PAPER
oleh:
Utiya Listy Biyumna
121710101119
ABSTRAK
Kopi adalah sejenis minuman yang berasal dari proses pengolahan dan ekstraksi
biji tanaman kopi. Kopi memiliki nilai ekonomis yang cukup tinggi di antara
tanaman perkebunan lainnya dan berperan penting sebagai sumber devisa
negara. Tanaman kopi memiliki struktur yang cukup lengkap yaitu akar, batang,
daun, bunga dan buah. Hampir dari semua struktur kopi dapat dimanfaatkan
menjadi produk derivat, termasuk limbah kopi. Limbah kopi dapat dimanfaatkan
menjadi pupuk kompos.
Kata kunci: kopi, limbah kopi dan pupuk kompos.
PENDAHULUAN
Kopi adalah spesies tanaman tahunan berbentuk pohon. Di dunia
perdagangan, dikenal beberapa golongan kopi, tetapi yang paling sering
dibudidayakan hanya kopi Arabika, Robusta, dan Liberika (Najiyati dan Danarti,
2006). Menurut Rahardjo (2012), kopi merupakan salah satu hasil komoditi
perkebunan yang memiliki nilai ekonomis yang cukup tinggi di antara tanaman
perkebunan lainnya dan berperan penting sebagai sumber devisa negara. Kopi
tidak hanya berperan penting sebagai sumber devisa, melainkan juga merupakan
sumber penghasilan bagi tidak kurang dari satu setengah juta jiwa petani kopi di
Indonesia.
Tanaman kopi memiliki struktur yang cukup lengkap yaitu akar, batang,
daun, bunga dan buah. Hampir dari semua struktur kopi dapat dimanfaatkan
menjadi produk derivat, salah satu contohnya adalah limbah kopi. Limbah kopi
sebagian besar dimanfaatkan sebagai pupuk, namun sebagian diantaranya
dimanfaatkan oleh pengrajin jamu tradisional sebagai bahan jamu (Muryanto dkk,
2004).
PEMBAHASAN
Definisi Kopi
Kopi adalah sejenis minuman yang berasal dari proses pengolahan dan
ekstraksi biji tanaman kopi. Kata kopi sendiri awalnya berasal dari bahasa Arab
qahwah yang berarti kekuatan karena pada awalnya kopi digunakan sebagai
minuman berenergi tinggi. Kata qahwah kembali mengalami perubahan menjadi
kahveh yang berasal dari bahasa Turki dan kemudian berubah lagi menjadi koffie
dalam bahasa Belanda. Penggunaan kata koffie segera diserap ke dalam bahasa
Indonesia menjadi kata kopi yang dikenal saat ini.
Secara lengkap, klasifikasi botani kopi adalah sebagai berikut:
Divisi : Spermatophyta
Subdivisi: Angiospermae
Kelas : Dicotyledonae
Ordo : Rubiales
Famili : Rubiaceae
Genus : Coffea
Spesies : coffea sp.
Secara umum, terdapat dua jenis biji kopi, yaitu arabika (kualitas terbaik)
dan robusta. Pada umumnya tanaman kopi berbunga setelah berumur sekitar dua
tahun. Bila bunga sudah dewasa, terjadi penyerbukan dengan pembukaan kelopak
dan mahkota yang akan berkembang menjadi buah. Kulit buah yang berwarna
hijau akan menguning dan menjadi merah tua seiring dengan pertumbuhannya.
Waktu yang diperlukan dari bunga menjadi buah matang sekitar 6-11 bulan,
tergantung jenis dan lingkungan. Kopi arabika membutuhkan waktu 6-8 bulan,
sedangkan kopi robusta 8-11 bulan. Bunga umumnya mekar awal musim kemarau
dan buah siap dipetik di akhir musim kemarau. Di awal musim hujan, cabang
primer akan memanjang dan membentuk daun-daun baru yang siap mengeluarkan
bunga pada awal musim kemarau mendatang (Najiyati dan Danarti, 2006). Jika
dibandingkan dengan kopi arabika, pohon kopi robusta lebih rendah dengan
ketinggian sekitar 1,98 hingga 4,88 meter saat tumbuh liar di kawasan hutan. Pada
2. Batang
b. Cabang Sekunder
Cabang yang tumbuh di cabang primer. Cabang sekunder berfungsi
sebagai tempat tumbuhnya cabang reproduksi atau ranting bunga dan
buah. Berbagai arah tumbuh cabang sekunder di antaranya samping
bawah, samping atas dan membentuk cabang-cabang lain (cabang kipas).
c. Cabang Reproduksi (Orthtotrop)
Tempat tumbuh cabang orthotrop berada di batang tanaman,
tumbuhnya tegak dan lurus. Cabang ini berasal dari tunas reproduksi
yang terdapat di setiap ketiak daun pada batang utama atau cabang
primer. Setiap ketiak daun bisa mempunyai 4-5 tunas reproduksi,
sehingga apabila cabang reproduksi mati bisa diperbaharui sebanyak 4-5
kali. Cabang ini mempunyai sifat seperti batang utama, sehingga bila
suatu ketika batang utama mati atau tidak tumbuh sempurna, maka
fungsinya dapat digantikan oleh cabang ini. Dari cabang orthotrop akan
tumbuh cabang-cabang lain yang biasa disebut cabang air (wiwilan).
Cabang air adalah cabang reproduksi yang tumbuhnya pesat, ruas-ruas
daunnya relatif panjang dan lunak atau banyak mengandung air.
d. Cabang Balik
Cabang balik tumbuh di cabang primer. Sama seperti cabang
sekunder, cabang ini juga sebagai cabang reproduksi. Selain itu, cabang
balik juga berfungsi sebagai tempat tumbuhnya bunga dan buah. Arah
pertumbuhan cabang balik agar berbeda dengan jenis cabang lainnya
yaitu ke arah mahkota tajuk.
e. Cabang Kipas
Cabang kipas adalah cabang reproduksi yang tumbuh kuat pada
cabang primer karena pohon sudah tua. Pohon yang sudah tua biasanya
hanya mempunyai sedikit cabang primer karena sebagian besar sudah
mati dan luruh. Cabang yang tinggal sedikit ini biasanya terletak di ujung
batang dan mempunyai pertumbuhan yang cepat, sehingga mata
Warna Daun
Hijau kuat pekat dan bergaris
gelombang seperti talang air
Hijau agak terang
4. Bunga
buah membutuhkan waktu 7-10 bulan, sedangkan kopi jenis robusta 9-12
bulan.
5. Buah
d. Kulit ari
e. Biji
Kulit luar terdiri dari satu lapisan yang tipis. Buah yang masih muda
bewarna hijau tua, kemudian berangsur-angsur berubah menjadi hijau
kuning dan jika sudah matang akan berwarna merah, daging buahnya
berlendir dan memiliki senyawa gula yang rasanya manis. Keadaan kulit
bagian dalam (endokarp) cukup keras dan membungkus sepasang biji kopi,
biasanya disebut sebagai kulit tanduk. Kulit ari merupakan kulit halus yang
menyelimuti masih-masing biji kopi. Bagian dalam yang terakhir dari buah
kopi adalah biji kopi (coffee bean) atau kopi beras (Panggabean, 2011).
Pada penampang melintang biji kopi tampak spermoderm yang terdiri
dari satu lapis sel batu, dinding tebal, lumen lebar, bernoktah, bentuk dan
ukuan bermacam-macam, tunggal atau berkelompok. Perisperm terdiri dari
sel parenkim yang berbentuk hampir segi empat, dinding tebal, dan lumen
lebar. Pada sel yang lebih besar dinding berpenebalan tidak merata, berisi
tetes minyak dan aleuron, kadang-kadang butir-butir pati. Serbuk kopi
berwarna coklat kehitaman. Fragmen pengenal adalah sel batu lumen lebar
bernoktah, parenkim dinding tipis, dan lapisan pigmen parenkim tetes
minyak.
Buah kopi pada umumnya mengandung 2 butir biji, tetapi kadangkadang mengandung hanya sebutir saja (Ciptadi dan Nasution, 1985). Pada
kemungkinan yang pertama biji-bijinya mempunyai bidang datar (perut biji)
dan bidang cembung (punggung biji). Pada kemungkinan yang kedua biji
kopi berbentuk bulat panjang (kopi jantan). Dalam bahasa daerah umumnya
disebut biji lanang, kong, atau kung. Komposisi kimia biji kopi berbedabeda, tergantung tipe kopi, tanah tempat tumbuh dan cara pengolahan kopi.
Berikut ini adalah komposisi jumlah kandungan zat dari daging buah kopi
yang sudah matang.
Tabel 2. Komposisi jumlah kandungan zat dari daging buah kopi yang
sudah matang.
No
1
2
3
4
5
6
7
8
Komponen
Air
Serat
Gula
Tanin
Mineral
Lemak dan resin
Senyawa volatil
Lain-lain
Jumlah
(%)
42,66
27,44
9,46
8,56
3,77
1,18
0,11
6,82
Struktur kimia yang terpenting tedapat didalam kopi adalah kafein dan
caffeol. Kafein yang menstimuli kerja saraf, caffeol memberikan flavor dan
aroma yang baik. Bentuk murni kafein terlihat seperti kristal berbentuk
tepung putih atau berbentuk seperti benang sutera yang panjang dan kusut.
Bentuk kristal benang itu berkelompok akan terlihat seperti bulu domba.
Kristal kafein mengikat satu molekul air, dapat larut dalam air mendidih.
Pada pelarut organik pengkristalan terjadi tanpa ikatan molekul air. Kafein
mencair pada suhu 235-237C dan akan menyublim pada suhu 1760oC di
ruangan terbuka. Kafein mengeluarkan bau yang wangi, mempunyai rasa
yang sangat pahit dan mengembang di dalam air. Kafein adalah suatu
alkaloid turunan dari methyl xanthyne 1,3,7 trimethyl xanthyne. Kafein
adalah basa yang lemah dan dapat memisah dengan penguapan, serta mudah
diuraikan oleh larutan alkali yang panas (Ridwansyah, 2003).
bersih (higienis). Setelah proses berlangsung, suhu dalam bak naik hingga kurang
lebih 50o C, tetapi setelah itu suhu akan turun lagi. Setiap 3 minggu sekali, bakbak tersebut dibalik. Setelah 23 bulan, kompos siap digunakan dan menghasilkan
warna kehitam-hitaman yang tidak berbau.
Volume yang dihasilkan dari 1 ton buah kopi dapat menghasilkan 0,4 ton
kompos. Untuk kepentingan pengangkutan, maka kompos dikeringkan hingga
kandungan airnya tinggi 5060%, berat jenisnya rendah rata-rata 0,67. Mengenai
pemakaiannya, diberikan tiap tahun kira-kira sebanyak 5 kg bahan kering atau 10
12 kg kompos masak (basah) untuk setiap pohon.
Hasil analisis kualitas kimia kompos yang dihasilkan dari limbah kulit
kopi menggunakan aktivator Stardec menghasilkan kadar Fe 0,32%, kadar CaO
0,99%, kadar air 46,25%, Kadar C-Organik 27,34% memenuhi Standar SNI 197030-2004, namun pH belum memenuhi Standar SNI yaitu 8,49.
KESIMPULAN
Tanaman kopi memiliki struktur yang cukup lengkap yaitu akar, batang,
daun, bunga dan buah. Hampir dari semua struktur kopi dapat dimanfaatkan
menjadi produk derivat, salah satu contohnya adalah limbah kopi yang dapat
dijadikan sebagai pupuk kompos.
DAFTAR PUSTAKA
Ciptadi, W. dan Nasution, M.Z. 1985. Pengolahan Kopi. Bogor: Fakultas
Teknologi Institut Pertanian Bogor.
Illy, A. dan Viani, R. 2005. Espresso Coffee - The Science of Quality (2nd ed.)/
Massimo Marcone, Editors. Elsevier Academic Press (2005) ISBN 0-12370371-9., Food Research International, Volume 39, Issue 2, March 2006,
p. 256, ISSN 0963-9969.
Muryanto, U., Nuschati, D., Pramono dan Prasetyo, T. 2004. Potensi Limbah Kulit
Kopi Sebagai Pakan Ayam. Ungaran: Balai Pengkajian Teknologi Pertanian.
Najiyati dan Danarti. 2004. Kopi Budidaya dan Penanganan Lepas Panen. Edisi
Revisi. Jakarta: Penebar Swadaya.
Panggabean, E. 2011. Buku Pintar Kopi. 1st edition. Jakarta: Agromedia Pustaka.
Rahardjo, P. 2012. Kopi Panduan Budidaya dan Pengolahan Kopi Arabika dan
Robusta. Jakarta: Penebar Swadaya.
Retnandari, N. D., dan Tjokrowinoto, M. 1991. Kopi Kajian Sosial Ekonomi.
Yogyakarta: Aditya Medya.
Ridwansyah. 2003. Pengolahan Kopi. Skripsi. Sumatera Utara: Fakultas Pertanian
Universitas Sumatera Utara.