Anda di halaman 1dari 6

Tugas Individu

Mata Kuliah : Metodologi Penelitian


Dosen

: Prof. Dr. dr. H. Buraerah H. Abd. Hakim, M.Sc

ANALISIS JENIS-JENIS VARIABEL

Oleh :
AYU ROFIA NURFADILLAH
NIM : P1801214014

KONSENTRASI KESEHATAN LINGKUNGAN


PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT
PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS HASANUDDIN
TAHUN 2014

Judul

: Hubungan Antara Kadar Timbal (Pb) dengan Kadar Hemoglobin (Hb)


Dalam Darah Pada Petugas SPBU Di Kota Makassar

Faktor Risiko :
1. Umur
2. Waktu Kerja
3. Lama Kerja

Variabel Moderator
Kadar timbal dalam
darah pada Petugas
SPBU

Variabel Independen

Kadar hemoglobin
dalam darah pada
Petugas SPBU

Variabel

Dependen
1. Kebiasaan
merokok
2. Konsumsi
minuman kaleng

Variabel Kontrol

1. Variabel Moderator adalah variabel yang faktornya diukur, untuk mengetahui apakah
variabel tersebut dapat memperkuat atau memperlemah hubungan antara variabel
independen dan variabel dependen. Variabel moderator dalam penelitian ini yaitu
umur, waktu kerja dan lama kerja. Hubungan antara kadar Pb dalam darah dan kadar
Hb dalam darah akan semakin kuat apabila dikaitkan dengan umur, waktu kerja dan
lama kerja. Karena umur, waktu kerja dan lama kerja dapat memperngaruhi tingginya
kadar Pb dalam darah sehingga dapat mempengaruhi kadar Hb dalam darah.
2. Variabel Kontrol adalah variabel yang dikendalikan pengaruhnya agar tidak
mengganggu hubungan antara variabel independen dan variabel dependen. Variabel

yang menjadi kontrol dalam penelitian ini yaitu kebiasaan merokok dan konsumsi
minuman kaleng.
Tabel 1 Hubungan Kadar Pb dengan Kadar Hb dalam darah Petugas SPBU Di Kota
Makassar
Kadar Pb dalam
Kadar Hb dalam Darah
Total
Nilai P
Darah
Tidak Normal
Normal
n
%
n
%
n
%
Tidak Normal
26
100.0
0
0
26
100.0
0.000
Normal
2
10
18
90
20
100.0
Total
28
60.9
18
39.1
46
100.0
Data Penelitian Thesis, 2007
Berdasarkan tabel 1 dapat diketahui bahwa petugas SPBU yang memiliki kadar Pb tidak
normal yang berjumlah 26 orang, semuanya memiliki kadar Hb yang tidak normal.
Sedangkan petugas SPBU yang memiliki kadar Pb normal yang berjumlah 20 orang, terdapat
18 orang (90%) yang memiliki kadar Hb normal dan 2 orang (10%) memiliki kadar Hb tidak
normal. Hasil analisis bivariate menunjukkan nilai P=0.000 (P<0.05) artinya ada hubungan
antara kadar Pb dengan kadar Hb dalam darah petugas SPBU.
Tabel 2 Prediksi Hubungan Kadar Timbal (Pb) dengan Kadar Hemoglobin (Hb) Dalam
Darah Petugas SPBU Di Kota Makassar setelah dikontrol Umur
Kelompok
Umur
(Tahun)

Kadar Pb dalam
Darah

Tidak Normal
40-55
Normal
Total
Tidak Normal
20-39
Normal
Total
Data Penelitian Thesis, 2007

Kadar Hb dalam Darah


Tidak
Normal
Normal
n
%
n
%
9
100.0
0
0
0
0
1
100.0
9
90
1
10
17 100.0
0
0
2
10.5
17
89.5
19
52.8
17
47.2

Total
n
9
1
10
17
19
36

%
100.0
100.0
100.0
100.0
100.0
100.0

Nilai P
0.100

0.000

Berdasarkan tabel 2 dapat diketahui bahwa hasil analisis untuk hubungan kelompok
umur 40-55 tahun dengan kadar Pb dan Kadar Hb dalam darah petugas SPBU menunjukkan
nilai P=0.100 (P>0.05) yang artinya tidak ada hubungan untuk kelompok umur umur 40-55
tahun dengan kadar Pb dan Kadar Hb dalam darah petugas SPBU. Sedangkan hasil analisis
untuk hubungan kelompok umur 20-39 tahun dengan kadar Pb dan Kadar Hb dalam darah

petugas SPBU menunjukkan nilai P=0.000 (P<0.05) yang artinya ada hubungan antara
kelompok umur 20-39 tahun dengan kadar Pb dan Kadar Hb dalam darah petugas SPBU.
Tabel 3 Prediksi Hubungan Kadar Timbal (Pb) dengan Kadar Hemoglobin (Hb) Dalam
Darah Petugas SPBU Di Kota Makassar setelah dikontrol Waktu Kerja

Waktu Kerja

Kadar Pb dalam
Darah

Tidak Normal
>8 jam/hari
Normal
Total
Tidak Normal
<=8 jam/hari
Normal
Total
Data Penelitian Thesis, 2007

Kadar Hb dalam Darah


Tidak
Normal
Normal
n
%
n
%
16 100.0
0
0
1
10.0
9
90.0
17
65.4
9
34.6
10 100.0
0
0
1
10.0
9
90.0
11
55.0
9
45.0

Total
n
16
10
26
10
10
20

%
100.0
100.0
100.0
100.0
100.0
100.0

Nilai P

0.000

0.000

Berdasarkan tabel 3 dapat diketahui bahwa hasil analisis untuk hubungan waktu kerja >8
jam/hari dengan kadar Pb dan Kadar Hb dalam darah petugas SPBU menunjukkan nilai
P=0.000 (P<0.05) yang artinya ada hubungan untuk waktu kerja >8 jam/hari dengan kadar Pb
dan Kadar Hb dalam darah petugas SPBU. Sama halnya dengan hasil analisis untuk
hubungan waktu kerja <=8 jam/hari dengan kadar Pb dan Kadar Hb dalam darah petugas
SPBU menunjukkan nilai P=0.000 (P<0.05) yang artinya ada hubungan antara waktu kerja
<=8 jam/hari dengan kadar Pb dan Kadar Hb dalam darah petugas SPBU.
Tabel 4 Prediksi Hubungan Kadar Timbal (Pb) dengan Kadar Hemoglobin (Hb) Dalam
Darah Petugas SPBU Di Kota Makassar setelah dikontrol Lama Kerja
Kadar Hb dalam Darah
Total
Nilai P
Kadar Pb dalam
Tidak
Lama Kerja
Normal
Darah
Normal
n
%
n
%
n
%
0.400
Tidak Normal
1
100.0
0
0
1 100.0
>1 Tahun
Normal
1
25.0
3
75.0
4 100.0
Total
2
40.0
3
60.0
5 100.0
Tidak Normal
25
100.0
0
0
25 100.0
0.000
<=1 Tahun
Normal
1
6.3
15
93.8 16 100.0
Total
26
63.4
15
36.6 41 100.0
Data Penelitian Thesis, 2007
Berdasarkan tabel 4 dapat diketahui bahwa hasil analisis untuk hubungan lama kerja >1
tahun dengan kadar Pb dan Kadar Hb dalam darah petugas SPBU menunjukkan nilai P=0.400

(P>0.05) yang artinya tidak ada hubungan untuk lama kerja >1 tahun dengan kadar Pb dan
Kadar Hb dalam darah petugas SPBU. Sedangkan hasil analisis untuk hubungan lama kerja
<=1 tahun dengan kadar Pb dan Kadar Hb dalam darah petugas SPBU menunjukkan nilai
P=0.000 (P<0.05) yang artinya ada hubungan antara lama kerja <=1 tahun dengan kadar Pb
dan Kadar Hb dalam darah petugas SPBU.
Tabel 5 Prediksi Hubungan Kadar Timbal (Pb) dengan Kadar Hemoglobin (Hb) Dalam
Darah Petugas SPBU Di Kota Makassar setelah dikontrol Status Merokok
Kadar Hb dalam Darah
Total
Nilai P
Status
Kadar Pb dalam
Tidak
Normal
Merokok
Darah
Normal
n
%
n
%
n
%
Tidak Normal
21
100.0
0
0
21 100.0
0.000
Merokok
Normal
1
12.5
7
87.5
8
100.0
Total
22
75.9
7
24.1 29 100.0
Tidak Normal
5
100.0
0
0
5
100.0
Tidak
Normal
1
8.3
11
91.7 12 100.0
0.001
Total
6
35.3
11
64.7 17 100.0
Data Penelitian Thesis, 2007
Berdasarkan tabel 5 dapat diketahui bahwa hasil analisis untuk hubungan perokok
dengan kadar Pb dan Kadar Hb dalam darah petugas SPBU menunjukkan nilai P=0.000
(P<0.05) yang artinya ada hubungan untuk perokok dengan kadar Pb dan Kadar Hb dalam
darah petugas SPBU. Sama halnya dengan hasil analisis untuk hubungan yang tidak merokok
dengan kadar Pb dan Kadar Hb dalam darah petugas SPBU menunjukkan nilai P=0.001
(P<0.05) yang artinya ada hubungan antara tidak merokok dengan kadar Pb dan Kadar Hb
dalam darah petugas SPBU.

Tabel 6 Prediksi Hubungan Kadar Timbal (Pb) dengan Kadar Hemoglobin (Hb) Dalam
Darah Petugas SPBU Di Kota Makassar setelah dikontrol Konsumsi
Minuman Kaleng
Konsumsi
Kadar Pb dalam
Kadar Hb dalam Darah
Total
Nilai P

Minuman
Kaleng

Darah

Tidak Normal
Normal
Total
Tidak Normal
Tidak
Normal
Total
Data Penelitian Thesis, 2007
Ya

Tidak
Normal
n
%
20 100.0
0
0
20
74.1
6
100.0
2
15.4
8
42.1

Normal
n
0
7
7
0
11
11

%
0
100.0
25.9
0
84.6
57.9

n
20
7
27
6
13
19

%
100.0
100.0
100.0
100.0
100.0
100.0

0.000

0.001

Berdasarkan tabel 5 dapat diketahui bahwa hasil analisis untuk hubungan konsumsi
minuman kaleng dengan kadar Pb dan Kadar Hb dalam darah petugas SPBU menunjukkan
nilai P=0.000 (P<0.05) yang artinya ada hubungan untuk konsumsi minuman kaleng dengan
kadar Pb dan Kadar Hb dalam darah petugas SPBU. Sama halnya dengan hasil analisis untuk
hubungan yang tidak mengkonsumsi minuman kaleng dengan kadar Pb dan Kadar Hb dalam
darah petugas SPBU menunjukkan nilai P=0.001 (P<0.05) yang artinya ada hubungan antara
tidak mengkonsumsi minuman kaleng dengan kadar Pb dan Kadar Hb dalam darah petugas
SPBU.

Anda mungkin juga menyukai