Anda di halaman 1dari 3

Nama: Devinta Dhia W.

NPM: 1102013077

Anemia Mikrositik Hipokrom


Definisi
Adalah anemia yang timbul akibat kosongnya cadangan besi tubuh (depleted iron
store) sehingga penyediaan besi untuk eritropoesis berkurang, yang pada akhirnya
pembentukan hemoglobil berkurang. Kelainan ini ditandai oleh besi serum menurun,
TIBC (total iron binding capacity) meningkat, saturasi transferrin menurun, ferritin
serum menurun, pengecatan sumsum tulang negative dan adanya respon terhadap
pengobatan dengan preparat besi.
Siklus besi pada manusia
Besi diabsorpsi dari diet berkisar antara 1-2 mg per hari atau pelepasan sirkulasi
cadangan dalam ikatan plasma ke transferrin. Transferrin mengangkut besi ke jaringan
yang mempunyai reseptor transferrin, khususnya eritroblas dalam sumsum tulang yang
menggabungkan besi tersebut ke dalam hemoglobin. Transferrin kemudian digunakan
ulang. Pada akhir masa hidupnya, sel darah merah dihancurkan dalam makrofag system
retikuloendotel dan besi dilepaskan dari hemoglobin, masuk ke dalam plasma dan
merupakan sumber sebagian besar besi dalam transferrin. Hanya sebagian kecil besi
transferrin plasma yang berasal dari besi dari makanan, yang diserap melalui duodenum
dan yeyenum.
Sebagian besi disimpan dalam makrofag sebagai ferritin dan hemosiderin,
jumlahnya sangat bervariasi tergantung status besi dalam tubuh secara keseluruhan. Besi
dalam ferritin dan hemosiderin adalah dalam bentuk ferri. Besi ini dimobilisasi setelah
direduksi ke dalam bentuk ferro, dengan keterlibatan vitamin C. Seruloplasmin, suatu
enzim yang mengandung tembaga, mangkatalisis oksidasi besi ke bentuk ferri untuk
pengikatan dengan transferrin plasma. Besi juga terdapat dalam otot sebagai myoglobin
dan dalam sebagian besar sel dalam tubuh dalam enzim yang mengandung besi (misal
sitokrom, suksinat dehydrogenase, katalase). Besi jaringan lebih kecil kemungkinan
untuk terkuras daripada hemosiderin, ferritin dan hemoglobin dalam keadaan defisiensi
besi, tetapi mungkin terjadi sedikit pengurangan enzim yang mengandung heme.
Tabel 1. Absorbsi Besi
Faktor-faktor yang mendukung absorpsi
Besi heme
Bentuk ferro (Fe2+)
Asam (HCl, vitamin C)
Zat-zat yang melarutkan (misal gula, asam
amino)
Hepcidin serum menurun, missal
defisiensi besi
Eritropoiesis inefektif
Kehamilan

Faktor-faktor yang mengurangi absorpsi


Besi anorganik
Bentuk ferri (Fe3+)
Basa-antasida, sekresi pancreas
Zat-zat yang mengendapkan: phytates,
fosfat, teh
Hepcidin serum meningkat, missal
kelebihan besi
Eritropoiesis menurun
Peradangan

Hemokromatosis herediter
Peningkatan ekspresi DMT-1 dalam
enterosit duodenum

Berkurangnya ekspresi DMT-1 dalam


enterosit duodenum

Penyebab
a. Kehilangan darah kronik
- Melalui uterus
- Saluran cerna, missal ulkus peptikum, varises esophagus, memakan aspirin,
gastrektomi parsial, karsinoma lambung, sekum, kolon atau rectum, cacing
tambang, angiodisplasia, colitis, hemoroid, diverticulosis
- Kehilangan yang jarang: hematuria, hemoglobinuria, hemosiderosis paru,
perdarahan yang ditimbulkan sendiri
b. Kebutuhan yang meningkat, misal: prematuritas, pertumbuhan, kehamilan, terapi
eritropoeiti
c. Malabsorpsi, misal: enteropati yang diinduksi gluten, gastrektomi, gastritis autoimun
d. Diet yang buruk
Patofisiologi
Anemia defisiensi besi terjadi dalam 3 tahap:
Tahap 1 (tahap prelaten), dimana yang terjadi penurunan hanya kadar feritin
(simpanan besi)
Tahap 2 (tahap laten), dimana feritin dan saturasi transferin turun (tetapi Hb masih
normal)
Tahap 3 (tahap defisiensi besi), dimana feritin, saturasi transferin dan Hb turun
(eritrosit menjadi mikrositik hipokrom)
Manifestasi Klinis
- Radang lidah (glossitis) yang tidak nyeri
- Stomatitis angular
- Kuku yang rapuh, bergerigi atau seperti sendok (koilonikia)
- Disfagia sebagai akibat timbulnya jaringan di faring (syndrome PatersonKelly atau Plummer-Vinson)
- Keinginan makan yang tidak umum (pica)
Diagnosis Laboratorium
Defisiensi
besi

VER/HER

Menurun
terkait
dengan
beratnya

Peradangan
kronik/kegan
asan

Normal/menur
un ringan

Pembawa
sifat
thalasemi
a ( atau
)
Menurun;
sangat
rendah
untuk

Anemia
sideroblas
tik

Biasanya
rendah oada
jenis
kongenital

anemia

derajat
anemia

Hapusan

Mikro/hipo

Normal

Mikro/hipo

tetapi VER
biasanya
meningkat
pada jenis
didapat
bervariasi

Besi serum
(N: 50150g/dl)
TIBC ( N:
300360g/dl)
Presentase
saturasi
(%)
Ferritin
serum
(<12G/DL
)
Cadangan
besi
sumsum
tulang
Besi
eritroblas
Elektrofore
sis
hemoglobi
n

Menurun

Menurun

Normal

Meningkat

>360

<300

Normal

Normal

<10

10-20

30-80

30-80

Menurun

Normal atau
meningkat

Normal

Meningkat

Tidak ada

Ada

Ada

Ada

Tidak ada

Tidak ada

Ada

Normal

Normal

Hb A
meningkat
pada
bentuk

Bentuk
cincin
normal

Penatalaksanaan
a. Transfusi sel darah merah
b. Terapi besi oral
- Sulfas ferosus (mengandung 67mg/200mg) diberikan pada keadaan
perut kosong dalam dosis yang berjarak 6 jam
- Ferro glukonas (mengandung 37mg/300mg)
- Eliksir: untuk anak-anak
c. Besi parenteral
- Ferri-hidroksida-sukrosa (Venofer ), IV lambat, 20mg besi tiap
infusan
- Besi dekstran (CosmoFer ), IV lambat
- Ferri-karbomaltosa (Ferinject ), IV lambat

Anda mungkin juga menyukai