara
Ajaran alquran sempurna dan mudah dimengerti
Sesuai dengan kedudukannya wahyu Allah yang terakhir , maka AL Qur-an merupakan
kitabullah yang penting lengkap dan sempurna yang berfungsi menyempurnakan dan
mengoreksi atas kitab-kitab sebeumnya.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Dalam syariat Islam, wahyu adalah qalam atau pengetahuan dari Allah, yang diturunkan
kepada seluruh makhluk-Nya dengan perantara malaikat ataupun secara langsung, Ustad
Muhammad Abduh mendefinisikan wahyu di dalam Risalah at-Tauhid adalah pengetahuan
yang didapat oleh seseorang dari dalam dirinya dengan disertai keyakinan bahwa
pengetahuan itu datang dari Allah melalui perantara ataupun tidak. Maka dari itu penyusun
mengambil kesimpulan secara logis bahwa tidak ada satupun isi dari kitab-kitab Allah yang
memberikan ajaran buruk kepada umat (pengikutnya), kecuali kitab-kitab yang telah di nodai
oleh tangan-tangan yang tidak bertanggung jawab yang dapat menyesatkan pandangan umat.
B. SARAN
Berdasarkan kesimpulan di atas penyusun menyarankan kepada pembaca untuk tidak terlalu
menggali lebih dalam isi dari kitab yang di curigai telah terkontaminasi dogmah seorang ahli
kitab yang notabene dapat menjerumuskan kita pada jurang kekafiran, serta berupaya
mengajak pembaca untuk lebih mendalami kandungan isi kitab-kitab Allah dari segi ajaran
dan hukum yang telah di tetapkan Allah melalui kitab-kit