(87,63%), harga (82,47%), warna (76,29%), manfaat (74,23%), kekenyalan (73,20%), dan
yang terakhir ukuran (51,55%).
Sedangkan pengaruh luar yang membentuk perilaku konsumen terhadap Bakpao Telo
dari keluarga sebesar 56 %, orang lain sebesar 55 % dan Tenaga Penjual 27 %. Dengan
demikian keluarga merupakan faktor luar terbesar dalam mempengaruhi dan memotivasi
terjadinya perilaku konsumen dalam membeli Bakpao Telo.
Dari analisis sikap dan perilaku konsumen yang menggunakan model Fishbein didapat
sikap konsumen bernilai positif yaitu sebesar 4.213413. Artinya nilai tersebut pada skala
maksimum terdapat pada posisi baik. Jika sikap konsumen positif biasanya diikuti tindakan
selanjutnya yaitu keputusan untuk membeli. Perilaku konsumen terhadap Bakpao Telo sebesar
2,407561, artinya nilai itu bernilai positif (lebih besar daripada nol), sehingga perilaku
konsumen
Bakpao Telo Baik.
Sehubungan dengan karakteristik konsumen Bakpao Telo dan beberapa faktor yang
mempengaruhi konsumen dalam membeli Bakpao Telo, maka saran yang diberikan pengamat
adalah pihak perusahaan Bakpao Telo harus dapat mempertahankan bahkan meningkatkan
cita rasa Bakpao Telo dimana proses pembelian bukan hanya terjadi pada saat konsumen
membeli, tapi bagaimana konsumen membeli, dengan siapa, untuk apa dan kapan mereka
membeli. Serta bagaimana pelayanan pasca terjadinya proses pembelian bakpao telo.
Disamping itu perlu dilakukan inovasi baru terhadap produk-produk pertanian yang
lainnya, agar lebih mendatangkan nilai ekonomi yang lebih tinggi. Dan pengamatan ini masih
banyak kekurangan, diantaranya belum menyentuh masalah geografis, sosio-kultural, iklim
ekonomi, politik maupun budaya sebagai faktor luar yang berhubungan dengan sikap dan
perilaku konsumen.