Case
Case
Lanjut
A. Status Internus
Keadaan umum
Kesadaran
Tekanan darah
Nadi
Pernafasan
Suhu
Tinggi badan
Berat badan
Kepala dan wajah
Mata
Jantung
Inspeksi
Palpasi
Perkusi
Batas kanan
Batas kiri
Batas atas
Auskultasi
: Tampak tenang
: Compos Mentis
: 140/80 mmHg
: 78 kali/menit
: 20x/menit
: 36.9 oC
: 168 cm
: 55 kg
: tidak ada deformitas, dalam batas normal
: konjungtiva anemis -/-, sklera ikterik -/-, pupil
isokor diameter 3mm/3mm, refleks cahaya +/+
: ictus kordis tidak tampak
: ictus kordis tidak teraba
: linea sternalis dextra
: linea midklavicularis sinistra
: ICS III
: bunyi jantung I dan II reguler, murmur (-), gallop (-)
Thorax
Inspeksi
Palpasi
Perkusi
Auskultasi
Abdomen
Inspeksi
Palpasi
Perkusi
: cembung
: supel, nyeri tekan/nyeri tekan lepas (-), hepar dan lien tidak teraba
: timpani pada seluruh regio abdomen
Sistem urogenital
Sistem muskuloskeletal
Kulit
Sistem motorik
Tonus
Koordinasi
: normotonus
: baik
Refleks fisiologis
: + +
+ +
Refleks patologis
: (-) negatif
B. Status Neurologik
Pemeriksaan neurologik dalam batas normal
C. Test laboratorium (21 Oktober 2014)
Test/Jenis Pemeriksaan
Hasil
Unit/Satuan
Nilai Rujukan
Leukosit
10,41
ribu/mm3
3,8 10,6
Eritrosit
4,63
juta/mm3
4,4 5,9
Hemoglobin
14,9
g/dl
13,2 17,3
Hematokrit
41,1
40 52
MCV
89
fL
80 100
MCH
32
Pg
26 34
MCHC
36
g/dl
32 36
Trombosit
348
ribu/mm3
150 400
Basinofil
0,3
0.3 1.0
Eosinofil
0,7
0,7 7,0
Neutrofil
71,0
34,0 71,1
Limfosit
20,5
19,3 53,1
Status Mental
Pada pemeriksaan status mental ditemukan:
Mood
: depresif
Afek
: sesuai
Gangguan persepsi
Isi pikir
: waham tersistematisasi.
Tilikan
Formulasi Diagnostik
Aksis I :
Dari wawancara dan pemeriksaan halusinasi auditorik dan visual + waham
tersistematisasi pasien tidak dapat bersosialisasi dengan lingkungan sekitar dan
pasien tidak dapat bekerja (mengganggu fungsi dan menimbulkan penderitaan)
gangguan jiwa.
Pada pasien tidak ditemukan riwayat trauma kapitis dan riwayat penggunaan zat
diagnosa F00 - F09 (gangguan mental organik) dan F10 - F19 (gangguan mental
dan perilaku akibat penggunaan zat psikoaktif) dapat disingkirkan.
Kata pasien, Saat saya sedang sendirian, saya bisa mendengar suara
saudara perempuan saya yang berkata kepada saya bahwa saya tidak
berguna dan tidak selevel dengan dia.
Halusinasi auditorik tanpa bentuk verbal berupa suara kidung
gereja
Waham tersistematisasi
Pasien mengatakan bahwa ia bukan anak kandung ayah dan ibunya
saat ini. Ia mengatakan bahwa ayah kandungnya adalah orang
Amerika-Inggris yang datang ke Indonesia lalu menikah dengan ibu
kandungnya yang berasal dari Bandung. Kemudian dia dititipkan
kepada orangtuanya yang sekarang.
Tidak ada gangguan pada fungsi kognitif, daya ingat, daya pikir, daya
belajar, dan kesadaran atau perhatian
Aksis II
Aksis III
: Dari anamnesis tidak ada keluhan fisik dan dari pemeriksaan fisik tidak
ditemukan kelainan yang bermakna sehingga dapat disimpulkan bahwa
aksis III tidak ditemukan diagnosis.
Aksis IV
: Pasien saat ini menjalin hubungan dengan pasangan yang tidak direstui
oleh keluarga dan pasien tidak meminum obat secara teratur.
Aksis V
Saat ini pasien masih cenderung menarik diri dan belum dapat
berinteraksi dengan baik dengan lingkungannya, namun
pasien
menetap,