Anda di halaman 1dari 3

Jenis Esai

: Deskriptip
Memilih Jurusan di Perguruan Tinggi

Ujian Nasional sudah diselengarakan dan berikutnya adalah merencanakan dan


menentukan langkah selanjutnya. Apakah mau masuk perguruan tinggi, jurusan apa yang
dipilih dan sebagainya. Bagi anak yang sudah mengetahui apa bakat dan minatnya dan
terbiasa mengambil keputusan sendiri, tidak banyak mengalami kendala dalam memilih
jurusan. Masalahnya dimasa ini banyak siswa SMA yang sulit mengambil keputusan karena
tidak tahu apa bakat dan minatnya, dan banyak yang belum menemukan potensi dirinya, tidak
terbiasa mengambil keputusan sendiri bahkan hal-hal yang terkait dengan kepentingannya,
sehingga bingung ketika harus memilih jurusan diperguruan tinggi. Belum lagi gaya ikutikutan teman atau juga karena mengikuti pacar. Kebingungan siswa ada pula yang disebabkan
oleh orang tua yang memaksakan anak memilih jurusan yang dikehendaki orang tua, bukan
kemamuan dan minat anaknya sendiri.
Dampak Dari Salah Memilih Jurusan
Banyak orang berpikiran, pilihan jurusan yang gampang (gampang masuk dan gampang
lulus), supaya gampang dapat pekerjaan dan gajinya besar. Sebenarnya pandangan ini perlu
ditinjau ulang karena memilih jursan bukan persoalan yang gampang. Dalam memilih jurusan
siswa perlu memperhitungkan beberapa faktor seperti kemampuan, minat, bakat, kepribadian
dan lain-lain. Jika salah memilih jurusan akan mempunyai dampak bagi kehidupan kita
dimasa mendatang, apa saja dampaknya ?
1. Dampak psikologis
Mempelajari sesuatu yang tidak sesuai dengan meinat, bakat dan kemampuan,
merupakan pekerjaan yang tidak menyenangkan, apalagi bukan kemauan sendiri tapi atas
desakan orang tua. Belajar karena tepaksa itu akan sulit dicerna otak. Kesal, marah, sebal,
sedih itu semua sudah memblokir efektivitas kerja otak dan menghambat motivasi. Anak
akan burusaha setangah mati supaya hasilnya baik demi membahagiakan orang tuanya,
walaupun harus mengorbankan perasaannya. Kalau anak dari keluarga yang berduit, bisa saja
dengan mudah pindah kuliah, tapi bagi mereka yang ekonominya pas pas-an ini bisa menjadi
delima berat. Memilih jurusan sesuai dengan saran teman atau mengikuti pacar, padahal tidak
sesuai dengan minat diri juga punya dampak psikoligis, yakni menurunya daya tahan
terhadap tekanan, konsentrasi dan menurunnya daya juang. Apalagi kalau pelajaran kian sulit,

masalah makin bertambah. Hal-hal seperti itu yang bisa menyebabkan kuliah terancam
terhenti ditengah jalan.
2. Dampak Akademis
Masalah akademis yang dapat terjadi jika salah mengambil pilihan, seperti prestasi
yang tidak optimum, banyak mengulang mata kuliah yang berdampak pada waktu dan biaya,
kesulitan memahami materi, kesulitan memecahkan persoalan, ketidakmampuan untuk
mandiri dalam belajar, dan buntutnya adalah rendahnya nilai indeks prestasi. Selain itu
dampak yang paling bahaya adalah motivasi yang kurang sehingga berpengaruh terhadao
tingkat kehadiran. Padahal tingkat kehadiran ini sangat mempengaruhi nilai.
3. Dampak Relasional
Selain memilih jurusan membuat anak tidak nyaman dan tidak percaya diri. Ia tidak
mampu menguasai materi sehingga ketika hasilnya tidak memuaskan, ia pun merasa minder
karena merasa dirinya bodoh. Sehingga ia menjaga jarak dengan temannya, makin pendiam,
menarik diri dari pergaulan, lebih senang mengurung diri dikamar. Atau bisa menjadi agresif
karena kompensasi dari inferioritas dipelajaran. Bahkan karena ia merasa kurang dipelajaran,
maka dia berusaha tampil hebat dilingkungan sosial dengan cara misalnya mengintimidasi
anak yang lebih pandai dan sebagainya.
Bagaimana Memilih Jurusan Agar Tepat ?
Menurut Gunadi et al (2007) ada beberapa prinsip yang perlu diperhatikan dalam
melakukan pemilihan jurusan agar jurusan yang dipilih tepat, yaitu : Mencari informasi
secara detil mengenai jurusan yang diminati. Menyadari bahwa jurusan yang dipilih hanya
merupakan salah satu anak tangga awal dari proses pencapaian karir. Jurusan yang dipilih
sebaiknya sesuai dengan kemampuan dan minat siswa yang bersangkutan. Berpikir jauh
kedepan melihat konsekuensi kerja sebagai akibat dari pilihan itu. Disetiap pilihan pasti ada
konsekuensi profesi, jangan sampai ingin punya status tapi tidak ingin menjalani
konsekuensinya. Jurusan yang dipilih sebaiknya sesuai dengan cita-cita, siapkan mental, fisik
dan komitmen untuk mau belajar menghadapi apapun itu tantangannya. Serta alangkah
baiknya jika jika anak memiliki lebih dari satu alternative untuk menjaga-jaga jika dirinya
tidak masuk alternative pertama, maka masih ada kesempatan di alternative berikutnya.
Pemilihan alternative studi harus pun diupayakan yang masih sesuai dengan minat dan

kemampuan, jangan sampai jurusan dengan kemungkinan besar diterima, padahal tidak
sesuai minat.
Nama : Muhammad Firdaus
Kelas : XII Ipa C

Anda mungkin juga menyukai