PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Penaksiran dan peramalan biaya sangat berguna bagi manajer perusahaan
untuk menemukan dan menentukan bentuk dan kurva biaya suatu perusahaan.
penaksiran biaya dapat dilakukan oleh perusahaan untuk keperluan perusahaan
dalam waktu jangka pendek maupun untuk waktu jangka panjang. Pemahaman
fungsi biaya untuk waktu jangka pendek akan membantu pengambil keputusan
untuk menilai optimalisasi tingkat output perusahaan. Untuk waktu jangka
panjang, fungsi biaya akan bermanfaat bagi pengambil keputusan dalam
mempertimbangkan untuk melakukan ekspansi.
Informasi fungsi biaya jangka panjang diperlukan apabila kita akan
melakukanekspansi atau kontraksi ukuran pabrik untuk meyakinkan bahwa
ukuran pabrik yang adasudah optimal untuk tingkat output yang diproduksi.
Biaya jangka panjang tersebut tidak boleh diinterpretasikan sebagai perkiraan
biaya dari berbagai ukuran pabrik untuk masayang akan datang, karena harga
factor produksi relative berubah, sehingga menyebabkanfungsi biaya jangka
panjang tersebut menjadi tidak akurat. Untuk menaksir biaya masadatang
tersebut diperlukan juga meramalkan perubahan teknologi dan perubahan
rasioharga faktor.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa konsep penaksiran fungsi biaya dan prakiraan biaya ?
2. Bagaimana menganalisis penaksiran jangka pendek dan penaksiran
jangka panjang ?
3. Bagaimana cara menerapkan peramalan biaya ?
C. TUJUAN
Minggu
Jumlah
Biaya
variabel
total
Minggu 1
8.000
40.000.000
Minggu 2
10.000
Gradien
Jumlah
Biaya
variabel
total
Minggu 1
8.000
40.000.000
Minggu 2
10.000
50.000.000
10 000 8 000
50 000 000 40 000 000
..
....
Gradien
5 000
2 000
10 000 000
.
.
..
Gradien
Berdasarkan pada perhitungan di atas dapat diketahui pada interval
ouput 8.000 unit sampai 10.000 unit, biaya marginalnya sebesar 5.000.
3. Analisis regresi dengan data runtut-waktu (time-series)
Metode ini digunakan jika perusahaan memiliki catatan (data) biaya
produksi perusahaan dari waktu-waktu. Untuk menaksir data biaya
produksi perusahaan dengan jumlah yang relatif banyak, kita dapat
2
nXX
n XY - X Y
b
2
a Y b X
n
Y
Y
45.300
10
453.000
Y
n
X
X
9.050
10
90.500
X
a 45.300 (5,872 9.050)
a 45.300 53.141,6
a - 7.841,6
Berdasarkan pada perhitungan di atas, maka dapat diketahui fungsi
permintaannya adalah Y = -7.841,6 + 5,872 X atau Biaya = -7.841,6 +
5,872Q
Perhitungan di atas dapat menggunakan software statistik seperti
Minitab, berikut ini adalah perhitungannya.
Biaya variabel
total
(Y)
Minggu 1 8.200 41.000
Minggu 2 10.500 50.000
Minggu 3 9.400 42.000
Minggu 4 7.100 35.000
Minggu 5 10.000 50.000
Minggu 6 9.300 48.300
Minggu 7 9.300 47.900
Minggu 8 8.600 46.000
Minggu 9 8.900 46.400
Minggu 10 8.100 47.000
Hitung: fungsi produksi
Pembahasan:
Data seksi silang perusahaan PT Koi dan PT Cupang
Minggu (X) (Y) XY X2 Y2
Minggu 1 8.000 40.000 20.000.000 64.000.000 .600.000.000
Minggu 2 10.000 50.000 500.000.000 100.000.000 2.500.000.000
Minggu 3 9.000 45.000 405.000.000 81.000.000 2.025.000.000
Minggu 4 7.700 30.000 231.000.000 59.290.000 900.000.000
Minggu 5 10.500 51.000 535.500.000 110.250.000 2.601.000.000
Minggu 6 9.800 49.000 480.200.000 96.040.000 2.401.000.000
Minggu 7 9.200 48.000 441.600.000 84.640.000 2.304.000.000
Minggu 8 8.400 45.000 378.000.000 70.560.000 2.025.000.000
Minggu 9 8.500 46.000 391.000.000 72.250.000 2.116.000.000
Minggu 10 9.400 49.000 460.600.000 88.360.000 2.401.000.000
Minggu 1 8.200 41.000 336.200.000 67.240.000 1.681.000.000
Minggu 2 10.500 50.000 525.000.000 110.250.000 2.500.000.000
Minggu 3 9.400 42.000 394.800.000 88.360.000 1.764.000.000
Minggu 4 7.100 35.000 248.500.000 50.410.000 1.225.000.000
Minggu 5 10.000 50.000 500.000.000 100.000.000 2.500.000.000
Minggu 6 9.300 48.300 449.190.000 86.490.000 2.332.890.000
Minggu 7 9.300 47.900 445.470.000 86.490.000 2.294.410.000
Minggu 8 8.600 46.000 395.600.000 73.960.000 2.116.000.000
Minggu 9 8.900 46.400 412.960.000 79.210.000 2.152.960.000
Minggu 10 8.100 47.000 380.700.000 65.610.000 2.209.000.000
X Y XY X2 Y2
179.900 906.600 8.231.320.000 1.634.410.000 41.648.260.000
2
nXX
n XY - X Y
b
2
45.330
20
906.600
Y
n
X
X
8.995
20
179.900
X
a 45.330 (4,717 8.995)
a 45.330 42.429,42
a 2.900,58
Berdasarkan pada perhitungan di atas, maka dapat diketahui fungsi
permintaannya adalah Y = 2.900,58 + 4,717 X atau P = 2.900,58 +
4,717 Q.
Perhitungan di atas dapat menggunakan software statistik seperti
Minitab, berikut ini adalah perhitungannya.
Regression Analysis: (Y) versus (X)
Theregressionequationis
(Y)=2905+4,72(X)
PredictorCoefSECoefTP
Constant290573230,400,696
(X)4,71660,81015,820,000
S=3261,62RSq=65,3%RSq(adj)=63,4%
AnalysisofVariance
SourceDFSSMSFP
Regression136059478836059478833,900,000
ResidualError1819148721210638178
Total19552082000
E. PERAMALAN BIAYA
Peramalan biaya diperlukan apabila keputusan-keputusan yang akan
kita ambil mencakup tingkat biaya untuk periode-periode yang akan
datang, seperti misalnya dalam keputusan mengikat kontrak, keputusan
untuk membeli atau membuat sendiri, atau keputusan-keputusan lain
yang mempunyai implikasi biaya bukan hanya pada periode sekarang
(Arsyad, 2011). Terdapat faktor-faktor yang dapat menentukan
peramalan biaya di masa mendatang (Arsyad, 2011), yaitu:
1. Perubahan produktivitas faktor produksi
Adanya perubahan produktivitas faktor produksi seperti
peningkatan kapasitas mesin produksi, akan dapat dijadikan dasar
untuk meramalkan biaya produksi perusahaan di masa yang akan
datang.
2. Perubahan harga faktor (input) produksi
Adanya perubahan harga faktor (input) produksi seperti
peningkatan harga mesin produksi yang baru, juga dapat dijadikan
dasar untuk meramalkan biaya produksi perusahaan di masa yang
akan datang.
Berikut ini merupakan contoh yang dapat memperjelas konsep
peramalan biaya, yaitu sebagai berikut:
Contoh 9.5
Diketahui: 1. Fungsi biaya produksi pada interval minggu 1 sampai
dengan minggu 10 adalah: -7.841,6 + 5,872Q
2. Produksi produk di di minggu 11 diperkirakan sebesar
11.000 unit
Hitung: Biaya produksi di minggu 11
Pembahasan:
Biaya produksi
= -7.841,6 + 5,872Q
= -7.841,6 + 5,872 (11.000)
= -7.841,6 + 64.592
= 56.750,4
Berdasarkan pada perhitungan di atas, maka biaya produksi pada
minggu ke 11 adalah diperkirakan sebesar 56.750,4.
B II
PEMBAHASAN
2.1 Faktor-Faktor yang Menentukan Tingkat Upah
Upah merupakan imbalan finansial langsung yang dibayarkan kepada para
pekerja atau karyawan berdasarkan jam kerja, jumlah barang yang dihasilkan atau
banyaknya pelayanan yang diberikan. Jadi tidak seperti gaji yang jumlahnya relatif
tetap, besarnya upah dapat berubah ubah. Pada dasarnya, gaji atau upah diberikan
untuk menarik calon pegawai agar mau masuk menjadi karyawan. Besar-kecilnya
upah di suatu perusahaan, tidak bisa dilihat dan diukur hanya dari satu atau
beberapa aspek saja. Dengan perkataan lain, besar-kecilnya upah pekerja/buruh di
suatu perusahaan atau pada suatu jabatan tertentu (yang setara), sangat ditentukan
oleh banyak faktor.
kerja
mempengaruhi
tingkat
upah
karyawan,
di
mana
jika
lingkungan di tempat kerja yang memberi resiko lebih untuk pekerja, maka
semakin tinggi pula tingkat upah untuk pekerja/karyawan begitu juga sebaliknya.
Produktivitas. Jika upah diberikan berdasarkan produktivitas, maka pegawai
yang prestasinya semakin meningkat, maka semakin tinggi pula upah yang
diberikan oleh perusahaan. Faktor lain yang mendapat perhatian dalam mentukan
upah adalah biaya hidup. Dalam kenyataanya, biaya hidup semakin tinggi, untuk
itu perusahaan harus menyesuaikan tingkat upah yang akan diberikan kepada
karyawan agar upah yang mereka terima terasa wajar dalam menentukan tingkat
upah, pemerintah juga menetapkan tingkat upah minimum untuk setiap daerah
kerja yang telah disesuaikan dengan biaya hidup yang ada dan perusahaan harus
mematuhi program dari pemerintah tersebut.
2.1.2 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Tingkat Upah Secara Khusus
Faktor khusus ini dilihat dari sisi sumber daya manusianya, yaitu sebagai berikut :
1. Faktor lamanya masa kerja, yang atas dasar pengalaman kerja (experience)
mempengaruhi perkembangan skill secara empirik (autodidak);
2. Faktor profesionalisme, keterampilan dan kecakapan serta kemahiran
dalam melakukan pekerjaan;
3. Tinggi-rendahnya produktivitas,
atau
besar-kecilnya
produk
yang
dihasilkan (kinerja);
4. Tinggi-rendahnya jabatan (terkait wewenang dan tanggung-jawab)
seseorang pekerja/buruh;
5. Aspek kepribadian, terkait dengan tingkat kepercayaan dan kejujuran serta
nilai-nilai kepribadian lainnya bagi seseorang pekerja (aspek personality);
6. Banyak atau sedikitnya uji kompetensi dan sertifikasi kompetensi yang
dimiliki, atau tinggi-rendahnya kualifikasi pendidikan (sebagai basic start
awal dalam bekerja), dan lain-lain sebagainya;
2.2 Langkah-Langkah Menentukan Tingkat Upah
Langkah-langkah menentukan tingkat upah ada 5 (lima), yaitu:
1. Survei Gaji
Survei gaji bertujuan untuk menentukan tingkatan upah yang berlaku.
Survei gaji yang baik memberikan tingkatan upah yang spesifik bagi
pekerjaan yang spesifik. Survei ini dapat dilakukan dengan survei
Dapat
juga
dilakukan
dengan
membandingkan
dasar
sebagian
besar
merupakan
proses
10 sampai 15 pekerjaan
setiap
pekerjaan
yang
serupa
kesulitanya
namun
berbeda
sebagian
besar
pengusaha
biasanya
memeang
juga
memungkinan
perusahaan
membedakan
kinerja
Namun, evaluasi
d)
dewan
dengan
panjang.
b) CEO perusahaan membayar berdasarkan kompleksitas pekerjaan mereka.
c) Dewan adalah mengurangi arti penting relatif dari gaji pokok, sementara
meningkatkan penekanan pada pembayaran berbasis kinerja.
Memberikan kompensasi karyawan professional
a) Pengusaha dapat menggunakan evaluasi pekerjaan untuk pekerjaan
profesional.
b) Faktor kompensasi fokus pada pemecahan masalah, kreativitas, lingkup
pekerjaan, dan pengetahuan teknis dan keahlian.
c) Perusahaan menggunakan metode perbandingan
faktor,
meskipun
perusahaan
mereka.
Namun
nyatanya
hal
itu
tidak
merasakan
pentingnya
pemberian
imbalan
dewan-dewan
tinggi
merivisi
untuk
program
3. Birokrasi yang diperlukan untuk menyusun dan memperbarui besarbesaran terhadap deskripsi kerja dapat menjadi palang rintangan
perubahan karena perubahan besar-besaran terhadap deskripsi kerja
akan memakan banyak waktu dan biaya.
4. Struktur gaji berbasis pekerjaan bisa saja justru tidak memberi reward
kepada perilaku menguntungkan, terutama dalam lingkungan yang
beruba cepat dimana pengetahuan, skill, dan kecakapan yang
diperlukan kemarin menjadi tidak lagi sedemikian membantu dihari ini
atau esok.
5. Penekanan pada level kerja dan perbedaan status akan mendorong
perilaku mencari promosi, sebaliknya menghambat pergerakan
karyawan secara menyamping karena mereka enggan menerima
pekerjaan yang tidak termasuk promosi (kenaikan pangkat) apalagi
yang sifatnya turun.
BAB III
PENUTUP
Upah merupakan imbalan finansial langsung yang dibayarkan kepada para pekerja atau
karyawan berdasarkan jam kerja, jumlah barang yang dihasilkan atau banyaknya
pelayanan yang diberikan. Jadi tidak seperti gaji yang jumlahnya relatif tetap, besarnya
upah dapat berubah ubah. Faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat upah dibedakan
menjadi 2 (dua) faktor yaitu faktor-faktor secara umum yang dilihat secara luas dan
faktor-faktor secara khusus yang dilihat secara sempit atau yang dilihat dari sisi sumber
daya manusianya. Secara umum faktor tingkah upah, yaitu penawaran dan permintaan,
serikat pekerja, kemampuan untuk membayar, effort and working condition,
produktivitas, biaya hidup, dan pemerintah. Sedangkan secara khusus atau faktor yang
dilihat dari sisi sumber daya manusianya, yaitu faktor lamanya masa kerja, faktor
profesionalisme, tinggi-rendahnya produktivitas, tinggi-rendahnya jabatan, aspek
kepribadian, serta banyak atau sedikitnya uji kompetensi dan sertifikasi kompetensi
yang dimiliki karyawan/pekerja. Menghargai profesional dan menejer dengan melihat
kompleksitas pekerjaan mereka. Evaluasi kerja merupakan salah satu cara bagaimana
menghargai profesional dan manajer meskipun dalam hal ini tingkat upah bukan
menjadi sasaran utamanya. Tren kompensasi saat ini, antara lain: broadbanding,
kompensasi stratejik, dan nilai yang dapat diperjuangkan.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim.
2013.
http://www.hukumonline.com/klinik/detail/lt51b57c1733caf/faktor-
faktor-yang-dapat-menentukan-besar-kecilnya-upah
Dessler, Gary. 2009. Manajemen Sumber Daya Manusia. Edisi kesepuluh.
Mondy R, Wayne. 2008. Manajemen Sumber Daya Manusia. Edisi kesepuluh. Jakarta:
Erlangga.
Noe, Raymond A., John R. Hollenbeck, Barry Gerhart, and Patrick M. Wright. 2011.
Manajemen Sumber Daya Manusia Mencapai Keunggulan Bersaing. Jakarta: Salemba
Empat.
Panggabean, Mutiara S. 2002. Manajemen Sumber Daya Manusia. Bogor: Ghalia
Indonesia.
Schuler, Randall S. and Susan E. Jackson. 2004. MSDM menghadapi abad ke-21. Edisi
keenam. Jakarta: Erlangga.