Anda di halaman 1dari 4

NAMA

: AGUNG PRIBADI

NPM

: 1107210053

EVALUASI DEFORMASI BANGUNAN IRREGULER TERHADAP


PENGARUH GAYA GEMPA DEKAT TUNGGAL
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1.

Latar belakang
Gempa merupakan suatu peristiwa kejadian alam yang tidak dapat

diperkirakan, kapan dan dimana letak terjadinya dan bagaimana cara menghitung
atau memperkirakannya dengan akurat. Sehingga banyak telaah atau penelitian
telah dilakukan untuk menganalisis dan melakukan pendekatan dalam ilmu
kegempaan, guna memprediksi dimana dan kapan terjadi gempa, serta seberapa
besar kekuatan gempa yang akan terjadi. Karena ilmu kegempaan merupakan
salah satu pedoman utama dalam perencanaan struktur bangunan, baik itu rumah
tinggal, pertokoan, hotel, mall atau swalayan, perkantoran dan lain sebagainya.
Indonesia merupakan negara kepulauan yang memiliki ancaman gempa bumi
cukup tinggi. Negara yang terletak pada daerah pertemuan empat lempeng
tektonik utama, yaitu Eurasia, Indo-Australia, Pasifik, dan Filipina, maka tidak
mengherankan bahwa Indonesia sangat sering dilanda gempa. Berikut merupakan
peta lempeng benua yang disajikan pada Gambar berikut :

Gbr. Lempeng benua


Peristiwa gempa dapat menyebabkan semua yang ada diatas bumi
termasuk infrastruktur bangunan bergerak ke segala arah. Pergerakan ini akan
menyebabkan kerusakan bagi struktur yang kurang kuat dan kemudian dapat

membahayakan manusia yang menggunakan infrastruktur tersebut. Gempa bumi


dapat menyebabkan kerusakan lingkungan, seperti tanah retak-retak (retak biasa,
terjadi patahan/fault), tanah amblas (settlement), tanah longsor (land slide), batuan
runtuh (rock fall). Dan juga dapat menyebabkan kerusakan bangunan mulai dari
bangunan amblas, bangunan berguling, rusak ringan, sedang berat bahkan roboh
total.
Gempa bumi yang sering terjadi di Indonesia sangat sulit untuk diprediksi
percepatan dan kekuatannya. Salah satu gempa besar yang terjadi di Indonesia
dalam waktu dekat adalah gempa Aceh 2004 dan gempa Nias 2005 yang memiliki
magnituda lebih besar dari magnituda maksimum. Pada umumnya, struktur
gedung direncanakan berdasarkan peraturan struktur tahan gempa yang berlaku
pada waktu itu. Namun dengan adanya kejadian gempa besar seperti di dua daerah
tersebut, maka peraturan terhadap peraturan gempa yang ada harus dilakukan
revisi, agar bangunan-bangunan baru yang akan dibangun dapat bertahan dengan
percepatan gempa berdasarkan peraturan gempa yang baru.
Indonesia pertama kali mempunyai Peraturan Perencanaan Tahan Gempa
Indonesia Untuk Gedung (PPTI-UG 1983) dimana peta gempa dibagi menjadi
enam zona gempa. Pada tahun 2002, PPTI-UG 1983 diperbaharui menjadi Tata
cara Perencanaan Ketahanan Gempa untuk Bangunan Gedung (SNI 03-17262002) dengan peta percepatan puncak atau Peak Ground Acceleration (PGA)
dibatuan dasar untuk probabilitas terlampaui 10% dalam masa layanan bangunan
50 tahun atau dengan periode ulang gempa 500 tahun.
Standar perencanaan gempa umumnya selalu diperbaharui guna
mengakomodir kejadian-kejadian gempa terbaru. Sebagai contoh kejadian gempa
besar di Aceh sudah selayaknya standar perencanaan untuk direvisi. Pemerintah
beserta para ilmuwan yang terkait pada bidang kegempaan merevisi standar
perencanaan SNI 03-1726-2002 menjadi SNI 1726:2012. Dengan menggunakan
pendekatan probabilitas, para ilmuwan menghasilkan peta PGA, spektra
kecepatan untuk periode pendek(0,2 detik) dan periode 1,0 detik dengan 2%
dalam 50 tahun dengan potensi bahaya gempa yaitu periode ulang 2500 tahun.
1.2.

Permasalahan

Dari latar belakang diatas dapat diambil permasalahan yang terjadi yaitu
seberapa besar tingkat kekuatan sebuah bangunan irreguler terhadap gempa,
khususnya deformasi bangunan irreguler terhadap pengaruh gaya gempa dekat
tunggal. Seperti kebanyakan bangunan irreguler yang sudah ada, pusat kekakuan
dan pusat massa tidak berhimpit sehingga dapat menyebabkan torsi saat terjadi
gempa. Berdasarkan pengamatan terhadap kerusakan bangunan yang disebabkan
oleh peristiwa-peristiwa gempa bumi yang telah terjadi, dapat disimpulkan bahwa
kebanyakan bangunan struktur beton belum didesain sesuai dengan filosofi dan
standar perancangan struktur tahan gempa yang sudah ditetapkan oleh pemerintah.
Keruntuhan pada elemen struktur beton biasanya disebabkan karena tidak
disediakan detail penulangan yang cukup.
1.3.

Tujuan Penulisan

Tujuan dari penulisan tugas akhir ini adalah :


Merencanakan sebuah model struktur bangunan irreguler modern tahan gempa
berdasarkan SNI 03-1726-2012.
Menganalisa deformasi struktur bangunan irreguler terhadap pengaruh gaya
gempa dekat tunggal (near field).
1.4.
Ruang Lingkup Pembahasan
Pada tugas akhir saya ini, model struktur yang direncanakan akan menerima
gempa berdasarkan SNI 03-1726-2012. Adapun batasan-batasan masalah yang
ditetapkan adalah sebagai berikut :
Membuat sebuah model struktur bangunan irreguler tahan terhadap pengaruh
gaya gempa dekat tunggal (near field).
Struktur bangunan menggunakan struktur beton bertulang.
Sistem struktur adalah sistem gabungan rangka dan dinding geser.
Gedung direncanakan menggunakan Standar Perencanaan Tahan Gempa
Untuk Struktur Bangunan Gedung SNI 03-1726-2012.
Ukuran penampang direncanakan mengikuti Standar Perencanaan Tahan
Gempa Untuk Struktur Bangunan Gedung SNI 03-1726-2012.
Analisis menggunakan alat bantu berupa program SANSPRO dan
RUAMOKO.
Aspek-aspek yang ditinjau :
Dimensi balok dan kolom
Gaya dalam
Simpangan


1.5.

Berat struktur
Sistematika penulisan

Sistematika pembahasan tugas akhir ini adalah sebagai berikut :


BAB I PENDAHULUAN
Didalam bab ini akan disajikan penjelasan tentang latar belakang masalah, tujuan
penulisan, batasan masalah, metodologi, dan sistematika penulisan laporan tugas
akhir.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Didalam bab ini akan menyajikan penjelasan mengenai mekanisme gempa,
konsep perencanaan struktur bangunan irreguler, konsep tentang kekuatan
bangunan irreguler terhadap gempa yang terjadi.
BAB III PEMODELAN STRUKTUR
Didalam bab ini akan menampilkan penjelasan mengenai cara memodelkan dan
mendesain struktur bangunan irreguler terhadap gempa dekat dengan
menggunakan program SANSPRO dan
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN
Didalam bab ini akan menyajikan penjelasan mengenai perhitungan, analisis,
pemodelan bentuk gambar, grafik atau tabel serta pembahasannya.
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN
Didalam bab ini akan menyajikan penjelasan mengenai kesimpulan yang dapat
diambil dari keseluruhan penulisan tugas akhir ini dan saran-saran yang dapat
diterima penulis agar lebih baik lagi kedepannya.

Anda mungkin juga menyukai