Modul 7 Perkiraan Beban Dan Perhitungan Biaya Pembangkit Energi Listrik
Modul 7 Perkiraan Beban Dan Perhitungan Biaya Pembangkit Energi Listrik
1. PERKIRAAN BEBAN
Langkah pertama dari perencanaan pengoprasian suatu pembangkit diperlukan
terlebih dahulu suatu perkiraan beban yang harus dilayani, karena sifat dari energi Listrik itu
sendiri tidak dapat disimpan melainkan langsung habis digunakan oleh konsumen. Oleh
karena itu daya yang dibangkitkan harus selalu sama dengan daya yang digunakan
konsumen. Apabila pembangkit daya listrik tidak mencukupi kebutuhan konsumen, maka hal
ini akan ditandai oleh turunnya frekuensi dalam system. Sebaliknya apabila pembangkitan
daya lebih besar dari pada kebutuhan konsumen, maka frekuensi akan naik. Adapun
frekuensi yang diizinkan di Indonesia yaitu 50 Hertz dengan batas-batas penyimpangan yang
masih diizinkan.
Karena kebutuhan konsumen yang terus berubah-ubah sepanjang waktu, maka
untuk mempertahankan frekuensi (agar tetap 50 Hertz) maka diusahakan daya yang
dibangkitkan di ubah-ubah sepanjang waktu disesuaikan dengan kebutuhan konsumen agar
frekuensi masih tetap terjaga konstan. Maka dalam hal pembangkitan memerlukan
perencanaan operasi pembangkit yang cukup rumit dan menyangkut biaya bahan baker yang
mahal, diperlukan perkiraan beban atau perkiraan kebutuhan daya ko0nsumen sebagai dasar
dari perencanaan opersai.
1.1 Beban Rata-rata
beban rata-rata adalah jumlah beban untuk suatu waktu tertentu dengan
menghitung seberapa besar beban terpakai dengan lama waktu pembebanan itu terjadi.
Dan dapat disimpulkan dengan rumus sebagai berikut :
kurva lama beban adalah bagian dari perencanaan beban yang berfungsi untuk
kegiatan perencanaan dan pengoprasian suatu pembangkit. Dengan kurva beban dapat
diketahui kebutuhan energi dan durasi kebutuhan daya, kurva lama beban dapat diperoleh
dari kurva beban harian, bulanan, tahunan. Luas daerah dibawah kurva lama beban
adalah jumlah energi yang dikonsumsi selama satu hari, satu bulan, satu tahun. Untuk
mendapatkan kurva lama beban ini, maka menyusun grafik kurva beban setiap tingkatan.
Beban pada kurva lama beban dihubungkan dengan durasi pemakaiannya, berikut
diberikan contoh :
0tingkat beban yang berbeda, hal ini dinyatakan dalam kurva beban energi. Kurva lama
beban yang dinyatakan dalam masa 8760 jam (1 tahun) disebut kurva lama beban tahunan,
sangat berguna untuk studi ekonomi pembangkit tenaga listrik.
Bagi penyedia listrik, faktor beban sistem diinginkan setinggi mungkin karena
faktor beban yang makin tinggi berarti makin rata beban sistem sehingga tingkat
pemanfaatan alat yang ada dalam sistem dapat diushakan setinggi mungkin.
2.2
Faktor Kapasitas
Faktor Kapasitas adalah perbandingan antara jumlah energi yang diproduksi
setahun dengan jumlah beban yang dilayani dalam satu tahun (8760 jam) dan
didefinisikan sebagai berikut :
2.3
PUF =
3. BIAYA PEMBANGKITAN
Untuk mengetahui berapa besar biaya untuk membangkitkan tenaga listrik per
kWh perlu diketahui terlebih dahulu jumlah biaya yang telah dikeluarkan atau diperkirakan
akan dikeluarkan untuk kurun waktu tertentu misalnya satu tahun. Kemudian jumlah biaya
pembangkitan satu tahun ini dibagi dengan produksi atau jumlah tenaga listrik. Adapun
macam macam biaya itu adalah :
a. Biaya tetap yang terdiri atas investasi (modal) pembangkit termasuk juga biaya pegawai,
biaya administrasi, suku bunga dan lain lain.
b. Biaya variable yang terdiria atas biaya pemeliharaan, bahan bakar.
Jadi untuk biaya produksi dapat didefinisikan sebagai berikut [4]:
i (1 + i ) n
A = p
n
(1 + i )
6
Dimana :
P = Investasi
i
= suku bunga
A = pembayaran tahunan
X = Faktor pengembalian modal
P x 8760 Jam
Berdasarkan pengamatan statistik dari data yang ada, maka didapat debit tiap
bulan periode bulan juli tahun 2005 sampai dengan bulan februari 2006 seperti dapat dilihat
pada table 4.1
Bulan
Juli
Agt
Sept
Okt
Nov
Des
Jan
Feb
Debit (m3/det)
0,76
0,68
0,93
0,98
0,95
0,91
0,85
0,88
Dari data table 4.1 dapat dicari jumlah produksi listrik tiap bulan. Jika PLTMH
Kampung Melong memiliki efisiensi generator dan turbin sebesar 0,63 tinggi air terjun
setinggi 6,6 meter. Maka untuk bulan Juli 2005 akan memberikan daya sebesar :
P = 9,8
Juli
Agust
Sept
Okt
Nov
Des
Jan
Feb
Daya (kW)
30,9
27,7
37,85
39,9
38,66
37
37,6
35,8
27720
29685,6 27838,8
27528
25742,4 24057,6
Dengan diketahuinya jumlah perkiraan produksi listrik pada tabel 4.2, maka dapat
dibuat perkiraan produksi listrik pada PLTMH kampung Melong untuk periode 8 bulan
sebesar 392.914,6 kW. Namun jumlah produksi listrik sebenarnya pada PLTMH kampung
Melong adalah sebesar 7650,5 kWh.
2.1
Beban Terpasang
Diketahui jumlah penduduk Kampung Melong sebanyak 790 jiwa dengan jumlah
rumah tinggal sebanyak 197 rumah dan beberapa fasilitas umum seperti:
a. 1 buah Sekolah Dasar
b. 1 buah Madrasah Ibtidaiah
c. 1 TK Al-Quran
d. 3 Buah Mesjid
e. 1 Kantor kelurahan yang menyatu dengan balai warga
f. 1 penggilingan padi
Pembebanan masing-masing beban dilakukan sebagai berikut:
a. Daya untuk penerangan rumah. Dengan masing-masing rumah terpasang daya sebesar
450, maka jumlah daya untuk rumah jika diketahui 17 rumah tanpa kWh meter = 180
x 450 = 81 kW, dengan waktu pembebanan adalah sebagai berikut:
b. Jumlah daya dan waktu pembebanan fasilitas umum dan penerangan jalan umum
(PJU).
Waktu pembebanan jam 18.00 - 06.00 dengan beban 100 % yaitu sebesar
25.000 W.
Waktu pembebanan jam untuk gedung sentral pembangkit dengan daya 5 kW:
10
d. Daya listrik untuk penerangan sekolah. Untuk 1 sekolah dasar terpasang daya 450 W,
1 buah MI terpasang 450 W dan 1 buah TK Al-Quran dengan daya terpasang sama
450 watt dan jumlah ketiga sekolah tewrsebut = 1350 W, dengan waktu pembebanan:
e. Daya listrik untuk penerangan 1 kantor kelurahan yang menyatu dengan balai warga
sebesar 450 W, dengan waktu pembebanan:
f. Daya listrik untuk 1 buah penggilingan padi dengan daya motor listrik 10 PK= 7,5
kW, dengan waktu pembebanan untuk selama 8 jam (jam 08.00-16.00) beban 100% =
7500 W.
Dengan pengelompokan daya terpasang di atas dapat dibuat tabel daya terpasang
untuk kampung Melong seperti pada tabel 4.3.
Jenis Beban
Penerangan rumah
Daya
81.000 W
11
2.
PJU
2.250 W
3.
5.000 W
4.
Rumah Ibadah
1.350 W
5.
Sekolah
450 W
6.
Kantor Kelurahan
450 W
7.
7.500 W
99.150 W
Setelah dibuat tabel 4.3. untuk daya terpasang di kampung Melong maka
perhitungan pemakaian energi dan waktu pemakaian dapat dikelompokkan seperti dapat
dilihat pada tabel 4.4.
Jumlah
waktu
Rumah
PJU, sarana
Beban
(kW)
penggunaan
(kW)
umum,gedung
Industri
(kW)
(kWh)
sentral
(kWh)
(jam)
pembangkitan
(kW)
06.00 - 08.00
20,2
3,5
23,7
47,4
08.00 - 12.00
20,2
3,5
7,5
31,2
124,8
12.00 - 16.00
20,2
3,5
7,5
31,2
124,8
16.00 - 18.00
20,2
3,5
23,7
47,4
18.00 - 22.00
81
9,8
90,8
363,2
22.00 - 06.00
40,5
8,6
-23,7
49,1
392,8
12
249,7
1100,4
Produksi 8 bulan
214 hari beroperasi
13
Setelah kWh perhari didapat dikalikan 360 hari untuk mencari produksi daya
listrik dalam satu tahun :
35,75 x 360 = 12.870 kWh
2.3
Faktor kapasitas
Untuk membandinngkan produksi energi listrik dapat dihitung denagn
14
= 0,75
= 0,014
15