3a Pengantar Probabilitas
3a Pengantar Probabilitas
Pendahuluan
Ruang Sampel
Kejadian
Dua Kejadian Yang Saling Lepas
Operasi Kejadian
B. Ruang Sampel
Definisi 1.1
Himpunan dari semua hasil yang mungkin muncul pada
suatu percobaan disebut ruang sampel, sedangkan
anggota-anggota dari ruang sampel disebut titik
sampel.
Ruang sampel biasa disimbolkan dengan huruf S,
sedangkan anggota-anggota ruang sampel didaftar
dengan menuliskannya diantara dua kurung kurawal
(alokade), masing-masing anggota dipisah dengan tanda
koma.
Contoh
Pada percobaan melempar sebuah dadu sekali maka
ruang sampelnya adalah S = {1,2,3,4,5,6} dengan 1
menyatakan banyaknya titik dadu bagian atas ada satu,
2 menyatakan banyaknya titik dadu bagian atas ada
dua, dan seterusnya.
C. Kejadian
Definisi
Kejadian atau peristiwa adalah himpunan bagian dari ruang
Sampel. Pada umumnya kejadian dibedakan menjadi dua
macam, yaitu :
Kejadian sederhana; yaitu kejadian yang hanya mempunyai
satu titik sampel.
Contoh
{1}, {4}, {5} adalah kejadian-kejadian sederhana dari percobaan
melempar sebuah dadu bersisi enam.
E. Operasi Kejadian
Operasi antar kejadian antara lain: operasi gabungan (union), operasi
irisan (interseksi) dan komplemen
Contoh
Misalkan pada percobaan melempar sebuah dadu sebanyak satu kali dengan
ruang sampel S={1,2,3,4,5,6}. Misalkan A kejadian munculnya mata dadu
ganjil, maka A={1,3,5}, dan B kejadian munculnya mata dadu prima,
maka B={2,3,5}.
Dari dua kejadian tersebut dapat dibentuk kejadian majemuk sebagai berikut .
Contoh
Berapa banyak kertas yang harus disediakan, jika tiap
kertas ditulisi bilangan 3 angka yang dibentuk dari lima
angka 1,3,5,7,9, jika :
a. pengulangan tidak diperbolehkan
b. pengulangan diperbolehkan.
Penyelesaian.
a. Misalkan ada tiga kotak untuk mempresentasikan bilangan
sebarang. kotak pertama dapat diisi dengan 5 cara, karena
pengulangan tidak diperbolehkan maka kotak kedua dan
ketiga masing-masing dapat diisi dengan 4 dan 3 cara.
Jadi banyaknya bilangan yang dapat terbetuk ada
5.4.3=60 bilangan.
Karena tiap bilangan dituliskan pada sebuah kertas maka
banyaknya kertas yang harus disediakan ada 60 kertas.
b. Karena pengulangan diperbolehkan maka kotak pertama,
kedua dan ketiga dapat diisi dengan 5 cara, sehingga
banyaknya bilangan yang terbentuk ada 5.5.5 = 125
bilangan. Jadi banyaknya kertas yang harus disediakan
ada 125 lembar.
B. Notasi Faktorial
Definisi 2.1
Hasil kali bilangan bulat positif dari 1 sampai n
disebut n faktorial ditulis n! .
Jadi n! = 1.2.3..(n-2)(n-1).n ; dan 0! = 1
Contoh
Hitunglah (a) 5!
(b) 10 !
Penyelesaian
(a) 5! = 5.4.3.2.1 = 720
(b) 10! = 10.9.8.7.6.5.4.3.2.1 = 3.628.800
C. Permutasi
Permutasi adalah susunan berurutan dari semua atau
sebagian elemen suatu himpunan
Contoh
Tentukan banyaknya kata (tidak harus punya arti) yang
terdiri dari 3 huruf yang dapat dibentuk dari huruf-huruf dari
kata CINTA:
a. Apabila setiap huruf yang digunakan tidak boleh lebih
dari sekali.
b. Apabila setiap huruf bisa diulangi dalam sebarang
penyusunan.
Penyelesaian.
a. Banyaknya kata-kata = pengaturan 5 huruf yang
berbeda diambil 3 sekaligus = 5.4.3 = 60
b. Banyaknya kata-kata = 5.5.5 = 125
Contoh
Ada berapa penyusunan kata-kata (tidak harus
punya arti) yang diambil dari kata KAKAKKU.
Penyelesaian
Permutasi dari 7 huruf dimana ada 4 huruf sama
yaitu K, dan 2 huruf sama yaitu A adalah
P(7, (4,2,1)) =
7!
= 105.
4! 2! 1!
dimana n1 + n2 + n3 + + nk = n
F. Kombinasi
Definisi
Kombinasi adalah susunan unsur-unsur
yang urutannya tidak diperhatikan.
Banyaknya kombinasi r elemen yang diambil dari n
elemen ditulis C(n,r) atau nCr atau n atau C nr
adalah
n!
r! (n r )!
dengan r n.
Contoh
Suatu tim bola basket terdiri dari 5 orang akan
dipilih darin 10 pemain. Berapa macam susunan
dapat dipilih ?
Penyelesaian.
Susunan yang dapat dipilih adalah pengambilan
5 orang dari 10 orang yang urutannya tidak
diperhatikan, jadi menggunakan banyaknya
kombinasi 5 orang yang dipilih dari 10 orang =
C(10,5) =
10!
10!
252
5! (10 5)! 5! 5!
G. Diagram Pohon
Diagram pohon merupakan cara yang mudah
untuk menggambarkan hasil-hasil yang mungkin
dari sederetan percobaan jika dari setiap
percobaan hasil yang mungkin berhingga.
(dalam teori peluang disebut proses stokastik).
Diagram pohon bila diperhatikan menurut suatu
arah tertentu, mulai dengan satu titik, bercabang
dan cabang-cabang itu mungkin bercabangcabang lagi dan cabang-cabang baru itu
bercabang lagi dan seterusnya. Jadi menurut
suatu arah tertentu, dan banyaknya cabang
yang meninggalkan titik itu paling sedikit satu.
AAA
GAA
AGA
AGG
AGG
GAA
GGA
GGG
A
A
Contoh
Melempar 3 mata uang bersama-sama (sisi
mata uang angka disingkat A dan gambar
disingkat G), hasilnya dapat digambar dengan
diagram pohon sebagai berikut .
A
G
G
Gambar diatas menggambarkan semua hasil yang mungkin terjadi pada percobaan
melempar 3 mata uang, sehingga kita bisa menentukan ruang sampel dan peluang
setiap kejadian yang berkaitan dengan percobaan tersebut.
BAB III
PELUANG KEJADIAN
A. Definisi Peluang Klasik
Jika suatu percobaan menghasilkan n hasil
yang tidak mungkin terjadi bersama-sama dam
masing-masing mempunyai kesempatan yang
sama untuk terjadi, maka peluang suatu
kejadian A ditulis P(A) = n ( A ) ,
n
dimana n(A) adalah banyaknya hasil dalam
kejadian A.
10
Contoh
Sebuah mata uang dilempar dua kali, tentukan
peluang munculnya sisi gambar pada lemparan
pertama dan sisi angka pada lemparan kedua.
Penyelesaian.
Ruang sampel dari percobaan diatas S= {(A,A),
(A,G), (G,A), (G,G)}
Misalkan D kejadian munculnya sisi gambar
pada lemparan pertama dan sisi angka pada
lemparan kedua, maka D = {(G,A)}.
Karena semua titik sampel bersempatan sama
untuk terjadi maka P(D) = .
11
P( A)
Akibat 1
P(AB)=P(A) P(BA)
Akibat 2
Bila suatu percobaan, kejadian A1, A2, A3, . dapat terjadi
maka
P(A1 A2 A3 . ) = P(A1).P(A2|A1).P(A3| A1 A2)
12
Contoh
Dari seperangkat kartu bridge diambil satu kartu
secara berturut-turut sebanyak dua kali.
Tentukan peluang pengambilan pertama As dan
pengambilan kedua King.
Penyelesaian
Misalkan A: kejadian pertama (terambil kartu As)
B: kejadian kedua (terambil kartu King)
Maka P(A) = 4/52 dan P(BA)=4/51 (karena
satu kartu telah terambil).
Jadi P(AB)=P(A) P(BA) = 4/52. 4/51 = 4/663.
B. ATURAN BAYES
Teorema (Aturan Bayes).
Jika kejadian-kejadian B1, B2, B3, , Bk
adalah partisi dari ruang sampel S dengan
P(BI) 0 , I = 1.2,3,..,k maka untuk setiap
kejadian A dalam S denga P(A) 0
berlaku
P ( Bi ).P ( A Bi )
P( Bi A)
k
P(BiA) = k
P( B A) P( B ).P( A B )
i
i 1
i 1
13
Contoh
FKM ingin menyewa Bus dari 3 perusahaan , yaitu 60% bus Jawa
Indah, 30% Bus Nusantara, dan 10% bus Kramat Jati. Diketahui juga
9% bus Jawa Indah tidak berAC, 20% bus Nusantara tidak berAC, dan
6% bus Kramat Jati tidak berAC. Jika sebuah Bus yang disewa dan
ternyata tidak berAC, hitung peluang yang disewa adalah bus Jawa
Indah.
Penyelesaian
Misalkan J : kejadian yang terambil adalah bus Jawa Indah
N : kejadian yang terambil adalah bus Nusantara
K : kejadian yang terambil adalah bus Kramat Jati
P( J ) P( A J )
Maka P(JA) =
P( J ) P( A J ) P ( N ) P ( A N ) P( K ) P ( A K )
=
60%.9%
60%.9% 30%.20% 10%.6%
= 0,45
PEUBAH ACAK
Peubah Acak X adalah fungsi dari S ruang sampel ke
bilangan real R, X : S R
Contoh : Menjawab soal multipel choice 2 kali
S = {SS, SB, BS, BB}
X : Peubah Acak banyaknya jawaban benar, maka X =
{0,1,2}
S
BB
SB
BS
SS
R
0
1
2
14
PA Kontinu
1 . f x 0
2 . f x dx 1
x A
xX
3. P(a X b) P( X x)
xa
3. P (a X b)
f x dx
a
15
EKSPEKTASI MATEMATIKA
2. Varians dari X
V (X ) E( X E( X )) 2
xX
~
E( X 2 ) E( X ) 2
16
17