Proses diagnostik
Daftar masalah:
Identitas&data
demografik
(1,2,3,.........)
Keluhan Utama
Pengkajian & rencana:
Penyakit sekarang
- WD
- tanda/gejala pendukung
Penyakit dahulu
- Etiologi
Penyakit keluarga
Sosial,ekonomi,keluarga - DD
- pemeriksaan lanjutan/
Pemeriksaan fisik
konsultasi
Pemeriksaan lab.
- rencana terapi
Ringkasan
Rencana terapi
Bagaimana memprosesnya ?
Proses farmasi.
Proses farmakokinetik.
Proses farmakodinamik.
Proses terapetik.
Proses farmasi
Formulasi sediaan menentukan:
- stabilitas,
- desintegrasi,
- disolusi,
- penetrasi kedalam cairan biologik
(ketersediaan hayati).
Formulasi menentukan mutu obat.
Organ Depo
Terikat
Organ Target
Bebas
Reseptor
Bebas
Terikat
Respon
Sirkulasi
sistemik
Absorpsi
Obat Bebas
Obat terikat
Met. Lintas
pertama
Metabolit
Biotransformasi
Proses
Farmakokinetik
Ekskresi
Ke max
Kadar Plasma
C max
Ke min
AUC
waktu
T max
Kadar mantap
Ke max
Kadar
Ke min
Waktu
Profil kadar obat pada dosis berulang
Farmakokinetika klinik
Cmax, Tmax: jumlah&kecepatan absorpsi.
AUC (area under the curve): mencerminkan clerance obat. CL = Dosis/AUC.
Vd (volume of distribution) = fD/Kmaks.
Ct = (Dosis/Vd).exp(-kt).
T1/2 = 0.693 Vd/CL
Data farmakokinetik
Bioavailabilitas (%)
Ekskresi urin (%)
Terikat protein plasma (%)
Clearance (mg/menit/kg)
Vd (l/kgBB)
T1/2 (jam)
Cmaks (gr/l), Tmaks (jam)
Ikatan protein
Clearance
Vd
t1/2
Perubahan itu berdampak pada perlunya
penyesuaian dosis atau interval dosis obat
Tingkat seluler
Tingkat Jaringan
Perubahan fungsi jaringan
Tingkat Organ
Perubahan fungsi organ
Tingkat Sistem
Efek Klinik
Bronkodilatasi
Perbaikan fungsi paru
Sesak nafas hilang
Patologi primer
biokimia
fisiologi
struktur
Patologi
Organ, sistem, tubuh
Tanda dan gejala
Patologi sekunder
PENGOBATAN
Hindari faktor provokatif
Antibiotik
Kenali dan hindari
Oksigen
Drainage
Antibiotik
TERAPI AMINOFILIN
FASE
Farmasetik
Fkinetik
Fdinamik
PROSES
formulasi/sediaan/rute
pemberian aminofilin
ADE aminofilin
PEMANTAUAN
kadar aminofilin
hambat PDE
siklik AMP
mediator radang
transmitter
hormon
autakoid
bronkodilatasi
Efek terapi/
Mual
fungsi paru membaik
Efek samping Aritmia
nafas lega
PEFR
FEV 1
KASUS
Wanita, 41 thn, BB 40 kg.
Keadaan umum: demam, lemas, sesak.
Riwayat: penyakit katup jantung, berobat jalan, terapi digoksin 2x1/2, lasix
1x1, K durules1x1, tioctan 3x1. Flu sejak 10 hari yl, 2 hari SMRS
menggigil, sesak tambah, di bawa ke IGD.
Fisik: KU lemah, TD 90/60, nadi 100/men, JVP tinggi, ikterik. Palpasi:
hepatomegali, asites, udema. Auskultasi: jantung rematik dan
bronkopneumonia.
LAB: Hb 12, Ht 36, ureum 37, kreatinin 1.1, bilirubin 7.6, Na 126, K 3.9, Cl
85.
WD: RHD, komplikasi CHF dan bronkopneumonia.
R/ : ampiclox 4x500 6 hari, dopamin 2 mg/kg/men. Tak ada respons thd
ampiclox, ganti dgn garamycin 2x80 mg 6 hari.
Follow up: 4 hari setelah stop garamycin, curiga intoksikasi digitalis, kadar
digoksin 5.9 ng/ml, Na 116, K 4.6. Cl 94, ureum 157, kreatinin 5.0. Periksa
ulang: ureum 164, kreatinin 6.4, K 6.4.
diuresis
hiperurisemia
oedema hilang
gout
0.5
0.5
0.5
0.5
4
8
8
4
32
0.5
Digoxin
Available(%)
Urinary exc
(%)
Bound in
plasma (%)
Clearance
(ml/men/kg)
Vol.distr.
(liters/kg)
Half-life
(hour)
Peak time
(hours)
Peak conc.
70 13
60 11
25 5
Furosemid
Gentamicin
71 35
IV, 100
71 10
> 90
98.6
.0.9CLcr + 0.3
1.7 0.6
< 10
0.8CLcr+0.1
3.12.CLcr+3.84
0.13 0.8
0.31 0.10
1.3 0.8
2-3
1.4 0.8
IV: 1
1.7 0.9
(ug/ml).
39 13
13
1.4 0.7 (NT)
3.7 1.0 (T)
(ng/mg)
Intensitas efek
Kurang
normal
lebih