PENDAHULUAN
rangka
dan
kepekaan
mahasiswa
dalam
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
dalam
bentuk
simpanan
dan
menyalurkannya
kepada
Publik : 30%
b.
c.
Modal inti terdiri dari modal setor, agio, dana setoran modal, modal
sumbangan, cadangan umum, cadangan tujuan, laba ditahan ( setelah
diperhitungkan pajak ), laba tahun-tahun lalu ( setelah diperhitungkan
pajak ) dan laba tahun berjalan ( sebesar 50% setelah taksiran pajak ).
d.
b.
2.
b.
2.
3.
4.
5.
2.
3.
4.
dimaksudkan
untuk
mengedentifikasi
kelemahan
dan
menilai
Komesaris
Bank
mempunyai
tanggungjawab
melakukan
2.7.6
b.
c.
d.
e.
2.7.7
dari
bawahan
kepimpinan
dan
kelemahan
dalam
prosedur
untuk
mengidentifikasi,
mengukur,
Dewan Komisaris dan Direksi harus menjadi role model bagi seluruh
pegawai atau memiliki kotmitmen pripadi yang tinggi terhadap
pengembangan Bank yang sehat
2.
termasuk
dalam
proses
penapatan
pegawai
yang
pencapaian sasaran. Penilaian risiko harus dilakukan oleh auditor intern sehingga
audit yang dilakukan lebih luas dan menyeluruh
d. Penilaian ini harus dapat mengidentifikasi Janis resiko yang dihadapi Bank,
penetapan limit risiko, dan teknik pengendalian risiko tersebut. Metodologi
penilaian risiko harus menjadi tolak ukur untuk membuat profil risiko dalam
bentuk dokumentasi data, yang bias dikinerjakan secara periodic. Penilaian risiko
jaga meliputi penilaian terhadap risiko yang dapat diukur ( kuantitatif ) dan tidak
dapat diukur ( kualitatif ) maupun terhadap resiko yang dapat dikendalikan dan
tidak dapat dikendalikan, dengan memperhatikan biaya dan manfaatnya.
Selanjutnya Bank harus memutuskan untuk mengambil risiko tersebut atau tidak
dengan cara mengurangi kegiatan usaha tertentu
e. Penilaian tersebut harus mencakup semua risiko yang dihadapi, baik risiko
secara individual maupun secara keseluruhan ( aggregate ), yang meliputi risiko
kridit,risiko pasar, risiko likuiditas, risiko oprasional, risiko hokum, risiko riputasi,
risiko stategis, dan risiko kepatuhan
f. Pengendalian Intern perlu dikaji ulang sec ra tepat dalam hal risiko yang belum
dikendalikan, baik risiko yang sebelumnya maupun risiko yang baru muncul.
Pelaksanaan kaji ulang tersebut antara lain dengan melakukan evaluasi secara
terus menerus mengenei pengendalian intern dalam kegiatan operasi dan
organisasi Bank
2.7.7.2. Kegiatan Pengendalian dan Pemisahan fungsi
Kegiatan pengendalian harus melibatkan seluruh pegawai Bank,
termasuk Direksi. Olek karena itu kegiatan pengendalian akan berjalan
efektif apabila direncanakan dan diterapkan guna untuk mengendalikan
risiko yang telah diidentifikasi. Kegiatan pengendalian mencangkup
penetapan kebijakan dan prosedur pengendalian serta proses verifikasi lebih
dini untuk memastikan bahwa kebijakan dan prosedur tersebut secara
konsisten dipatuhi, serta merupakan kegiatan yang tidak terpisahkan dari
setiap fungsi atau kegitan Bank sehari-hari.
a. Kegiatan Pengendalian
Kegitan pengendalian meliputi kebijakan, prosedur dan praktek yang
memberikan keyakinan pejabat dan pegawai Bank bahwa arahan Dewan
Komisaris dan Direksi telah dilaksanakan secara efektif. Kegiatan
pengendalian tersebut akan dapat membantu Direksi termasuk Komisaris
Bank dalm mengelola Bank dan mengendalikan risiko yang dapt
mempengaruhi kinerja atau mengakibatkan kinerja atau mengakibatkan
kerugian Bank. Kegiatan Pengendalian diterapkan pada semua tingkatan
fungsional sesuai struktur organisasi Bank, yang yang sekurang-kurangnya
meliputi :
1.Kajian Ulang Manajemen ( Top Level Reviews )
Direksi Bank secara berkala meminta penjelasan ( informasi ) dan
laporan kinerja operasional dari pejabat dan staf, sehingga memungkinkan
untuk mengkaji ulang hasil kemajuan ( realisasi ) dibandingkan dengan
target yang akan dicapai, seperti laporan keuangan dibandingkan dengan
rencana anggaran yang ditetapkan. Berdasarkan kajian ulang tersebut.
Direksi segera mendeteksi permasalahan seperti kelemahan pengandalian,
kesalahan laporan keuangan atau penyimpangan lainnya ( fraud ).
2.Kajian Ulang Kinerja Oprasional ( Functional Review )
Kajian ulang ini dilakukan oleh SKAI dengan frekuensi yang lebih
tinggi, baik kaji ulang secara harian, mingguan, maupun bulanan.
a. Melakukan kaji ulang terhadap penilaian risiko ( laporan profil risiko )
yang dihadapi oleh suatu kinerja manajemen risiko
b. Menganalisis data oprasional, baik data yang terkait dengan risiko
maupun data keuangan, yaitu melakukan verifikasi rincian dan
kegiatan transaksi dibandingkan dengan output ( laporan) yang
dihasilkan oleh satuan kerja manajemen resiko
asset
fisik
dilaksanakan
untuk
menjamin
tidak
memiliki
peluang
untuk
melakukan
dan
terhadap
kecukupan
dokumentasi
perkriditan
dan
usaha
lainnya
yang
dapat
menimbulkan
benturan
mengelompokkan,
menganalisis,
Untuk menjaga data acauting yang akurat dan konsisten dengan data
yang tersedia yang berdasarkan hasil olahan system maka proses
rekonsiliasi antara data acauting dan system informasi manajemen
wajib dilaksanakan secara berkala atau sekurang-kurangnya setiap
bulan. Setiap penyimpangan yang terjadi wajib segera diinvestigasi
dan diatasi permasalahannya.
2.
Sistem
pengendalian
intern
yang
efektif
sekurang-kurangnya
Sistem
pengendalian
intern
seekurang-kurangnya
menyediakan
Bank
sekurang-kurangnya
mengorganisasikan
suatu
rencana
6.
pengendalian
terhadap
system
computer
dan
Bank
harus
menyelenggarakan
system
pemulihan
2.
4.
a.
oleh jajaran
manajemen.
b.
c.
b. Fungsi SKAI
1.
2.
3.
4.
Dalam
penetapan
kedudukan,
wewenang,
tanggungjawab,
2.
Devinisi Pegawai
Menurut Soedaryono dalam bukunya Tata Laksana Kantor bahwa :
Pegawai atau karyawan adalah golongan masyarakat,yang melakukan
pengdidupannyan dengan bekerja dalam kesatuan organisasi,baik kesatuan
kerja pemerintah, maupun satuan kerja swasta.
Dalam bisnis sumber daya manausia adalah sebagai factor unik yang
dicirikan oleh sifatnya, seperti kepribadian aktif, memiliki intuisi, emosi dan
sebagainya. Termasuk dalam batasan perekrutan pegawai antara lain tingkat
pengetahuan, pendidikan,pengalaman, ketrampilan, kesehatan, dan etos
kerja.
BAB 111
METODE PELAKSANAN PKL
3.1. Tempat dan Waktu
3.1.1. Tempat Praktek Kerja Lapangan ( PKL )
Praktek Kerja Lapangan ( PKL ) berada di PT. Bank Rakyat Indonesia
( Persero ) Tbk Cabang Surabaya Kusuma Bangsa yang beralamat di Jalan
Kusuma Bangsa No. 122 Surabaya.
3.1.2 Waktu Praktek Kerja Lapangan ( PKL )
Praktek Kerja Lapangan ( PKL ) ini dilaksanakan selama 1 bulan yaitu
mulai tanggal 01 Mei 31 Mei 2013.
3.2. Metode
3.2.1 Jenis dan Sumber data
Untuk mendapatkan data dan informasi yang berkaitan dengan
pembahasan penulisan secara lengkap. Untuk itu penulis menggunakan :
1.Jenis Data
Data Kualitatif
Data Kualitatif adalah jenis data yang berupa uraian kalimat atau
penjelasan tenteng sesuatu masalah dari obyek penelitian dan tidak
berhubungan dengan angka, antara lain mengenai sejarah kantor dan
struktur organisasi.
2.Sumber Data
a.
Data Primer
Data Primer adalah data yang diperoleh penulis secara langsung, yaitu
dengan melakukan pengamatan langsung di tempat Praktek Kerja Lapangan
( PKL ). Contohnya pengecekan slip transaksi nasabah
b.
Data Sekunder
Observasi
Dokumentasi
Interview/Wawancara
Studi Pustaka
BAB IV
HASIL LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
4.1 Gambaran Umum Perusahaan
4.1.1 Sejarah perkembangan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk.
Kantor Cabang Surabaya
Pada awalnya Bank Rakyat Indonesia (BRI) didirikan di Purwokerto, Jawa
Tengah oleh Raden Aria Wirjaatmadja dengan nama De Poerwokertosche Hulp en
Spaarbank der Inlandsche Hoofdeen atau Bank Bantuan dan Simpanan Milik
Kaum Priyayi yang berkebangsaan Indonesia (pribumi). Bank ini berdiri pada
tanggal 16 Desember 1895 yang kemudian dijadikan sebagai hari kelahiran BRI.
Pada perkembangan selanjutnya, tepatnya pada tahun 1897 De
Poerwokertosche Hulp Spaarbank
jure, BRI telah menjadi bank pemerintah pertama sebagai pelengkap Negara
Republik Indonesia.
Pada tanggal 15 agustus 1950, Undang undang Dasar Sementara RI
ditandatangani oleh Presiden Soekarno dan Menteri Keuangan RIS Mr. Soepomo,
maka Republik Indonesia Serikat dihapus dan Indonesia menjadi Negara RI.
Sehubungan dengan hal tersebut, pemerintah RI mengeluarkan Peraturan
Pemerintah (PP) No. 25 tanggal 20 April 1951. Melalui Peraturan Pemerintah ini
Bank Rakyat Indonesia ditetapkan sebagai bank menengah dengan usaha pokok
bank meliputi:
Sebagai lembaga perkreditan yang tumbuh berkembang lebih sehat dan pesat,
Bank Rakyat Indonesia terus meningkatkan pelayanannya dalam menumbuhkan
perekonomian bangsa. Salah satu upaya untuk itu adalah peningkatan pelayanan.
Berdasarkan surat Dewan Moneter No. SEKR/BRI/328 tanggal 25 September
1956 maka BRI ditetapkan sebagai Bank Devisa.
Perjalanan BRI dalam masa pembangunan tentunya tidak terlepas dari situasi
dan kondisi perekonomian Indonesia pada saat itu. Memasuki babak baru orde
baru pada tahun 1966 yang lazim disebut awal orde baru telah ada suatu fenomena
dalam bentuk perubahan perubahan ekonomi. Perubahan perubahan tersebut
tentunya akan mempunyai pengaruh terhadap tugas Bank Rakyat Indonesia
sebagai bank pemerintah. Berdasarkan kebijakan kebijakan pembangunan yang
ada maka program program kebijaksanaan Bank Rakyat Indonesia periode 1966
1983 tentunya tidak terlepas dari kebijakan perekonomian secara makro pada
waktu itu. Sejak dimulainya program rehabilitasi, stabilisasi, dan program
pembangunan, Bank Rakyat Indonesia selalu dilibatkan secara aktif.
Perubahan secara mendasar dalam periode ini adalah diberlakukannya Undang
Undang No.21 tahun 1968 tentang Bank Rakyat Indonesia. Sejak
diberlakukannya Undang Undang tersebut, maka tugas dan usaha Bank Rakyat
Indonesia adalah diarahkan kepada perbaikan dan pembangunan ekonomi rakyat.
Di tengah semakin ketatnya persaingan dan peningkatan profesionalisme di
antara perbankan serta penerapan prinsip kehatihatian (prudential banking),
lahirlah Undang Undang No.7 Tahun 1992 tertanggal 25 Maret 1992 tentang
perbankan, yang menegaskan dan meletakkan dasar bagi bisnis perbankan di
Indonesia. Undang Undang No.7 Tahun 1992 dan Peraturan Pemerintah RI
No.21 Tahun 1992, Status Bank Rakyat Indonesia berubah menjadi PT Bank
Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. dan kepemilikannya masih 100% milik
pemerintah. Perubahan Bank Rakyat Indonesia menjadi PT Bank Rakyat
Indonesia (persero) Tbk. tersebut dituangkan dalam akta pendirian No.113 tanggal
3 Juli 1992, yang dibuat di hadapan Muhani Salim SH, nitaris di Jakarta dan telah
mendapat persetujuan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam surat
keputusan No. C2-6584.HT.01.01. TH.92 tanggal 12 Agustus 1992 dan telah
didaftarkan dalam buku register pada Kantor Pengadilan Negeri Jakarta Pusat
dibawah No.2155/1992 pada tanggal 15 Agustus 1992 serta telah diumumkan
dalam berita Republik Indonesia No.73 tambahan No.3A tanggal 11 September
1992.
Meskipun Bank Rakyat Indonesia telah berubah menjadi PT. (persero) Tbk.
Undang Undang No.7 Tahun 1992 tidak secara spesifik menyebutkan suatu
fungsi khusus untuk Bank Rakyat Indonesia. Oleh karena itu, walaupun berstatus
sebagai bank umum, seperti bank bank umum lainnya, Bank Rakyat Indonesia
tidak meninggalkan tugasnya dan tetap menjalankan fungsinya sebagai Agent of
Development. Bank Rakyat Indonesiamasih tetap melakukan secara konsisten
pengembangan sektor perekonomian tertentu seperti koperasi, golongan ekonomi
lemah, pengusaha kecil, pinjaman kepada pensiunan dan mereka yang
berpenghasilan tetap yang kesemuannya bertujuan untuk meningkatkan taraf
hidup orang banyak.
BRI kantor Cabang Surabaya merupaka salah satu Kantor Cabang dari BRI
Kantor Wilayah Surabaya. Secara garis besar perbankan di BRI Kanca Surabaya
terbagi menjadi dua bagian, yaitu kegiatan yang bersifat pasif meliputi semua
usaha simpanan di BRI Kanca Surabaya yang terdiri dari Deposito, Giro,
Tabungan BRITAMA, Tabungan SIMPEDES, Tabungan Haji dan BRITAMA
Junio. Sedangkan usaha yang bersifat aktif meliputi usaha jasa bank, usaha jasa
bank lainya dan usaha pinjaman. Usaha jasa bank dibagi menjadi dua yaitu jasa
dalam negeri dan jasa luar negeri. Usaha jasa bank lainnya meliputi penerimaan
setoran dan penyaluran dana. Usaha pinjaman meliputi kredit komersial, kredit
BRI guna dan kredit program dari pemerintah.
4.1.2.Lokasi Perusahaan.
PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Kantor Cabang Surabaya
berlokasi di JL. Kusuma Bangsa No.122 telp. (0315) 350318.
4.1.3Stuktur Organisasi dan Pembagian Tugas
a) Stuktur Organisasi
Stuktur organisasi adalah suatu susunan dan hubungan antara tiap bagian
serta posisi yang ada pada suatu organisasi atau dalam perusahaan menjalankan
kegiatan organisasi untuk mencapai tujuan. Stuktur organosasi menggambarkan
dengan jelas pemisahan kegiatan pekerjaan antara yang satu dengan yang lain dan
bagaimana hubungan aktifitas dan fungsi dibatasi.
Untuk mengetahui secara jelas mengenai struktur organisasi pada PT.
Bank rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Kantor Cabang Surabaya, telah dilampirkan
gambar struktur organisasi beserta deskripsi masing-masing jabatan yang ada.
Adapun bagan struktur organisasi dari PT. Bank Rakyat Indonesia
( Persero ) Tbk Kusuma Bangsa Surabaya ( terlampir ).
b. Deskripsi Jabatan
1.Pemimpin Cabang
Tanggung Jawab utamanya adalah sebagai berikut:
a.Bertanggung jawab penuh terhadap maju mundurnya perusahaan
b. Menentukan strategi perusaahn
c. Menentukan atau memberi putusan pinjaman
d. Membawahi semua atasan pekerja
e. Memeriksa semua kelengkapan dokumen dan pengisian formulir
2.Manajer Pemasaran
kegiatan
pengembangan
bisnis
dan
nasabah
kredit
dan
simpanan
sesuai
dengan
kewenangan bidangnya
d.
Kebijakan
UmumPerkreditan
(KUP),
Pedoman
pelaksanaan
pengawasan
melekat
Kantor
kegiatan
Pusat
program-program
terkait
akuisisi
Kantor
produk
paket
permohonan
perubahan
perubahan
program-program
retensi
dan
loyalti
untuk
unit
kerja
lain/pihak
ketiga
termasuk
dalam
identifikasi
dan verifikasi
(consumer
due
pengawasan
dan
memastikan
bahwa
telah
sesuai
dengan
yang
dipersyaratkan
guna
dokumen
kredit
yang
diprogramkan
dan
menatakerjakan
unit
kerja
lain/pihak
ketiga
termasuk
dalam
pengelolaan
aktiva
informasi
kepada
nasabah/calon
nasabah
(deposito)
atas
nama
pihak
ketiga
perorangan,
10. Mempertebal rasa tanggung jawab terhadap pegawei yang diserahi tugas
dan wewenang dalam pelaksanaan pekerjaan
11. Mendidik para pegawei untuk melaksanakan pekerjaan sesuai dengan
prosedur yang telah ditetapkan
4.2.2
4.2.4
1.pegawai diwajibkan masuk kantor jam 07.30 Wib dan harus ceck clock sebelem
mengawali aktivitas
2. Sebelum memulai kerja pegawai diwajibkan untuk berdoa bersama
3. pada waktu jam kerja para pegawai di wajibkan memakai sepatu resmi
4. Semua pegawai harus memakai seragam yang sudah ditentukan
5. Apabila pegawai sakit harus ada surat keterangan dokter
6. Izin tdk masuk kerja karena ada kepentingan, sebelumnya harus surat izin yang
di berikan pada bagian SDM
Kamis
Jumat
Jam Kerja
Jam Istirahat
07.30 - 16.30
12.00 - 13.00
07.30 - 16.30
11.30 - 13.00
Jam Kerja
Jam Istirahat
07.30 - 16.30
12.00 - 13.00
07.30 - 16.30
12.00 - 13.00
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Dari uraian yang dikemukakan diatas penulis menyimpulkan bahwa :
1. BRI Kusuma Bangsa Surabaya mempunya peran besar bagi
masyarakat khususnya masyarakat Surabaya dibidang pengolahan
dana , penyimpanan, penyaluran dana atau pinjaman, dan traksaksitransaksi keuangan.
2. BRI Kusuma Bangsa Surabaya mempermudah masyarakat dalam
masah penyelesaian masalah keuangan yang dihadapinya. Dengan
permasalahan yang ada di masyarakat masalah mengenai keuangan
maka BRI memberikan beberapa jenis pinjaman yang bias dipakai
masyarakat yang membutuhkan dana atau modal.
3. Dengan banyaknya penghargaan BRI Kusuma Bangsa Surabaya
dan kantor BRI tersebar disetip daerah, menambah kepercayaan
masyarkat untuk menabung dan transaksi di Bank tersebut.
4. Peneliti menilai peran Sistem Pengendalian Intern ( SPI ) bagi
perusahaan sangat besar karna dengan adanya Sistem Pengendalian
Intern pihak perusahan bias meminimalisir kecurangan serta bias
mengendalikan semua elemen yang ada diperusahaan tersebut.
5. Menurut penulis selama magang 1bulan di BRI Kusuma Bangsa
Surabaya menilai bahwa Sistem Pengendalian Intern ( SPI ) sudah
berjalan dengan ketentuan yang telah ditentukan dan sesuai dengan
visi dan misi perusahaan.
5.1 Saran
Setelah mengemukakan kesimpulan, maka akan diberikan saran-saran
yang dianggap perlu untuk meningkatkan keberhasilan PT. Bank Rakyat
Indonesia (Persero) Kusuma Bangsa Surabaya.
a. Saran untuk PT. BANK RAKYAT INDINESI ( Persero ) Tbk Kusuma
Bangsa Surabaya.
1. Dengan semakin ketatnya persaingan dalam perbankan maka
menuntut BRI Kusuma Bangsa Surabaya untuk meningkatkan
kualitas pelayanan terhadap nasabah serta meningkatkan
kapasitas kerja dan meningkatkan teknologi atau pun peralatanperalatan yang lebih baik lagi.
2. Sistem Pengendalian Intern ( SPI ) harus melihat semua kinerja
pegawainya secara periodic untuk menghasilkan penilaian yang
obyektif dan adil karena penilaian kinerja tersebut akan
bermanfaat bagi organisasi atau lembaga yang berkaitan
dengankelangsungan dihidup perbankan secara menyeluruh
dalam bentuk perencanaan anggaran.
3. Selain menilai kinerja pegawai , juga mengadakan pengecekan
terhadap semua elemen yang ada diperusahaan, jika terdapat
kecurangan segera dapat ditangani.