Tahapan Sintesis Protein
Tahapan Sintesis Protein
Pada tahun 1950, Paul Zamecnik melakukan percobaan untuk mengetahui tahapan dan
tempat terjadinya sintesis protein. Paul menginjeksikan asam amino radioaktif ke tubuh tikus
dan berhasil menjelaskan tempat terjadinya sintesis protein, yaitu di dalam ribosom.
Selanjutnya, penelitian dilakukan bersama dengan Mahlon dan menyimpulkan bahwa molekul
RNA pemindah (RNA t) berperan dalam sintesis protein. Akhirnya, Francis Crick menemukan
bahwa RNA pemindah harus mengenali urutan nukleotida untuk disusun sebagai asam amino
sesuai pemesanan, yang kemudian dibawa oleh RNA pembawa pesan.
Tahapan sintesis protein mengikuti aturan dogma sentral, dimana informasi genetik
dipindahkan dari DNA ke DNA melalui tahap replikasi. Dari DNA ke RNA melalui tahap
transkripsi. Selanjutnya dari RNA ke protein melalui sintesis protein. Sebelum terjadi sintesis
protein, DNA pada struktur nukleosom akan lepas dari protein histon oleh bantuan kerja
enzim polimerase.
Secara umum, proses sintesis protein meliputi tiga tahapan utama, antara lain:
a. Replikasi DNA
Setiap sel dapat memperbanyak diri dengan cara membelah. Sebuah sel membelah menjadi
2 sel, 2 sel membelah menjadi 4 sel, 4 sel membelah menjadi 8 sel dan seterusnya. Sebelum
sel membelah, terjadi perbanyakan komponen-komponen di dalam sel termasuk DNA.
Perbanyakan DNA dilakukan dengan cara replikasi. Dengan demikian, replikasi adalah
proses pembuatan (sintesis) DNA baru atau penggandaan DNA di dalam nukleus. Pada saat
replikasi berlangsung, DNA induk membentuk kopian DNA anak yang sama persis sehingga
DNA induk berfungsi sebagai cetakan untuk pembentukan DNA baru.
RNA Virus dapat Membentuk DNA
Menurut Baltimore, Mizushima, dan Temin (1970), beberapa virus dapat mensintesis DNA
dari RNA hasil cetakan yang berantai tunggal. Enzim yang berperan disebut DNA polimerase
bergantung RNA atau Transkriptase Sebaliknya. (Suryo, Genetika, hlm. 101)
Replikasi merupakan tahapan rumit yang mengawali sintesis protein. Oleh karena itu, kalian
perlu menyimak dengan saksama.
Sebanyak 20 macam asam amino yang diperlukan untuk pembentukan protein merupakan
hasil terjemahan triplet dari mRNA. Selanjutnya, dari beberapa asam amino (puluhan,
ratusan, atau ribuan) tersebut dihasilkan rantai polipeptida spesifik dan akan membentuk
protein spesifik pula.
tRNA
membawa
antikodon
AAA
&
asam
amino
(fenilalanin)
antikodon
AAA
berpasangan
dengan
kodon
mRNA
pembentukan
ikatan
peptida
pemanjangan rantai polipeptida & ribosom siap menerima tRNA selanjutnya.
3) Terminasi
Proses translasi berhenti setelah antikodon yang dibawa tRNA bertemu dengan kodon UAA,
UAG, atau UGA. Dengan demikian, rantai polipeptida yang telah terbentuk akan dilepaskan
dari ribosom dan diolah membentuk protein fungsional.