Anda di halaman 1dari 10

PENELITIAN TINDAKAN KELAS ( PTK )

JUDUL :

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR


DENGAN MENGGUNAKAN METODE KONSTUKTIVISTIK
PADA MATERI PENGERJAAN HITUNG BILANGAN BULAT
BAGI SISWA KELAS : V

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Program pengajaran merupakan jembatan yang menghubungkan materi berada dalam setiap
tingkatan pendidikan dengan siswa sebagai obyek atau input pendidikan, tidak terkecuali Sekolah
Dasar (SD). Program pengajaran kemudian diterjemahkan oleh guru dalam metode dan strategi
pengajaran di kelas. Ini berlaku untuk semua mata pelajaran tidak terkecuali matematika. Sebagai ilmu
pengetahuan yang berkaitan erat dengan teknologi maka menguasai mata pelajaran matematika
merupakan salah satu langkah dalam mewujudkan sumberdaya manusia Indonesia yang berkualitas.
Berdasarkan keputusan Mendikbud Nomor 054/U/1993 tentang tujuan pengajaran di sekolah
dasar pada intinya adalah 1) Membekali peserta didik dengan pengetahuan dan keterampilan dasar
untuk hidup dalam, masyarakat; serta 2) Mempersiapkan peserta didik untuk dapat melanjutkan
sekolah ke jenjang pendidikan selanjutnya. Oleh sebab itu untuk mengakomodasikan perbedaan
sasaran, maka perlu adanya program pengajaran yang dapat mencapai sasaran tersebut.
Untuk meningkatkan prestasi pelajaran matematika berbagai cara telah di tempuh oleh
pemerintah, khususnya Departemen Pendidikan Nasional antara lain dengan meningkatkan kualitas
guru mata pelajaran matematika melalui pembinaan dan pelatihan guru melalui lembaga diklat dan atau
instansi terkait lainnya. Disamping itu juga pemerintah melakukan pengadaan kelengkapan sarana
belajar melalui pemberian buku paket mata pelajaran matematika agar tercipta peningkatan proses
belajar mengajar diantaranya yang menghasilkan interaksi timbale balik antara guru dan murid.
Beberapa hal yang terjadi selama pembelajaran dan ini memiliki keterkaitan dengan masalah ini
antara lain : pada waktu guru membahas pelajaran Matematika, rata-rata siswa kelas V terlihat kurang
bergairah, malas kurang adanya respon, enggan bertanya maupun member pendapat. Solusi nyata

dalam rangka peningkatan prestasi pelajaran matematika sebenarnya bersumber dari pembelajaran yang
ada dikelas, dan dalam hal ini guru memiliki peran yang amat penting. Di Sekolah Dasar Swasta 1
Kristen Pahandut Palangka Raya, harus diakui bahwa hasil belajar siswa terhadap mata pelajaran
matematika masih rendah, hanya 50 % yang mengalami ketuntasan belajar. Selama ini guru hanya
membacakan teks buku pelajaran matematika di depan kelas dan kemudian memberikan tugas bagi
siswa.
Pada saat siswa mengalami kesulitan guru jarang memberikan jawaban yang memuaskan siswa.
Sehingga beberapa siswa merasa tidak puas pada jawaban guru selanjutnya dampaknya kelas akan
menjadi pasif.
Rendahnya hasil belajar siswa pada mata pelajaran matematika Kelas V Sekolah Dasar Swasta
1 Kristen Pahandut Palangka Raya tahun sebelumnya disebabkan oleh beberapa factor ektern dan
intern yaitu antara lain : metode mengajar guru, relasi antara guru dan murid, penghargaan, kritikan,
teguran, umpan balik, dan aktivitas belajar serta minat sendiri ( Slamento, 1988 ). Untuk mengatasi
masalah tersebut, guru harus segera mengambil langkah langkah pembelajaran yang tepat sesuai
dengan metodologi pendidikan.
Untuk mengatasi masalah tersebut di atas, dimana lebih kurang 50% wakyu anak cenderung
mendengarkan guru atau menonton anak mengerjakan tugas di papan tulis dan jarang ada yang
melibatkan siswa supaya aktif pada proses pembelajaran, seperti Tanya jawab, diskusi, perpecahan
persoalan yang dilontarkan guru dan lain lain. Maka guru harus mampu menggunakan metode
pembelajaran yang dapat meaktivitas belajar belajar siswa, sehingga pelaksanaan pembelajaran bias
berjalan secara efektif dan efisien. Kegiatan belajar mengajar.
Dalam kaitan ini metode konstruktivistik digunakan untuk membantu setiap anak dalam
mengatasi kesulitan, baik secara klasikal maupun secara individual, hal ini disesuaikan dengan

kebutuhan masing masing peserta didik. Teknik Konstruktivistik adalah teknik pembelajaran yang
berupa permainan antara kelompok, serupa dengan pertukaran kelompok dengan kelompok, dimana
setiap siswa ditugasi mengajarkan pengetahuan baru yang diperoleh dari hasil diskusi kelompok untuk
diajarkan kepada siswa lain pada kelompok lain. Ini merupakan alternative menarik bila ada materi
belajar yang bias disegmentasikan atau dibagi bagi dan bila bagian bagiannya harus diajarkan
secara beruntun. Tapi siswa mempelajari sesuatu yang berbeda dengan lainnya yang bila digabungkan
dengan materi yang dipelajari oleh siswa lain, membentuk kumpulan pengetahuan atau keterampilan
yang padu (Melvin L. Silberman; 1996 : 192).
B. Rumusan Masalah
Masalah yang ingin peneliti kaji melalui penelitian tndakan kelas ini adalah sebagai berikut :
a. Apakah penggunaan metode kontruktivistik dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada materi
Pengerjaan Hitungan Bilangan Bulat bagi siswa kelas : V Sekolah Dasar Swasta-1 Kristen
Palangka Raya?
C. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah : Untuk mengetahui apakah dengan menerapkan metode
konstruktivistik dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada materik pengerjaan hitungan bilangan
bulat di kelas V SDN-1 Kristen Palangka Raya.
D. Batasan Masalah
Adapun batasan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
Penerapan pembelajaran yang berorientasi konstruktivistik pada pembelajaran matematika dengan
materi pokokpengerjaan hitung bilangan bulat

E. Manfaat Penelitian
1. Bagi Siswa
Diahrapkan dapat memperoleh pengalaman langsung mengenai adanya kebebasan dalam
belajar secara aktif dan kreatif sesuai perkembangan berfikirnya.
2. Bagi Peneliti
Dapat memperoleh pengalaman langsung dalam menerapkan pembelajaran yang berorientasi
pada konstruktivistik.
3. Bagi Guru Lain
Dapat memberikan dorongan bagi guru lain untuk melaksanakan penelitian sejenis.

BAB III
METODE PENELITIAN

A. Lokasi Dan Jadwal Penelitian

1. Penelitian ini dilakukan di kelas V Sekolah Dasar Swasta-1 Kristen Pahandut Palangka Raya
semester genap tahun ajaran 2014/2015. Pelakasanaan penelitian pada bulan Januari sampai
dengan akhir Februari 2015. Jumlah siswa terdiri atas siswa laki-laki dan siswa perempuana.
Sedangkan karakteristik siswa kelas di kelas tersebut memiliki karakteristik yang sama seperti
kelas yang lain, artinya tingkat kemampuan prestasi belajar hamper sama dengan kempuan prestasi
kelas lainnya. Demikian pula keadaan social ekonominya.
B. Rencana Penelitian
1. Perencanaan Penelitian
Penelitian ini dilakukan melalui kolaborasi peneliti bersama dengan guru kelas V. Sebelum
memulai penelitian ini maka sebagai langkah pertama adalah peneliti bersama dengan guru
kelas IV bidang studi lain mengadakan diskusi tentang beberapa hal antara lain :
a. Menentukan kelas subjek penelitian
b. Mendiskusikan teknik/metode dan pendekatan pembelajaran yang akan digunakan
c. Mengumpulkan data-data kesalahan siswa dalam menyelesaikan soal-soal tentang
pengerjaan hitungan bilangan bulat beserta penyebabnya.
d. Menentukan focus observasi dan aspek yang diamati.
e. Menetapkan cara pelaksanaan refleksi.
f. Menetapkan criteria keberhasilan dalam upaya pemecahan masalah.
2. Pelaksanaan Penelitian
Pada perencanaan pelaksanaan, tindakan direncanakan dalam 2 (dua) siklus :

a. Siklus I
Siklus pertama dilakukan selama

x pertemuan proses pembelajaran, pembelajaran

matematika dirancang dean disusun oleh peneliti dan dipertimbangkan dengan kolabolator,
rancangan pembelajaran siklus I untuk konsep pengerjaan gitungan bilangan bulat dengan
mengimplemantasikan pembelajaran yang beroriantasi konstruktivistik dengan tahapantahapan scenario pembelajarannya.
Masalah yang dibahas adalah penggunaan sifat komulatif, komutatif dan distributive
dalam melakukan penghitungan bilangan bulat, berikut rancangan tindakan yang ada pada
tahap ini ditujukan untuk :

1. Membangkitkan motivasi siswa dalam pembelajaran matematika di kelas.


2. Meningkatkan [eran serta siswa dalam pembelajaran melalui kerja kelompok
3. Menumbuhkan keberanian siswa dalam menyampaikan argumentasi dan ikut dalam
diskusi kelas.
Langkah-langkah tindakan yang dilakukan adalah sebagai berikut :
-

Langkah awal yang dilakukan peneliti adalah mengadakan Tanya jawab untuk

membangkitkan motivasi siswa.


Guru memberikan penjelasan singkat tentang penghitungan bilangan bulat.
Menanyakan kepada siswa beberapa hal yang berkaitan dengan pelaksanaan kegiatan

pembaelajaran terdahulu.
Membagi siswa menjadi beberapa kelompok dan dari masing-masing kelompok tersebut
untuk siswa diingat oleh guru untuk melakukan pembagian tugas dengan merata dan

sesuai dengan rancangan tugas.


Guru membagi lembar tugas kepada masing-masing siswa dalam setiap kelompok untuk

diselesaikan dalam waktu yang ditentukan.


Siswa dari masing-masing kelompok diharapkan untuk melaporkan hasil kerja

kelompoknya dan mempersentasikannya ke depan kelas.


Guru dan siswa bersama-sama menyimpulkan hasil pembelajaran yang telah

dilakukannya.
b. Siklus II
Dilaksanakan berdasarkan hasil refleksi pada siklus II selama 2 x pertemuan. Metode
yang digunakan tetap difokuskan pad implementasi pembelajaran yang berorientasi
konstruktivistik. Masalah yang dibahas adalah pengerjaan hitung bilangan bulat, berikut
rancangan tindakan yang ada pada tahap ini ditunjukan untuk :
1. Meningkatkan aktivitas belajar siswa dalam pembelajaran.
2. Meningkatkan kerjasama siswa dalam menyelesaikan soal pembelajaran matematika
Langkah-langkah tindakan yang dilakukan adalah sebagai berikut :
-

Langkah awal yang dilakukan penelitian adalah mengadakan Tanya jawab untuk

membangkitkan motivasi siswa.


Guru memberiakan penjelasan singkat tentang penghitungan bilangan bulat.
Menyakan kepada siswa beberapa hal yang berkaitan dengan pelaksanaan kegiatan
pembelajaran terdahulu.

Membagi siswa menjadi beberapa kelompok dan dari masing-masing kelompok tersebut
siswa diingat oleh guru untuk melaksanakan pembagian tugas dengan merata dan sesuai

dengan rencana tugas.


Guru membagi lembar tugas kepada masing-masing siswa dalam setiap kelompok untuk

diselesaikan dalam waktu yang ditentukan


Siswa dari masing-masing kelompok diharapkan untuk melaporkan hasil kerja

kelompoknya dan mempersentasikannya ke depan kelas.


3. Pengamatan dan Refleksi
Penelitian dan observer mendiskusikan hasil pengamatan tindakan yang telah dilaksanakan.
Hal-hal yang dibahas adalah :
a. Analisis tentang tindakan
b. Mengulas dan menjelaskan rencana dan pelaksanaan tindakan yang telah dilaksanakan
c. Melakukan intervensi, pemaknaan, dan penyimpulan dan yang telah diperoleh.
C. Perangkat Penelitian
Perangkat penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Rencana Pembelajaran
Adalah scenario tentang bagaimana pembelajaran dilaksanakan oleh peneliti disetiap siklusnya.
Scenario ini disusun berdasarkan konsep pengerjaan hitung bilangan bulat yang
diimplementasikan melalui pembelajaran berorientasi konstruktivistik.
2. Lembar Kerja Siswa
Instrumen yang digunakan adalah LKS yang didesain peneliti bersama kolaborator mengikuti
konsep kontruktivistik, dengan harapan dapat menjadi sarana guru dalam manarik motivasi
siswa.
D. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Lembar Pengamatan Aktivitas Siswa
Instrumen ini dirancang oleh peneliti, untuk mngumpulkan data mengenai aktivitas siswa
selama pembelajaran. Pengamatan dilakukan oleh kolaborator sedangkan peneliti berlaku
sebagai guru ajar di kelas tersebut.
2. Tes Pemahaman Materi Pembelajaran
Merupakan instrumen yang disusun oleh peneliti untuk menilai sejumlah tingkat pemahaman
materi siswa terhadap materi yang diberikan. Disusun dengan berpedoman pada kurikulum dan
buku paket pembelajaran ilmu sosial. Soal-soal dalam tes ini mengacu pada indikator

pemahaman konsep pengerjaan hitung bilangan bulat yang telah disusun oleh peneliti bersama
kolaborator.
E. Teknik Analisis Data
Analisis data penelitian digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Data Hasil Pengamatan Aktivitas Siswa dalam Pembelajaran
Pengamatan aktivitas siswa dilakukan terhadap semua kegiatan yang dilakukan oleh siswa
selama pembelajaran berlangsung. Pengamatan dilakukan oleh guru kelas IV (kolaborator), dan
disajikan dalam table se[erti dibawah ini :
No

Indikator

1.
2.
3.
4.

Keseriusan siswa
Inisiatif bertannya
Partisipasi siswa dalam pembelajaran
Kemampuan siswa dalam menceritakan

5.

konsep yang ditemukan


Kemampuan siswa menemukan

Baik

Hasil Observasi
Cukup

Kurang

Penilaian aktivitas dilakuakan dalam skala penelitian sebagai berikut :


Rentang Penilaian
Katagori Penilaian
03
Aktivitas yang kurang
47
Aktivitas yang cukup
8 10
Aktivitas yang baik
Pengamatan menganai aktivitas siswa dilakukan oleh pengamat atau kolaborator yang
mencatat aktivitas siswa selama pembelajaran di kelas. Frekuensi aktivitas inilah yang
kemudian menjadi dasar penentuan setiap perilaku siswa dapat terkatagorikan sebagai
aktivitas yang kurang, cukup, atau baik.

2. Data Hasil Tes Evaluasi Pembelajaran


Tes yang dilaksanakan berlangsung setiap siklus pembelajaran dilakukan. Berdasarkan
hasil tes ini kemudian dikategorikan sesuai dengan indikator tingkat pemahaman materi yang
telah diberikan. Indikator yang digunakan meliputi : mampu mengidentifikasikan penggunaan
uang, mampu menjelaskan cara pengambilan uang di bank. Penentuan setiap indikator dihitung
dengan rumus :

Persentase Tingkat Pemahaman=

Jumlah siswa yang terkatagori


x 100
Jumlah siswa keseluruhan

Anda mungkin juga menyukai