Anda di halaman 1dari 18

Latar

Belakang
Seiring dengan makin banyaknya
pasien dengan diagnosa

demam berdarah, dan

banyaknya kesalahan dalam


diagnosis dokter ada baiknya
memperjelas kesimpangsiuran ini
dengan lebih dalam.

Defini
si
Demam Berdarah Dengue adalah
penyakit infeksi yang disebabkan
oleh virus dengue dengan
manifestasi klinis demam,
manifestasi perdarahan, nyeri
sendi, dan gejala tambahan
lainnya.

Etiologi
DBD disebabkan oleh virus dengue. Ada 4
serotipe, dan yang paling banyak di
indonesia adalah DEN-3. Vector : Aedes
aegepty

Epidemiolo
gi
Penyebaran yang sudah sangat cepat membuat Insiden
DBD di Indonesia 6-15 / 100.000 penduduk. Bahkan sumber
lain mengatakan 25 / 100.000. pada

tinggi

kelembapan

dan suhu berkisar 32 C A. Aegepty mampu


bertahan lama.

Gejala Klinis
Demam 2 7 hari
Manifestasi

perdarahan

Nyeri tekan orbital


hepatomegali
ascites
Lemah dan nyeri sendi
Sakit kepala hebat

Patogenesis virus dengue dan


penularan
1. Virus ditularkan
melalui gigitan
(saliva)
2. Virus bereplikasi di target organ
3. Virus bersirkulasi
di darah (viremia)
gejala

2
3

4. Nyamuk lain menggigit manusia yang terinfeksi


5. Virus bereplikasi
kembali di tubuh dan
organ nyamuk
6. Virus bereplikasi di
kelenjar saliva siap di
tularkan

Kriteria Diagnosis Klinis DBD


WHO 1986
Klinis

demam tinggi mendadak 2-7 hari


manifestasi perdarahan
hepatomegali
kegagalan sirkulasi (syok hipovolemik)

Laboratoris
Trombositopenia
Hemokonsentrasi

Kurva Suhu Infeksi Dengue

Saat suhu reda


Tem
p

Hari sakit

Derajat Penyakit
Derajat I
demam tidak khas, uji Tourniquet positif

Derajat II
derajat I + perdarahan spontan

Derajat III
kegagalan sirkulasi (gelisah, nadi cepat
tekanan nadi <20mmHg, hipotensi, sianosis,
akral dingin & lembab)

Derajat IV
syok berat, nadi tak teraba, tek.darah tak
terukur

DD vs DBD
Perlu
dibedakan

Tidak mungkin dibedakan pada awal


Perembesan plasma pada DBD
Pada DD lebih sering disertai gejala penyerta
(nyeri kepala, mialgia, nyeri retrobulbair, mual,
muntah, diare)
DD dapat disertai perdarahan
Perhatikan saat fever of defervescence
(saat suhu turun)
Prognosis DD lebih baik dp DBD

Syok hipovolemik (komplikasi yang sering terjadi)

Tanda syok

kulit dingin & lembab


akral dingin,
sianosis sekitar bibir
nadi cepat & tek.nadi <20mmHg
anak gelisah

Syok berlangsung sangat cepat


Pasien dapat meninggal dalam 12-24 jam
Cepat membaik dengan penggantian volume
cairan

DBD tanpa syok


(derajat I & II)

Minum 2 liter/hari mencegah dehidrasi


Air putih, juice buah, larutan oralit
Antipiretik apabila demam tinggi
Observasi tanda vital & Hb, Ht, trombosit
Indikasi cairan intravena
muntah terus menerus,
tidak mau minum,
kadar Ht serial meningkat

Tatalaksana DBD derajat I


& II
Cairan awal 67ml/kgBB/jam
Monitor tanda vital

Hb,Ht,trombo tiap 6-12jam

Perbaikan

Tidak ada perbaikan


Gelisah
Frek nadi naik
Ht tinggi
Tek nadi
<20mmHg

Tidak gelisah
Nadi kuat
Tek drh stabil

Tetesan dikurangi
5ml/kgBB/jam
3ml/kgBB/jam
Stop dalam 24-48jam

Tetesan dinaikkan
10-15 ml/kgBB/jam
Evaluasi 12-24jam

Tatalaksana DSS

Tanda vital tidak stab

Pencegahan
Pencegahan dilakukan dengan langkah 3M :
Menguras bak air
Menutup tempat-tempat yang mungkin menjadi tempat
berkembang biak nyamuk
Mengubur barang-barang bekas yang bisa menampung air
Plus :

penyemprotan insektisida -secara fogging (kurang


efektif)
menggunakan kelambu
memasang kasa nyamuk di pintu dan jendela
menggunakan semprotan nyamuk di dalam rumah
dan
obat-obat nyamuk yang dioleskan.
PSN paling efektif.

Faktor Prognosis DBD

Keterlambatan datang berobat


Keterlambatan/ kesalahan diagnosis
Kurang mengenal tanda DBD (perdarahan)
Kurang mengenal tanda kegawatan (syok)

Daftar Pustaka
Sudoyo, dkk. Buku ajar Ilmu Penyakit Dalam.
Departemen
ilmu
penyakit
dalam
Fakultas
Kedokteran Universitas Indonesia. Jakarta. 2006.
Soedarmo, Soemarmo S., dkk. Buku Ajar Infeksi dan
Pediatri
Tropis. Ikatan Dokter Anak Indonesia.
Jakarta: 2008
Pelayanan kesehatan anak di rumahsakit, WHO. 2009
Sylvia a price, buku ilmu ajar patofisiologi. 2007
Pediatrica tosca enterprise, cetakan II. 2009
www.litbang.depkes.go.id

Anda mungkin juga menyukai