Tindakan

keperawatan

yang

diberikan

kepada

klien

harus

tetap

memperhatikan tiga perinsip asuhan keperawatan dan menurut kelompok kami

dalam tradisi khitanan termasuk dalam Culture care preservation/maintenance
karena dari segi agama islam sangat dianjurkan untuk diilakukan sirkumsisi atau
khitan dengan tujuan memberikan kesehatan pada umatnya. Ini merupakan tanda
sudah baligh bila sudah di khitan atau sirkumsisi. Dahulunya untuk melakukan
khitan atau sirkumsisi masih sangat sederhana dan masih menggunakan metode
yang classic. Untuk penyembuhanya sendiri bisa berbulan setelah dilakukan
sirkumsisi atau khitan.Obat yang digunakan masih sangat terbatas selain itu di
daerah desa juga sangat terbatas petugas kesehatanya. Tetapi sekarang dengan
kemajuan tekhnologi diharapkan bisa terlaksana proses sirkumsi yang lebih maju
dan mencapai tingkat kesejahteraan masyarakat.Sirkumsisi atau khitan adalah
memotong sebagian dari alat kelamin dari pria untuk menjaga kebersihan dari alat
kelamin pria. Ini bisa dibuktikan dengan urin yang keluar bila belum khitan atau
sirkumsisi akan sebagian tertinggal, selanjutnya akan mengendap dan bahayanya
bila terjdai hhubungan intim akan membahayakan bagi si wanita karena sperma
yang keluaar bersama dengan endapan tadi akan memyebabkan kanker rahim.
Tindakan sirkumsisi di dunia medis dianjurkan dan tidak membahayakan bagi
kesehatan. Oleh karena itu sebagai perawat transcultural dalam hal ini harus
membantu, memfasilitasi, atau memperhatikan fenomena budaya guna membantu
individu menentukan tingkan kesehatan dan gaya hidup yang di inginkan.
Membantu dalam tindakan medis, memfasilitasi keinginan klien serta memberikan
fasilitas yang terbaik, dan tetap menghargai budaya yang ada dalam masyarakat.
Mengenai kepercayaan atau pamali yang ada di masyarakat Jember pada usia
anak kita sebagai perawat tarnskultural harus tetap memperhatikan tiga perinsip
asuhan keperawatan dan menurut kelompok kami seperti :
a. Tidak boleh makan didepan pintu, karena dapat memperpendek jodoh
atau tidak akan dapat jodoh

Opini

dalam

hal

ini

termasuk

dalam

Culture

care

preservation/maintenance karena menyangkut etika dan sebagai perawat

transcultural dapat terlibat daalam hal membantu, memfasilitasi, atau
memperhatikan fenomena budaya guna membantu individu menentukan
tingkan kesehatan dan gaya hidup yang di inginkan.
b. Makan tidak boleh sambil bicara karena makanannya bisa dimakan setan
jadi tidak cepat kenyang
Opini

dalam

hal

ini

termasuk

dalam

Culture

care

repatterning/restructuring karena menyangkut dengan nilai kesopnan dan

kita sebagi perawt transcultural harus mampu mengubahnya untuk pola
hidup klien yang lebih baik.
c. Saat makan tidak boleh sampai terdengar suara dari mulut karena
dianggap tidak sopan
Opini

dalam

hal

ini

termasuk

dalam

Culture

care

preservation/maintenance karena menyangkut etika dan sebagai perawat

transcultural dapat terlibat daalam hal membantu, memfasilitasi, atau
memperhatikan fenomena budaya guna membantu individu menentukan
tingkan kesehatan dan gaya hidup yang di inginkan.
d. Setelah makan nasi biasanya dilanjutkan dengan memakan nasi jagung
dan ketela pohon yg dianggap bentuk rasa syukur atas rejeki hari ini
Opini

dalam

hal

ini

termasuk

dalam

Culture

care

preservation/maintenance karena menyangkut budaya dimana budaya

adalah norma atau aturan tindakan dari anggota kelompok terntentu yang
dipelajari dan sebagai perawat transcultural dapat terlibat daalam hal
memperhatikan fenomena budaya guna membantu individu menentukan
tingkan kesehatan dan gaya hidup yang di inginkan.
e. Saat berjalan kaki tidak boleh sambil makan karena nantinya tidak akan
ada wanita yang mau diajak menikah / dapat memperpendek jodoh

Opini

dalam

hal

ini

termasuk

dalam

Culture

care

preservation/maintenance karena menyangkut etika dan sebagai perawat

transcultural dapat terlibat daalam hal membantu, memfasilitasi, atau
memperhatikan fenomena budaya guna membantu individu menentukan
tingkan kesehatan dan gaya hidup yang di inginkan.