KHEMO
KHEMO
Absorbsi
2. Distribusi
Distribusi
adalah
proses
suatu
obat
yang
secara
reversible
Terapi kombinasi kedua obat ini harus dimonitor dengan ketat serta
dilakukan penyesuaian dosis.
Obat-obat yang cenderung berinteraksi pada proses distribusi
adalah obat-obat yang :
a. persen terikat protein tinggi ( lebih dari 90%)
b. terikat pada jaringan
c. mempunyai volume distribusi yang kecil
d. mempunyai rasio eksresi hepatic yang rendah
e. mempunyai rentang terapetik yang sempit
f. mempunyai onset aksi yang cepat
g. digunakan secara intravena.
Obat-obat yang mempunyai kemampuan tinggi untuk menggeser
obat lain dari ikatan dengan protein adalah asam salisilat, fenilbutazon,
sulfonamid dan anti-inflamasi nonsteroid.
Obat disampaikan ke reseptor melalui sistem sirkulasi dan
mencapai target reseptor yang dipengaruhi oleh aliran darah dan
konsentrasi jumlah darah di reseptor tersebut. Konsentrasi obat di suatu sel
dipengaruhi oleh kemampuan obat berpenetrasi ke dalam kapiler
endotelium (tergantung ikatan obat dengan protein plasma) dan difusi
melalui membran sel. Distribusi obat di darah, organ dan sel tergantung
dosis dan rute pemberian, lipid solubility obat, kemampuan berikatan dari
protein plasma dan jumlah aliran darah ke organ dan sel.
3. Metabolisme (Biotransformasi)
Biotransformasi atau lebih dikenal dengan metabolisme obat
adalah proses perubahan struktur kimia obat yang terjadi dalam tubuh dan
dikatalisis oleh enzim. Pada proses ini molekul obat diubah menjadi lebih
polar atau lebih mudah larut dalam air dan kurang larut dalam lemak,
sehigga lebih mudah diekskresi melalui ginjal. Selain itu, pada umumnya
obat menjadi inaktif, sehingga biotransformasi sangat berperan dalam
mengakhiri kerja obat. Tetapi, ada obat yang metabolitnya sama aktif,
lebih aktif, atau tidak toksik. Ada obat yang merupakan calon obat
(prodrug) justru diaktifkan oleh enzim biotransformasi ini. Metabolit aktif
akan mengalami biotransformasi lebih lanjut dan/atau diekskresi sehingga
kerjanya berakhir.
Pada proses biotransformasi :
a. molekul obat diubah menjadi lebih polar sehingga mudah
diekskresi melalui ginjal
b. pada umumnya obat
menjadi
inaktif,
sehingga
proses
enzim
mikrosom
maupun
nonmikroson
harus
ditingkatkan,
tapi
setelah
pemakaian
sebagian
besar
benzodiazepine).
Simetidin
tidak
Faktor Klinis
Faktor klinis terbagi menjadi dua, yaitu faktor klinis yang di
pengaruhi oleh pasien, dan juga yang dipengaruhi oleh terapi.
1. Faktor klinis yang dipengaruhi oleh pasien menyangkut
beberapa hal, antara lain faktor :
a. Umur
Kebanyakan obat digunakan oleh banyak orang dari
berbagai tingkatan umur, hal ini mempengaruhi regimen
dosis.
1. Pada anak-anak
Secara umum jalur eliminasi obat (hepar dan ginjal)
sangat minim pada bayi yang baru lahir, dan juga pada
bayi yang premature. Hal ini disebabkan karena faktor
fisiologis dari bayi yang tidak biasa, dimana dapat
menyebabkan efek yang tidak diinginkan dari terapi.
Jalur kliren obat sangat dipengaruhi oleh perubahan
fisiologi (bayi, premature, dan saat pubertas). Pada
perkembangan bayi di tahun pertama, kliren metabolit
obat sangat minim. Pada saat pubertas kliren akan
mengalami penurunan lebih cepat pada perempuan
daripada pada laki-laki.
Perbedaan farmakodinamik ditemukan antara anakanak dan orang dewasa hal ini dapat mempengaruhi
outcome terapi yang tidak diinginkan, dan juga adverse
effect. Namun tidak selamanya penggunaan obat pada
anak-anak
dapat
menimbulkan
efek
yang
tidak
Perubahan
farmakokinetik
di
dalam
tubuh
serum,total
peningkatan
jumlah
air
di
lemak
dalam
di
tubuh,
dalam
dan
tubuh
dan
berkurangnya
homeostasis
dapat
ini
dikarenakan
gangguan
ginjal
menyebabkan
obat.
Faktor
yang
terpenting
pada
reaksi
abnormal
suatu
senyawa
kimia,