Disusun Oleh:
Kelas
: 06 R
Kelompok
: 12 R
(23)
1406533314
Anisa Wulandari
(24)
1406533320
M. Revano Chandika
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS INDONESIA
Kampus UI, Depok
2014
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1
Latar
belakang
. 2
1.2
Problem
statement
.. 2
1.3
Informasi
yang
diperlukan
3
BAB II ISI
2.1
Aspek
kimia
senyawa
tembaga..
..4
2.2 Cara tembaga dapat berada di lingkungan maupun di dalam tubuh
manusia......5
2.3
Pengaruh
senyawa
tembaga
terhadap
kehidupan........................................................6
2.4
Satuan-satuan
suatu
zat
dalam
larutan
..6
2.5
Pengertian
sifat
karsinogenik
dan
free
radicals
tanaman
.............
.7
2.6.Chemical
nutrients
yang
dibutuhkan
oleh
..8
pupuk buatan
.................8
2.8
Pencemaran
yang
disebabkan
dari
pemupukan
berlebih
...
..8
BAB III PENUTUP
3.1
Kesimpulan
..10
DAFTAR
PUSTAKA.....................................................................................................
..............11
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Tembaga adalah salah satu senyawa yang keberadaannya tidak akan pernah
terlepas dari manusia dan mahluk hidup lainnya karena senyawa ini banyak ditemukan
secara alamiah di lingkungan dan disebarkan melalui fenomena alam. Manusia pun
banyak menggunakan senyawa ini, penggunaannya diantaranya untuk dunia industri atau
pertanian. Pada akhir dekade ini, jumlah senyawa tembaga terus meningkat seiring
dengan keperluan manusia dengan senyawa logam tersebut sehingga jumlah tembaga di
lingkungan meningkat.
Semua bentuk senyawa tembaga akan mengendap dan terikat pada sedimen air
atau partikel tanah. Salah satu sifat tembaga adalah tidak mudah terurai di lingkungan
sehingga akan terakumulasi pada tanaman dan hewan bila tembaga tersebut terdapat di
tanah.
Tembaga ternyata juga berperan penting di dalam proses metabolisme normal
manusia bersama dengan asam amino, asam lemak, serta vitamin. Di dalam tubuh
manusia dewasa normal, terkadung tembaga seanyak 1,4 sampai 2,1 mg/kg berat tubuh.
Dengan demikian untuk manusia dengan berat sekitar 60kg kira-kira akan mengandung
lemak, serta vitamin diperlukan untuk proses metabolisme normal.a
Namun, senyawa tembaga ternyata dapat menjadi ancaman bagi manusia dan
lingkungan. Kekhawatiran itu ditunjukkan terutama pada kesehatan manusia. Contohnya
adalah penggunaan tembaga yang terlalu banyak atau terlalu sedikit pun memiliki efek
yang tidak baik bagi manusia, hewan, tumbuhan maupun lingkungan.bahkan tembaga
juga bisa mengatur pada penyakit yang parah dan kematian.
kimianya?
Bagaimana senyawa tersebut dapat berada di lingkungan maupun dalam
tubuh manusia?
Bagaimana pengaruhnya pada kehidupan manusia, hewan, maupun
dengan subur?
Chemical nutrients mana sajakah yang biasanya masih perlu ditambahkan
4. Satuan satuan yang digunakan untuk menyatukan kandungan suatu zat dalam
larutan.
5. Pengertian sifat karsinogenik dan free radicals.
6. Chemical nutrients yang dibutuhkan oleh tanaman agar dapat tumbuh dengan
subur
7. Chemical nutrients yang perlu ditambahkan melalui pemberian pupuk buatan
8. Pencemaran yang disebabkan dari pemupukan berlebih.
BAB II
ISI
Tembaga atau copper adalah salah satu unsur kimia dalam table periodic dengan
nomor atom 29 dan bermassa 63,54. Tembaga memiliki lambing Cu yang berasal dari nama
latin dari tembaga yaitu cuprum. Tembaga yang memiliki cirri berwarna kemerahan ini
adalah salah satu unsure logam sehingga merupakan konduktor panas dan listrik yang tinggi
diantara logam logam lain kecuali perak. Selain itu, tembaga merupakan unsure yang
korosif. Unsurini juga terbentuk di alam dalam bentuk kalkopirit CuFeS 2, glance Cu2S, dan
borit Cu5FeS4.
CIRI KIMIA TEMBAGA
Selain sifat-sifat kimia umum dari tembaga yang disebutkan di atas, berikut juga
disertakan table dari sifat sifat spesifik lainnya.
Lambang
Jenis Unsur
Golongan, periode, blok
Massa atom standar
Konfigurasi elektron
Cu
Logam Transisi
11, 4, d
63,546(3)
[Ar] 3d10, 4s1
Bilangan Oksidasi
2,8,18,1
+1,+2,+3,+4
Jari-jari atom
Jari-jari kovalen
Selain itu, tembaga merupakan unsure yang relative tidak reaktif. Jika berada
pada udara yang lembab, permukaan tembaga akan tertutupi oleh suatu lapisan yang
berwarna hijau yang menarik dari tembaga karbonat basa. Sedangkan pada kondisi yang
istimewa yakni pada suhu 300K tembaga dapat bereaksi dengan oksigen membentuk CuO
yang berwarna hitam. Sedangkan pada suhu yang lebih tinggi, yakni sekitar 1000 akan
terbentuk tembaga (I) oksida Cu2O. logam Cu juga dapat dilarutkan dalam senyawa sulfat
panas dalam larutan basa.
2.3
PENGARUH
SENYAWA
TEMBAGA
YANG
BERLEBIHAN
2. Molalitas adalah jumlah mol zat terlarut dalam 1000 gram pelarut.
m=mol terlarut
1000
Gram pelarut
b. Unsur mikro/tambahan
Unsur yang diperlukan dalam jumlah kecil, diantaranya Mn,Z,B,Cu,Na,Al,Si,Cl,
dan Co. Unsur mikro ini berfungsi sebagai katalis dalam reaksi tumbuhan.
pupuk
anorganik
langsung
terlarut
ke
dalam
tanah.
Namun
dalam
pengaplikasiannya, masih terdapat zat-zat yang harus ditambahkan ke dalam pupuk anorganik
adalah kandungan Nitrogen (N), fospor(P), dan Kalium (K)
2.8
PENCEMARAN
YANG
DISEBABKAN
DARI
PEMUPUKAN
BERLEBIH
Meskipun pupuk membawa dampak positif dalam pertumbuhan dan
perkembangan tumbuhan, ternyata pupuk juga dampak memberikan dampak negatif bagi
lingkungan.
signifikan.
Polusi air juga merupakan salah satu dampak paling jelas dari
penggunaan pupuk yang berlebihan. Kandungan dalam pupuk yaitu
nitrat jika terbilas air hujan akan mengalir dan mencemari daerah
lain.
9
Zat
pengotor
yang
terdapat
logam
dalam
berat
pupuk
tanaman.
Organisme organisme yang ada di tanah yang bermanfaat untuk
penyedian nutrisi tidak secepat pada tanah biasa yang tidak terkena
pupuk, dikarenakan faktor keadaan tanah yang sudah mengandung
zat kimia secara berlebihan.
10
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Ada berbagai unsur di dunia ini dan masing-masing pasti memiliki peran penting
tersendiri, contohnya adalah tembaga. Tembaga/copper dalam kehidupan memiliki peran
penting baik bagi manusia, hewan, tumbuhan, maupun lingkungan. Apabila kita tinjau dari
berbagai aspek. Namun tembaga dalam penggunaannya perlu diperhatikan puladosis atau
ambang batasannya agar tidak meimbulkan ancaman baik disebabkan oleh diferensiasi
maupun kelebihan unsur tembaga tersebut. Karena apabila terjadi diferensiasi ataupun
kelebihan akan berdampak buruk bagi tubuh maupun lingkungan sekitar.
11
DAFTAR ISI
https://www.princeton.edu/~achaney/tmve/wiki100k/docs/Carcinogen.html
http://freeradical.org.au/attachments/DL_2010.pdf
http://www.kanhadewa.usa.cc/bahan-kimia-di-bidang-pertanian.xhtml
Arifin, Zaenal. 2007. Pentingnya Mineral Tembaga dalam, Tubuh Hewan dalam
Hubungannya
Dengan
Penyakit.
(http://medpub.litbang.deptan.go.id/index.php/wartazoa/article/viewFile/884/893,
diakses pada 21 September 2014)
12